TUGAS MAKALAH
PRAKTIK AUDIT LAPORAN KEUANGAN
OLEH KELOMPOK :
FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
MARET, 2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Praktik Audit Laporan Keuangan
dalam membahas analisis risiko PT Sampoerna Agro. Tujuan dari penulisan makalah ini
yakni untuk memberikan informasi mengenai risiko PT Sampoerna Agro dalam mata kuliah
Praktik Audit Laporan Keuangan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga dengan membaca
makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi yang berguna, terutama bagi
mahasiswa, agar dapat memahami dan menganalisis risiko terhadap setiap perusahaan.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................................7
2.1. Profil Perusahaan...................................................................................................................7
2.1.1. Sertifikat perusahaan......................................................................................................7
2.1.2. Bidang Usaha.................................................................................................................7
2.1.3. Produk............................................................................................................................8
2.2. Klasifikasi Resiko Keuangan.................................................................................................9
2.3. Analisis Manajemen Risiko...................................................................................................9
2.3.1. Risiko Bisnis..................................................................................................................9
2.3.1. Risiko Operasional...............................................................................................................9
2.3.3 Risiko Keuangan.................................................................................................................10
2.3.4 Risiko Reputasi..................................................................................................................10
2.3.5 Risiko Pemenuhan Kepatuhan Hukum................................................................................11
2.3.6 Risiko Sosial.......................................................................................................................11
2.4. Risiko Pengendalian.............................................................................................................12
2.4.1 Sistem Pengendalian Internal..............................................................................................12
2.4.2 Siklus Pembelian.................................................................................................................12
2.4.3 Flowchart evaluasi kinerja pegawai....................................................................................13
2.4.5. Siklus Produksi.................................................................................................................14
2.4.6. Laporan Keuangan.......................................................................................................15
2.5. Analisis Risiko Bawaan ( Inherent Risk )............................................................................17
2.5.1. Risiko Penurunan/ Peningkatan Laba Sebelum Pajak..................................................17
2.5.2. Risiko Kredit................................................................................................................17
2.5.3. Risiko Likuiditas..........................................................................................................18
2.5.4. Risiko Harga Komuditas..............................................................................................19
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................20
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................20
4.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:
PEMBAHASAN
2.1.3. Produk
1. Kelapa Sawit
Kecambah atau bibit kelapa sawit yang dihasilkan pada tahun 2019
ialah sebanyak 6.757.000 butir kecambah.
3. Produk Non-sawit
Aset keuangan utama Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lainnya. Perseroan juga mempunyai liabilitas
keuangan utama seperti utang dan pinjaman yang dikenakan bunga dan utang usaha.
Risiko utama instrumen keuangan Perseroan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko
mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas.
Cara Menanggulangi :
● secara aktif terlibat di pasar komoditas untuk mendapatkan tren industri terkini
serta menganalisis faktor-faktor relevan yang sekiranya berdampak.
● Forward selling merupakan salah satu pendekatan lindung nilai yang kerap
dilakukan untuk meminimalkan risiko fluktuasi harga.
● Untuk mengurangi dampak negatif dari kondisi cuaca yang buruk, Perseroan
melakukan diversifikasi areal secara geografis dengan sebaran iklim yang
bervariasi sehingga dapat meminimalkan gejolak produksi bulanan.
Cara pengendaliannya :
● melakukan lindung nilai valuta asing serta memantau nilai tukar harian untuk
mendapatkan nilai terbaik dalam transaksi dalam mata uang asing.
● menerapkan GCG dan SOP akuntansi dan keuangan yang guna memantau
kinerja Entitas Anaknya sebagai bentuk pengelolaan risiko investasi.
Cara menanggulanginya :
● menjalin komunikasi yang baik dengan media dan investor yang dilakukan
oleh Divisi Hubungan Investor Perseroan dan meningkatkan kinerja Perseroan
secara optimal.
● menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip keterbukaan.
● Perseroan memiliki kerangka kerja 4P (people, planet, product, profit) yang
diyakinkan mampu menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan
secara berkelanjutan.
Cara Menanggulanginya :
Cara Menanggulanginya :
● menjaga dan menerapkan tata kelola usaha yang baik dengan para pemangku
kepentingan dan menerapkan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial yang
tepat sasaran karena disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah.
Khususnya dengan para pekerja perkebunan.
● Mengamankan aset
● Siklus pembelian yang terdapat pada PT Sampoerna Agro Tbk telah tepat pada
pembagian tugasnya karena telah terdapat pemisahan tugas serta adanya
evaluasi kinerja vendor sebelum melakukan pengajuan pembelian.
dilakukan mulai dari pembuatan target divisi, yang dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi terhadap target divisi yang telah dilaksanakan hingga dihasilkan finalisasi
hasil penilaian kinerja karryawan. Dengan adanya system penilaian karyawan
tersebut, perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi (menuhi target tahunan perusahaan) berupa kompensasi finansial, promosi,
dan sebagainya. Selain itu, sengan adanya system penilaian karyawan perusahaan juga
dapat melakukan evaluasi secara berkala dan lebih sistematis terhadap kinerja
karyawannya, serta dapat mengetahui bagaimana pengendalian internal dalam
perusahaan. Untuk itu jika terdapat kelemahan dalam pengendalian internalnya,
perusahaan dapat lebih mudah mengetahuinya dan dapat langsung dilakukan
penanganan guna meningkatkan pengendalian internal yang ada.
CPO diproduksi dari pengolahan TBS hingga titik distilasi. Produksi CPO di
tahun 2019 mencapai 385.079 ton, sedikit lebih rendah sebesar 4% dari produksi di
tahun 2018 sebanyak 399.411 ton
PK diperoleh dari buah kelapa sawit, dan dapat digunakan sebagai sumber
makanan setelah diproses lebih lanjut
2.4.5.4. Kecambah
Kecambah sawit Perseroan dijual dengan merek DxP Sriwijaya. Galur benih
kecambah yang saat ini dipasarkan, setelah sukses dikembangkan di tahun 2015,
adalah sembilan jenis DxP Sriwijaya dan DxP Sriwijaya Semi Klon. Perseroan saat
ini memasarkan DxP Sriwijaya Semi Klon 2, 3, dan 4. Perseroan melakukan
penelitian dan pengembangan serta budidaya benih kelapa sawit bersama dengan anak
perusahaannya, PT Binasawit Makmur. Kegiatan ini dilakukan di dua perkebunan di
Sumatera, yaitu di Surya Adi dan Mesuji.
2.4.5.7. Sagu
Per akhir 2019, total luasan perkebunan sagu yang dikelola dan dibina di
Provinsi Riau, Sumatera, mencapai 12.800 ha. Bagian lunak batang pohon sagu
dipanen lalu diolah dan diekstrak menjadi tepung sagu. Ini menjadi produk akhir
Perseroan yang dijual dengan merek Prima Starch.
❖ Analisis Kelompok : Peningkatan cogs lebih besar daripada penjualan pada tahun 2019
sehingga terjadi penurunan profit dibandingkan tahun lalu
❖ Profitabilitas
⮚ Perseroan mencatat profitabilitas yang lebih rendah di 2019, yang secara umum
disebabkan oleh harga jual rata-rata yang lebih rendah dari produk-produk utamanya,
karena harga komoditas tersebut cenderung lebih rendah sepanjang tahun 2019.
Akibatnya, margin laba kotor di 2019 mencapai 20,7%, dibandingkan 21,5% di 2018.
Margin laba operasional di 2019 meningkat menjadi 12,0% dari 10,9% di 2018. Juga
terjadi penurunan pada margin laba bersih, dari 2,0% di 2018 menjadi 1,2% di 2019.
Imbal hasil atas aset per akhir 2019 mencapai 0,4% dibandingkan 0,7% di 2018,
sedangkan imbal hasil atas ekuitas per akhir 2019 mencapai 1,0% dibandingkan 1,6%
di 2018.
❖ Kolektibilitas Piutang
⮚ Pada akhir 2019, periode kolektibilitas piutang rata-rata Perseroan adalah 15 hari.
Dengan demikian, Perseroan mampu mempertahankan kemampuannya untuk
menagih piutang usaha sesuai jangka waktu kredit.
Pengendalian Internal pada PT Sampoerna Agro Tbk telah efektif dan sesuai dengan
peraturan yang ada
Berdasarkan data Risiko Bisnis yaitu tingkat Risiko suku bunga, jika tingkat
suku bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lebih tinggi/lebih
rendah 50 basis poin, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba
sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 akan lebih
rendah/lebih tinggi sebesar Rp12.056.646 terutama akibat biaya bunga utang bank
jangka pendek dan utang jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang
lebih tinggi/lebih rendah.
Berdasarkan data Risiko Bisnis yaitu Risiko Mata Uang Asing, jika nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 10%, dengan seluruh variabel-
variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2019 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp46.392.870,
terutama sebagai akibat dari keuntungan/kerugian selisih kurs atas penjabaran kas dan
setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, utang usaha
dalam Dolar AS.
2. Piutang Usaha
3. Piutang Plasma
4.1 Kesimpulan
Peningkatan cogs lebih besar daripada penjualan pada tahun 2019 sehingga terjadi
penurunan profit dibandingkan tahun lalu. Sistem pengendalian keuangan dan operasional
Persero pada PT Sampoerna Agri sesuai dengan sistem pengendalian internal menurut
COSO. Sistem pengendalian tersebut mencakup berbagai kebijakan, prosedur, kegiatan
pemantauan dan komunikasi, serta standar perilaku dan berbagai inisiatif. Laporan Keuangan
Konsolidasi Perseroan dan anakanak perusahaannya untuk tahun buku 2019 telah dibuat
dengan memenuhi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan
menyajikan secara wajar hasil kinerja operasional
4.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga melalui makalah ini para pembaca
mendapakan manfaat dan wawasan. Dalam penulisan ini kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan agar dapat menyempurnakan penulisan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA