Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENANGANAN TB DENGAN STATEGI DOTS

TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman
mycobacterium tuberculosis. Sebagian kuman mycobacterium menyerang paru
dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu di upayakan
program penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru.
Sejak tahun 1995, program pemberantasan penyakit tuberculosis paru
telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observeb Treatmen Short
Course)yang di rekomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang paling tinggi, menurut BANK dunia strategi DOTS merupakan
strategi kesehatan yang paling cost efektif.
B. Latar Belakang
Penyakit TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat didunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi
DOTS telah di terapkan di banyak Negara sejak tahun 1995.
Dalam laporan WHO tahun 2013 di perkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB
pada tahun 2012 dimana 1,1 juta orang (13%) diantaranya adalah pasien TB
dengan HIV positif. Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di wilayah afrika.
Pada tahun 2012, di perkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TB
resisten obat ( TB MDR) dan 170.000 orang diantaranya meninggal dunia.
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas pondok
benda 52.773 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak 480 orang
dan TB BTA positif 56 orang per tahun. Target pencapaian program TB paru di
puskesmas pondok benda 37,5 % atau 21 orang BTA positif. Penemuan BTA
positif dari bulan januari sampai dengan februari 2016 sebanyak 6 orang.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan diadakannya program ini adalah untuk :

a) tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita


baru BTA positif yang di temukan
b) tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Meningkatkan pengetahuan 1. Melakukan penyuluhan


masyarakat tentang penyakit TB kesehatan di lingkungan
masyarakat
2
1 Penetapan kriteria pasien
Menjaring suspek
yang dianggap menjadi
suspek TB

2 Kegiatan penjaringan suspek


dilakukan di rawat jalan, rawat
3 inap, posyandu, dan posbindu
Menegakkan diagnosis
1. Melakukan anamnesa

2. Pemeriksaan fisik yang


mendukung

3. Melihat hasil pemeriksaan dahak


SPS

4. Melihat hasil pemeriksaan


penunjang lainnya sesuai indikasi
misalnya: foto thorax, mantoux
tes
Menetapkan klasifikasi dan tipe TB
4
5. Melakukan skoring TB anak.

1. Menetapkan klasifikasi dan tipe


pasien TB berdasarkan
pemeriksaan:
5
Memberikan pengobatan sesuai a. Mikroskopis

dengan klasifikasi pasien TB


b. Organ yang terkena

c. Riwayat pengobatan

1. Memberikan pengobatan OAT kat


I

2. Memberikan pengobatan OAT kat


II
3. Memberikan pengobatan OAT kat
Extra paru

4. Memberikan pengobatan OAT kat


6 Melakukan pemantauan pengobatan
anak
TB
5. Memberikan pengobatan kat
MDR

1 menunjuk PMO (Pengawas menelan


obat)

2 memantau keteraturan dan kepatuhan


kunjungan control pasien TB
Melakukan pencatatan dan
7
pelaporan 3 menetapkan jadwal
kunjungan control

4 melakukan kunjungan rumah

1 mencatat menggunakan format sesuai


standar

2 melakukan rekap seluruh data kasus


Evaluasi pelaksanaan pasien TB yang ada di fasyankes
8
3 melaporkan seluruh data kasus TB
kepada dinas kesehatan setempat per
triwulan.

1 Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan


membandingkan antara target dan
capaian

2 menyusun lamgkah-langkah rencana


tindak lanjut (RTL) jika capaian tidak
sesuai target yang diharapkan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Disusun tim penanggung jawab penanggulangan TB yang terdiri dari dokter
penanggung jawab, petugas TB dan analis kesehatan yang kemudian tim ini
bertanggug jawab dalam menjaring suspek, menegakkan diagnosis, menetapkan
klasifikasi dan tipe TB, memberikan pengobatan sesuai dengan klasifikasi pasien
TB, melakukan pemantauan pengobatan TB, melakukan pencatatan dan
pelaporan, dan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Melaksanakan kerja sama dengan lintas sector yaitu majlis kesehatan
aisyiyah dalam bentuk pengaktifan kader TB aisyiyah dalam kegiatan
penanggulangan penyakit TB.
F. Sasaran
Sasaran penemuan kasus baru BTA positif tahun 2017 100% atau
sebanyak 48 kasus baru BTA positif, sasaran angka konversi sebanyak 80%,
sasaran angka kesembuhan sebanyak 85%.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N Kegiatan Ja Fe Mare Apri Me Jun Jul Agus Se Ok No De


o n b t l i i i t p t v s
1 Penyuluhan
kesehatan
2 Menjaring
suspek
3 Menetapkan
klasifikasi
dan tipe TB
4 Memberikan
pengobatan
sesuai
dengan
klasifikasi
pasien TB
5 Melakukan
pemantauan
pengobatan
TB
6 Melakukan
pencatatan
dan
pelaporan
7 Melakukan
evaluasi
pelaksanaa
n kegiatan
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan membandingkan antara target dan
capaian, menyusun langkah-langkah rencana tindak lanjut jika capaian tidak
sesuai target yang diharapkan.
I. Pencatatan,Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan ini dituliskan di format TB 01, TB 02, TB 03, TB 04, TB 05,
TB 06, TB 09, LB 3, dan SITT.
2. Pelaporan
Pelaporan tiap satu bulan dalam laporan LB 3 dan tiap triwulan dalam SITT.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilaporkan kepada dokter penanggung jawab untuk di tindak lanjuti,
jika di perlukan koordinasi dengan lintas program akan didiskusikan di
lokakarya bulanan.

Kepala Puskesmas Pondok benda

dr. Ronald Adrianto. S


NIP. 19751126 201001 1 006

Anda mungkin juga menyukai