Makalah Sholat Sunah
Makalah Sholat Sunah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sholat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat muslim yang sudah
mukalaf. Dalam syariat Islam sholat itu terbagi kepada dua macam, yaitu sholat fardhu dan
sholat sunnah. Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal kekurangan yang
mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu disempurnakan dengan sholat sunnah.
Selain itu juga karena sholat itu mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah
lain. Banyak sekali macam-macam sholat sunnah yang disaryiatkan. Dengan demikan maka pada
kesempatan kali ini kami akan menguraikan dari macam-macam dari sholat sunnah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianShalatSunnah
Sholat sunnah adalah sholat yang dikerjakan di luar sholat fardhu. Nabi Muhammad SAW
mengerjakan sholat sunnah selain untuk mendekatkan diri kepada Allah juga mengharapkan
tambahan pahala. Seseorang yang mengerjakan sholat sunnah maka ia akan mendapatan pahala,
jika tidak dikerjakan pun ia juga tidak mendapatkan dosa. Shalat sunnah terbagi dua yaitu:
1. Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnah jenis ini status hukumnya
adalah muakkad,contohnya: shalat idul fitri, idul adha, terawih, istisqa, kusuf dan khusuf.
2. Shalat sunnah yang dikerjakan secara munfarid ( sendiri-sendiri ). Status hukumnya ada
yang muakkad seperti: shalat sunnah rawatib dan tahajud. Ada pula yang status hukumnya
sunnah biasa ( ghairu muakkad ) seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir, dan
lain-lain.1[1]
Shalat sunah yang di anjurkan secara berjamaah
1. Shalat Id
2. Shalat Istisqo’
3. Shalat Gerhana
4. Shalat Tarawih
5. Shalat Witir
Shalat sunnah yang dianjurkan secara munfarid :
1. Shalat rawatib
2. Shalat tahajud
3. Shalat istikharah
4. Shalat hajat
5. Shalat dhuha
6. Shalat Wudhu
7. Shalat sunnah tasbih
8. Shalat sunnah taubat
9. Shalat Tahiyatul Masjid
10. Shalat sunnah muthlaq
11. Shalat sunnah awwabin
1
Shalat sunnah yang dilakukan berjamaah ialah shalat sunnah yang dikerjakan secara
bersama-sama. Terdiri dari imam dan makmum. Macam-macam shalat sunnah yang dilakukan
dengan berjamaah :
1. Shalat Sunnah Idain
Kata idain berarti dua hari raya, yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Shalat
idain adalah shalat sunnah yang dilakukan karena datangnya hari raya idul fitri atau idul adha.
Shalat idul fitri di laksanakan pada tanggal 1 syawal, sedangkan shalat idul adha di laksanakan
pada tanggal 10 dzulhijjah. Shalat idain disyariatkan pada tahun pertama hijriyah. Dan
dianjurkan dilaksanakan di lapangan dan berjama’ah.2[2]
Hukum melaksanakan kedua shalat ‘Id ini sama, yakni sunnah muakkadah (yang
dikuatkan/penting sekali). Sejak disyariatkannya shalat ‘Id ini, Rasulullah Saw. tidak pernah
meninggalkannya. Allah berfirman dalam surat al-Kautsar (108) ayat 1-2:
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (hai Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah” (QS. al-Kautsar (108): 1-
2).
Kedua shalat hari raya tersebut pada prinsipnya sama dalam hal tata caranya, kecuali niat
dan waktunya yang berbeda. Jumlah rekaat keduanya juga sama, yaitu dua rekaat. Waktu
melaksanakan shalat ‘Idain ini adalah sejak terbit matahari sampai tergelincir matahari. Akan
tetapi, shalat ‘Idul Fitri lebih baik diakhirkan sedikit daripada shalat ‘Idul Adha yang
disunnahkan lebih pagi.
Setelah selesai melakukan shalat ‘Idain ini disusul dengan khutbah. Nabi dan para
shahabatnya melakukan shalat ‘Idain sebelum khutbah seperti yang dijelaskan oleh Ibnu ‘Umar:
.) قبل الخطبة (رواه الجماعةQكان رسول هللا صل ّى هللا عليه وسلّم و أبو بكر وعمر يصلّون العيدين
Artinya: Adalah Rasulullah Saw., Abu Bakar, dan ‘Umar melakukan shalat ‘Idain sebelum
khutbah (HR. Jama’ah ahli hadits).
2
Niat, mengucapkan takbiratul ihram, mengucapkan takbir 3 kali
diselingi dengan diam sejenak sekadar bacaan 3 kali atau juga
boleh mengucapkan ﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮ
Hanafi Kemudian ﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ acabmem setelah itu membaca
alfatihah dan surat, lalu ruku’ dan sujud. Rakaat kedua,
membaca alfatihah, surat, takbir 3 kali, ruku’, sujud,
menyempurnakan shalat hingga selesai.
Mengucapkan takbiratul ihram, membaca doa iftihah, kemudian
takbir tujuh kali, tiap-tiap 2 takbir di selingi
ﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮSecara perlahan, kemudian
membacaﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ kemudian membaca alfatihah,
Syafi’i suratQaf, ruku’, sujud. Rakaat kedua, membaca takbir yang
kemudian di tambah 5 kali takbir lagi, diantara 2 takbir diselingi
membacaﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﻮﺍﻠﺤﻤﺪﺍﷲﻮﻻﺍﻟﻪﺍﻻﺍﷲﻮﺍﷲﺍﻛﺑﺮKemudian membaca
alfatihah dan surat iqtarobat kemudian menyempurnakan
hingga selesai.
Membaca doa iftitah, membaca takbir 6 kali, yang diantara 2
takbir itu membaca:
ﺍﷲﺍﻜﺑﺮﻜﺑﻴﺮﺍﻮﺍﻟﺤﻤﺪﷲﻜﺛﻴﺮﺍﻮﺴﺑﺤﺎﻦﺍﷲﺑﻜﺮﺓﺃﺻﻴﻼﻮﺻﻠﻰﺍﷲﻋﻠﻰﻣﺤﻣﺩﻮﺍﻠﻪﻮﺴﻠﻢﺘﺴﻠﻴﻣﺎ
kemudian membacaﺍﻋﻮﺫﺑﺎﺍﷲﻤﻦﺍﻟﺷﻴﻄﺎﻦﺍﻟﺮﺟﻴﻢ dan basmalah, lalu
Hambali
membaca al-fatihah dan surat al-a’la. Rakaat kedua, membaca
takbir 5 kali dan tiap-tiap dua takbir diselingi dengan ucapan
yang sama pada rakaat pertama. Kemudian membaca alfatihah
dan surat al-ghasyiyah, lalu ruku’ sampai selesai.
Mengucapkan takbiratul ihram, takbir 6 kali, lalu membaca al-
fatihah dan surat al-a’la, ruku’, dan sujud. Bangkit Rakaat
Maliki kedua sambil membaca takbir, ditambah dengan 5 takbir
sesudahnya, lalu membaca al-fatihah dan surat as-
syamsi kemudian shala hingga selesai.
2. ShalatIstiqa'.
shalatsunatygdikerjakanuntukmemohonhujankepada Allah SWT.
Niatnya :
UshallisunnatalIstisqaa-i rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa
artinya :
"Akuniatshalatistisqaa 2rakaat (imam/makmum)
karena Allah"
Syarat-syaratmengerjakanaShalatIstisqa :
a. 3 hari sblmnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat demgan berpusa&meninggalkan
segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu
mengakibatkan hilangnya rejeki&datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami perbanyak orang-orang
yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka
sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
3
b. Pada hari ke4 semua penduduk termasuk yg lemah dianjurkan pergi kelapangan dgn pakaian
sederana&tanpa wangi-wangian utk shalat Istisqa'.
c. Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pdkhutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan
pdkhutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu
1. Khatib disunatkan memakai selendang.
2. Isi khutbah menganjurkan byk beristigfar, berkeyakinan bhw Allah SWT akan mengabulkan
permintaan mereka.
3. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
4. Saat berdo'a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi
makmumnya. niatshalatsesuaidengansholatmana yang akankita kerjakan.
Hikmah: dapat menurunkan hujan disaat terjadi kemarau panjang.4[4]
3. Shalat Dua Gerhana
Shalat dua gerhana (shalat khusu fain) adalah shalat sunat yang dilakukan karena terjadi
gerhana bulan ataupun gerhana matahari.hukum melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut
adalah sunah muakad.Waktu Pelaksanaan gerhana matahari adalah sejak awal terjadinya gerhana
sampai selesai atau tertutupnya matahari .
Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah sejak awal terjadinya gerhana
bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.
Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama.Yang membedakan adalah niat.Shalat
gerhana di laksanakan dengan cara sebagai berikut:
1. Mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat,boleh dilakukan sendiri-sendiri , tetapi lebih utama
dikerjakan secara berjamaah.
2. Berniat melakukan shalat sunat gerhana (matahari atau bulan)
3. Membaca do’a iftitah(pembukaan).
4. Membaca surah alfatihah dan ayat al-quran dari surah yang panjang, seperti surah albaqarah atau
surah lain yang hampir sama panjangnya dengan surah tersebut. Namun, jika dibaca surah yang
pendek, shalat ini pun sah.
5. Rukuk dengan waktu yang hampir menyamai waktu berdiri.
6. Berdiri dan membaca surah al-fatihah, diikuti dengan membaca surah yang lebih pendek dari
surah yang pertama.
4
7. Ruku dengan waktu menyamai waktu berdiri
8. Itidal
9. Sujud
10. Duduk diantara 2 sujud
11. Sujud
12. Kembali berdiri untuk melakukan rakaat kedua yang caranya sama dengan rakaat yang pertama,
hanya rakaat kedua lebih pendek dari rakaat yang pertama.
13. Membaca tasyahud dan shalawat nabi
14. Salam
Adapun bacaan takbir,al-fatihah,surah,dan salam dalam shalat gerhana bulan dinyaringkan
sedangkan dalam shalat gerhana matahari tidak dinyaringkan. Lafadz niat shalat gerhana :
Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillahita'aalaa
artinya : "Akuniatshalatgerhanabulan 2 rakaat karena Allah"
Hikmah : kita dapat mendekatkan diri kepada allah, dan merupakan perwujutan rasa kagum kita
akan fenomena yang langkah ciptaan ALLAH SWT.5[5]
4. Shalat tarawih
Shalat sunnah tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, pada bulan
ramadhan. Waktunya setelah melaksanakan shalat isya’ sampai menjelang subuh.
Bilangan rakaat shalat tarawih
Madzhab Bilangan Alasan
Syafi’I 20 Berdasarkan yang dilakukan oleh
Hanafi 20 Khalifah Umar bin Khatab dalam
rangka mensyiarkan malam
Hambali 20
ramadhan
Melihat penduduk Madinah
Maliki 39 melakukan shalat tarawih 39 rakaat
disertai shalat witir
hadits 11 melihat Nabi melakukan shalat
Aisyah malam pada bulan ramadhan
5
maupun selain ramadhan hanya
sebanyak 11 rakaat
Perbedaan pendapat tentang hal ini tidak perlu menjadi bahan pertentangan karena tarawih
itu merupakan bagian dari shalat malam yang jumlah rakaatnya tidak terbatas. Semua itu untuk
menghidupkan malam ramadhan yang banyak berkahnya. Jika shalat tarawih dilaksanakan empat
rakaat maka tidak diselingi dengan tasyahud awal.
