Diusulkan Oleh:
(Ariful Ramadhan; 1907111671; 2019)
(Fitra Alidaei; 1907124354; 2019)
(Nadia Sukma; 1707111264; 2017)
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat
dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad
SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari
kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan
dari penyusunan proposal ini adalah untuk mengikuti Lomba Business Plan
Competition 2019.
Dalam proses penyusunan proposal ini kami menjumpai hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
proposal ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
EXECUTIVE SUMMARY...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II USAHA
2.1 Identifikasi Peluang Usaha......................................................................3
2.2 IdeUsaha..................................................................................................3
2.3 Deskripsi Usaha.......................................................................................4
2.4 Visi dan Misi...........................................................................................4
BAB III PROSES PRODUKSI
3.1 Skala Laboratorium.................................................................................5
3.2 Skala Industri...........................................................................................6
3.3 Uji Pakan.................................................................................................7
BAB IV PEMASARAN
4.1 Analisa Pasar...........................................................................................9
4.2 Analisa SWOT.........................................................................................9
4.3 Strategi Pemasaran................................................................................12
4.4 Pengembangan Untuk Masa Depan.......................................................13
BAB V ANALISA ASPEK FINANSIAL
5.1 Proyeksi Pendapatan..............................................................................14
5.2 Proyeksi Aliran Kas...............................................................................14
5.3 Neraca....................................................................................................14
5.4 Sumber Modal dan Penggunaannya......................................................15
5.5 Analisis Break – Even dan Payback Period...........................................15
BAB VI PENUTUP
ii
6.1 Kesimpulan............................................................................................17
6.2 Closing Statement..................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................19
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
EXECUTIVE SUMMARY
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
hasil ikutannya dari pabrik minyak kelapa sawit yang tersedia relatif banyak
sepanjang tahun seperti Bungkil Inti Sawit (BIS). Karena itu pakan ternak dari
BIS akan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Masyarakat umum biasanya memberi makan unggas dari sisa- sisa
makanan. Padahal banyak jenis-jenis pakan yang bisa diberikan. Hal ini
dikarenakan dengan membeli pakan ternak mereka akan mengeluarkan uang dan
tempat membeli pakan jauh dari pemukiman. Dengan adanya peluang bisnis ini
akan membantu masyarakat untuk mendapatkan pakan ternak dari segi harga yang
murah serta distribusi yang dekat.
Sehingga bungkil yang hanya sebagai limbah produksi sawit atau hanya
dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler menjadi sebuah produk yang memiliki
nilai jual lebih tinggi. Dengan adanya produksi pakan ternak dari BIS akan
membantu masyarakat untuk mendapatkan pakan ternak dengan harga yang lebih
murah. Selain itu, akan membuka lapangan perkerjaan baru karena akan
membutukan orang-orang untuk bekerja dalam proses produksi pakan.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mampu membuat produk pakan dari bungkil inti sawit
2. Mengembangkannya menjadi usaha
3. Memperkenalkan produk kepada masyarakat
1.3 Manfaat Penulisan
1. Untuk memperkenalkan bahwa pakan ternak bisa dibuat dari bungkil inti
sawit
2. Untuk membuka pemikiran memanfaatkan yang ada di sekitar sebagai
peluang bisnis.
2
BAB II
USAHA
3
2.3 Deskripsi Usaha
4
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 Skala Laboratorium
3.1.1 Alat- Alat
1. Ayakan
2. Kompor
3. Mesin cetak
4. Oven
5. Panci
6. Pengaduk
7. Timbangan
8. Wadah pencampur
3.1.2 Bahan- Bahan
1. Bungkil Inti Sawit
2. Konsentrat
3. Air
4. Premix/mineral
3.1.3 Proses Pengolahan
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mash
a. Menimbang bahan yang akan di gunakan
b. Mengeringkan bahan tersebut, dengan cara memasukkan kedalam
oven dengan suhu 60 selama 72 jam.
c. Menghaluskan bahan yang sudah kering dengan menggunakan
blender dan mengayat bahan sampai halus
d. Mencampur semua bahan sampai homogen
2. Crumble dan pellet
a. Menimbang bahan yang akan digunakan
b. Mencampur semua bahan sampai homogen
c. Menambahkan air secukupnya hingga membentuk adonan dengan
kadar air 25-30%
5
d. Memasak adonan tersebut sampai berwarna kecoklatan sambil diaduk
e. Setelak masak angkat adonan dari panci dan siap dicetak.
f. Khusus crumbele, hanya diayak dan untuk pellet dicetak
menggunakan mesin pencetak pellet
g. Kemudian mengeringkan menggunakan oven atau trik matahari.
3.2 Skala Industri
3.2.1 Pengeringan ( Drying)
Pengeringan bahan pakan dilakukan dengan tujuan untuk menurangi kadar
air sehingga dalam proses penggilingan diperoleh tepung yang baik. Pada
umumnya pengeringan dilakukan hingga memperoleh kadar air sampai 20%.
3.2.2 Penggilingan (Milling)
Proses penggilingan dilakukan terhadap bahan baku berbentuk butiran, yaitu
jagung, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai untuk diolah menjadi tepung
halus. Sebelum digiling bahan disaring dengan scanner yang di dalamnya
dipasang magnet untukmemisahkan bahan dari benda-benda logam halus yang
dapat mengakibatkan rusaknya mesin giling. Bahan-bahan halus hasil
penggilingan kemudian disimpan sementara di dalam bin (chamber) dengan
conveyor dan elevator untuk proses selanjutnya
3.2.3 Pencampuran (Mixing)
Pencampuran bertujuan untuk mencampur semua bahan baku dan bahan
tambahan dengan komposisi tertentu untuk menjadi pakan.Pencampuran
dilakukan berdasarkan formula atau ramuan pakan ternak yang akan diproduksi.
Sebelum dicampur semua bahan ditimbang dengan timbangan otomatis yang
terdapat diatas mesin pencampur dan kemudian dicurahkan ke dalam mesin
pencampur (mixer) untuk dicampur dan diaduk dengan obat-obatan, vitamin dan
mineral.
3.2.4 Pembutiran (Pelleting)
Pembutiran bertujuan untuk membetuk hasil pencampuran menjadi bentuk
pellet, hasil pencampuran terlebih dahulu dipanaskan dengan uap panas bersuhu
980 yang dialirkan ke dalam chamber pellet sehingga bentuk bahan tersebut
menajadi bubur panas. Bubur panas ini kemudian dialirkan menuju
hygieneseryang suhunya 920 dan bertujuan untuk menghigieniskan pakan,
6
kemudian dialirkan menuju cetakan berbentuk lingkaran dengan saringan
berdiameter 3-5 mm disisinya yang terdapat di ujung mesin pellet dan
ditekan/dipress keluar melalui saringan tersebut. Hasil pengepresan adalah pakan
berbentuk bulat memanjang dengan diameter yang sesuai dengan diameter
saringan pellet.Selanjutnya, pakan dipotong sesuai ukuran oleh pisau-pisau yang
bergerak secara otomatis. Hasil dari proses ini berbentuk butiran-butiran yang
disebut pellet. Pellet kemudian dialirkan melalui pipa ke mesin pendinginan
(cooler).
3.2.5 Pendinginan (Cooler)
Pendinginan bertujuan untuk mendinginkan pelletdan mengurangi
kelembaban pada pellet akibat dipanaskan dengan uap panas di chamber pellet.
Karena pellet yang masih panas dan mengandung kadar air tinggi akan mudah
terserang jamur sehingga produk tidak tahan lama.Pelletdidinginkan di mesin
pendingin (Cooler) dengan bantuan dua blower, blower pertama mengalirkan
udara dingin ke pellet, sedangkan blower kedua menghisap dan mengalirkan
udara panas ke udara bebas.
3.2.6 Penghancuran (Crumbling)
Proses ini khusus digunakan untuk produk crumble. Penghancuran bertujuan
untuk menghancurkan pellet menjadi butiran-butiran yang lebih kecil dan halus
yang disebut crumble.
7
e. Indispensable amino index (IAAI)
f. Essential amino acid index (EAAI)
3.3.3 Uji biologis
a. Tingkat kelangsungan hidup
b. Pertumbuhan mutlak
c. Rasio konversi pakan
d. Rasio effisiensi pakan
e. Koefesien pencernaan
f. Carcus deposition
g. Nilai biologis
h. Net protein utilization
i. Evaluasi energi pakan
j. Pengukuran lain
8
BAB IV
PEMASARAN
9
Dua lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup lingkungan
internal dan lingkunganeksternal. Lingkungan internal terdiri atas faktor kekuatan
dan kelemahan. Industri pakan ternak faktor yang menjadi kekuatan
pengembangan usaha meliputi sebagai berikut.
1. Penerapan atau penguasaan teknologi tinggi pada industri pakan ternak
dalam memproduksi pakan ternak menjadi efisien untuk mencapai target
penjualan.
2. Tingkat keuntungan usaha cukup besar karena industri pakan termasuk
industri padatmodal dengan menggunakan teknologi tinggi, sehingga
efisiensi produksi dapat dicapai.
3. Ketersediaan sumberdaya manusia yang murah dalam jumlah cukup
banyak merupakankeunggulan komparatif untuk berinvestasi di Indonesia.
4. Lokasi industri yang strategis berada di daerah sentra peternakan unggas,
karena lokasi untuk industri telah dipetakan menurut tata ruang wilayah.
5. Jaringan/distribusi pemasaran sudah terkoordinasi. Hal ini karena
disamping perusahaan memiliki peternakan sendiri, juga menjalin
kerjasama dengan peternakan mitra.
6. Aksesbilitas untuk mendapatkan bahan baku cukup baik, karena terdapat
informasi yangcukup banyak untuk mendapatkan bahan baku dan
umumnya industri pakan menjadi pelanggan beberapa pemasok bahan
baku impor.
7. Kualitas produk yang terjamin di bawah pengawasan Quality Control
perusahaan yang sesuai dengan standar internasional, karena produk
diproduksi dengan teknologi mekanisasi yang canggih.
8. Kualitas bahan baku terjamin. Bahan baku diperoleh dari impor yang
sudah sesuaidengan standar internasional.
b. Kelemahan (Weakness)
Faktor kelemahan dalam industri ini meliputi sebagai berikut.
1. Bahan baku utama masih tergantung impor yang sangat dipengaruhi oleh
nilai kurs matauang.
10
2. Kebutuhan modal/investasi cukup besar karena industri pakan ternak ini
termasuk industri padat modal dengan menggunakan teknologi tinggi.
3. Volume bahan baku subtitusi masih relatif terbatas.
4. Fluktuasi harga bahan baku.
5. Struktur industri rentan terhadap fluktuasi nilai tukar. Hal ini disebabkan
oleh pengadaan bahan baku utama yang masih impor.
6. Kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah yang akan
mempengaruhi efektifitasdan efisiensi produksi pakan ternak, meskipun
tersedia dalam jumlah besar dan murah.
c. Peluang (Opportunities)
Lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa peluang dan
ancaman. Faktor peluangini meliputi sebagai berikut.
1. Dukungan pemerintah pada agribisnis peternakan yang tidak hanya
berhenti pada tingkat budidaya tetapi juga mendorong industri yang
mempunyai keterkaitan ke belakang(backward linkage) dan keterkaitan
ke depan (foreward linkage). Industri pakan ternak sangat penting
peranannya dalam menunjang pembangunan peternakan unggas
nasional.Kebijakan pemerintah yang menjadikan bahan baku pakan dan
pakan menjadi komoditasstrategis berimplikasi pada penghapusan
pengenaan PPN 10% terhadap komoditastersebut.
2. perbaikan kondisi ekonomi makro. Adanya perbaikan perekonomian
nasional yangdiindikasikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di
tahun 2000 yang semakin kuatmemberikan harapan untuk berinvestasi
dan berusaha kembali. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang
membaik, sub sektor peternakan yang merupakan pasar industri pakan
nampak mengalami pemulihan dan pertumbuhan yang cukup signifikan.
3. Trend permintaan produk yang cenderung meningkat yang ditunjukkan
dengan semakin meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat akan
produk-produk
4. Industri perunggasan semakin berkembang. Meningkatnya permintaan
masyarakatterhadap produk peternakan dan semakin membaiknya
perekonomian indonesia membuatindustri perunggasan menjadi
11
bergairah, sehingga memberikan peluang bagi berkembangnya industri
pakan ternak
5. Terdapatnya bahan baku alternatif yang cukup beragam, meskipun dalam
volume yangmasih terbatas.
d. Ancaman (Threat)
Faktor ancaman yang perlu diantisipasi oleh industri pakan adalah sebagai
berikut.
1. Situasi politik dan keamanan dalam negeri yang masih rawan akan
berdampak negatif pada jalannya bisnis pakan ternak. Selain faktor
keamanan yang rawan kerusuhan jugadampak pada melemahnya nilai
tukar yang mempengaruhi pembiayaan impor bahan baku.
2. Kesepakatan AFTA/NAFTA atau perdagangan bebas. Secara
keseluruhan bisnis perunggasan belum siap menghadapi perdagangan
bebas. Efektifitas dan efisiensi masihmenjadi kendala untuk bersaing
dengan industri luar negeri.
3. Fluktuasi nilai tukar mata uang yang berimplikasi pada pembiayaan
impor bahan bakukarena lebih kurang 80% bahan baku tersebut masih
diimpor.
12
5. Menerapkan terjadinya hubungan secara individu dengan para agen
untuk mendukung kegiatan usahanya. Salah satu usaha yang dilakukan
yaitu dengan kunjungan kedaerah para agen untuk membangun
hubungan dan komunikasi yang baik, memberikan hadiah pada hari
raya seperti pemberian parcel, baju kaos dan spanduk berlogo
perusahaan
13
BAB V
ANALISA ASPEK FINANSIAL
Cash In
50.000.00
Modal kerja 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
0
Cash Out
Peralatan
10.000.00
yang 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
0
digunakan
Gaji
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
karyawan
14
i
50.000.00
Biaya bahan 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
0
Surplus 78.000.00
98.000.000 88.000.000 88.000.000 98.000.000 88.000.000
0
5.3 Neraca
Tabel 5.3 Neraca
Aktiva (Rp) Pasiva (Rp)
Aktiva Lancar Kewajiban lancar
1 Kas 120.000.000 1 Utang dagang 20.000.000
2 Piutang dagang 20.000.000 2 Utang biaya 10.000.000
3 Persediaan 50.000.000 Total kewajiban lancar 30.000.000
Barang
Total aktiva lancar 190.000.000 Ekuitas
Aktiva tetap 1 Modal 50.000.000
1 Peralatan 10.000.000 2 Laba/ rugi 5.000.000
2 Transportasi 5.000.000 Total ekuitas 45.000.000
15
Packing 2.000.000
Transportasi 5.000.000
Biaya bahan 50.000.000
Total 72.000.000
16
Laba bersih = laba kotor - biaya operasional
= 69.959.000 – 15.000.000
= 54.959.000
Payback period = biaya total : laba
= 72.000.000 : 54.959.000
= 1,3 kali produksi
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Bungkil inti sawit dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
2. Pakan ternak dapat dijadikan peluang bisnis karena berlimbahnya bungkil
inti sawit
3. Estimasi keuntungan perbulan sebesar 120.000.000
17
DAFTAR PUSTAKA
Alimon, A.R. 2006. The Nutritive Value of Palm Kernel Cake for Animal Feeds.
Palm Oil Develop. 40: 12-14.
Aritonang, D. 1986. Perkebunan Kelapa Sawit, Sumber Pakan Ternak. Litbang
Pertanian. 4: 93-99.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2007. Peternakan Indonesia Dalam Angka. BPS
Indonesia, Jakarta.
Laboratorium Kimia makan Ternak Unpad. 2004. Fakultas Peternakan,
Universitas Padjadjaran, Sumedang.
O’Mara, F. P., F. J. Mulligan, E. J. Cronin, M. Rath And P. J. Caffrey. 1999. The
Nutritive Value Of Palm Kernel Meal Measured In Vivo And Using Rumen
Fluid And Enzymatic Techniques. Livest. Prod. Sci. 60: 305-316.
Siagian, S.P. 2002. Manajemen Strategik, Bumi Aksara, Jakarta.
18
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua
Nama Lengkap : Ariful Ramadhan
NIM : 1907111671
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Riau
Alamat : Jalan Bangau Sakti, Panam, Pekanbaru
No Hp/WA : 081276365122
E-mail : arifulramadhan3@gmail.com
Riwayat Organisasi : 1. Club Olimpiade Kimia
19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota 1
Nama Lengkap : Fitra Alidaei
NIM : 1907124354
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Riau
Alamat : Marpoyan, Pekanbaru
No Hp/WA : 082268031619
E-mail : alifitra0109@gmail.com
Riwayat Organisasi : 1. Club Olimpiade Kimia
20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota 2
Nama Lengkap : Nadia Sukma
NIM : 1707111264
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Riau
Alamat : Jalan Kamboja, Kos Nayla, kecamatan Tampan
No Hp/WA : 081372051739
E-mail : nadiasukma244@gmail.com
Riwayat Organisasi : 1. Universitas Riau Cendekia
2. KWU BEM Fakultas Teknik
21