Anda di halaman 1dari 29

RENCANA KONTIJENSI BANJIR

DI WILAYAH PUSKESMAS SAJAD

DISUSUN OLEH

PUSKESMAS SAJAD

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
2. Pengertian Rencana Kontijensi ................................................................................ 1
3. Tujuan ...................................................................................................................... 2
4. Ruang Lingkup ......................................................................................................... 2
5. Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi .............................................................. 2
6. Aktivasi Rencana Kontijensi ..................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH ............................................................................ 3
1. Geografi ................................................................................................................... 3
2. Peta Wilayah ............................................................................................................ 4
3. Luas Wilayah Kerja .................................................................................................. 5
4. Nama Desa/Kelurahan, Jumlah RW dan RT ............................................................ 5
5. Kependudukan ......................................................................................................... 5
6. Iklim .......................................................................................................................... 6
BAB III PENILAIAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN DAN PENGEMBANGAN
SKENARIO ...................................................................................................................... 7
1. Penilaian Risiko dan Penentuan Kejadian ................................................................ 7
2. Pengembangan Skenario ......................................................................................... 7
BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................................................. 9
1. Kebijakan ................................................................................................................. 9
2. Strategi ..................................................................................................................... 9
BAB V PERENCANAAN SEKTORAL ............................................................................ 10
1. Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko) ............................................................ 10
2. Sasaran .................................................................................................................. 10
3. Kegiatan ................................................................................................................. 11
4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya ............................................................ 12
5. Sektor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) .......................................................... 12
6. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya ............................................................ 13
7. Sektor Kesehatan ................................................................................................... 14
8. Situasi .................................................................................................................... 14
9. Sasaran .................................................................................................................. 15
10 Kegiatan ................................................................................................................ 15
11. Kebutuhan Dan Ketersediaan Sumberdaya ......................................................... 16
12. Sektor Logistik/Dapur Umum................................................................................ 18
13. Sasaran ................................................................................................................ 18
14. Kegiatan ............................................................................................................... 19
15. Kebutuhan ............................................................................................................ 20
16. Sektor Sarana Dan Prasarana ............................................................................. 21
BAB VII RENCANA TINDAK LANJUT ........................................................................... 23

i
BAB VIII PENUTUP ....................................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengertian bencana yang terdapat di UU Nomor. 24 tahun 2007 Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Secara singkat bencana dapat diartikan sebagai peristiwa yang
mengancam dan menyebabkan kerugian bagi manusia, yang disebabkan oleh
interaksi antara faktor alam dan manusia.
Definisi bencana seperti dipaparkan diatas mengandung tiga aspek dasar,
yaitu:
a. Terjadinya peristiwa atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard).
b. Peristiwa atau gangguan tersebut mengancam kehidupan, penghidupan, dan
fungsi dari masyarakat.
c. Ancaman tersebut mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan
masyarakat untuk mengatasi dengan sumber daya mereka.
Untuk itu diperlukan upaya dalam mengurangi risiko kerugian bila bencana
terjadi. Tujuan dari upaya tersebut adalah mengurangi jumlah kesakitan, risiko
kecacatan dan kematian pada saat terjadi bencana, mencegah atau mengurangi
risiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya, dan mencegah atau
mengurangi risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana.
Didalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa
Penanggulangan Bencana dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari
ancaman, risiko dan dampak bencana.

2. Pengertian Rencana Kontijensi


Kontijensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar
benar terjadi. Perencanaan kontijensi merupakan suatu upaya untuk
merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup
kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi. Oleh karena ada unsur
ketidakpastian, maka diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat
yang mungkin terjadi.
Atas dasar pemikiran itu, maka perencanaan kontijensi didefinisikan sebagai
“Proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu, dimana skenario
dan tujuan disepakati, tindakan manajerial dan teknis ditetapkan, dan sistem untuk
menanggapi kejadian disusun agar dapat mencegah, atau mengatasi secara lebih
baik keadaan atau situasi darurat yang dihadapi”. Melalui perencanaan kontijensi,
akibat dari ketidak-pastian dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario
dan asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat. Dari definisi tersebut,
dapat diambil beberapa butir penting bahwa perencanaan kontijensi:
a. Dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke depan.
b. Lebih merupakan proses dari pada menghasilkan dokumen.
c. Merupakan suatu proses pembangunan consensus untuk menyepakati
skenario dan tujuan yang akan merupakan suatu kesiapan untuk tanggap
darurat dengan menentukan langkah dan system penanganan yang akan
diambil sebelum keadaan darurat terjadi.
d. Mencakup upaya-upaya yang bersifat mencegah dan juga membatasi
konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi.

1
3. Tujuan
Rencana kontijensi ini disusun sebagai pedoman dalam penanganan
bencana banjir khususnya ketika banjir yang diakibatkan oleh tingginya curah
hujan diwilayah Puskesmas Sajad.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana kontijensi ini adalah wilayah Puskesmas Sajad.

5. Tahapan Penyusunan Rencana Kontijensi


a. Penilaian Risiko
b. Penetuan kejadian
c. Skenario
d. Penetapan kebijakan dan tujuan
e. Analisis kesenjangan
f. Formalisasi

6. Aktivasi Rencana Kontijensi


Aktivasi rencana kontijensi dilaksanakan setelah terdapat tanda-tanda
peringatan dini akan datangnya ancaman bencana banjir bandang akibat tingginya
curah hujan di wilayah Puskesmas Sajad.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

1. Geografi
Puskesmas Sajad merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat (PHC) yang
ada di Kecamatan Sajad terletak di Jalan Raya Sebambang-Senujuh Desa
Tengguli dan di pinggir Sungai Sambas Kecil, berjarak kurang lebih 16 Km dari ibu
kota Kabupaten Sambas, 91 Km dari Kota Singkawang dan 227 Km dari Kota
Pontianak. Untuk menuju Puskesmas Sajad perjalanan dapat di tempuh dengan
menggunakan kendaraan roda dua, roda empat dan kendaraan air (Motor
air/Speed Boat).
Kecamatan Sajad Kabupaten Sambas termasuk daerah beriklim tropis
dengan curah hujan bulanan rata-rata 331,13 mm dan jumlah hari hujan rata-rata
11 hari /bulan. Curah hujan yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai
dengan Januari dan curah hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan bulan
Agustus. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 22,9°C-31,05°C. Suhu udara
terendah 21,2°C terjadi pada bulan Agustus dan yang tertinggi 33,0°C pada bulan
Juli. Kelembaban udara relatif 81-90%, tekanan udara 1,001-1,01/ Hm Bar,
kecepatan angin 155-173 Km/ hari, elipasi sinar matahari 50.73%, penguapan
(evaporasi) harian antara 4,2-5,9 Hm dan evapotranspirasi bulanan 134,7-171,4
mm.
Kecamatan Sajad Kabupaten Sambas merupakan daerah penghujan
dengan intensitas yang tinggi, karena dipengaruhi oleh hutan tropis dan
kelembaban udara yang cukup tinggi. Keadaan-keadaan lingkungan tersebut
tentunya mempunyai pengaruh terhadap kesehatan masyarakat, terutama pada
tempat-tempat yang merupakan daerah genangan air karena berpotensi sebagai
lokasi perkembangbiakan bagi nyamuk.
Ditinjau dari jenis tanahnya, tanah organosol peka terhadap erosi dan
kebakaran bila tanah tersebut kering, sehingga bila terjadi kebakaran akan sulit
untuk dikendalikan. Bila keadaan tanah dan cuaca yang rentan terhadap
kesehatan tersebut ditambah dengan perilaku yang kurang menunjang seperti
mempersiapkan lahan tanam dengan cara membakar, pembuangan sampah yang
tidak pada tempatnya, tidak adanya saluran pembuangan air limbah, maka
kemungkinan terjadinya penyakit, bahkan kejadian luar biasa akan selalu menjadi
ancaman.
Topografi Kabupaten Sambas
curam
Bergelombang
7%
24%

69%

Gambar 2.1 Topografi Kabupaten Sambas


Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Sambas

3
Jarak Terdekat Jarak Terjauh
KELURAHAN Jarak Keterangan
RT RT Jarak Tempuh
Tempuh
Jirak 10 5 Menit 16 30 Menit

Tengguli 30 0 Menit 17 15 Menit


Mekar Jaya 01 5 Menit 16 30 Menit
1 Jam 30
Beringin 01 45 Menit 18
Menit
Tabel 2.1 Jarak tempuh Daerah Binaan Puskesmas Sajad
Seluruh wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan air dengan sebagian
wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan atau roda empat.
Wilayah kerja Puskesmas Sajad yang rawan terkena banjir yaitu Desa Mekar Jaya
(RT 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16) dan Desa Beringin (seluruh RT beresiko) dengan
ketinggian air Dusun Segerunding 30 cm, Dusun Jambu 80-100 cm, dan Dusun
Salwa 130-160 cm
Untuk rujukan ke rumah sakit, jarak tempuh dari Puskesmas Sajad ke
Rumah Sakit rujukan terdekat adalah sebagai berikut :
a. RSUD Sambas: 30 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan umum dan
1 jam menggunakan motor air
b. RS Elisabeth: 30 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan umum dan 1
jam menggunakan motor air.
c. RSUD Pemangkat: 1 jam 30 menit dengan jalur lancar mengunakan kendaraan
umum.

2. Peta Wilayah

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sajad

4
Gambar 2.3 Peta Wilayah Kecamatan Sajad dari gambaran satelit
Kecamatan Sajad adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Sambas yang
dilalui oleh Sungai Sambas Kecil. Di Desa Beringin tepatnya Dusun Segerunding
terdapat sebuah terusan/kanal yang terhubung langsung dengan Sungai Sambas
Besar sehingga wilayah ini memiliki potensi yang besar terkena banjir setiap
tahun.

3. Luas Wilayah Kerja


Luas wilayah kerja Puskesmas Sajad :
a. Jirak : 9 KM²
b. Tengguli : 14,3 KM²
c. Mekar Jaya : 36,31 KM²
d. Beringin : 70 KM²

4. Nama Desa/Kelurahan, Jumlah RW dan RT


Jumlah
No. Nama Desa Luas Wilayah
RT RW
1. Jirak 9 KM² 16 7
2. Tengguli 14,3 KM² 30 9
3. Mekar Jaya 36,31 KM² 16 8
4. Beringin 70,04 KM² 18 7
JUMLAH 126,65 KM²
Tabel 2.2 Luas Wilayah Beserta Jumlah RT dan RW
Sumber : Puskesmas Sajad, 2022

5. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sajad adalah sebanyak
14.126 jiwa.

Desa/ Jml Kepadatan Jml Kepala


No
Kelurahan Penduduk Penduduk/Km2 Keluarga

1. Jirak 3.118 346 824


2. Tengguli 5.206 364 1.348
3. Mekar Jaya 3.437 94 924
4. Beringin 2.365 33 700
Total 14.126 109 3.796
Tabel 2.3 Data Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sajad
Sumber : Data Sasaran Program Tahun 2022
5
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk
tertinggi di Desa Tengguli. Kepadatan penduduk menjadi salah satu faktor
berpengaruh atas timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti penyakit-
penyakit yang berbasis lingkungan.

6. Iklim
hujan dan musim kemarau, dengan suhu udara berkisar antara 22,9°C-
31,05°C. Sementara itu ketinggian wilayah kecamatan Sajad cukup rendah dan
jumlah hari dengan curah hujan yaitu 11 hari dan banyaknya curah hujan 227,94
mm.

6
BAB III
PENILAIAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN
DAN PENGEMBANGAN SKENARIO

1. Penilaian Risiko dan Penentuan Kejadian


Penilaian bahaya dilakukan melalui identifikasi jenis ancaman dan
pembobotan ancaman di wilayah Puskesmas Sajad dengan menggunakan
instrument HVA sebagai berikut:

Tabel 3.1 HVA Puskesmas Sajad

Dari peta rawan bencana tersebut tampak bahwa bencana yang mungkin
terjadi di wilayah Puskesmas Sajad adalah banjir, kebakaran eksternal,
kebakaran hutan dan kemarau.
Faktor yang berperan yaitu curah hujan yang tinggi, penebangan hutan
atau deforestasi untuk pembukaan kebun sawit, system drainase yang buruk dan
disiplin masyarakat membuang sampah sembarangan pada saluran air dan
sungai.

2. Pengembangan Skenario
Berdasarkan peta wilayah, dapat diidentifikasi masyarakat dan daerah/lokasi
yang terancam bencana (daerah rawan bahaya/bencana) sehingga dapat
diperkirakan luas/besarnya dampak bencana yang mungkin terjadi. Tingkat
ancaman yang terjadi akibat tingginya curah hujan dapat berupa ancaman ringan,
sedang dan berat.

7
Skenario bencana banjir Puskesmas Sajad
Kejadian hujan pada musim hujan September 2022-April 2023
Tanggap darurat 7 (tujuh) hari
Terancam
Rusak Terancam Terancam
No Jenis Sarana
Ringan- Rusak Berat jiwa
sedang
1 Sistem Listrik V
2 Komputer, Printer V
3 Genset V
4 Dental Unit V
5 Kompressor Poli Gigi V
6 UPS V
7 Internet V
8 Meubelair V
9 Alat Kesehatan V
10 Timbangan V
11 Tabung Oksigen V
12 Ambulance V
13 APAR V
14 Exhaust Fan V
15 Obat, PMT V
16 Rekam Medik V
17 Arsip/Dokumen V
18 Sistem Air V
21 Gedung Puskesmas V
22 Tanaman V
23 Pelayanan
TERGANGGU
Puskesmas
Tabel 3.2 Skenario bencana banjir Puskesmas Sajad

Perencanaan Kontijensi ini adalah scenario ancaman berat, sehingga


skenario yang digunakan adalah skenario untuk penanganan sarana prasarana
dan sistem utilitas. Adapun dampak bencana ini diperkirakan akan banyak
menimbulkan kerusakan meliputi:
a. Sistem Air terancam rusak.
b. Gedung Puskesmas terancam rusak sedang sampai berat, kotor dan bau.
c. Tanaman TOGA dan bunga terancam rusak berat dan mati.
d. Pelayanan Puskesmas Sajad terancam terganggu

8
BAB IV
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Kebijakan
Dalam rangka penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
bencana banjir akibat tingginya curah hujan, maka perlu diambil beberapa
kebijakan untuk meminimalkan akibat bencana tersebut. Beberapa kebijakan
penting yang harus diambil yaitu:
a. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang
melibatkan seluruh Pegawai dan Dinas yang terkait.
b. Penanggulangan bencana dilakukan sejak dini untuk mencegah meluasnya
dampak bencana, terutama korban manusia.
c. Penanganan bencana dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan jiwa
manusia, dan target utama kelompok rentan. Bagi korban yang yang
terdampak banjir diberikan pengobatan gratis sedangkan yang meninggal
dunia segera dimakamkan;
d. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik
harta benda maupun jiwa.
e. Memastikan lokasi alternatif untuk mengevakuasi korban maupun barang yang
masih dapat diselamatkan.

2. Strategi
Untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Membentuk tim untuk memantau dan mengendalikan operasi penanganan
bencana/kedaruratan.
b. Koordinasi dengan Lintas Sektor (Pemerintah Desa, Kecamatan, BPBD, PSC,
Dinas Kesehatan dll) terkait koordinasi efektif dan efisien terhadap
implementasi prosedur tetap yang disusun, menentukan arah/langkah
permasalahan yang akan dilaksanakan, serta pembagian tugas pelaksanaan
kerja dari unsur yang terkait.
c. Mengerahkan semua sumber-daya dengan mengutamakan sumber-daya dan
potensi lokal.
d. Mengarahkan unsur dinas terkait Kelurahan, Kecamatan, BPBD, PSC, Dinas
Keehatan dan Masyarakat untuk mendukung pelaksanaan operasi tanggap
darurat.
e. Prioritas adalah lansia, anak-anak, orang sakit, penyandang cacat, ibu hamil
dan orang dengan gangguan jiwa.
f. Melakukan penilaian kerusakan serta taksiran kebutuhan dan prediksi
perkembangan kejadian untuk tanggap darurat, pemulihan darurat.
g. Menyediakan mobilisasi orang dan barang serta tempat evakuasi.
h. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan dan
mengevaluasi seluruh pelaksanaan lanjut yang direncanakan.
i. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan
penanganan bencana, jadwal pelayananan dan alternatif tempat pelayanan
kesehatan.

9
BAB V
PERENCANAAN SEKTORAL

1. Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko)


Sektor ini berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan tanggap darurat
bagi sector-sektor yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat di
lapangan.
Pelibat Sektor
No Unsur Kontak Peran
Kepala Puskesmas 082156687296 Mengkoordinasikan seluruh pegawai
1
Puskesmas
Mengorganisasikan tokoh masyarakat
dan unsur masyarakat. Mendata,
2 Desa memverifikasi, menyiapkan dan
menggerakkan seluruh potensi
sumber daya di wilayah Kr Rejo
Mengkoordinir seluruh OPD non OPD
3 BPBD
(LSM, Ormas, dan lain-lain)
Menyebar luaskan informasi
4 Diskominfo
Kedaruratan
Bertanggung jawab mengakomodir
5 DISHUB
kebutuhan transportasi
Penanggung jawab & Menyiapkan
6 KECAMATA N
Posko Pembantu
Koordinator,Penanggung Jawab
7 Dinas Sosial
Logistik semua pihak
Meneruskan informasi dari lokasi
8 Diskominfo bencana ke POSKO Bencana
Mengkoordinasikan pendidtribusian
9 TNI, POLRI sumberdaya & Penanggung jawab

Dinas Kesehatan/ Penanggung Jawab & Koordinator


10 Medis
PSC
Mengkoordinasikan penyiapan &
11 BPBD
pendistribusian sumberdaya
Koordinator/Penanggung Jawab
12 BPBD
Evakuasi
Penanggung jawab Keuangan &
13 BAKEUDA
admin.

2. Sasaran
a. Terselenggaranya koordinasi yang melibatkan seluruh komponen dan
stakeholder
b. Tersedianya data sumberdaya yang ada pada masing-masing pihak
c. Terorganisasikannya perencanaan sektoral sesuai kebijakan dan strategi
serta kebutuhan menghadapi becana banjir
d. Terkendalinya penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat
e. Terkoordinirnya pengerahan sumber daya dari seluruh pihak terkait
f. Terlaksananya kegiatan evakuasi dan penyelamatan penduduk dari ancaman
banjir
g. Terlaksananya kegiatan pengamanan wilayah pada saat situasi darurat
h. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan bagi para penduduk yang
terdampak banjir
i. Terlaksananya kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk yang

10
terdampak banjir
j. Terlaksananya kegiatan pemulihan darurat bagi fungsi-fungsi infrastruktur
dasar yang terdampak
k. Terdistribusikannya informasi kesiapan dan penanganan bencana bencana
banjir kepada publik.

3. Kegiatan
NO Kegiatan Pelak u Waktu
1 Menyelenggarakan rapat BPBD, TNI, Sebelum musim
koordinasi lintas sektor POLRI, DINKES, hujan
DINSOS/
2 Melakukan pendataan TAGANA, Sebelum musim
sumberdaya dari seluruh DISHUB, TRIPIKA, hujan
sector LSM, PRAMUKA,
SATPOL PP, PMI,
3 Mengorganisasikan RELAWAN, Sebelum musim
perencanaan sektoral TOMAS, TOGA, hujan
SAR,
4 Mengkoordinasikan penyiapan Memasuki awal
sumberdaya dari seluruh musim penghujan
sektor
5 Mengaktifkan pusat Setelah
pengendali operasi mendapatkan
(pusdalops) tanggap darurat informasi peringatan
dini
6 Mengendalikan pengerahan Sebelum dan pada
sumber daya dari seluruh saat terjadi banjir
pihak

7 Menerima dan Pada saat tanggap


mendistribusikan informasi darurat
terbaru kepada

8 Menyusun laporan kegiatan Setiap hari pada saat


tanggap darurat tanggap darurat dan
di akhir kegiatan
tanggap darurat

11
4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya
Perhitungan Kebutuhan Jmlh Ketersediaan Kesen
Kebutuhan
Satuan Jm l Fre q Kebutuhan Jm l Asal jangan
Posko/Seketariat - - -
a. Ruang rapat buah 1 - - -
b. Meja buah 10 - - -
c. Kursi buah 30 - - -
d. Papan Informasi buah 1 - - -
e.Komputer (Laptop) Unit 3 - - -
f. Peralatan ( ATK ) Paket 1 - - -
g. Alat Komunikasi buah - - -
1. Pesawat Rik Set 5 - - -
2.Papan Data buah 5 - - -
3. Telephone Unit 1 - - -
4.Mesin Fax Unit 1 - - -
5.Pengeras Suara Tiga 3 - - -
6.Peta Rawan buah 1 - - -
7. HT Unit 20 - - -
h. Jaringan Internet Unit 1 - - -
i. Kendaraan roda 2 Unit 2 - - -
j. Media Info - - -
a. Radio Lokal Unit 3 - - -
b. Leaflet Lemb ar 10 - - -
c. Camera Digital Unit 1 - - -
d. Kendaran Roda 4 Unit 1 - - -
e. BBM/HARI Liter 75 - - -
f. Konsumsi/org Ribu 25 - - -

5. Sektor Pencarian dan Penyelamatan (SAR)


Tugas pokok personil evakuasi :
a. Melakukan pencarian korban
b. Melakukan penyalamatan dan penilaian medis sesuai dengan kondisi
korban yang ditemukan
c. Memberikan penatalaksanaan gawat darurat medis (pertolongan pertama)
sesuai dengan kondisi korban yang ditemukan
d. Memberikan rujukan atau tindak lanjut sesuai dengan kondisi korban

12
6. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya
Perhitungan
Jmlh Ketersediaan
Kebutuhan Kesenja
Kebutuhan Kebutu ngan
Satuan Jm l Fre q Jm l Asal
han
Posko/Seketariat
a. Ruang rapat 1 Buah 1 - - -
b. Meja 10 Buah 10 - - -
c. Kursi 30 Buah 30 - - -
d. Papan Informasi 2 Buah 1 - - -
e. Komputer (Laptop) 3 Unit 3 - - -
f. Peralatan (ATK) 1 Paket 1 - - -
g. Alat Komunikasi - - -
1. Pesawat Rik 8 Set 5 - - -
2.Papan Data 8 Buah 5 - - -
3. Telephone 1 Unit 1 - - -
4.Pengeras Suara 3 Tiga 3 - - -
5.Peta Rawan 1 Buah 1 - - -
6.HT 20 Unit 20 - - -
h. Jaringan Internet 1 Unit 1 - - -
i. Kendaraan roda 2 2 Unit 2 - - -
j. Media Info - - -
a. Radio Lokal 3 Unit 3 - - -
b. Leaflet 10 Lemb ar 10 - - -
c. Camera Digital 1 Unit 1 - - -
d. Kendaraan Roda 4 1 Unit 1 - - -

13
Ta b e l
Kebutuhan Sektor SAR
BANYAK HARGA JUMLAH

No
NAMA BARANG TYPE KEBUT TER KEKU SATU
RANGA (RP) KE T
UHAN SEDIA AN
N

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Scuba Dacor
Tabung Oksigen GEA/ 6
2
5000 ml M3
3 GPS Garmin
4 Kompas Sunto
Peta Topografi Jantop-
5
AD
6 Masker 3M
7 Kendr.Roda 4 Minibus
8 Motor Trail Kawasaki
Rescue Ford
9
Jeep
10 Perahu Karet Avon

11 Kamera Digital Nikon

12 Chain Saw Shill


Kompresor Bower
13
Scuba
14 Kantong Mayat -

15 Sepatu boot AP

16 Life Jaket -

HT Kenwood
17

18 Papan Informasi -
JUMLAH

7. Sektor Kesehatan
Sektor kesehatan bertugas untuk memberikan Pelayanan kesehatan baik
pada saat terjadi banjir, maupun bagi korban yang terdampak banjir. Sector ini
mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kepada penduduk yang kena dampak, baik yang tidak mengungsi (bertahan di
lokasi bencana) maupun yang berada dilokasi pengungsian serta penduduk yang
mengalami cedera/luka yang berada di masing masing posko pelayanan dan
rumah sakit rujukan.

8. Situasi
Banjir akan menyebabkan sejumlah penduduk menderita cedera/luka,
terpapar penyakit, bahkan mungkin akan menimbulkan korban jiwa dan sebagian
besar penduduk harus mengungsi ke tempat yang aman. Kondisi pengungsian
yang minim sarana dan prasarana juga akan menyebabkan ancaman,
menurunnya kualitas kesehatan bagi para penduduk yang berada dipengungsian.

14
Wilayah kerja Puskesmas Sajad memiliki 1 Puskesmas,
a. Jumlah korban bencana/lokasi/kondisi :
b. Jumlah penduduk desa :
c. Jumlah orang yang terkena dampak : jiwa
d. Jumlah korban jiwa :
• Luka-luka : orang
• Meninggal : orang
• Luka ringan : orang
• Luka sedang : orang
• Luka berat/patah tulang : orang
e. Kasus lain : Kejadian penyakit
• Diare
• ISPA
• Peny. Kulit
• DBD
• Leptospirosis
f. Kondisi masyarakat: Ketakutan, panik, dan mengungsi ketempat yang lebih
aman.
g. Lokasi kejadian
h. Wilayah : % dari seluruh wilayah
i. Kena dampak terhadap penduduk : %( jiwa)

9. Sasaran
a. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi para
penduduk yang mengungsi, dengan mendirikan Posko pelayanan kesehatan di
2 tempat yaitu:
Posko Induk : …..
b. Tersedianya sumber daya manusia bidang kesehatan yang profesional.
c. Tersedianya Rumah Sakit rujukan beserta tenaga dan sarananya.
d. Terlaksananya penanganan lanjutan bagi penduduk yang mengalami
cedera/luka akibat banjir.
e. Terlaksananya rujukan kesehatan yang optimal.
f. Terkirimnya laporan mengenai perkembangan situasi dan kondisi kesehatan
kepada instansi terkait sesuai dengan format yang ada.

10. Kegiatan
NO KEGIAT AN PELAKSANA WAKTU
1 Menyiapkan Tim Kesehatan
Tim reaksi cepat pelayanan kes. RSU, DINKES, PMI, Hari I kejadian
Menyiapkan obat, bahan habis pakai DINKES, RSU Sda
2 dan alat kesehatan

3 Menyiagakan ambulance DINKES, RSU, PSC Sda


4 Pelayanan Rujukan DINKES, RSU, PSC Hari ke – I / II
Membentuk pos kesehatan DINKES, PMI, Hari ke- II dst
5
Pramuka SBH
Mengaktifkan Puskesmas yang tidak DINKES Sda
6 terkena bencana selama 24 jam

15
11. Kebutuhan Dan Ketersediaan Sumberdaya
KETERSE
DIAN KEKU
JENIS KEBUT HARGA JUMLAH
STANDAR VO L HARI RANG KET
NO KEBUTUH AN UHAN SAT (Rp) BIAYA
DESA K EC AN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13
1 Dr.Bedah 1Kab per 1 7 1 1 0 0 100,000 700.000
(Transport)

2 Dr. Anastesi 1 Kab.per 1 7 1 0 0 1 100,000 700.000

3 Dr. Umum 2 per Po s 4 7 8 27 0 100,000 5.600.000

4 Perawat/Bi dan 4 Pos per 4 7 16 470 0 50,000 5.600.000

5 Tenaga Supir 1 per Po s 4 7 4 25 0 50,000 1.400.000

6 Sanitarian 1 per Po s 4 7 4 28 0 50,000 1.400.000

7 Ahli Gizi 1 per Po s 4 7 4 18 0 50,000 1.400.000

8 Relawan PMI 2 per Po s 4 7 8 130 0 50,000 2.800,000

10 Psikolog 1 prov per 4 7 1 0 1 1 100,000 4,200,000

11 Tim Reaksi Cepat 2 per Po s 4 7 8 20 0 50.000 2.800.000

12 Ulama 7 prov per 4 7 7 56 0 100,000 700,000

JUMLAH 27.300,000

16
KETERSEDIA
AN
JENIS KEBUT KEKUR HARGA JUMLAH
NO STANDAR VOL HARI KET
KEBUTUHAN UHAN ANGAN SAT (Rp) BIAYA
KEL KEC

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Obat & bahan 30% per 59,439 7 17,832 10,000 6,000 1,832 10,000 18,320,000
habis org

2 Obat 10% per 59,439 7 5,944 4,000 1,000 944 30,000 28,320,000
Spesialis org

3 Tabung Po 1 per 4 7 4 2 1 1 1,000,000 1,000,000


Oksigen sk
o
4 Darah Po 2 per 4 7 8 0 0 2 250,000 500,000
sk
o
5 Isi Ulang Po 1 per 4 7 4 0 0 4 100,000 400.000
Tabung
Oksigen
6 Infus Pos 100 4 7 400 0 0 400 25,000 10.000.000
Lengkap per ko

7 Cairan Infus Pos 100 4 7 400 0 0 400 10,000 4.000,000


per ko

8 Alat Suntik Pos 100 4 7 400 200 100 100 3,000 300,000
Disposible per ko

9 Stetoscope Pos 2 per 44 7 8 0 0 8 60.000 480.000


ko

10 Tensimeter Pos 2 pe 4 7 8 0 0 8 200.000 1.600.000


ko

11 Minor urgery Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 200.000 800.000


ko

12 Sepat Bot Pos 2 per 4 7 8 0 0 8 50.000 400.000


ko

13 Jas Hujan Pos 2 per 4 7 8 0 0 8 50.000 400.000


ko

14 Tengki Air Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 100.000 400.000


ko

15 Genset Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 1.500.000 6.000.000


ko

16 Tikar Pos 4 per 4 7 16 0 0 16 50.000 800.000


ko

17 Masker Pos 50 per 4 7 200 0 0 200 2500 500.000


ko

17
18 Sarung Pos 100 4 7 400 0 0 400 5000 2.000.000
Tangan per ko

19 Senter Pos 2 per 4 7 8 0 0 8 50.000 400.000


ko

20 Tandu Pos 2 per 4 7 8 20 0 0 0 0


ko

21 Handy Talky Pos 1 per 4 7 4 10 0 0 0 0


ko

22 Papan Data Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 50.000 200.000


ko

23 Peta Pos 1 per 4 7 4 10 0 0 0 0


ko

24 Lemari Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 150.000 600.000


Peralatan ko
Medis

25 ATK Pos 1 per 4 7 4 0 0 4 200.000 800.000


ko

26 BBM Am 250 per 4 7 1.000 0 1.000 5,000 5.000,000


b

27 Kantong Pos 3 per 4 7 12 0 0 12 200,000 2.400.000


Mayat ko

28 Kend. Roda 4 Pos 1 per 4 7 8 15 0 0 0 0


ko

29 Kend Roda 2 Pos 2 per 4 7 8 60 0 0 0 0


ko

Total 86.140.000

12. Sektor Logistik/Dapur Umum


Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi
para penduduk yang mengungsi. Tanggungjawab sektor ini adalah
menyediakan logistik yang dibutuhkan di lokasi pengungsian.

13. Sasaran
a. Tersedianya logistik untuk kebutuhan korban bencana
b. Penyaluran barang logistik yang merata pada korban bencana
c. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi bagi korban bencana
d. Terwujudnya layanan pangan, sandang yang dibutuhkan pengungsi dan
dibedakan antara laki-laki dan perempuan

18
14. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 a. Mengolah data sebagai acuan dalam Dinsos, BPBD, Tanggap Darurat
pendistribusian logistik, memdirikanTagana, PMI
tenda dan dapur umum
b. Mendistribusikan logistik kepada
korban bencana
2 a. Menghitung jumlah kebutuhan Ketahanan Tanggap Darurat
pangan yang dibutuhkan oleh korban Pangan,
bencana dalam hal pendistribusian Dinsos
pangan
b. Memperhatikan akses dalam
penyediaan pangan kelokasi korban
bencana
3 a. Menyediakan tenaga-tenaga terampilDunia Usaha, Tanggap Darurat
untuk membantu pendistribusian PMI
logistic dan DU
b. Membantu pendanaan dengan cara
menggalang para dunia usaha untuk
membantu keperluan logistik dan DU
4 a. Melaksanakan pengamanan ditempat POLRI Tanggap Darurat
penampungan barang logistik
b. Melaksanakan pengamanan pada
saat pendistribusian logistik ketempat
lokasi bencana

19
15. Kebutuhan
Jenis Jumlah Keku Harga
No. Volume Jumlah
Kebutuhan Standar Kebutuhan Persediaan rangan Satuan
Rp Rp
1 Beras 400 Gr 59,205 165,774 Kg 100 Ton 6,000 994,644,000
2 Peralatan Dapur Umum Paket 2 2 Paket 2
3 Tenda Dapur Umum Paket 2 2 Paket 5
4 Air Bersih Liter 59,205 3,315,480 Liter
5 Mie Instan Bks 59,205 828,870 Bks Rp. 1,500 Rp. 1,243,305,000
6 Lauk-Pauk Dos 59,205 987 Dos Rp. 50,000 Rp. 49,337,500
7 Minyak Goreng -
8 Sarung Lembar 292 292 - Rp. 15,000 Rp. 4,380,000
9 Selimut Lembar 292 292 400 Rp. 15,000 Rp. 4,380,000
10 Pakaian Stel 584 Perlengkapan 584 Rp. 30,000 Rp. 17,520,000
Mandi/Family
11 Kits Paket 292 292 Paket 400 Rp. 5,000 Rp. 1,460,000
12 Tikar Lembar 292 292 Lembar 500
13 Perlengkapan Ibadah Paket
14 Food Ware Paket seragam Rp Rp. 300,000
15 Sekolah Stel 100 Rp. 50,000
16 Gula 59,205 41,444 Kg Rp. 11,000 Rp. 455,878,500
17 Kopi 59,205 8,289 Kg Rp. 20,000 Rp. 165,774,000

20
16. Sektor Sarana Dan Prasarana
a. Situasi
Apabila terjadi bencana banjir, sebagian dan seluruh penduduk akan
menyelamatkan diri ke tempat yang aman (ketinggian) yang telah di tunjuk
bpbd, dimana rumah masyarakat sebagian kebanjiran.
Sarana dan prasarana yang rusak adalah sebagai berikut :
1) Jembatan :+ unit
2) Jalan :+ km
3) Air bersih :+ kecamatan
4) Jaringan listrik :+ km
5) Pohon tumbang : buah
6) Lampu jalan : unit
b. Sasaran
1) Tersedianya jalur penyelamatan / evakuasi ke tempat yang aman.
2) Tersedianya areal pengungsian dengan sarana dan prasarana yang
memadai.
3) Pulihnya seluruh sarana dan prasarana seperti jalur transportasi,
sarana air bersih, sarana kesehatan dll.
c. Kegiatan
No Kegiatan Pelaksana Waktu Pelaksanaan
1 Menyiapkan jalur evakuasi PU,Perkim,& Pada saat tanggap
BPBD darurat
2 Menyiapkan lokasi PU, PDAM, Pada saat tanggap
evakuasi dan sarana: Dinkes, darurat
Pos Kesehatan, Air Diknas, LH,
Bersih, MCK, Tempat Kemenag
Ibadah, Sekolah darurat
3 Memulihkan jalur PU Pada saat tanggap
transportasi (jalan dan darurat
jembatan)
4 Memulihkan jaringan listrik PLN Pada saat tanggap
darurat
5 Memulihkan sarana air PDAM Pada saat tanggap
bersih darurat
6 Memulihkan jaringan TELKOM Pada saat tanggap
komunikasi darurat
d. Standar
1) Areal aman / evakuasi dengan ketinggian > 15 meter dengan jalur
transportasi yang memadai dan ketentuan luas areal adalah 300 jiwa / Ha
2) Air bersih 15 ltr/hari/jiwa
3) MCK : Unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
4) Tempat ibadah : 1 unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
5) Sekolah darurat : 1unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
6) Pos kesehatan : 1 unit, ukuran 5,5 x 10 m / 300 jiwa
7) Sarana air bersih 1 unit kapasitas 2 ltr/hari x 300 jiwa x 7 hari
8) Membangun jembatan darurat, bentang + 4 m’ : 0,5 m3 kayu / m’
9) Pemulihan jalan : 1 Excavator + 2 Dump truk / 10 km jalan
10) Pemulihan jaringan komunikasi diserahkan kepada TELKOM
11) Pemulihan jaringan listrik diserahkan kepada PLN

21
e. Proyeksi Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya
No. Jeni s Standa r Vol Total Perse Kekura Harga Jumlah Ket.
kebutuhan Kebu diaa n nga n satuan
tuhan
1. Hidrant
Umum Unit Bh

2. Water Meter
Unit Bh
3. Pipa 4 inch 4 M per
Inch Btg
btg
4. Pipa 3 inch
Inch Btg
5. Pip2 inch
Inch Btg
6. Mobil Dapur 1
Umum Unit mobil=1
00
7. Grader
Unit
8. Loader
Unit
9. Excavator
Unit
10. Dump Truck
Unit
11 Mobil Tangki 1 mobil
. Air Unit
= 2 m3
12. Mobil Truk 1 mobil
Operasional Unit = 20
orang
13. BBM 100x10x
Liter 100 Lt
7
14. Kayu Jemb 1 m3
M3 Perjemb
atan
15. SDM Teknis
operator
16. Tenda 30
Peleton Unit
orang
17 Tenda Regu Unit
18. Tenda
Keluarga Unit

19 Tenda Posko Unit


20 Tenda Dapur
21 Somel Unit
22. Chainsaw
23. Senter Sorot
24. Motor Trailer

22
BAB VII
RENCANA TINDAK LANJUT

a. Rencana kontijensi banjir di Puskesmas Sajad disusun berdasarkan


kesepakatan seluruh unsur baik pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan
masyarakat yang terkait dengan penanggulangan bencana banjir musim hujan
tahun 2022 – 2023.
b. Rencana Kontijensi ini disetujui dan ditandatangai serta menjadi komitmen
bersama oleh setiap unsur yang terlibat dalam penyusunan.
c. Untuk menguji ketepatan Rencana Kontijensi yang telah disusun, maka perlu
dilakukan uji coba dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini diusahakan
supaya besaran dan skalanya mendekati peristiwa/kejadian yang di-skenario-
kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil sebagian dari luas yang
sesungguhnya.
d. Rencana Kontijensi diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi
bencana setelah dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian
komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana.
e. Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontijensi
ini perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk
updating data ketersediaan sumber daya pada masing-masing instansi.
f. Perlu dilakukan identifikasi kerentanan wilayah rawan bencana yang meliputi
berbagai aspek antara lain sosial, perumahan, infrastruktur, dan lingkungan.
g. Inventarisasi persediaan (buffer stock) untuk pemenuhan kebutuhan darurat
perlu diselenggarakan dengan manajemen logistik yang baik.
h. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha)
agar seluruh sumber daya di Kecamatan Sajad dapat dioptimalkan dalam
penanggulanagan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat tanggap
darurat, maupun pasca bencana.
i. Perlu upaya semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi
bencana yang mungkin terjadi melalui beberapa kegiatan antara lain sebagai
berikut :
1) Penyuluhan, pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana pada
masyarakat di wilayah rawan bencana.
2) Melengkapi peralatan bencana termasuk menyiapkan jalur evakuasi pada
wilayah rawan bencana.
3) Mengoptimalkan peran fungsi Pusat Pengendalian dan Operasi
(Pusdalops).
j. Mempersiapkan masa transisi ketika menghadapi potensi terjadinya
bencana dengan kemungkinan 2 (dua) kemungkinan, yaitu terjadi bencana atau
tidak terjadi bencana.
1) Apabila terjadi bencana:
a) Jenis bencana yang terjadi sama/sesuai sebagaimana diperkirakan
sebelumnya, maka rencana kontijensi diaktivasi/diaplikasikan menjadi
Rencana Operasi Tanggap Darurat.
b) Rencana operasi tersebut menjadi pedoman bagi POSKO untuk
penanganan darurat yang didahului dengan kaji cepat untuk
penyesuaian data dan kebutuhan sumberdaya.
c) Jenis bencana yang terjadi tidak sama dengan yang diperkirakan
dalam rencana kontijensi, maka komponen kebutuhan sumberdaya
mengalami perubahan sesuai dengan jenis ancaman dan kebutuhan
berdasarkan hasil kaji cepat.
2) Beberapa hal yang perlu dilakukan apabila bencana terjadi: Rapat
Koordinasi, segera setelah terjadi bencana, dilakukan rapat koordinasi
penanggulangan bencana untuk melakukan hal-hal berikut:
a) Aktivasi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) menjadi P O S K O .
b) Penetapan dan pengiriman Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lapangan

23
untuk melakukan kaji cepat (rapid assessment) untuk pendataan
korban, kerusakan/kerugian, kebutuhan dan kemampuan sumberdaya
serta prediksi perkembangan kondisi ke depan. Hasil kerja TRC
menjadi acuan untuk melakukan tanggap darurat dan pemulihan
darurat prasarana dan sarana vital.
3) Pelaksanaan Operasi Tanggap Darurat
Sektor-sektor yang telah dibentuk segera melaksanakan tugas tanggap
darurat sampai dengan kondisi darurat pulih/kembali ke kondisi normal.
4) Evaluasi
Evaluasi berkala/rutin dilakukan terhadap pelaksanaan operasi tanggap
darurat, yang hasilnya antara lain berupa:
a) pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.
b) perpanjangan masa tanggap darurat (jika diperlukan).
c) pernyataan secara resmi berakhirnya tanggap darurat.
5) Apabila tidak terjadi bencana:
a) Apabila waktu kejadian bencana yang diperkirakan telah terlampaui
(tidak terjadi bencana), maka rencana kontijensi dapat diberlakukan
atau diperpanjang untuk periode/kurun waktu tertentu berikutnya.
b) Apabila setelah melalui kaji ulang dan perpanjangan masa berlaku
ternyata tidak terjadi bencana, rencana kontijensi dapat di deaktivasi
(dinyatakan tidak berlaku) dengan pertimbangan bahwa potensi
bencana tidak lagi menjadi ancaman. Rencana kontijensi yang telah di-
deaktivasi dapat diaktifkan kembali setiap saat (aktivasi) jika diperlukan.
6) Kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke kondisi normal (Re-entry)
Re-entry adalah proses kembali dari kondisi darurat kesiapsiagaan ke
kondisi normal. Dilakukan setelah masa kedaruratan berakhir untuk
mengetahui kekurangan/kelemahan apa yang terjadi pada saat
melaksanakan operasi tanggap darurat.
Memetik manfaat dari perencanaan kontijensi untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam sistem penanggulangan bencana melalui
berbagai kegiatan, misalnya penyusunan kebijakan, pembuatan prosedur
tetap/SOP, penyebarluasan/ sosialisasi kebijakan dan kegiatan-kegiatan
lainnya, dalam rangka penyempurnaan upaya penanggulangan bencana.

24
BAB VIII
PEN UTU P

Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi Puskesmas
Sajad dan segenap unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam
menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir pada Tahun 2022- 2023.
Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat
dalam Rencana Kontijensi ini bukan merupakan daftar isian kegiatan/dokumen
pelaksanaan anggaran tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti
yang diskenariokan benar-benar terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah, lembaga usaha, maupun
masyarakat.
Rencana kontijensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala
untuk pemutakhiran data dan informasi.

25

Anda mungkin juga menyukai