Hikmah : a). Menambah amalah dibulan ramadlan
b) Mendekatkan diri kepada allah
5. Shalat witir
Shalat witir adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari setelah shalat isya’
hingga terbitnya fajar dengan jumlah rakaat yang ganjil, paling sedikit satu rakaat dan paling
banyak sebelas rakaat. Dan Shalat witir sebagai penutup dari seluruh shalat malam.
Para ulama sepakat bahwa waktu shalat sunnah witir itu adalah sesudah shalat isya’ dan
terus berlangsung sampai tiba fajar. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Mas’ud al-
Anshari r.a berkata:
صحيح
ٍ رواه احمد بسند.كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلّم يوتر ا ّول الليل اوسطه وأخره
Artinya: “Rasulullah saw. itu mengerjakan shalat witir pada awal malam. Kadang-kadang
pula dipertengahan malam dan kadang-kadang pula pada penghabisan malam itu.” (HR Ahmad
dengan sanad yang shahih)”
Dan disunnahkan menyegerakan shalat witir pada permulaan malam bagi seseorang yang
khawatir tidak akan bangun pada akhir malam. Akan tetapi, bagi seorang yang mampu bangun
pada akhir malam, maka disunnahkan mengerjakan witir itu di akhir malam.6[6]
Tidak ada dua kali witir dalam semalam. Seseorang yang telah mengerjakan shalat witir,
lalu ingin shalat sunnah lagi, keadaan seperti ini boleh dilakukan. Akan tetapi, jangan
6
mengulangi lagi shalat witir untuk kedua kalinya. Hal ini berdasarkan riwayat Abu Daud, Nasa’I,
dan Tirmidzi yang menganggapnya hasan, Ali. r.a berkata:
ِ ُ الوتران فى ليل ٍة صالة:سمعت رسول هللا صلّى هللا عليه وسلّم يقول
الو ْت ِر َوا ِجبَةٌ ِع ْن َد أبِى َحنِ ْيفَةَ َو ُسنَّةٌ ُمَؤ َّك َدةٌ ِع ْن َد َغي ِْر ِه
Sholat witir menurut Syafi'i, Hambali dan Maliki hukumnya adalah sunnah muakkadah
sementara menurut Hanafi hukumnya wajib.
Syafi’i 1 rakaat -
2. Shalat Tahajjud
Sholat sunnah tahajut adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari setelah
bangun tidur karena arti tahajut adalah bangun pada malam hari. Waktu melaksanakan sholat
tahajut adalah:
1. Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2. Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3. Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
BersabdaNabi Muhammad SAW : “Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah
shalat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim ). Tentang keutamaan shalat Tahajud tersebut,
Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam
kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun keutamaan melaksanakan sholat tahajjud, ialah :
1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3. Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai olehsemua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
6. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
7. Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
8. Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat,
seperti halilintar yang menyambar.
9. Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.
3. Shalat Istikharah
Shalat Istikharah ialah shalat sunnah untuk memohon kepada allah ketentuan pilihan yang
lebih baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik atau buruknya.Terdiri dari dua
rakaat.
Shalat istikharah dan dhalat hajjat waktunya lebih utama dikerjakan seperti melakukan
shalat tahajjud yakni dimalam hari.
Setelah shalat, membaca do’a istikharah:
“allahhumma innii astakhiiruka bi’ilmika waastaqdiruka biqudratika wa as’aluka min fadhlika
‘aziim fa innaka taqdiru walaa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allamul-ghuyuub
allahumma in kunta ta’lamu ana haadzal amra khairu lii fii diinii wa ma’aasyi wa’aaqibatu
amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihii wa in kunta ta’lamuanna haadzaa
syarrul lii fii diinii wa ma’aasyi wa’aaaqibati amrii fashrifu ‘annnii fashrifnii ‘anhu waqdir
liyakhaira haitsu kaana tsumma”
Himah: 1) dapat diberi petunjuk untuk memecahkan persoalan
2) Sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
3) Meningkatkan iman7[7]
5. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika matahari sudah
naik, yaitu kira-kira setinggi tombak sampai matahari tergelincir yaitu menjelang waktu dhuhur.
Hukum mengerjakan shalat dhuha adalah sunnah. Shalat dhuha memiliki keutamaan yang besar
bagi pelakunya sehingga rasulullah menganjurkan para sahabat dan seluruh kaum muslim untuk
melaksanakannya.
Bilangan rakaat shalat dhuha. Shalat dhuha dikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat dan
sebanyak-banyaknya sebelas rakaat.
Tata Cara Shalat Dhuha
7
Tata cara shalat dhuha sama dengan shalat lainnya. Hanya saja pada rakaat pertama
dianjurkan membaca surat Al-fatihah kemudian surat Asy-Syams sedangkan rakaat surat Al-
fatihah lalu surat ad-dhuha. Jika belum hafal boleh menggunakan surat apa saja.
Hikmah : 1. Diampuni kesalahan dan dosanya 2. Dilapangkan Usaha dan rezekinya.
7. Shalat sunnahTasbih
Shalat sunnah tasbih adalah shalat sunnah yang sebagaimana dianjurkan oleh rasulullah
saw kepada mamaknya sayyidina abbas bin abdul munthallib.Shalat tasbih ini dianjurkan
diamalkan, kalau tidak bisa tiap malam, dapat dilakukan tiap minggu sekali, jika tidak bisa dapat
dilakukan satu bulan sekali, jika tetap tidak bisa dilakukan setahun sekali, setidak – tidakya
seumur hidup sekali.
1. Jika dikerjakan siang hari dilaksanakan 4 rakaat sekali sala
2. Jika dikerjakan di malam hari 4 rakaat 2 kali salam
Adapun surat yang dibaca: 1) at-takatsur. 2) al-‘ashr. 3) al-kaafirun. 4) al-ikhlash.
Bacaan tasbich :“subchanallahi, walchamdulillahi, wa la-ilaahaillaallahi, waallahu akbaru, wa
laa chaula walaa quwwata illa billahi”
Membaca tasbih dilakukan setelah selesai:
a. Membaca surat :15 kali
b. Rukuk :10 kali
c. I’tidal :10 kali
d. Sujud pertama :10 kali
e. Duduk diantara dua sujud :10 kali
f. Sujud kedua :10 kali +
Jumlah tasbich 75x4 :300 kali
Hikmah : 1) memuji dan mengagungkan Allah SWT
2) memantapkan Iman dan Taqwa
َ ُأ
صلِّي ُسنَّةً تَ ِحيَّةَ ْال َم ْس ِج ِد َر ْك َعتَ ْي ِن هللِ تَ َعالى
Artinya: “Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Takbiratul ihra
c. Shalat dua rakaat seperti biasa.
d. Salam.
Tujuan dari pelaksanaan shalat dua rakaat ini adalah untuk menghormati masjid. Karena
masjid memiliki kehormatan dan kedudukan mulia yang harus dijaga oleh orang yang
memasukinya. Yaitu dengan tidak duduk sehingga melaksanakan shalat tahiyatul masjid ini.
Karena pentingnya shalat ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tetap memerintahkan seorang
sahabatnya – Sulaik al-Ghaathafani – yang langsung duduk shalat memasuki masjid untuk
mendengarkan khutbah dari lisannya. Ya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak
membiarkannya duduk walaupun untuk mendengarkan khutbah dari lisannya, maka selayaknya
kita memperhatikan shalat ini.8[8]
8
Jumhur ulama berpendapat : hukum shalat dua rakaat sebelum masuk masjid
adalah mandub (sunnah) dan tidak wajib.
HiKmah : Imam Nawawi rahimahullaah berkata, “Sebagian mereka
(ulama)mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati RabbTuhan yang
disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai
kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang
memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya.” (Lihat:
Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. ada
sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan, ada pula
yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh
Rasulullah sebagai tauladan bagi umat Islam sedunia. Dari semua sholat sunnah pada intinya
atau kesimpulannya Shalat sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan –
kekurangan ibadah wajib.