Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TAP

Nama :
NIM :

1. Eksplore data fisik, sosial dn ekonomi kec prambanan kab klaten ?

Kecamatan Prambanan terletak di kabupaten klaten yang memiliki letak geografis 110º30’ -
110º45’ BT dan 7.30 - 7.45 derajat dengan perbatasan wilayah bagian selatan dengan
kecamatan Provinsi DIY, sebelah utara dengan kecamatan Manisrenggo, sebelah timur
dengan kecamatan Jogonalan dan Gantiwarno dan sebelah barat dengan kecamatan
Provinsi Diy. Kecamatan Prambanan memiliki luas wilayah sebesar 2443 km2 ,dengan
jumlah penduduk sekitar 49.533 jiwa. Kecamatan prambanan memiliki 16 desa dengan
penduduk yang memiliki tingkat perekonomian yang berbeda - beda.

A. Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Klaten terletak antara :


o Bujur Timur :1100 26’ 14”  – 1100 47’ 51”
o Lintang Selatan :70 32’ 19”  –    70 48’ 33”
Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan Kabupaten :
o Sebelah Utara :Kabupaten Boyolali
o Sebelah Timur :Kabupaten Sukoharjo
o Sebelah Selatan :Kabupaten Gunungkidul (DIY)
o Sebelah Barat :Kabupaten Sleman (DIY)
Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran :
o Sebelah Utara :Dataran Lereng Gunung Merapi
o Sebelah Timur :Membujur Dataran Rendah
o Sebelah Selatan :Dataran Gunung Kapur
Jarak Kota Klaten Dengan Kota Lain Se Karisidenan Surakarta :
o Kabupaten Klaten ke Kabupaten Boyolali: 38 Km
o Kabupaten Klaten ke Kabupaten Wonogiri : 67 Km
o Kabupaten Klaten ke Kota Solo : 36 Km
o Kabupaten Klaten ke Kabupaten Karanganyar : 49 Km
o Kabupaten Klaten ke Kabupaten Sukoharjo : 47 Km
o Kabupaten Klaten ke  Kabupaten Sragen : 63 Km

B. Topografi
Topografi Kabupaten Klaten terletak di antara Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu
dengan ketinggian antara 75 hingga 160 meter Di Atas Permukaan Laut yang terbagi
menjadi wilayah Lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan
berbukit di bagian selatan.
Jika ditinjau dari ketinggiannya, Kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan yang
berada pada ketinggian bervariasi, yaitu 9,72 persen terletak di ketinggian 0–100 meter dari
permukaan air laut. 77,52 persen terletak di ketinggian 100–500 meter dari permukaan air
laut dan 12,76 persen terletak di ketinggian 500–1.000 meter dari permukaan air laut.
Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau
silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28–30 derajat Celsius dengan
kecepatan angin rata-rata sekitar 153 milimeter setiap bulannya dengan curah hujan
tertinggi pada Bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terrendah pada Bulan Juli (8 mm).
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah dan tanah bergelombang.
Bagian barat laut merupakan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Merapi. Ibukota
kabupaten ini berada di jalur utama Solo-Yogyakarta.

C. Keadaan Wilayah
Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga)  dataran :
1. Wilayah Lereng Gunung Merapi (wilayah bagian utara) membentang di sebelah utara
meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko,
Jatinom danTulung.
2. Wilayah Dataran (wilayah bagian tengah)  yang meliputi wilayah kecamatan :
Manisrenggo, Klaten Tengah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Kalikotes, Ngawen,
Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari,
Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom dan Polanharjo.
3. Wilayah Berbukit/Gunung Kapur (wilayah bagian selatan) yang membujur di sebelah
selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat,Cawas dan
sebagian Gantiwarno.
Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah dataran rendah dan didukung dengan
banyaknya sumber air, maka daerah Kabupaten Klaten merupakan daerah pertanian yang
potensial disamping penghasil kapur, batu kali dan pasir yang berasal dari Gunung Merapi.

Ketinggian Daerah :
o Sekitar  3,72% terletak diantara ketinggian 0 – 100 meter di atas permukaan laut.
o Terbanyak 83,52% terletak diantara ketinggian 100 – 500 meter diatas permukaan laut.
o Sisanya 12,76% terletak diantara ketinggian 500 – 2.500 meter diatas permukaan laut.

D. Klasifikasi Tanah
 Jenis tanah terdiri dari 5 (lima) macam :
1. Litosol
Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis  terdapat di daerah Kecamatan Bayat.
2. RegosolKelabu
Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di Kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten
Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper,
Pedan, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan
Jatinom.
3. GrumusolKelabuTua:
Bahan induk berupa abu dan pasir vulkanik termedier terdapat didaerah Kecamatan Bayat,
Cawas sebelah selatan.
4. Kompleks Regosol Kelabudan Kelabu Tua:
Bahan induk berupa batu Kapur napal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan
Kalikotes sebelah selatan.
5. Regosol Coklat Ke kelabuan:
Bahan induk berupa abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di daerah Kecamatan
Kemalang, Manisrenggo,  Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi.
E. Demografi
Penduduk Kabupaten Klaten tahun 2018 sebesar 1.171.411 jiwa. Mengalami kenaikan
sebesar 0.35 dibanding tahun 2017. Kecamatan Trucuk merupakan kecamatan dengan
penduduk terbanyak. Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per kilometer
persegi. Kepadatan penduduk Kabupaten Klaten adalah 1 781 jiwa per kilometer.
Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Klaten Utara . Ratio jenis
kelamin adalah perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan
pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk
laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Ratio jenis kelamin Kabupaten Klaten sebesar
96.36.
F. Ekonomi
Desa-desa yang lokasinya terdapat tempat pariwisata seperti candi Prambanan dan candi
Plaosan perekonomiannya agak sedikit lebih maju walau keberadaan desa tersebut masih
terletak disatu kecamatan yang sama karena adanya tempat pariwisata menarik pengunjung
dari berbagai macam daerah untuk datang kelokasi tersebut, jadi banyak masyarakat sekitar
yang memanfaatkan daerah dekat pariwisata untuk mencari penghasilan supaya
ekonominya menjadi terbantu seperti contohnya adanya jualan minuman, makanan,
pernak-pernik khas prambanan,baju dan masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan
didaerah wisata tersebut untuk membantu ekonomi mereka.Pada dasarnya adanya daya
saing di kecamatan Prambanan tersebut menimbulkan 4 faktor yaitu Pendidikan, kesehatan,
perekonomian, dan sosial karena perbedaan daerah mereka dengan adanya tempat wisata
terebut yang membuat perekonomian desa yang jauh dari kawasan wisata.

2. Apakah konsep agropolitan cocok untk kec Prambanan?

Pendekatan pembangunan kawasan agropolitan menggunakan pendekatan pembangunan


sistem agribisnis. Sistem agribisnis ini mencakup 5 sub sistem (Sutawi, 2002, hlm. 12-13),
yaitu :
1. Sub sistem agribisnis hulu (up stream agribusiness), yakni industri-industri yang
menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian;
2. Sub sistem usaha tani (on farm agribusiness), yaitu kegiatan yang menggunakan
barang-barang modal dan sumber daya alam untuk menghasilkan komoditas primer;
3. Sub sistem pengolahan (down stream agrobusiness), yaitu industri yang
Pengembangan Kawasan Agropolitan 247 mengolah komoditas primer menjadi
produk olahan baik produk antara maupun produk akhir;
4. Sub sistem pemasaran, yaitu kegiatan-kegiatan untuk memperlancar pemasaran
komoditas pertanian baik segar maupun olahan di dalam dan luar negeri;
5. Sub sistem jasa yang menyediakan jasa bagi sub sistem agribisnis hulu, sub sistem
usaha tani dan sub sistem agribisnis hilir.

Kecamatan Prambanan dari fungsinya sebagai Kawasan Perkotaan Prambanan, dengan


pengembangan fungsi kegiatan utama pariwisata, perdagangan, industri, dan permukiman
perkotaan;
1. Termasuk Kawasan peruntukan hutan rakyat kurang lebih 1.514Ha
2. Termasuk Kawasan peruntukan hortikultura dengan luas kurang lebih 2.422Ha
3. Termasuk Pengembangan kawasan peruntukan peternakan luas kurang lebih 434Ha
4. Termasuk Kawasan peruntukan industri besar luas kurang lebih 127 Ha
Adapun untuk pariwisata lokasi yang dipromosikan adalah kecamatan Polanharjo dan
Prambanan. Selain karena dua kecamatan ini sebagai destinasi utama pariwisata Klaten.
Pada dua kecamatan tersebut juga terdapat obyek wisata ikonik yakni Umbul Ponggok dan
Candi Prambanan.
Maka kecamatan Prambanan bisa di kategorikan sebagai wilayah Argopolitan di Kab. Klaten.

3.  Bagaimana struktur ruangnya kec prambanan kab klaten ?

Kecamatan prambanan merupakan termasuk PKL dengan fungsi pengembangan sebagai


kawasan perdagangan dan asa,permukiman perkotaan,pariwisata, pertanian, industri,
pelayanan perekonomian dan sosial untuk skala regional, pendidikan,
kesehatan,perhubungan, dan pebadatan

1. Daerah pengembangan PPL yaitu :


a. Desa Kebon dalem lor Kecamatan Prambanan;
b. Desa Kemudo Kecamatan Prambanan;
2. Terdapat terminal penumpang Tipe C di Kec.Prambanan
3. Terdapat Jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi pengembangan jaringan pipa
minyak Rewulu-Teras melalui Kecamatan Prambanan-Kecamatan Jogonalan-
Kecamatan Kebonarum-Kecamatan Klaten Selatan-Kecamatan Klaten Utara-
Kecamatan Ngawen-Kecamatan Karanganom-Kecamatan Polanharjo-Kecamatan
Tulung.
4. Sistem jaringan sumber daya air pengelolaan sumber dayaair dalam wilayah sungai
berupa peningkatan pengelolaan Wilayah Sungai Bengawan Solo yaitu
pengembangan embung
5. Kecamatan Prambanan sendiri dalam system jaringan persampahan pengembangan
tempat pengumpulan dan pemilahan sampah
6. Jalur evakuasi bencana tanah longsor
7. Jalur evakuasi bencana banjir
8. Jalur evakuasi bencana gempa bumi
9. Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi
10. Pengembangan ruang evakuasi bencana meliputi
11. Terdapat pengembangan jaringan telepon dan jaringan serat optik di Kecamatan
Prambanan
Peta Struktur ruang menjelaskan terkait susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Klaten dijelaskan bahwa struktur ruang Kecamatan Prambanan
terdiri dari Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) merupakan kawasan yang berfungsi untuk


dikembangkan sebagai area perdagangan dan jasa, permukiman perkotaan,
pariwisata, pertanian, industri, pelayanan perekonomian dan sosial untuk skala
regional, pendidikan, kesehatan, perhubungan, dan peribadatan. Penetapan
Kawasan di Kecamatan Prambanan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
dikarenakan kawasan tersebut didukung dengan sarana prasarana yang cukup
lengkap, berupa jalur dan stasiun kereta api, jalan arteri primer, jalan lokal
primer, pipa minyak, dan jaringan serat optik.
 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat kawasan permukiman yang
difungsikan untuk melayani kegiatan skala antar desa. Kecamatan Prambanan
memiliki 2 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), dimana penetapan 2 Pusat
Pelayanan Lingkungan (PPL) dikarenakan terdapatnya jalan lokal primer di yang
menghubungkan kawasan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) dengan Jalan Arteri
Primer dan Kecamatan Manisrenggo. Tersedianya jalan lokal primer yang
menghubungkan langsung area permukiman dengan Jalan Lokal Primer dan
Kecamatan Manisrenggo dapat mempermudah kegiatan skala antar desa yang
dilakukan oleh masyarakat menuju Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kecamatan
Prambanan maupun menuju Kecamatan Manisrenggo.

4.  Bagaimana land usenya kec prambanan kab klaten

5. Bagaimana pola ruang nya kec prambanan kab klaten?

Dalam Pola Ruang Kecamatan Prambanan merupakan kawasan cagar budaya meliputi,
Candi Prambanan, Candi Sojiwan, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi
Asu/Gana, Candi Lor/Candirejo, Candi Plaosan Lor, dan Candi Plaosan Kidul berada di
Kecamatan Prambanan dengan luas kurang lebih 67 (enam puluh tujuh) hektar.
Perwujudan ruang Kawasan Candi Prambanan bertujuan mewujudkan kawasan Candi
Prambanan yang berkarakter kawasan pusaka budaya dalam rangka menjamin terciptanya
pelestarian Kawasan Candi Prambanan sebagai Kawasan cagar budaya nasional dan warisan
budaya dunia. Kebijakan penataan ruang Kawasan Candi Prambanan meliputi:

1. Pengendalian pertumbuhan kawasan perkotaan dalam kawasan budaya Prambanan;


2. Pelestarian nuansa perdesaan dalam Kawasan Candi Prambanan; dan
3. Peningkatan Koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar pemangku kepentingan dalam
rangka pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan
Candi Prambanan.

Dengan pertimbangan pelestarian kawasan, Kawasan Cagar Budaya pada SP-1 dibagi
menjadi:

1. Tema Pelestarian 1, Perlindungan Bentang Pandang


2. Tema Pelestarian 2, Perlindungan Situs (Candi dan Taman)
3. Tema Pelestarian 3, Perlindungan Karakter Perdesaan
4. Tema Pelestarian 4, Perlindungan Cagar Geologi Bukit Ijo. 
Peta pola ruang menjelaskan terkait distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budidaya. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten dijelaskan bahwa Kecamatan Prambanan
memiliki peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya.
Peruntukan ruang untuk fungsi lindung terdiri dari kawasan perlindungan setempat,
kawasan cagar budaya, dan kawasan rawan letusan gunung berapi.
 Kawasan perlindungan setempat di Kecamatan Prambanan, meliputi: sempadan
sungai, sempadan rel kereta, dan ruang terbuka hijau perkotaan.
 Kawasan cagar budaya di Kecamatan Prambanan, meliputi area Candi Prambanan,
Candi Sojiwan, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Sewu, Candi Asu/Gana, Candi
Lor/Candirejo, Candi Plaosan Lor, dan Candi Plaosan Kidul.
 Kawasan letusan gunung berapi di Kecamatan Prambanan meliputi potensi
terjadinya lahar/banjir lahar dingin dan awan panas
Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya di Kecamatan Prambanan terdiri dari kawasan
hutan rakyat, kawasan pertanian, kawasan budidaya perikanan, kawasan perindutrian,
kawasan pariwisata budaya, kawasan permukiman, dan kawasan pertahanan dan
keamanan.
 Kawasan Hutan rakyat di Kecamatan Prambanan yang dimaksud merupakan
hutan-hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyatdengan luas minimal 0,25
hektar, penutupan tajuk tanaman berkayu dan atau jenis lain yang melebihi 50%
atau jumlah tanaman pada tahun pertama minimal 500 tanaman per hektar.
 Kawasan pertanian di Kecamatan Prambanan, meliputi: kawasan peruntukan
pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan holtikultura, perkebunan, dan
peternakan.
 Kawasan peruntukan perikanan budidaya di Kecamatan Prambanan, meliputi
budidaya pembibitan dan budidaya pembesaran.
 Kawasan Industri di Kecamatan Prambanan merupakan kawasan industry
berskala besar dengan luas 127 hektar.
 Kawasan permukiman di Kecamatan Prambanan tersebar di seluruh area
kecamatan.
 Kawasan pertahanan dan keamanan di Kecamatan Prambanan meliputi
Komando Rayon Militer (Koramil) dan Kepolisian Sektor (Polsek).

6. Bgmn perannya mk tsb dlm penyusunan rtrw

Anda mungkin juga menyukai