Anda di halaman 1dari 10

DESAIN WEB GIS TANGGAP BENCANA ALAM

DI KABUPATEN PONOROGO

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Analisis Sistem Informasi


Perencanaan yang diampu oleh
Wawargita Permata Wijayanti, ST ., MT

NUR ARIEF RAMADHAN

NIM. 155060607111020

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2017
A. Latar Belakang
Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Ponorogo secara administratif berbatasan secara langsung dengan Kabupaten
Magetan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk di sebelah utara. Di sebelah Timur
berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek. Di sebelah
Selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan dan di sebelah Barat berbatasan
dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri (Wilayah Provinsi Jawa Tengah).
berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten
Nganjuk di sebelah utara. Di sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten
TulungAgung dan Kabupaten Trenggalek. Di sebelah Selatan berbatasan langsung dengan
Kabupaten Pacitan dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan
Kabupaten Wonogiri (Wilayah Provinsi Jawa Tengah). Secara topografi Kabupaten Ponorogo
dikelilingi barisan pegunungan yang bersambung mulai dari Gunung Wilis di sebelah timur
membentang kearah selatan dan berakhir pada Gunung Lawu di sebelah barat. Dilihat dari
keadaan geografisnya, Kabupaten Ponorogo di bagi menjadi 2 sub area, yaitu area dataran
tinggi yang meliputi kecamatan Ngrayun, Sooko dan Pulung serta Kecamatan Ngebel,
kemudian sisanya merupakan daerah dataran rendah.
Keadaan geografis di Kabupaten Ponorogo berupa dataran rendah dan dataran tinggi
ini menimbulkan kerentanan bencana di Kabupaten Ponorogo terhadap bencana tanah longsor
pada daerah dataran tinggi dan bencana banjir pada daerah dengan dataran rendah. Kedua
bencana tersebut merupakan bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Ponorogo.
Bencana longsor terbesar di Kabupaten Ponorogo pada Bulan April 2017 di Desa Banaran,
Kecamatan Pulung. Akibat bencana longsor tersebut 28 orang hilang dan hingga kini hanya
11 korban yang berhasil ditemukan. Selain itu, tanah longsor mengakibatkan masyarakat
Desa Banaran kehilangan rumah serta lahan pertanian (https://news.detik.com/foto-news/d-
3462729/foto-foto-penampakan-longsor-ponorogo). Kemudian bencana yang sedang terjadi
baru-baru ini, yaitu bencana banjir yang mengakibatkan bencana longsor dan jembatan putus.
Bencana banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sepanjang bulan
November – Desember ini. (https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3747226/banjir-di-
ponorogo-akibatkan-longsor-dan-jembatan-retak). Selain bencana-bencana tersebut,
Kabupaten Ponorogo juga memiliki berbagai riwayat bencana, seperti kebakaran hutan dan
bencana gempa bumi. (http://beritajatim.com/peristiwa/304001/sebulan,_terjadi_7_kebakaran
_hutan_di_ponorogo,_ini_penyebabnya.html).
Melihat potensi-potensi bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Ponorogo
tersebut, perlu ada nya ketanggapan dari masyarakat dan instansi terkait terjadinya bencana
alam. Bedasarkan PP Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana, tanggap bencana merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Salah satu cara untuk meningkatakan ketanggapan masyarakat terhadap bencana alam
tersebut dapat melalui pengembangan web GIS. Web GIS merupakan sebuah media yang
dikembangkan instansi yang bertujuan memberikan informasi., dimana pengguna tidak hanya
dapat melihat dan mengunduh infomasi yang di dapat, namun juga dapat mengelola,
menganalisis, dan mengatur informasi tersebut sehingga informasi yang didapatkan dapat
sesuai kebutuhan pengguna. Web GIS merupakan salah satuvsolusi untuk meningkatkan
ketanggapan terkait bencana alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan instansi sebagai
media untuk mendapatkan informasi aktual tehadap bencana yang sedang terjadi di
Kabupaten Ponorogo.
B. Tujuan
 Meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya ketanggapan masyarakat
dalam menghadapi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Ponorogo.
C. Manfaat
 Masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi yang diinginkan terkait kebutuhan
ketika dan pasca terjadinya bencana alam sehingga dapat meminimalisir timbulnya
kepanikan serta kebingungan dari masyarakat terkait apa yang harus mereka lakukan
ketika terjadinya bencana alam.
 Mempermudah instansi-instansi maupun relawan dalam menjangkau tempat terjadi
nya bencana alam, dimana hal tersebut berkaitan dengan proses evakuasi dan
pencarian korban, pemberian bantuan logistik, ataupun pembenahan sarana prasarana
yang mengalami kerusakan.
D. Pengguna Web GIS
1. Sasaran
Sasaran pengguna dari web gis berupa tanggap bencana alam di Kabupaten Ponorogo
ini ditujukkan kepada masyarakat dan instansi. Sasaran untuk masyarakat bertujuan agar
masyarakat dapat memanfaatkan web gis ini sebagai informasi terkait bencana yang sedang
terjadi di sekitar mereka. Sehingga masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap
bencana dan dapat segera memberikan bantuan apabila terdapat rekan ataupun sanak saudara
bermukim di area yang terkena dampak bencana.
Kemudian, sasaran untuk instansi bertujuan untuk mempermudah berbagai
penanganan apabila terjadi bencana. Terdapatnya titik lokasi bencana dan rute yang dapat
dilalui menuju lokasi, dapat mempermudah penanganan, seperti pemadam kebakaran yang
ingin menuju titik lokasi kebakaran, mobil ambulan yang ingin menuju titik lokasi bencana
untuk mengangkut korban bencana, perbaikan infrastruktur jalan yang rusak akibat bencana
longsor, dan lain sebagai nya.
2. Pengelola
Web GIS Tanggap Bencana Alam ini dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupeten Ponorogo, dimana BPBD Kabupaten Ponorogo dipilih menjadi
pengelola web GIS Tanggap Bencana Alam karena mereka memiliki kemampuan serta
keahlian di bidang bencana. Sehingga dengan dikelolanya Web GIS Tanggap Bencana Alam
ini oleh instansi yang berkompeten di bidangnya, diharapkan informasi dan data yang
disajikan pada Web GIS dapat terupdate secara berkala untuk kepentingan masyarakat dan
instansi lainnya yang berkaitan dengan kebencanaan.
E. Informasi yang Ditampilkan pada Web GIS
Web GIS Tanggap Bencana Alam di Kabupaten Ponorogo memberikan berbagai
informasi yang dibutuhkan, diantara informasi yang akan didapatkan oleh pengguna saat
mengakses Web GIS ini, adalah sebagai berikut:
1. Peta
Pengguna web GIS disini akan memerlukan peta yang dapat mengakomodir
kebutuhan pengguna tekait kejadian bencana alam di wilayah sekitar mereka. Peta yang akan
disajikan di Web GIS ini akan dibagi menjadi 2 pilihan, yaitu berupa peta cetak (kumpulan
peta terkait kebencanaan yang dapat langsung diunduh oleh pengguna) dan peta interaktif
(peta yang dapat di edit ataupun dioleh oleh pengguna). Terkait peta yang ditampilkan pada
web GIS Tanggap Bencana Alam ini, diantaranya adalah:
 Peta persebaran area terdampak bencana alam
 Peta persebaran zona aman bencana alam
 Peta persebaran posko bencana alam
 Peta persebaran kerusakan sarana dan prasarana akibat bencana alam
 Peta persebaran rumah sakit / puskesmas
 Peta jalur evakuasi korban bencana alam
Berbagai peta tersebut akan didapatkan pada web GIS Tanggap Bencana Alam di Kabupaten
Ponorogo untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat terkait terjadinya bencana alam.
Selain peta-peta tersebut, pengguna juga akan mendapatkan jenis peta yang mereka
butuhkan dengan memanfaatkan berbagai tools yang tersedia pada halaman peta interaktif.
Pada halaman peta interaktif, pengguna dapat menganalisis sendiri mengenai kejadian
bencana alam sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka dapat memanfaatkan tools dan
informasi dasar yang tersedia di laman peta interaktif untuk keperluan pengguna.
2. Peraturan-peraturan
Pada web GIS Tanggap Bencana Alam di Kabupaten Ponorogo ini disediakan pula
berbagai fitur, seperti berbagai peraturan –peraturan pemerintah terkait kebencanaan.
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait kebencanaan dapat mempermudah
instansi maupun masyarakat umum dalam memahami ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan dalam peraturan tersebut.
3. File perpetaan
Selain terdapat peraturan-peraturan pemerintah terkait kebencanaan, web GIS
Tanggap Bencana di Kabpuaten Ponorogo menyediakan berbagai file perpetaan terkait
kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Ponorogo yang disajikan untuk dapat
mempermudah instansi maupun masyarakat umum dalam mengolah file tersebut untuk
keperluan terkait bencana alam yang sedang terjadi.
4. Kontak / Call Center
Demi memperlancar proses ketanggapan bencana alam di Kabupaten Ponorogo, web
GIS Taggap Bencana Alam menyediakan berbagai nomor telepon ataupun call center dari
berbagai instansi yang terkait kebencanaan alam. Terdapat nya kontak telepon dari berbagai
instansi ini dapat memudahkan masyarakat dalam menginformasikan keadaan ataupun
kondisi mereka pasca terjadinya bencana alam, sehingga bantuan yang dibutuhkan oleh
masyarakat diharapkan dapat cepat direspon oleh berbagai macam instansi tersebut.

F. Desain Tampilan Web GIS Tanggap Bencana Alam


Pada desain tampilan web GIS akan ditampilkan desain halaman awal web GIS dan
juga peta interaktif. Selain itu, dijelaskan pula fugsi dan kegunaan tools-tools yang yang
terdapat di dalam Web GIS Tanggap Bencana di Kabupaten Ponorogo. Desain tampilan Web
GIS Tanggap Bencana Alam di Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut:
Penjelasan Halaman Awal Web GIS
Pada halaman awal web GIS Tanggap Bencana pengguna dihadapkan pada beberapa
toolbar yang dapat dipilih, yaitu Beranda, Peta, Fitur, dan Lain-lain. Selain itu terdapat pula

sebuah ikon berbentuk peta , berikut merupakan penjelasan dari masing-masing toolbar
dan juga ikon yang terdapat pada halaman awal Web GIS Tanggap Bencana Alam di
Kabupaten Ponorogo.
1. Beranda: Pada toolbar beranda, apabila pengguna mengklik tulisan tersebut, maka
pengguna akan diarahkan menuju website BPBD Kabupaten Ponorogo dan akan
meninggalkan halaman depan Web GIS tersebut.
2. Peta: Pada toolbar peta, apabila pengunjung mengklik tulisan tersebut, makan akan
muncul berbagai list peta yang bersumber dari BPBD Kabupaten Ponorogo. Peta-peta
tersebut merupakan peta-peta siap unduh yang telah dibuat sebelumnya oleh BPBD
Kabupaten Ponorogo terkait kebencanaan yang dapat dijadikan informasi dan
referensi terhadap pengguna
3. Fitur: Pada toolbar fitur, apabila pengguna mengklik tulisan tersebut, maka pengguna
akan mendapat 2 pilahan yang dapat di pilih, yaitu “peraturan-peraturan” dan “file
perepetaan”. Peraturan-peraturan ini berisi list peraturan-peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah terkait kebencanaan. Sedangkan apabila pengguna mengklik file
perpetaaan, maka akan muncul berbagai file perpetaan dengan berbagai format yang
dapat diunduh oleh pengguna.
4. Lain-Lain: Pada toolbar ini, apabila pengguna mengklik tulisan tersebut, maka
terdapat 2 pilihan yang dapat dipilih oleh pengguna, yaitu “kontak/call center dan
panduan”. Kontak/call center ini berisi nomor telepon berbagai instansi terkait
kebencanaan. Sedangkan panduan, berisi tata cara menggunakan Web GIS Tanggap
Bencana ini.

5. Ikon : Apabila ikon peta tersebut diklik oleh pengguna, maka otomatis penggna
akan diarahkan menuju halaman peta interaktif yang berisi berbagai tools dan
informasi dasar yang dapat diedit oleh para penggua untuk dimanfaatkan sebagai
sumber mendapatkan informasi terkait kebencanaan yang terjadi.
Penjelasan Peta Interaktif
Tools Fungsi
Full Extends, Berfungsi untuk menampilkan secara otomatis layer peta secara keseluruhan,
sehingga pada layer otomatis akan tampat terlihat Kabupaten Ponorogo secara penuh

Zoom In, Berfungsi mendekatkan citra sesuai dengan keinginan pengguna

Zoom Out, Berfungsi menjauhkan citra sesuai dengan keinginan pengguna

Pan, Berfungsi untuk menggerakan / menggeser citra

Identify, Berfungsi untuk menjelaskan informasi terhadap objek berupa tulisan

Pics Identify, Berfungsi untuk menjelaskan informasi terhadap objek yang dipilih berupa gambar

Distance, Berfungsi untuk melihat jarak anatar objek

Area, Berfungsi untuk melihat luasan dari sebuah objek

Coordinate, Berfungsi untuk mengetahui koordinat dari sebuah objek

Pencil, Berfungsi untuk menggambar sebuah objek pada bidang layer citra dengan garis sesuai
keinginan pengguna

Line, Berfungsi untuk menggambar sebuah objek pada bidang layer citra berupa garis lurus

Point, Berfungsi untuk menggambar sebuah objek pada bidang layer citra berupa titik/point

Polygon, Berfungsi untuk menggambar sebuah objek pada bidang layer citra berupa poligon yang
membentuk sebuah bidang
Routes, Berfungsi untuk memberikan terhadap kemungkinan rute jalan tertentu menuju suatu
tempat

Buffer, Berfungsi untuk menentukan radius dari sebuah objek

Print, Berfungsi untuk mencetak peta interaktif yang telah dibuat oleh pengguna

Home, Berfungsi untuk kembali pada halaman awal Web GIS

Berbagai tools tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk mendapatkan


informasi yang mereka butuhkan terkait bencana alam yang terjadi. Pengguna dapat mencari
jalur tercepat menuju lokasi bencaa dengan menggunakan tools Route, Pengguna dapat
menghitung luas dari area terdampak dengan menggunakan tools Area, Pengguna dapat
mengidentifikasi jenis bencana alam yang terjadi dengan menggunakan tools identify,
pengguna dapat mengetahui jarak lokasi bencana dengan posko ataupun rumah sakit dengan
menggunakan tools distance, pengguna dapat memanfaatkan peraturan-peraturan yang
disediakan terkait radius bencana dan mengaplikasikannya pada peta interaktif dengan
menggunakan tools buffer, dan masih banyak lagi manfaat yang dapat digunakan untuk
mndapatkan informasi menggunakan peta interaktif. Beberapa proses input – proses – output
yang dapat dilakukan pada peta interaktif ini, yaitu
 Data titik lokasi posko bencana - Jalan - Tools Route - Rute dari tempat pengguna ke
titik posko bencana alam
 Data area terdampak bencana - Persil / rumah - Jumlah rumah yang terdampak bencana
 Data sarana prasarana yang rusak - Tools Identify - Detail dari sarana prasaran yang
mengalami kerusakan
 Data zona aman bencana - Jalan - Tools Distance - Jarak dari tempat pengguna ke zona
aman bencana
 Data area terdampak bencana - Tools Buffer - Radius rawan bencana
Selain beberapa contoh dari proses input – proses – output diatas, pengguna dapat
mengkombinasikan berbagai tools dengan data yang disediakan untuk mendapatkan output
yang diinginkan oleh para pengguna Web GIS Tanggap Bencana Alam di Kabupaten
Ponorogo ini.
Segala tools dan fitur yang terdapat di web GIS Tanggap Bencana Alam tersebut
disusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dari dibuatnya web GIS tanggap bencana itu
sendiri, dimana tujuan dari dibuatnya web GIS ini adalah untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap tanggap darurat akan bencana alam yang terjadi di sekitar mereka. selain
itu dibuatnya Web GIS ini disesuaikan dengan PP Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penaggulangan Bencana dimana dijelaskan bahwa tanggap bencana
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana. Dibuatnya desain web GIS Tanggap Bencana Alam ini diharapkan dapat terus
berguna dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan instansi di Kabupaten Ponorogo dalam
menanggapi bencana alam yang terjadi di sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai