Anda di halaman 1dari 21

Uji Hipotesis

Probabilitas dan Statistika


Yogiek Indra Kurniawan
yogiek@unsoed.ac.id
Informatika, Universitas Jenderal Soedirman
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan Pengujian
Hipotesis
To p i k Definisi dan konsep
Pembelajaran 01 dasar pengujian
hipotesis

02 Pengujian hipotesis
satu arah (ekasisi)

03 Pengujian hipotesis
dua arah (dwisisi)

04 Pengujian hipotesis
terhadap rataan,
variansi, dan proporsi
dari suatu populasi.
Referensi
1. Walpole, R.E. 1995, Ilmu Peluang dan Statistik untuk
Insinyur dan Ilmuwan (diterjemahkan oleh R.K. Sembiring
dan Suroso) dari buku Probability and Statistics for
Engineers and Scientist, Cetakan ke 4, Bandung: Penerbit
ITB.
2. Cohen, Y., & Cohen, J. Y. 2008. Statistics and Data with
R: An applied approach through examples. John Wiley
& Sons.
3. Huff, D. 1993. How to lie with statistics. WW Norton &
Company.
Hipotesis Vs Hipotesis Statistik
Hipotesis → Dugaan

Hipotesis Statistik → Dugaan tentang Parameter


Rata-rata (µ), Varians (σ), Proporsi (p)

Parameter : Ukuran-ukuran yang diperoleh dari


populasi
Hipotesis Statistik

Diuji secara empiris


(Berdasarkan data)

Uji Hipotesis
Jenis Hipotesis Statistik
Hipotesis Nol → H0 Dugaan Awal

Hipotesis Alternative → H1 Lawan dari H0


Jenis Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis Satu Arah Uji Hipotesis Dua Arah

Uji Hipotesis Sisi Kiri Uji Hipotesis Sisi


Kanan
H 0 : Ꝋ ≥ Ꝋ0 H 0 : Ꝋ ≤ Ꝋ0 H0 : Ꝋ = Ꝋ0
H 1 : Ꝋ < Ꝋ0 H 1 : Ꝋ > Ꝋ0 H 1 : Ꝋ ≠ Ꝋ0

H0 : Isi susu ≥ 200 ml H0 : Isi susu ≤ 200 ml H0 : Isi susu = 200 ml


H1 : Isi susu < 200 ml H1 : Isi susu > 200 ml H1 : Isi susu ≠ 200 ml
Ꝋ adalah symbol untuk parameter populasi
Ꝋ0 adalah nilai parameter populasi untuk dugaan awal
H0 mengandung “sama dengan”
Contoh Penentuan H0 dan H1
Menurut seorang Ahli sosial Kependudukan, Rata-rata pengeluaran
penduduk desa per bulan kurang dari Rp 5 Juta. Apakah hal itu benar?
H0 : µ ≥ Rp 5 Juta.
Pengujian satu arah - kiri
H1 : µ < Rp 5 Juta.
Menurut Seorang Dokter paru-paru, persentase orang yang kanker paru-
paru akibat merokok lebih dari 30 persen. Apakah hal itu benar?
H0 : p ≤ 30%.
H1 : p > 30%. Pengujian satu arah - kanan
Contoh Penentuan H0 dan H1
Menurut sebuah artikel, rata-rata jantung berdetak adalah sebanyak 60
kali per menit. Apakah hal itu benar?
H0 : µ = 60 kali.
Pengujian dua arah
H1 : µ ≠ 60 kali.
Menurut Kepala Sekolah, rata-rata nilai UAN siswa nya minimal 80.
Apakah hal itu benar?
H0 : µ ≥ 80.
H1 : µ < 80. Pengujian satu arah - kiri
Contoh Penentuan H0 dan H1
Sebuah minuman kaleng bertuliskan berisi 200 ml. Namun, Yogiek tidak
percaya dan mengatakan bahwa isinya kurang dari itu. Apakah pendapat
Yogiek benar?
H0 : µ ≥ 200 ml. Pengujian satu arah - kiri
H1 : µ < 200 ml.
Menurut Dosen mengatakan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh
mahasiswa di ujian mata kuliahnya lebih dari 70. Apakah hal itu benar?
H0 : µ ≤ 70.
H1 : µ > 70. Pengujian satu arah - kanan
Prosedur Pengujian Hipotesis
1. Tentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis
Alternatif (H1)

2. Tentukan taraf signifikansi (alfa / α)

3. Menghitung Nilai dari Statistik Uji

4. Tentukan wilayah kritis atau wilayah tolak H0

5. Ambil Keputusan : Tolak H0 atau Gagal


Tolak H0
3. Statistik Uji
Fungsi Peubah Acak untuk mendapatkan nilai yang akan digunakan pada
pengujian hipotesis statistik
Contoh : Uji hipotesis rata-rata untuk Jumlah sampel besar dan varians
populasi tidak diketahui → Statistik Uji Z
X : nilai rata-rata Sample
ᵡ − µ0
𝑍= µ0 : Nilai rata-rata di bawah Hipotesis nol
𝑆
S : Standar Deviasi Sample
√𝑛 n : Jumlah sample yang digunakan

Statistik Uji : Z, T, F, X2 → Tergantung dari hipotesis mengenai parameter apa


4. Penentuan Wilayah Kritis
Uji Hipotesis satu arah - kiri

H0 : µ ≥ µ0.
α
H1 : µ < µ0.
Gagal
luas
Tolak= (1
H0– α)
Tolak H0
-Zhitung -Zα 0
Nilai Kritis

Keputusan Tolak H0 -Z hitung < - Z α


P-value = P(Z < -Z hitung)
P-value < α
4. Penentuan Wilayah Kritis
Uji Hipotesis satu arah - kanan

H0 : µ ≤ µ0.
H1 : µ > µ0. α
Gagal
luas
Tolak= (1
H0– α) Tolak H0

0 Zα Zhitung
Nilai Kritis
P-value = P(Z > Z hitung)
P-value < α
Z hitung > Z α Keputusan Tolak H0
4. Penentuan Wilayah Kritis
Uji Hipotesis Dua Arah H0 : µ = µ0.
H1 : µ ≠ µ0.
α/2
α/2 α/2 α/2
Gagal
Tolak H0 Gagal Tolak H0
Tolak H0 Tolak H0
Tolak H0 Tolak H0
-Zhitung -Za/2 Za/2 -Za/2 Za/2
Nilai Kritis
Zhitung
-Z hitung < -Z α/2 Keputusan Tolak H0 Z hitung > Z α/2

|Z hitung | > Z α/2 Keputusan Tolak H0

P-value = P(Z < -Z hitung) *2 P-value = P(Z > Z hitung) *2

P-value < α Keputusan Tolak H0


5. Pengambilan Keputusan
H0 : µ ≤ µ0.
Uji Hipotesis satu arah - kanan
H1 : µ > µ0.
Tolak Ho Jika Nilai Statistik Uji > Nilai Kritis α

H0 : µ ≥ µ0.
H1 : µ < µ0. Uji Hipotesis satu arah - kiri
Tolak Ho Jika Nilai Statistik Uji < -Nilai Kritis α

H0 : µ = µ0.
H1 : µ ≠ µ0. Uji Hipotesis Dua Arah
Tolak Ho Jika | Nilai Statistik Uji | > Nilai Kritis α/2
Statistik Uji Uji Hipotesis µ

Statistik Uji
Menggunakanstandar
𝑋 − µ0 Standar Deviasi Populasi σ tidak diketahui deviasisample (s)
𝑍= σ σ diketahui
√𝑛

Sampel Besar n ≥ 30 Sampel Kecil

Statistik Uji 𝑋 −µ0 atau 𝑋 −µ0 Statistik Uji 𝑋 −µ0


t n-1= Z= S t n-1=
S S
√𝑛 √𝑛 √𝑛
Contoh Soal
 Sebuah perusahaan memproduksi lampu listrik yang umurnya menghampiri sebaran normal dengan nilai
tengah 800 jam dan simpangan baku 40 jam. Ujilah hipotesis bahwa µ=800 jam lawan alternatif µ ≠ 800
jam, bila suatu contoh acak 30 lampu menghasilkan umur rata-rata 788 jam. Gunakan taraf nyata
0,04.
 Jawab :
• H0 : µ = 800. 𝑋 − µ0 |Z hitung | > Z α/2
𝑍= σ
• H1 : µ ≠ 800.
√𝑛 Tolak H0
Xbar = 788 α = 0,04 Z0,02 = 2,054
n = 30 σ diketahui = 40 → menggunakan statistic Uji Z |Z hitung | > Z α/2
788 −800 |-1,643 | < 2,054
Zhitung = 40 = −1,643
√30
Kesimpulan : Belum cukup bukti untuk mengatakan rata-rata umur lampu Gagal Tolak H0
yang diproduksi tidak sama dengan 800 jam.
Contoh Soal 2
 Suatu contoh acak 8 batang rokok merek tertentu mempunyai kadar nikotin rata-rata 4,2 milligram dengan
simpangan baku 1,4 milligram. Apakah hasil analisis ini sejalan dengan pernyataan perusahaan tersebut
bahwa kadar nikotin rata-rata pada rokok yang dihasilkan tidak lebih dari 3,5 milligram? Gunakan taraf nyata
0,01 dan asumsikan bahwa sebaran kadar nikotin tersebut adalah normal
 Jawab :
• H0 : µ ≤ 3,5. → Hipotesis satu arah - kanan 𝑋 −µ0 t hitung > t α
t n-1= S
• H1 : µ > 3,5. √𝑛
Xbar = 4,2 α = 0,01 t0,01;7 = 2,988
Tolak H0
n=8 s = 1,4 t hitung > t
σ tidak diketahui n < 30 → statistic Uji t 1,414 < 2,988
4,2 −3,5
thitung = 1,4 = 1,414 Gagal Tolak H0
√8
Kesimpulan : Belum cukup bukti untuk mengatakan rata-rata kadar nikotin tidak lebih dari 3,5 miligram
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai