Anda di halaman 1dari 12
RUT USP UBURUIRBURN BUBIO|G ‘ad J0f0m 6un4 obunuedes UoWEna Yop; uOdNGUag "yojptow mons uonofun neo eR UosIued unLodo] uoUNsNAad "YOR! OfKOy UOKINUAd ‘uDAaLed UOMpEd LDBuRUadaX Yrun 94U4 wodANBUEd ‘D Volume 31 No. 2 Desember 2007 ISSN 0216-9363 TORIC EAN) oO a © GIZI & KELUARGA egluns uoygnqasuat op uoeunjuRouals BduD; ls EFUDH YaNae NOYD UOIBOE NBO BUOOHC) )sian Journal of Community Nutrition and Family Studies) elPepartemen Gizi Masyarakat dan Departemen limu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia - institut Pertanian Bogor AYSIOAIUN | Rek. No. 016.0083713 A.n. Leily Amalia/Media Gizi Bank Syariah Mandiri _ Kantor Kas Darmaga-Bogor Alamat Redaksi : Departemen Gizi Masyarakat, Gedung GMSK Fakultas Ekologi Manusia, IPB Kampus Darmaga — Bogor Telp. (0251) 621258 Fax. (0251) 622276 mediagizkel@yahoo.com: iu greg gifa ak sé 3 ~ Media Gizi & Keluarga ISSN : 0216 - 9363 Hi 42 Terakreditasi SK No. 5S/DIKTI/Kep/2005 26 i eee Fase? ageee Pemimpin Umum/ Ketua Departemen Gizi Masyarakat. it fa Penanggung Jawab Fakultas Ekologi Manusia u ii 9 Ketua Redaksi : Dr. Ir. Ahmad Sulaeman. MS a zt z Sekretaris Redaksi Leily Amalia, STP, MSi a ae $ Anggota Redaksi : Drlr. Euis Sunarti, MS. | i #8 3B Dr.drh. M. Rizal Damanik, M.RepSc es i 3 Setting Leily Amalia, STP, MSi & ry 7 fog: 2 Penerbitan : dua kali setahun (Juli & Desember) i i 5 Langganan Rp. 60.000,- per tahun z i g 5 3 3 Z g : @ a z 5 § “A Uz} Buoy undode arqung Wo}OP IU! 7 Job0g | Mea Gizi & Keluarga merupakan majalah ilmiah mengenai kajian pangan, gizi, dan keh@rga. Diterbitkan olch Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen Ilmu Keluarga dan KoufSuimen, Fakultas Ekologi Manusia — Institut Pertanian Bogor dan telah terakreditasi oleh Ditjgh Dikti. Redaksi menerima sumbangan naskah ilmiah di bidang kajian tersebut Pedgjnan penulisan dapat dilihat pada halaman sampul belakang jurnal. Artikel Media Gizi & Kelnmrga dapat dikutip dengan menyebutkan sumbernya. "Ypjesou! MON uONO|UA MYO AW UOSINWed uOLOdo| UOUNSNAud "YORU OfuD4 UOKMUed "uORJOUed ‘uDHypIpUEd UDBURLEdae AMUN DAUDY uOdANBUEG “D Assn EDITORIAL Memiliki anak yang schat dan cerdas tentu merupakan dambaan setiap orangtua, meskipun ian, hal itu tidaklah cukup tanpa diiringi dengan pola sikap dan karakter yang baik. Masih banyak a belum mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan kesehatan, dan karakter yang baik pada anak. Dalam kondisi normal, banyak faktor yang berpengaruh ap kualjigs dan status Kesehatan anak. Lebih dari itu, adanya tekanan psikologis seperti bencana » di N@heroe Aceh Darussalam, tentu akan memberikan pengaruh tersendiri terhadap pola asuh, iz, deg Kesehatan anak balita. Di samping pola asuh dan aspek psikologis, faktor konsumsi In memilgki peran besar tehadap kualitas anak. Semakin baik gizi yang diberikan, semakin baik buhan r. perkembangan anak. Susu merupakan salah satu pangan yang sangat dianjurkan untuk ng peQumbuhan anak karena kandungan gizi protein, vitamin dan mineralnya yang cukup tinggi. PertugBbuban dan perkembangan anak pada masa balita pasti akan berpengaruh pada masa Kondigi sosial ekonomi keluarga, pengasuhan anak, dan kelompok teman, erat kaitannya dengan ap da kenakalan di kalangan remaja. Untuk itu, remaja sangat perlu untuk dibekali dengan thuan yng baik, termasuk pengetahuan gizi, untuk menjadi bekal dalam bersikap, termasuk dalam silihan ffakanan bergizi baik yang akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun malnyagperta alat ukur yang tepat untuk dapat menilai remaja kita telah memiliki pengetahuan, dan pagel gizi yang baik tersebut, yang tentunya akan berbeda dengan alat ukur yang digunakan x anal dan dewasa. Terutama pada remaja yang tinggal jauh dari orang tua seperti mahasiswa, ping p8ngctahuan yang kurang, bekal finansial yang ferbatas seringkali menggeser prioritas jan mainan bergizi baik, padahal remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, rentan terkena Unt itu pemberian makanan tambahan menjadi salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan ja yng diharapkan dapat menekan prevalensi anemia di kalangan mahasiswa dan mampu satkalt prestasi akademik mereka. Di samping remaja, ibu hamil juga merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap i gizi, terutama gizi mikro, termasuk seng. Mengingat pertumbuhan janin akan sangat cngaruhi pertumbuhan periode selanjutnya, perlu analisis determinan penentu status seng di cn ibu hamil. Zat gizi mikro tain yang berperan besar dalam pertumbuhan, terutama otak, janin odium. Defisiensi yodium merupakan satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia. Di © fortifikasi yodium pada garam, suplementasi yodium pada minyak bisa menjadi alternative nanggulangi masalah gangeuan akibat kurang yodium (GAKY) di Indonesia. gre dan kemajuan ekonomi telah menjadikan sebagian masyarakat Indonesia ‘a fom 8406 uobuRuedey UDeonveUs Yop uBdANBLed Suepun-BuepUN IBuBpUiECL eID HOH “foj6s0u! dhs lonofuR mow eA UOAYed uoLodo] uOUNNfueK "YoRUN Of104 UOSMUed "UDR JOU ‘uDYPpuEd UBBUALEdae Maun DAUDY uOdANBUEG “D i i i ¢ i f 4 i i : 5 i ‘equ uoapnecuau 9p ubyun}ue>uauy duo sym BAD yPunas NBD uPWoges NBs BuO} kerggjapuan dalam memilih dan mengkonsumsi makanan-makanan enak, yang umumnya tinggi k dan k Akibatnya, masyarakat Indonesia kini dibadapkan pada masalah yal gizi kurang dan gizi lebih, Berobat ke dokter dengan bantuan obat berbahan kimia tentu kan yang cepat untuk menanggulangi masalah gizi lebih tersebut, tetapi tidak sedikit chat fae mengharapkan dapat mengatasi dan mencegahnya dengan pengobatan bahan alami, van Gengkonsumsi pangan sumber antioksidan. Perlu riset yang mendalam untuk menggali slarfeindonesia dan memanfaatkannya untuk mengatasi masalah gizi lebih tersebut. Kandungan son dalam Blilit jeruk lemon terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dan lemak pada serum tikus. sebasigisalah satu kekayaan alam yang berlimpah di Indonesia, juga memiliki potensi untuk itu kar ‘sn antioksidannya yang tinggi. Semoga berbagai ulasan dalam jurnal ini menambah il@@an dan mendatangkan banyak manfaat demi meningkatkan kualitas hidup kita, sterol, secara berlebih. Redaksi iz Ayssoaiu z ° a g 3 € : 4 2 ‘ad J0!0m 6un4 uobuRuedss UDdnvlN Yop; uOCNBUag "Ypjosow DN UONO|UA Mo} RW