Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
EXECUTIVE SUMMARY...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Visi dan Misi...........................................................................................2
1.3 Tujuan Usaha...........................................................................................2
BAB II ASPEK PEMASARAN
2.1 Segmen Pasar...........................................................................................3
2.2 Target Pasar.............................................................................................3
2.3 Positioning...............................................................................................3
2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar......................................................3
2.5 Strategi Pemasaran..................................................................................4
BAB III ASPEK PRODUKSI
3.1 Proses Produksi........................................................................................6
3.2 Produk dan Kapasistas Produk................................................................6
3.3 Sumber Daya Manusia.............................................................................7
BAB IV ASPEK KEUANGAN
4.1 Sumber Pendanaan..................................................................................8
4.2 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi................................................8
4.3 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja......................................................8
4.4 Analisa Biaya Tetap.................................................................................8
4.5 Analisa Biaya Tidak Tetap......................................................................9
4.6 Proyeksi Aliran Kas Usaha......................................................................9
4.7 Neraca....................................................................................................10
4.8 Break Even Point...................................................................................10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................11
5.2 Closing Statement..................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................19
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 Skala Laboratorium
3.1.1 Alat- Alat
1. Ayakan
2. Kompor
3. Mesin cetak
4. Oven
5. Panci
6. Pengaduk
7. Timbangan
8. Wadah pencampur
3.1.2 Bahan- Bahan
1. Bungkil Inti Sawit
2. Konsentrat
3. Air
4. Premix/mineral
3.1.3 Proses Pengolahan
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mash
a. Menimbang bahan yang akan di gunakan
b. Mengeringkan bahan tersebut, dengan cara memasukkan kedalam oven dengan suhu
60 selama 72 jam.
c. Menghaluskan bahan yang sudah kering dengan menggunakan blender dan mengayat
bahan sampai halus
d. Mencampur semua bahan sampai homogen
2. Crumble dan pellet
a. Menimbang bahan yang akan digunakan
b. Menambahkan air secukupnya hingga membentuk adonan dengan kadar air 25-30%
c. Memasak adonan tersebut sampai berwarna kecoklatan sambil diaduk
d. Setelak masak angkat adonan dari panci dan siap dicetak.
e. Khusus crumbele, hanya diayak dan untuk pellet dicetak menggunakan mesin
pencetak pellet
f. Kemudian mengeringkan menggunakan oven atau sinar matahari.
3.2 Skala Industri
3.2.1 Pengeringan ( Drying)
Pengeringan bahan pakan dilakukan dengan tujuan untuk menurangi kadar air sehingga
dalam proses penggilingan diperoleh tepung yang baik. Pada umumnya pengeringan dilakukan
hingga memperoleh kadar air sampai 20%.
3.2.2 Penggilingan (Milling)
Proses penggilingan dilakukan terhadap bahan baku berbentuk butiran, yaitu jagung,
bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai untuk diolah menjadi tepung halus. Sebelum digiling
bahan disaring dengan scanner yang di dalamnya dipasang magnet untukmemisahkan bahan dari
benda-benda logam halus yang dapat mengakibatkan rusaknya mesin giling. Bahan-bahan halus
hasil penggilingan kemudian disimpan sementara di dalam bin (chamber) dengan conveyor dan
elevator untuk proses selanjutnya
3.2.3 Pencampuran (Mixing)
Pencampuran bertujuan untuk mencampur semua bahan baku dan bahan tambahan dengan
komposisi tertentu untuk menjadi pakan.Pencampuran dilakukan berdasarkan formula atau
ramuan pakan ternak yang akan diproduksi. Sebelum dicampur semua bahan ditimbang dengan
timbangan otomatis yang terdapat diatas mesin pencampur dan kemudian dicurahkan ke dalam
mesin pencampur (mixer) untuk dicampur dan diaduk dengan obat-obatan, vitamin dan mineral.
3.2.4 Pembutiran (Pelleting)
Pembutiran bertujuan untuk membetuk hasil pencampuran menjadi bentuk pellet, hasil
pencampuran terlebih dahulu dipanaskan dengan uap panas bersuhu 980 yang dialirkan ke dalam
chamber pellet sehingga bentuk bahan tersebut menajadi bubur panas. Bubur panas ini kemudian
dialirkan menuju hygieneseryang suhunya 920 dan bertujuan untuk menghigieniskan pakan,
kemudian dialirkan menuju cetakan berbentuk lingkaran dengan saringan berdiameter 3-5 mm
disisinya yang terdapat di ujung mesin pellet dan ditekan/dipress keluar melalui saringan
tersebut. Hasil pengepresan adalah pakan berbentuk bulat memanjang dengan diameter yang
sesuai dengan diameter saringan pellet.Selanjutnya, pakan dipotong sesuai ukuran oleh pisau-
pisau yang bergerak secara otomatis. Hasil dari proses ini berbentuk butiran-butiran yang disebut
pellet. Pellet kemudian dialirkan melalui pipa ke mesin pendinginan (cooler).
3.2.5 Pendinginan (Cooler)
Pendinginan bertujuan untuk mendinginkan pelletdan mengurangi kelembaban pada pellet
akibat dipanaskan dengan uap panas di chamber pellet. Karena pellet yang masih panas dan
mengandung kadar air tinggi akan mudah terserang jamur sehingga produk tidak tahan
lama.Pelletdidinginkan di mesin pendingin (Cooler) dengan bantuan dua blower, blower pertama
mengalirkan udara dingin ke pellet, sedangkan blower kedua menghisap dan mengalirkan udara
panas ke udara bebas.
3.2.6 Penghancuran (Crumbling)
Proses ini khusus digunakan untuk produk crumble. Penghancuran bertujuan untuk
menghancurkan pellet menjadi butiran-butiran yang lebih kecil dan halus yang disebut crumble.

Anda mungkin juga menyukai