Anda di halaman 1dari 3

Tugas Latihan PPN dan PPnBM

Kasus 1
PT. Adil Sejahtera adalah perusahaan industri payung, sudah dikukuhkan sebagai PKP sejak 15 April
1998. Dalam bulan Juni s.d. Agustus 2020 melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pada tanggal 4 Juni 2020, perusahaan ini menyerahkan 100 buah payung kepada PT. Goyang
Dangdut, sebuah perusahaan yang mengelola gedung kesenian yang sering menyajikan
pertunjukan kesenian tradisional. Harga jual seluruhnya Rp.2.500.000,00 sesuai kesepakatan
dalam surat perjanjian. Pembayaran diterima tanggal 27 Agustus 2020;
2. Pada tanggal 13 Juni 2020 menyerahkan sejumlah Payung Kahas untuk rig kepada Dinas Sosial
selaku pemungut PPN. Harga kontrak Rp. 9.900,000.00. Surat tagihan dimasukkan tanggal 23
Juli 2020, pembayaran diterima tanggal 14 Agustus 2020;
3. Pada tanggal 20 Juni 2020 menyumbang 50 buah payung kepada Panti Wreda ”Dharma Bakti”
dengan harga jual total Rp.1.250.000,00 (termasuk laba 25% dari HPP);
4. Pada tanggal 27 Juni 2020 menerima pembayaran Rp.27.500.000,00 termasuk PPN dari
sejumlah pedagang kaki lima atas penyerahan sejumlah payung pada tanggal 22 Mei 2020.

PERTANYAAN :
a. Berapa PPN yang terutang pada setiap transaksi di atas dan bilamana Faktur Pajak-nya harus
dibuat pada peristiwa butir 1 s.d. butir 4 ?
b. Berapa PPN yang harus dilaporkan dalam SPT Masa PPN masa pajak Juni 2020 ?

Kasus 2
Bagaimana perlakuan pengkreditan di bawah ini, jelaskan :
1. Faktur Pajak (FP) yang dibuat tidak tepat waktu namun masih dalam jangka waktu 3 bulan?
2. FP yang diterima setelah lewat tujuh bulan dari tanggal FP ?
3. FP yang diterbitkan oleh Non PKP ?
4. FP bulan November 2019 yang diterima bulan Januari 2021?
5. FP diterima tanggal 23 Januari 2020. Perusahaan telah mengajukan permohonan pengukuhan
PKP tanggal 22 Januari 2020, namun Surat Keputusan Pengukuhan tertanggal 27 Januari 2020.

Kasus 3
Apakah Pajak Masukan ini dapat dikreditkan oleh PKP yang bersangkutan dan berikan
alasannya :
a. Pajak Masukan yang untuk pembelian station wagon ”Mitsubishi”, untuk antar
jemput karyawan dan kegiatan operasional.
b. Pajak Masukan yang untuk pembelian obat untuk klinik khusus karyawan.
c. Pajak Masukan untuk perolehan AC yang dipasang dalam ruang manajemen.
d. Pajak Masukan atas jasa perbaikan jip direksi PT Citrasena selaku pemborong yang
digunakan untuk dinas lapangan di lokasi proyek.
e. Pajak Masukan atas renovasi rumah pribadi direksi.

Kasus 4
Asman mengelola sebuah perusahaan industri sepatu industri sepatu dengan Merk “TAPAK
KUYA” . Ia dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak ( PKP) . Dalam melaksanakan
kewajiban PPN, Dalam catatan bulan Juli 2020 dapat dikutip beberapa transaksi sebagai
berikut :
Pembelian Barang Kena Pajak dan penerimaan Jasa Kena Pajak
1. Kulit yang telah disamak dari PT LEMBU ABANG (PKP) Rp. 5.000.000
2. Paku dari PT PASAK WAJA (Non PKP) Rp. 200.000
3. Kain pelapis dari Padagang Besar TEKSTIL KITA (PKP) Rp. 500.000
4. Benang dari PT BOLA DUNIA (Non PKP) Rp. 150.000
5. Membayar pemasangan iklan di surat kabar BIGGOS (PKP) Rp. 400.000
Atas pembayaran tersebut dilakukan secara tunai pada saat pembelian belum termasuk
PPN dan PPN yang dibayar sudah sesuai ketentuan yang berlaku