UOSINWEd uLodo| uOUNNAued "YORI OfU04 UOHINUe "uORJoUed uoYpUEd UDBUNLEdae AMUN DAUDY uOdANBUEG “D i i i i | ' i t “ad Uz} pdt} undode arqu9q wo}EP 1U 5M BALDY YrUR|B: NOW LOIBOges YoKUoq.adUOU UP UDXLUMLUNBUW BUDO} Z © Halaman = td Pembentuk Anak Sehat, Cerdas dan Berkarakter | oMidayat Syarief, Ratna’ Megawangi, Suprihatin Guhardja dan Soemiarti Nénggroe Aceh Darussalam eames ee a) nunsi Susu dan Pengasuhan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ‘i Bota Bogor ‘what, Hidayat Syarief, Hartoyo dan Ahmad Sulaeman.... Lee eat ons Keser ee ee ucgee ee rata america fret oc 3: Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi pada Remaja Tulayat Syarif, Sti’ Madanijah, Pang S Asngari, dan Drajat Martianto... cmberian Makanan Tambahan terhadap Status Gizi, Status Anemia dan Prestasi ada Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama IPB Tahun 2005/2006 an, Dodik Briawan, Rizal Damanik, Tjahja Muhamdri, dan Dias Indrasti Pangan dan Seng, serta Determinan Status Seng Ibu Hamil di Kecamatan an Cibungbulang, Kabupaten Bogor Hayati, Hardinsyah dan Rimbawan.... 62 {Glemen lodium dan Beta Karoten Terhadap Status Iodium dan Status Gizi Tbu +@ di Daerah Endemik Gaki rat Rimbawan, Ali Khomsan, Clara M. Kusharto dan Muhilal pa Jeruk Lemon terhadap Kadar Kolesterol, LDL, HDL dan Trigliserida OL 1a dan Evaluasi Tepung dan Tablet Hisap Kaya Antioksidan Berbahan Dasar ‘ardinatri, Ahmad Sulaeman dan Leily Amalia... Aysueniug jesnyy nes, Desember 2007, 31 2) 1219 ? E ae 3 € é ¥ é 3 "a J0f0m 6u06 uoBuRuedeY uoen.eWs Yop UodAN6Led | you of vowed ‘uogtoued voeppued woduiuedog ern ofa uodnaing 1 toy yrunjs noyo UnyBoqos Yorunqod\watu Uop UyLNLuNBUOL BUBLONC ‘degluing Usanqariuau uop Uosjungueduat duo} Iu 3 ADH runs no}D UoxGoqee dnGueds GUD} snak-kanak merupakan fase yang alam pembentukan karakter seseorang. Selanjutnya, menurut 95) usia dua sampai lima tahun yang an anak balita merupakan periode on struktur perilaku Kompleks yang anjang kehidupan anak. Selain itu, > ini perkembangan anak merupakan *scagenting untuk diperhatikan. ut ayulis (1994) keluarga “80%) =, 2000), = pengasuhan contoh diperoleh dengan ekungan anak yang berpedoman de HOME (Home Observation for the of the Environment), (Cadwell dan Jiacu dalam Satoto 1990). Kualitas dikglompokkan dalam 4 kelompok uh lsiplin, pola asuh makan, pola @& pola asuh sosial. Kualitas i dinilai dari kuesioner dengan 5S/pertanyaan. ‘Bmak balita dilihat dari nilai Z~ (Gat badan menurut umur (BB/U) uupjnenurut umur (TB/U). Kriteria k Galita adalah buruk, jika nilai Z~ aG=-3; kurang, jika nilai Z-score £2; normal, jika nilai Z-score 02 dan lebih, jika nilai Z-score VHD, 1995), Sedangkan data untuk A Yruny9§ Royo UnIBCes. ‘Suopun-Suopun Gunpus armen 9 i Bauay node yReg njOP Ta ra BAGDY Yun oqo URIBE YoRInGedWieW Uop UDqURUNBuOW BUDIO|Z eqn uo ny Tet aneed AYSIOAIUNY status kesehatan yang diderita anak satu bulan terakhir diolah melalui riwayat penyakit anak pada satu bulan terakhir (lama hari sakit) yang kemudian dikategorikan menjadi baik dan buruk. Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel seperti karakteristik sosial ekonomi keluarga dengan pola pengasuhan dan karakteristik anak dengan pola pengasuhan. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Keluarga Umur ibu contoh yang mengungsi pada keluarga berada pada kelompok 31-40 usia Pertengahan dewasa dan yang mengungsi pada Posko berada pada kelompok 20-30 usia awal dewasa. Sedangkan umur ayah contoh yang mengungsi pada keluarga dan posko sama-sama berada pada kisaran antara 31-40 tahun. Tingkat Pendidikan tertinggi ibu dan ayah contoh yang mengungsi pada keluarga umumnya adalah SMA dan Akademi/Perguruan Tinggi. Berbeda dengan ayah dan ibu contoh yang mengungsi pada posko, sebagian besar adalah SMA dan SMP/sederajat. Pendapatan keluarga responden pada ke dua kelompok berbeda baik sebelum maupun sesudah tsunami. Pendapatan responden yang mengungsi pada keluarga sebelum terjadinya tsunami perbulan berkisar antara Rp. 750.000,- — Rp. 11.000.000,-, dengan _rata-rata _pendapatan berkisar 3.460.000,- + 3.402.899,-. Sedangkan responden yang mengungsi pada posko berkisar antara Rp. 620.000,- — Rp. 3.800.000,- dengan rata-rata pendapatan berkisar 1.620.000,- + 791.870,-. Setelah terjadinya tsunami __tingkat pendapatan/perbulan keluarga responden terjadi Penurunan. Pendapatan —responden yang, mengungsi pada keluarga dengan kisaran antara Rp. 300.0000,- — Rp. 6.000.000,- dan proporsi terbanyak berada pada kisaran < Rp. 500.000,- (43,3%). Sedangkan responden yang mengungsi pada posko berkisar antara Rp. 150.000,- — Rp. 500.000,- dengan proporsi terbanyak juga pada isaran < Rp. 500.000,- (83,4%), Karakteristik Contoh Pada saat pengmbilan data, contoh berumur 24-60 bulan yang penyebarannya berdasarkan kelompok umur pada Tabel 1 Media ii & Keuarga, Desember 2007, 31 2) 1219 » aes ‘Tabel 1. Sebaran Contoh berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin uu on & a = a ‘Balita Laki-laki Balita Total (n=60) ag n % a % a % é eg: 6 35.3 6 46,2 12 40,0 a ' a 5 29,4 4 30,7 9 30,0 Fagg Ge -< 6 35,3 3 23,1 9 30,0 geen ” 100 B 100 30 100 die PP (n=30) fie cs © 3 20.0 6 40.0 9 300 af e+ 2 133 4 26,7 6 200 Bisco F io 667 5 333 1s 50.0 z e 1 100 15 100 30 100 3 ged 3 tua mempunyai korelasi positif dengan cara papgasuhan contoh —_diukur pengasuhan anak. Orang tua yang memiliki cor pola asuh disiplin, pola __tingkat pendidikan lebih tinggi akan lebih dapat Gah aleksi dan pola asuh sosial _-‘memberikan stimulasi lingkungan (Fisk, sosial, emg $5 pertanyaan. CKualitas emosional dan _fisiologis) bagi anaknya’ “Sa yank, mengungsi pada _dibandingkan dengan orang tua yang_tingkat “Z dart contoh yang mengungsi. —_-Pendidikannya rendah. Sedangkan | karakteristik sofa sebanyak 33,3% termasuk anal/contoh yang memiliki hubungan | sangat Sgengahnya (50%) berada pada _signifikan dengan pola penghasuban adalah umur, <2 hanya sebanyak 16,7% yang _enis Kelamin dan status gizi (p<0,001). Antara oB rendah. Sedangkan contoh © mur anak dengan pola asuh yang dilakukan =: g:da posko, hanya 3,3% yang orang tua _memperlihatkan adanya hubungan Se eh tinggi, Selebihnya —_‘Negatif yang sangat signifikan. Hal ini berarti semakin rendah umur anak maka pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua semakin baik. 1 © sedang dan rendah, yaite asil analisis kore'asi Pearson a tingkat pendidikaii ibu dan ‘Status Gizi pendapatan keluarga sebelum Hasil perhitungan nilai z-skor dengan ssunami memiliki hubungan _indikator berat badan menurut umur (BB/U) maka pengasuhan (p<0,001). Hasil _sebagian besar (86,7%) status gizi contoh pada = oahwa semakin baik tingkat kedua lokasi adalah baik/normal. Menurut Gibson gyah maka semakin baik pola (1990) _indikator = z-skor ~— BB/U_ lebih =-Wdiberikan. Haditono (1979) mencerminkan kondisi status gizi saat ini (Tabel = Gis & Bachroni (1984) 3), ‘Ghwa tingkat pendidikan orang, D> __ Tabel 2. Sebaran Contoh berdasarkan Kualitas Pengasuhan Cas FRG=30) PP G0) TaaTRSD) a a Sa 5 167 3 300 if Bs i = 1s 50,0 20 66,7 35 58,3 — & 10 33,3 1 33 Ww 18,3 on Ss 30 100 30 100 60. 100 c 2 < ® ov. 15 < 3s, Desember 2007, 31 2h 12.19 ==! >. Sebaran Contoh berdasarkan Status Gizi dengan Indikator Berat Badan menurut Umur vunjukkan bahwa hampir semua o\@remiliki status gizi normal/baik, 76x yang termasuk —_ kategori k.FRata-rata nilai z skor secara adafah 0,30, sedangkan berdasarkan makeé eontoh yang mengungsi pada mili rata-rata nilai z skor (TB/U) (G5) dibandingkan anak yang, s=\ pads posko (0,25). Hal tersebut «sen bdwa keadaan status gizi contoh ung§i pada keluarga lebih baik » Base 4. scliran Contoh berdasarkan Status Giai dengan Indikator Tinggi Badan menurut Unur i Sus Gizi PK (n=30) PP (0=30) Total (n=60) g kor $8/U) a % 2 % a % cC 30 100 26 86,7 36 933 endo Deo’ 0.0 4 13,3 4 67 » 30 100 30 es _6n 100 Cc Si < 2 0 a Media Giei & Keluarga, Desember 2007, 31 (2): 1219 5 diderita’ contoh adalah Setuk (ISPA) dan sakit kulit. Sdiderita oleh contoh sekitar 3 _ sdBangkan penyakit muntaber dan Zama 1 sampai 3 hari. Pola = juga pada contoh yang Ficcluarga maupun pada posko. '47,6%) contoh mengalami sakit i, sedangkan lama sakit kulit eggungsi pada posko umumnya au od t ws < igpri. sop pada kejadian sakit, frekuefisi » bri sakit contoh dalam satu bulan Gventukan status kesehatan. Tabel bahwa semua contoh (100%) --emi sakit dalam 1 bulan terakhir. = paling lama diderita contoh adalah rer 4% i 1 uM ALod YOR Of "us ubegngeuau top | See greg £923 seoaram Contoh Berdasarkan Jenis Penyakit yang Pemah Diderita dalam 1 Bulan Beg g_ Tait 6 Balm Pesca Toman rage PK @=30) PP G@=30) Total(a=60) : fee om n % n % a % ae 30 100 39 36.7 39 383 bale 30 100 30 100 6o 100 geese 30 100 30 100 60 100 : He rr 36.7 7 56,7 28 467 iuiee- © 1 33. 1 33 2 33 iE i 21 70,0 20 66,7 4 68.3 tik 3 a a2 i. cosStrekuensi, jenis penyakit yang Kesehatan dengan lama hari sakit > 7 hari (81,7%). Proporsi contoh yang pernah menderita sakit <7 hari dalam 1 bulan hanya sebanyak 18,3%. Jika dilihat_berdasarkan —_lokasi pengungsian, contoh yang mengalami sakit > 7 hari relatif tidak berbeda jauh (75%). Hal ini diduga karena perilaku hidup schat, sanitasi dan lingkungan tempat tingeal contoh di pengungsian belum memenuhi standar Kesehatan, Menurut Sukarni (1989) derajat Kesehatan dipengaruhi empat faktor penentu yaitu : (1) faktor genetik, (2) pelayanan kesehatan, yang biasanya diperoleh dari akses kesehatan yang ada seperti rumah sakit, Puskesmas dan Posyandu, (3) perilaku hidup sehat dan (4) faktor lingkungan seperti sanitasi. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi keluarga yang memiliki hubungan signifikan dengan skor status a 4 Sesop, sakit kulit (4-5 hari, Kesehatan anak adalah pendapatan (sebeltm Sak se G3 hari, 96,4%). Frelowensi ataupun_sesudah tsunami). Kondisi tersebut Bef seciccmam dan influensa yang dislami —- menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan Be Te pulan terakchir sebanyak 1-2 keluarga maka semakin baik status kesehatan dan of — © memperlihatkan total jumlah hari perkembangan anak. Sedangkan ‘karakteristik 8 gpa semua jenis penyakit, lama anak tidak memlliki hubwagan Yang signifikan seb: cx S-esQssi sakit yang diderita contoh dengan status kesehatan anak. £5 ) Tabel 6 menunjukkan bahwa whe ser contoh = memiliki status z E G -snci 6 Sebaran Contoh berdasarkan Status Kesehatan (Lama Hari Sakit) 2 Liieschatan PP (0=30) Total (n=60) fe 0° n % n % c t 233 4 13,3 iT 18,3 oO 23 16,7 26 86,7 49 81,7 E 30 30 100 60 100 —— : < 2 g < 7 lucy, Desember 2007, 31 (2): 1219 PULAN DAN SARAN 4 14, { pendapatan perbulan keluarga yang mengungsi pada keluarga/ lebih baik dari responden yang pada posko (sebelum dan sesudah Pendapatan perbulan responden yang esi pada keluarga/kerabatsebelum unami berkisar antara Rp. 750.000, — 006), dan responden yang mengungsi ko benkisar antara Rp. 620.000,- — Rp. ~. Séelah terjadinya tsunami. tingkat regponden yang mengungsi pada kerabdt terjadi penurunan sangat drastis, kisargn antara Rp. 300.000,- — = Sedangkan responden yang pada _posko menurun antara’ Rp. — Rp.€500.000,-. Pendapatan terbanyak tsunathi berada pada . kisaran| < (43,3% pada responden PK dan ada resBonden PP). litas Bengasuhan secara keseluruhan dalarg Kategori sedang. Pola asuh an pola asuh sosial contoh termasuk edang dan kurang, hanya pola asuh rmastk kategori baik. Kualitas 1 anak yang mengungsi pada ‘yada ue ‘elbpkn-Buopun iBLrputa b ‘om BD unbrodee Une 1 Koy ninja noe unjSoqer YoruBgodluONH Lop UDyNUINBuOW BUDO] Z “agin ndings lop woepumqucuald Bdu03 1439 OREO URLNSe NeYS UDIBOE AMEE “Yoyorou mons uoofun Neva Hak UosyRued alodoy LOU fad "YoRUA OfL0H UOKIDUad "UDgMOLed ogppuEd LaBuRLadeX emu | arga sebagian besar masih tergolong 5%) dan tidak ditemukan peran ayah yaik dalam pengasuhan. vi indikator (BB/U), status gizi @ keseluruhan termasuk kategori tus givi contoh yang mengungsi pada lebih ee dibandingkan contoh yang esi padiposko, Status kesehatan sebagian ak (819%) mengalami sakit > 7 hari bulanp Jenis penyakit yang banyak anak lama 3 bulan pasca tsunami s/demiam (98,3%). is sosial ekonomi keluarga yang defgan kualitas pengasuhan adalah : pendidikan ibu, pendapatan fam dan sesudah tsunami. apak yang berhubungan dengan adalah-gimur dan jenis kelamin anak. “Al Uz} eduoy undode apiueg worep tu: AYSION Karakteristik sosial ekonomi keluarga yang berhubungan dengan status gizi (kriteria BB/U) adalah pendidikan ayah, pendidikan _ibu, pendapatan keluarga sebelum dan sesudah tsunami. Karakteristik anak yang memiliki hubungan signifikan dengan status gizi anak adalah jenis kelamin, dimana status gizi anak laki-laki lebih baik dari pada anak perempuan. Sedangkan karakteristik sosial ekonomi keluarga yang memiliki hubungan signifikan dengan status Kesehatan adalah pendapatan keluarga sebelum dan sesudah tsunami. Tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik anak dengan status kesehatan. Saran Status gizi dan status kesehatan anak berhubungan dengan _kualitas_ pengasuhan. Kualitas pengasuhan yang baik berkaitan status gizi dan status kesehatan yang baik pula. Oleh karena itu, _kualitas ~~ pengasuhan _perlu ditingkatkan, terutama yang berkaitan dengan pola asuh disiplin, asuh makan dan asuh sosial Upaya peningkatan kualitas pengasuhan_ bisa dilakukan juga dengan melibatkan ayah dalam pengasuhan yang dirasakan masih kurang. Selama di pengungsian banyak anak balita yang —_menderita sakit__—infeksi_—_ seperti pilek/influenza, batuk, demam dan diare. Perbaikan status Kesehatan seyogianya perlu dilakukan melalui upaya preventif seperti penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan _lingkungan dengan menambah MCK, serta upaya kuratif melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang dapat melengkapi kajian tentang pola pengasuhan dan tumbuh kembang anak balita di pengungsian, mengingat penelitian ini dilakukan beberapa bulan setelah bencana tsunami dimana situasi dan kondisi masih belum stabil. DAFTAR PUSTAKA Alsa, A. & M. Bachroni. 1984. Laporan Penelitian Dasar Pelajaran SD yang tualnya Superior ditinjau dari Tingkat idikan dan Pekerjaan Orangtuanya: di SD Kotamadya Yogyakarta. akarta: Fakultas Psikologi, Universitas ph Mada. R. 1990. Nutritional Assesment A oratory Manual. New York: University uelph Oxford University. E.B. 1995. Perkembangan Anak. M. ndrasa,~_M. Zarkasih —_ penerjemal ta: E@ngga. Terjemahan dari: Child ‘elopmeht. . A.s 2000. Teknik — Pengukuran Ecciahugh Gizi- Bogor: Jurusan Gizi yarakat dan Sumberdaya Keluarga, ultas Péftanian, IPB. lis. 1984. Pendidikan Islam dalam cluarga. #skarta: Kalam Mulia. B, 1889. Penyakit, Citra, Alam dan daya. Jokarta: Kanisius. iseud Bode dan6uou Bu nieunpuya Bydi> a) ‘ub6unedoy mun ofuby uocn6uad eis eg vod ‘ad 00m 6un4 uDbuRuEdes UNE Yop uOdNEUAg “Yojosou MoM UOMO|UR MA YAW UOSIued ‘uOLOdo] UOUNSNfued YORI Ofs04 UOSIMU "uORoLEd UL 1 Loy yrunjs noyo UniBoqos Hofunqod\ets Uop LByLNUIRBUOL BUBLONC) ‘agin uodnqasuat op woe nua HaU0y Wh “al Ue} pu undod mug LHD}OP 1a AYSIOAIUN [eANYNOUBYy 100g ‘Media Gist & Keluarga, Desember 2007, 31 (2h: 12:19 Mubarok, M. Mufti, 2005. Duka Aceh Tsunami dan Solidaritas Dunia. Surabaya: Java Pustaka Media Utama. Satoto. 1990. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. [disertasi]. Semarang: Universitas Diponegoro. Suhardjo. 1998. Dampak El — Nino dan Krisis Moneter Pada Ketersediaan, Akses dan Distribusi Pangan. Jakarta: LIPPI. ‘Sukirman. 2000. [imu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. UNICEF. 1998. The State on the World Children. Oxford University Press. WHO. 1995. Physical Status : The Use and Interpretation of Anthropometry. Geneva: World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai