Tidak tersedianya tempat untuk membuang pembalut b
di sekolah. Penelitian plan internasional Indonesia pada
menyebutkan hanya 25% anak perempuan yang diaja membuang pembalut secara benar
Banyak Kepercayaan dan kebiasaan masyarakat yang m
perempuan membatasi aktifitasnya. Akibatnya, kaum pe kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktifita misalnya larangan bermain diluar Ketika menstruasi.
Mengganti pembalut sesering mungkin dan memb
bagian vagina dan sekitarnya dari darah akan m perempuan dari penyakit infeksi saluran kencing saluran reproduksi, dan iritasi pada kulit.
Penelitian UNICEF di Indonesia pada tahun 2015 menemukan fa
anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu har pada saat menstruasi ada beberapa alasan, diantaranya seperti Disminore), tidak adanya jamban yang layak disekolah, tidak pembalut cadangan Ketika dibutuhkan dan tidak tersedianya tem dan pembungkus untuk membuat pembalut bekas. Perlakuan sis yang kadang mengejek juga membuat siswa perempuan enggan s