Penyerahan Barang Kena Pajak adalah :


1. Penjualan tunai kepada konsumen termasuk PPN Rp. 891.000
2. Penyerahan melalui penjualan kredit kepada toko SEPATU KITA
Pembayaran baru diterima satu bulan kemudian dengan harga jual
Rp. 5.000.000
3. Menyumbang sejumlah sepatu kepada panti asuhan Permata Bunda
Dengan harga jual termasuk laba 20 % dari HPP Rp. 2.400.000

Disamping itu diterima pembayaran :


1. Pada tanggal 25 Juli 2020 dari toko SEPATU KITA sejumlah Rp. 5.000.000 untuk
penyerahan yang dilakukan pada tanggal 25 Juni yang harga jual seluruhnya Rp.
15.000.000.
2. Pada tanggal 27 Juli 2020 dari toko SEPATU ANDA sejumlah Rp. 600.000
sebagai pembayaran terakhir untuk penyerahan sepatu yang dilakukan oleh Asman
pada tanggal 27 Mei 2020.

Hitunglah :
1. Hitung PPN yang harus disetor ke Kas Negara untuk masa Pajak Juli 2020 !
2. Kapan batas waktu pembayaran PPN yang disetor ke Kas Negara !
3. Kapan batas waktu penyampaian laporan SPM Masa PPN !

Kasus 5
PT Bandung Jaya mengelola sebuah perusahaan pelayaran ferry penyebrangan antar pulau.
Disamping itu mengelola sebuah hotel untuk transit calon penumpang yang kemalaman , serta
bergerak dalam bidang usaha percetakan. PT Bandung Jaya sudah dikukuhkan sebagai PKP
( Pengusaha Kena Pajak ) di wilayah KPP Kota Kembang.
Pada tahun 2020 , beberapa aktiva perusahaan telah dijual, yaitu :
1. 8 Mei 2020 telah dijual beberapa unit AC hotel dengan harga seluruhnya Rp. 10 Juta , yang
dibeli tahun 1997.
2. 19 Agustus 2020 telah dijual 3 unit mobil box perusahaan percetakan dengan harga
seluruhnya Rp. 90 juta yang dibeli pada tahun 2000.
3. 20 September 2020 telah dijual 2 unit mobil kombi untuk kegiatan Usaha catering dengan
harga seluruhnya Rp. 60 juta.
4. 24 November 2020 dua unit generator kapal dengan harga 25 juta yang dibeli tahun 2000.
Hitung :
Berapa PPN yang terutang atas kegiatan tersebut !

Kasus 6
PT Sajiwan bergerak di bidang usaha perdagangan umum dan sudah dikukuhkan sebagai PKP
sejak 12 Juni 1998. Dalam bulan-September 2020, perusahaan ini mengalami beberapa
peristiwa dan perbuatan hukum sebagai berikut:
a. Membayar PPN Rp 23.000.000 atas impor kedelai dari Meksiko yang Nilai Impornya
adalah Rp 230.000.000 dan terutang Bea Masuk 10%.
b. Menerima pembayaran Rp 30.000.000 dari Ayodya PLc. yang berkedudukan di
Bombay atas jasa pemasaran yang dilakukan oleh PT Sajiwan, sehingga perusahaan
India ini berhasil mengekspor produknya ke Indonesia dengan Nilai Impor Rp
500.000.000. Atas fee yang diterima ini PT Sajiwan membayar PPN ke bank devisa
sebesar Rp 3.000.000.
Sehubungan dengan kasus di atas, jelaskan apakah sudah benar tindakan yang dilakukan oleh
PT Sajiwan membayar PPN dimaksud pada butir a) dan b).

Anda mungkin juga menyukai