Head office :
Jl. Gejayan No. 76, Sleman, Yogyakarta
Telp./Fax. : (0274) 4531432
Email : citra_gama_sakti@yahoo.com
Website : www.citragamasakti.com
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karuniaNya, sehingga kita semua dalam perlindunganNya. Laporan ini
merupakan produk laporan pendahuluan yang merupakan bagian dari
pekerjaan Pemutakhiran Peta Risiko Bencana di Kabupaten Wonogiri.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 yang mengamanatkan
Pemerintah Daerah menyelenggarakan Penanggulangan Bencana di
daerahnya serta Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Dalam rangka penyelenggaraan
penanggulangan bencana tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten
Wonogiri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri
melaksanakan pekerjaan Pemutakhiran Peta Risiko Bencana di tahun anggaran
2016.
Adapun secara teknis kegiatan Pemutakhiran Peta Risiko Bencana ini mengacu
pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pengkajian Risiko
Bencana Daerah.
Hasil dari kegiatan ini harapannya akan menjadi salah satu perangkat
operasional dan pedoman dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
di Kabupaten Wonogiri khususnya bencana kekeringan dan tanah longsor.
Laporan Pendahuluan ini berisi uraian tentang pendahuluan, gambaran umum
wilayah, metode pelaksanaan, serta jadwal rencana kerja kegiatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Wonogiri dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Wonogiri yang telah memberikan kepercayaan kepada PT. Citra Gama Sakti
untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Yogyakarta, Maret
2016
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................
Daftar Tabel...........................................................................................
Daftar Gambar.......................................................................................
I.
PENDAHULUAN......................................................................
1.1.
Latar Belakang............................................................................
1.2.
Maksud dan Tujuan......................................................................
1.3.
Ruang Lingkup.............................................................................
II.
III.
METODE KEGIATAN................................................................
3.1.
Konsep Umum.............................................................................
3.2.
Penentuan Sumber Data..............................................................
3.3.
Penghitungan Indeks.................................................................
3.4.
Analisis Data..............................................................................
3.5.
Desain Peta...............................................................................
IV.
RENCANA KERJA..................................................................
Daftar Tabel
Tabel II-1
Tabel II-2
Tabel II-3
Tabel II-4
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
III-1
III-2
III-3
III-4
III-5
III-6
III-7
III-8
IV-1
Daftar Gambar
Gambar II.1 .............................Peta Administrasi Wlayah Kabupaten Wonogiri
.....................................................................................................
Gambar III-1..................................Metode Penyusunan Kajian Risiko Bencana
.....................................................................................................
I.
I.1.
Latar Belakang
PENDAHULUAN
P
E
N
D
A
H
U
Amanat
Undang-Undang
Nomor
24
Tahun
2007
tentang
Penanggulangan
Bencana
mewajibkan
Pemerintah
Daerah
menyelenggarakan
Penanggulangan
Bencana
di
daerahnya.
Penanggulangan bencana tersebut meliputi pemenuhan hak
masyarakat yang terkena bencana, perlindungan dari dampak
bencana, peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengurangi risiko
bencana, dan pembangunan fisik yang ramah bencana. Selain itu,
Pemerintah daerah juga memiliki hak untuk menetapkan kebijakan
penanggulangan bencana di daerahnya selaras dengan kebijakan
pembangunan daerah dengan memasukkan unsurunsur potensial dan
teknologi yang ada di daerahnya. Strategi dan upaya untuk melindungi
segenap masyarakat Kabupaten Wonogiri dari ancaman bencana perlu
direncanakan, ditetapkan dan dilaksanakan secara terstruktur, terarah,
terkoordinir, terpadu dan berkelanjutan.
Dalam rangka membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana di
Kabupaten Wonogiri, kebijakan penanggulangan bencana yang
menyentuh langsung daerah-daerah yang memiliki risiko terhadap
1
I.2.
I.3.
Ruang Lingkup
Kab.
Pacitan
(Jawa
Timur)
dan
Samudera
Sebelah Barat
Sebelah Timur
K
O
N
D
I
S
I
W
I
L
A
Y
A
H
K
A
B
U
Luas (Ha)
14.214,32
6.475,42
6.163,22
10.060,13
5.165,00
8.459,00
9.301,08
8.040,51
8.910,38
12.035,85
7.260,77
8.164,43
5.017,98
8.292,36
9.325,55
5.719,70
6.277,36
6.986,11
5.952,78
4.051,84
3.161,54
6.414,79
5.002,74
5.546,40
6.236,68
182.236,02
Jenis tanah ada beberapa macam mulai dari litosol, regosol sampai dengan
grumusol beserta asosiasi perubahannya. Dan ternyata juga dari bahan
induk yang beranekaragam pula dari endapan, batuan maupun volkan.
Wonogiri beriklim Tropis, mempunyai 2, musim penghujan dan musim kemarau
dengan temperatur rata-rata 24C-32C.
Kondisi tanah yang demikian mengakibatkan aneka penggunaan tanah yang
berbeda pula. Sebagai daerah agraris yang mayoritas penduduknya hidup dari
pertanian sebagian wilayahnya terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas
32.539 ha (17,9 persen) dan lahan kering seluas 149.697 ha (82,1 persen).
Dari catatan Dinas Pertanian tahun 2014 diperoleh bahwa penggunaan tanah
untuk tegalan sebesar 48,7 persen, sawah 17,9 persen digunakan sebagai,
Tabel II-2
Jumlah Penduduk
Wonogiri Tahun 2014
No
Kecamatan
Berdasar
Jenis
Kelamin
di
Kabupaten
Penduduk
Perempuan
28.469
31.453
7.947
8.875
9.153
10.470
17.324
19.187
8.270
8.932
11.129
11.463
24.15
25.351
11.288
11.755
21.839
23.255
19.783
21.470
12.414
13.507
16.677
17.783
19.056
19.433
38.676
40.002
26.355
27.398
19.726
20.751
17.395
18.851
17.724
18.401
23.967
24.919
14.510
14.847
9.294
9.984
22.36
23.534
28.022
29.092
15.423
15.811
18.848
19.494
459.799
486.018
Jumlah
Laki-laki
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Batuwarno
Karangtengah
Tirtomoyo
Nguntoronadi
Baturetno
Eromoko
Wuryantoro
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Jatipurno
Girimarto
Jumlaha Penduduk
59.922
16.822
19.623
36.511
17.202
122.592
49.501
23.043
45.094
41.253
25.921
34.46
38.489
78.678
53.753
40.477
36.246
36.125
48.886
29.357
19.278
45.894
57.114
31.234
38.342
945.817
Tenaga Kerja
Penduduk usia kerja berdasarkan konsep Badan Pusat
Statistik (BPS) adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke
atas,dan dibedakan sebagai Angkatan Kerja dan Bukan
Angkatan Kerja.Berdasarkan hasil Sakemas bulan Agustus
angkatan kerja di Kabupaten Wonogiri tahun 2014 mencapai
534.725 orang atau naik 3,82 persen dibandingkan tahun
sebelumnya (515.051orang) yang sebagian besar merupakan
pekerja laki-laki. Dari total angkatan kerja tersebut sekitar
96,55 % telah bekerja, sementara sisanya masih mencari
pekerjaan yaitu sebanyak 18.431 orang.
Sektor pertanian masih mendominasi penyerapan tenaga
kerja di Kabupaten wonogiri sekitar 55,09 %. Hal ini
dikarenakan sektor tersebut tidak memerlukan pendidikan
khusus, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, Jasa dan
industri masing-masing tercatat sebesar 15,79 %, 8,88 %
.Dari Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
8
II.3.
Fasilitas Kesehatan
III.
III.1.
METODE KEGIATAN
Konsep Umum
Risiko bencana=
KapasitasKerentanan
Kapasitas
terlihat
bahwa
tingkat
risiko
M
E
T
O
D
E
K
E
G
I
A
T
A
N
10
11
Gambar III-2
Dalam melakukan analisis peta risiko bencana memerlukan sumber data yang
berupa data ancaman (bahaya), data kerentanan, dan data kapasitas.
Tabel III-5
Sumber Data Analisis Risiko Bencana
No
Data
Sumber
.
1.
Ancaman
BMKG, BPN,
2.
Kerentanan
BIG, BPS, BAPPEDA, BPBD, Dinas
Sosial, Dinas Kehutanan/ Perkebunan.
3.
Kapasitas
BAPPEDA, BPBD, Dinas Sosial, Dinas
Kesehatan, masyarakat
4.
Rencana,
Program,
dan
Literatur
Kebijakan
Sumber: Analisis Tim Penyusun (2016)
III.2.1.
12
Tabel III-6
Sumber Data Ancaman Bencana
No
Jenis Data
Bentuk Data
.
1.
Batas administrasi
Vektor (shapefiles)
2.
Peta jenis tanah
Vektor (shapefiles)
3.
Peta curah hujan
Vektor (shapefiles)
4.
Peta
kemiringan
Vektor (shapefiles)
lereng
5.
Peta geologi
Vektor (shapefiles)
6.
Citra Satelit SRTM
Raster
Sumber
Bappeda
BMKG
III.2.2.
Sumber
Bappeda
Bappeda,
Dishut,
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
III.2.3.
Sumber
Masyarakat,
terkait
instansi
III.3.
Penghitungan Indeks
13
Tabel III-9
Bencana
Tanah Longsor
Kekeringan
Indeks Ancaman
Komponen/
Kelas Indeks
Rendah
Sedang
Indikator
Peta
Bahaya Rendah
Sedang
Gerakan
Tanah
(divalidasi dengan (zona
(zona
data kejadian)
kerentanan
kerentan
gerakan tanah an
sangat rendah gerakan
rendah)
tanah
meneng
ah)
Peta
Bahaya Zona bahaya Zona
Kekeringan
sangat rendah bahaya
- rendah
sedang
Bobot
Tinggi
Tinggi
100%
Rendah
(zona
kerentan
an
gerakan
tanah
tinggi)
Zona
100%
bahaya
tinggi
sangat
tinggi
Bahan
Rujukan
Panduan
dari
Badan
Geologi
Nasional
ESDM
Panduan
dari BMKG
Kementeri
an
Pertanian
Bobot
Sumber
Data
Sedang Tinggi
14
Tanah Longsor
500>1000 60 %
1000
jiwa/km
jiwa/km 2
2
Kelompok rentan
Kekeringan
< 20 %
20 - 40 >40 %
%
40 %
500>1000 60 %
1000
jiwa/km
jiwa/km 2
2
Kelompok rentan
< 20 %
20 - 40 >40 %
%
40 %
Podes,
Susena
s,
Landus
e
Podes,
Susena
s, PPLS
Podes,
Susena
s,
Landus
e
Podes,
Susena
s, PPLS
Kekeringan
Sumber
Data
Landus
e, BPS
Laporan
sektor,
BPS
>
Rp 40 %
800 jt
> Rp 1 30 %
M
> Rp 1 30 %
M
Podes,
BPS
Podes,
BPS
Podes,
BPS
- >
200
>
300
Landus
e, BPS
Laporan
sektor,
BPS
Rp. 60 %
jt
Rp 40 %
jt
15
Bobot
Tinggi
Level 4 - 5 100 %
Level 4 - 5
Level 4 - 5
Level 4 - 5
Level 4 - 5
Sumber
Data
FGD
pelaku PB
(bappeda
, dinsos,
inkes,
UKM,
universita
s,
LSM,
tokoh
masyarak
at/
agama.
Keterangan:
Level
1
Level
2
Level
3
Level
4
Level
5
Daerah telah memiliki pencapaian-pencapaian kecil dalam upaya pengurangan risiko bencana
dengan melaksanakan beberapa tindakan maju dalam rencana atau kebijakan.
Daerah telah melaksanakan beberapa tindakan pengurangan risiko bencana dengan pencapaianpencapaian yang masih bersifat sporadic yang disebabkan belum adanya komitmen kelembagaan.
Komitmen pemerintah dan beberapa komunitas terkait pengurangan risiko bencana di suatu
daerah telah tercapai dan didukung engan kebijakan sistematis, namun capaian yang diperloleh
dengan komitmen dan kebijakan tersebut dinilai belum menyeluruh hingga masih belum cukup
berarti untuk mengurangi dampak negative dari bencana.
Dengan dukungan komitmen serta kebijakan yang menyeluruh dalam pengurangan risiko bencana
disuatu daerah telah memperoleh capaian-capaian yang berhasil, namun diakui masih ada
keterbatasan dalam komitmen, sumberdaya finansial ataupun kapasitas operasional dalam
pelaksanaan upaya pengurangan risiko bencana di daerah tersebut.
Capaian komprehensif telah dicapai dengan komitmen dan kapasitas yang memadai disemua
tingkat komunitas dan jenjang pemerintahan.
16
Tabel III-12
Prioritas
Priorita
s1
No
1
Indikato
r1
2
3
4
1
2
Indikato
r2
3
4
1
Indikato
r3
2
3
4
Indikato
r4
1
2
3
Pertanyaan
Apakah telah ada kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang melaksanakan
praktik pengurangan risiko bencana secara terstruktur dan terencana di daerah Anda?
Apakah telah ada aturan tertulis (baik dalam bentuk peraturan daerah, Keputusan
kepala daerah) tentang pengurangan risiko bencana atau penanggulangan bencana?
Apakah aturan tertulis tersebut telah diterapkan dalam institusi Anda dalam
pengurangan risiko bencana secara terencana?
Apakah aturan daerah tersebut telah diadaptasikan dalam aturan daerah lainnya
(seperti Perda Tata Guna Lahan, IMB, SOTK dll)?
Apakah telah terbentuk BPBD di daerah Anda?
Apakah BPBD dan/atau institusi Anda telah memiliki anggaran khusus tiap tahunnya
dalam APBD atau pun bentuk anggaran khusus lainnya untuk pelaksanaan aktivitas
pengurangan risiko bencana?
Menurut anda, apakah kebutuhan sumber daya yang terkait dengan PRB pada BPBD
dan/atau institusi Anda (dana, sarana, prasarana, personil) telah terpenuhi baik dalam
hal kualitas maupun kuantitasnya?
Apakah jumlah anggaran yang digunakan institusi Anda dan kemana penggunaan
anggarannya dapat dimonitoring oleh masyarakat atau komunitas lain diluar insititusi
Anda?
Apakah telah ada jalinan kerja sama antara pemerintah dengan komunitas lokal dalam
aktivitas PRB?
Menurut penilaian Anda, peraturan daerah tentang penanggulangan bencana yang ada
di daerah Anda telah dengan jelas mengatur mekanisme pembagian kewenangan dan
sumber daya berdasarkan peran dan tanggung jawab antara pemerintah daerah dan
komunitas lokal secara relevan dan sistematis?
Apakah dalam pembagian peran dan tanggung jawab, seluruh sector komunitas,
swasta dan seluruh pemangku melaksanakan perannya secara aktif?
Apakah aktivitas PRB telah dipublikasikan secara transparan oleh mediamedia lokal sebagai partisipasi komunitas media?
Apakah telah ada yang memfasilitasi diskusi-diskusi informal antar kelompok (baik
pemerintah, LSM, PMI, Akademisi, Media, Ulama dan sebagainya) untuk pengurangan
risiko bencana daerah
Apakah telah ada suatu forum yang berfungsi untuk mempercepat upaya pengurangan
risiko bencana di daerah yang terdiri dari aktor-aktor dari beda kelompok seperti
pemerintah, LSM, PMI, Akademisi, Media, Ulama dan sebagainya?
Apakah forum tersebut beranggotakan aktor-aktor yang memiliki kekuatan untuk
menembus birokrasi dan kendalakendala anggaran serta memiliki jaringan yang kuat
untuk melaksanakan pengurangan risiko bencana?
17
Prioritas
Indikator
No
4
1
Indikato
r1
2
3
4
1
Indikato
r2
2
3
Priorita
s2
4
1
Indikato
r3
2
3
4
1
Indikato
r4
2
3
4
Priorita
Indikato
Pertanyaan
Menurut Anda apakah forum ini telah menghasilkan pencapaian yang berarti untuk
pengurangan risiko bencana di daerah ini?
Apakah telah dihasilkan peta ancaman bencana sebagai analisis awal terhadap risiko
bencana?
Apakah telah ada Dokumen Kajian Risiko yang dilengkapi dengan peta risiko untuk
seluruh jenis ancaman bencana di daerah Anda?
Apakah Kajian Risiko Bencana-bencana tersebut selalu diperbaharui secara periodik
berdasarkan data terbaru?
Apakah Kajian Risiko Bencana Daerah telah dijadikan dasar bagi pembangunan dan
penanaman modal pada tingkat lokal/nasional?
Apakah telah tersedia data-data pendukung dan analisisnya untuk penyusunan Kajian
Risiko Bencana seperti data penduduk terpapar bencana, data infrastruktur terpapar
bencana dan lainnya ?
Apakah data-data pendukung dan analisisnya untuk penyusunan Kajian Risiko Bencana
- seperti data penduduk terpapar bencana, data infrastruktur terpapar bencana dan
lainnya - dipublikasi dengan system informasi sehingga memungkinkan untuk diakses
oleh komunitas di dalam daerah maupun komunitas di luar daerah?
Apakah informasi data pendukung tersebut digunakan untuk penyusunan kebijakan
pengurangan risiko bencana daerah ?
Apakah informasi data pendukung kajian risiko yang diperbarui secara periodik
tersebut juga dapat dilihat (diakses) dan dijadikan referensi bagi daerah lain?
Apakah masyarakat masih memanfaatkan kearifan local dan fenomena alam sebagai
peringatan akan datangnya bencana?
Apakah daerah telah memiliki sistem peringatan dini untuk setiap bencana yang sering
terjadi di daerah Anda?
Apakah telah dilaksanakan pelatihan, simulasi dan uji untuk system peringatan dini
secara berkala oleh multi stakeholder?
Apakah sistem peringatan dini siap beroperasi untuk skala besar dengan jangkauan
yang luas keseluruh tingkat masyarakat?
Apakah telah tersedia Dokumen Kajian Risiko Bencana daerah seperti pada pertanyaan
No. 18?
Apakah Dokumen Kajian Risiko bencana yang telah ada telah mempertimbangkan
risiko-risiko lintas batas wilayah administrasi kawasan Anda?
Apakah Dokumen Kajian Risiko bencana yang telah mempertimbangkan risiko-risiko
lintas batas dapat diakses oleh setiap pemangku kepentingan antar daerah?
Apakah Dokumen Kajian Risiko bencana yang telah mempertimbangkan risiko-risiko
lintas batas telah diimplementasikan untuk pengurangan risiko bencana lintas batas?
Apakah telah ada arsip yang berisikan data kejadian bencana yang terjadi di daerah
18
Prioritas
Indikator
No
2
r1
3
4
1
Indikato
r2
2
3
4
1
2
s3
Indikato
r3
3
4
Indikato
r4
2
3
4
Priorita
Indikato
Pertanyaan
anda selama 5 tahun terakhir?
Apakah Anda dapat mencari informasi kejadian bencana apa saja yang mungkin terjadi
pada hari ini di daerah anda dari sumber informasi tertulis yang tepercaya ?
Apakah informasi bencana yang diperbarui setiap hari dari sumber informasi tersebut
terintegrasi dengan system informasi ditingkat nasional?
Apakah informasi bencana yang diperbarui setiap hari dari sumber informasi tersebut
dijadikan referensi dalam pengambilan kebijakan pembangunan daerah ?
Apakah sudah ada peningkatan keterampilan dalam menangani keadaan darurat
bencana di sekolah?
Apakah sudah terlaksana pelajaran tentang pengurangan risiko bencana disekolah ?
Apakah pelajaran tentang pengurangan risiko bencana di sekolah telah ditunjang
dengan kurikulum yang terukur dan terstruktur ?
Apakah sudah ada transisi budaya menuju budaya pengurangan risiko bencana di
sekolah ?
Apakah Institusi Anda telah menggunakan hasil riset yang terbukti mampu
menurunkan kerugian bila terjadi bencana di wilayah Anda?
Apakah Institusi Anda telah menggunakan hasil riset untuk memantau ancaman
bencana dan menurunkan kerentanan daerah terhadap risiko multi bencana?
Apakah di daerah Anda telah tersedia metode riset standar yang diakui dan digunakan
secara kolektif untuk kajian multi risiko yang berasal dari perguruan tinggi atau
lembaga lainnya untuk menurunkan rasio pemakaian dana pemulihan bencana?
Apakah Metode Riset tersebut telah terbukti untuk menurunkan rasio pemakaian dana
pemulihan yang diakibatkan oleh upaya-upaya pengurangan risiko bencana
berdasarkan hasil riset?
Apakah di daerah Anda telah terdapat berbagai media permanen (baik media cetak,
elektronik, billboard, poster atau event/acara terorganisir yang tetap ada) untuk
mempublikasikan pembangunan kesadaran masyarakat untuk melakukan praktik
pengurangan risiko bencana?
Apakah daerah Anda telah memiliki inisiatif untuk membangun desa tangguh/siaga
dalam menggalang praktik budaya pengurangan risiko bencana yang telah diperkuat
oleh para pemangku kepentingan baik akademisi, praktisi maupun pemerintah
Apakah standar minimal materi publikasi dan desa tangguh tersebut diterapkan dalam
strategi dan perencanaan terukur serta memperhitungkan momen Hari Pengurangan
Risiko Bencana dalam pelaksanaannya
Apakah tersedia metode untuk mengukur keberhasilan strategi dan perencanaan
publikasi yang diterapkan pada suatu daerah dalam meningkatkan praktik budaya
pengurangan risiko bencana?
Apakah di pemerintahan maupun dikomunitas Anda telah ada kebijakan tentang
19
Prioritas
Indikator
No
s4
2
r1
3
4
1
2
Indikato
r2
3
4
Indikato
r3
2
3
4
Indikato
r4
1
2
3
Pertanyaan
pengelolaan lingkungan hidup yang terintegrasi secara proporsional terhadap
Pengurangan risiko be ncana?
Apakah telah ada kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
sumberdaya alam serta tata guna lahan yang memperhatikan aspek pengurangan
risiko bencana?
Apakah kebijakan tersebut telah memprioritaskan unsur-unsur pengurangan risiko
bencana dengan mengurangi faktor-faktor risiko dasar (ekonomi, sosial, budaya dan
infrastruktur) serta perubahan iklim?
Apakah kebijakan tersebut telah diaplikasikan secara berkelanjutan?
Apakah telah ada diselenggarakan aksi-aksi sosial dalam kelompokkelompok komunitas
yang terintegrasi dengan pengurangan risiko bencana?
Apakah telah ada aksi-aksi sosial (seperti program kapasitas jaringan pangan,
kesehatan, membangun perekonomian untuk menekan terbentuknya masyarakat
miskin, asuransi infrastruktur,) untuk mengurangi kerentanan penduduk dari berbagai
pemangku kepentingan yang telah ditentukan dalam kebijakan pembangunan sosial?
Apakah aksi- aksi tersebut tersebut dilaksanakan di seluruh wilayah ancaman
bencana?
Apakah telah terbangun budaya komunitas yang berorientasi pada aspek kapasitas
jaringan pangan, kesehatan umum, perekonomian dalam hal pengurangan
terbentuknya kelompok-kelompok miskin dan asuransi infrastruktur dan asset
penduduk dengan partisipasi setiap komponen komunitas?
Apakah sektor produksi telah mulai mengembangkan upaya-upaya untuk pengurangan
risiko bencana kepada kelompok-kelompok kecil masyarakat dalam bentuk kemitraan
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat?
Apakah ada perlindungan terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi serta sector produksi
yang secara tidak langsung perlindungan tersebut ditujukan untuk membantu
meningkatkan kapasitas komunitas dalam upaya pengurangan risiko bencana?
Apakah telah ada kegiatan-kegiatan yang terukur dan terarah berdasarkan rencana
yang matang untuk meningkatkan kapasitas komunitas dibidang ekonomi dan produksi
yang ditujukan untuk pengurangan risiko bencana?
Apakah telah terbangun iklim yang kondusif bagi peningkatan dan perlindungan
kegiatan ekonomi dan sector produksi yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas
komunitas dalam bidang perekonomian?
Apakah telah ada rencana tata ruang wilayah yang mendukung upaya pengurangan
risiko bencana?
Apakah ada tindakan hukum terhadap pemukiman penduduk yang tidak direncanakan
dan dikelola berdasarkan rencana tata guna lahan, IMB dan perluasannya?
Apakah telah ada rancangan pengelolaan pemukiman penduduk yang sesuai dengan
20
Prioritas
Indikator
No
4
1
Indikato
r5
2
3
4
1
2
Indikato
r6
3
4
Priorita
s5
1
2
Indikato
r1
3
4
Indikato
r2
Indikato
r3
1
2
3
4
1
Pertanyaan
strategi rencana tata guna lahan hingga mampu meminimalkan risiko bencana?
Apakah pembangunan kawasan seluruh wilayah huni telah sesuai dengan rencana tata
guna lahan?
Apakah telah ada mekanisme dan/atau rencana rehabilitasi dan pemulihan pasca
bencana walau disusun sepihak tanpa menampung aspirasi korban ?
Apakah telah ada mekanisme dan/atau rencana dan pelaksanaan pemulihan bencana
yang disusun secara bersama oleh pemangku kepentingan?
Apakah telah ada rancangan proses - proses pemulihan pasca bencana yang
mempertimbangkan prinsip-prinsip risiko bencana guna menghindari risiko baru dari
pembangunan?
Apakah rancangan tersebut telah terlaksana?
Apakah telah diterapkan prosedur penilaian dampak lingkungan untuk proyek
pembangunan besar?
Apakah telah ada prosedur penilaian Analisis Risiko Bencana untuk proyek
pembangunan besar terutama infrastruktur?
Apakah prosedur tersebut dapat menilai dampak-dampak risiko bencana untuk proyekproyek lain seperti pengentasan kemiskinan, perumahan, air dan energi selain
infrastruktur ?
Apakah pelaksanaan prosedur tersebut telah terwujud ke dalam strategi, rencana dan
program pembangunan?
Apakah terdapat lembaga di pemerintahan yang didukung relawan untuk melakukan
praktik penanganan darurat bencana?
Apakah telah ada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) dan/atau Sistem Komando
Tanggap Darurat Bencana yang terstruktur dalam sebuah prosedur operasi di daerah
anda?
Apakah personil perangkat darurat tersebut (Pusdalops dan/atau Komando Tanggap
Darurat) telah memiliki kemampuan teknis dalam hal penanggulangan bencana
khususnya dalam penanganan darurat bencana?
Menurut penilaian Anda, apakah upaya penanganan darurat bencana yang pernah
dilaksanakan oleh seluruh pihak telah efektif untuk menekan jumlah korban yang
timbul?
Apakah telah ada latihan-latihan evakuasi?
Apakah sudah ada rencana kontijensi untuk 2 potensi bencana di daerah anda ?
Apakah upaya penangan darurat dilaksanakan berdasarkan rencana kontijensi dan
rencana pemulihan bencana?
Apakah ada prosedur tetap sebagai turunan dari Rencana kontijensi tersebut?
Apakah telah ada mekanisme untuk penggalangan bantuan dari pihak lain bila terjadi
bencana?
21
Prioritas
Indikator
No
2
3
4
1
Indikato
r4
2
3
4
Pertanyaan
Apakah ada anggaran khusus untuk penanganan darurat?
Apakah anggaran tersebut memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar dan melindungi
kelompok rentan saat terjadi darurat bencana?
Apakah dalam anggaran khusus untuk darurat bencana tersebut juga dialokasikan
untuk perbaikan terhadap fasilitas kritis?
Apakah di daerah Anda telah memiliki prosedur operasi standar untuk penanganan
darurat bencana yang memadukan seluruh prosedur operasi dari setiap institusi terkait
penanganan darurat bencana yang ada di daerah Anda?
Apakah dalam prosedur operasi standar penanganan darurat yang pemerintah atau
insitusi Anda miliki telah terdapat prosedur untuk merekam (baik dalam pencatatan
atau audiovisual) pertukaran informasi saat darurat bencana?
Setelah terjadi bencana, apakah terjadi proses evaluasi operasi kedaruratan
berdasarkan catatan komunikasi dengan mewawancarai para tokoh terkait untuk
meningkatkan efekitivitas operasi darurat di kemudian hari?
Apakah prosedur-prosedur terkait operasi darurat bencana diperbarui berdasarkan hasil
dari evaluasi pencatatan komunikasi yang terjadi saat operasi darurat bencana yang
telah terjadi?
Jumlah
22
III.4.
Analisis Data
Indeks Ancaman
Tingkat Ancaman
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Keterangan:
Tingkat ancaman tinggi
Tingkat ancaman sedang
Tingkat ancaman rendah
Rendah
Indeks Kerugian
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Keterangan:
Tingkat ancaman tinggi
Tingkat ancaman sedang
Tingkat ancaman rendah
23
Rendah
Indeks Kapasitas
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Keterangan:
Tingkat ancaman tinggi
Tingkat ancaman sedang
Tingkat ancaman rendah
Rendah
Tingkat Kapasitas
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Keterangan:
Tingkat ancaman tinggi
Tingkat ancaman sedang
Tingkat ancaman rendah
24
III.5.
Desain Peta
Peta ditampilkan pada kertas dengan ukuran A1. Peta yang dihasilkan dalam
Pengkajian
Risiko Bencana harus menginformasikan beberapa komponen seperti :
1. Judul Peta
Judul peta memberikan informasi umum tentang peta yang
sedang disajikan. Informasi tersebut adalah jenis bencana yang
dipetakan dan daerah pemetaan.
2. Legenda umum;
25
26
IV.
RENCANA KERJA
Berdasarkan pendekatan dan metode yang ditempuh serta jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pemutakhiran Peta
Risiko Bencana Kabupaten Wonogiri, maka rencana kerja yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel IV-13
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
Bulan Ke-1
1
Bulan Ke-2
4
Bulan Ke-3
4
PERSIAPAN
Pengumpulan literatur
Inventarisasi Data Spasial
Sosialisasi rencana kerja dengan pihak terkait
Penetapan batasan wilayah perencanaan
TAHAPAN PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data sekunder
Pendalaman data dasar, referensi hukum, dan studi terdahulu
Pengumpulan data: survey lapangan dan survey instansional
PENYERAHAN LAPORAN PENDAHULUAN
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Kompilasi data
Analisis ancaman bencana
Analisis kerentanan bencana
Analisis kapasitas bencana
Penyusunan data spasial bencana
Merumuskan hasil analisis ke dalam laporan akhir
PENYERAHAN LAPORAN AKHIR
R
E
N
C
A
N
A
4
K
E
R
J
A
27