Anda di halaman 1dari 5

Cerita pendek

 Halaman
 Pembicaraan

 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah salah satu jenis prosa yang isi


ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya dibuat-buat. Jumlah kata di dalam cerita
pendek tidak lebih dari 10.000 kata.[1] Penulisan cerita pendek menggunakan gaya
bahasa yang naratif.

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Asal usul[sunting | sunting sumber]
Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah
terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan
dalam bentuk puisi yang berirama. Adapun irama tersebut berfungsi sebagai alat untuk
menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini
dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan
pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut
telah disampaikan.
Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya,
konon telah dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan
seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-
kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop).
Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang
memberikan definisi lain terkait istilah Fabel. Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia
sering kali diartikan cerita tentang binatang sebagai pemeran (tokoh) utama. Cerita
fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.
Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage
merupakan cerita kepahlawanan misalnya Joko Dolog. Mite atau mitos lebih mengarah
pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu,
contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai
sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat, contohnya Banyuwangi.
Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran
Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat,
yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan
belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot
tetap populer di Eropa hingga abad ke-18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya
Sir Roger de Coverley diterbitkan.
Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada
awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury
Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita-
cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang
dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar
(sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh
semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling
populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya
dalam terjemahan Prancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk
merujuk pada cerita-cerita pendek.
Pada pertengahan abad ke-17 di Prancis terjadi perkembangan novel pendek yang
diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada
1690-an, dongeng-dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang
paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern
pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya
muncul pada 1710–12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita-cerita
pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lain-lainnya pada abad ke-18.
Cerita-cerita pendek modern[sunting | sunting sumber]
Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19.
Contoh-contoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm
Bersaudara (1824–1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai
Gogol, Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan
Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19,
pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat akan fiksi
pendek antara 3.000 hingga 15.000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek
terkenal yang muncul pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov.
Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic
Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita
pendek dalam setiap terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu
begitu besar, dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott
Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya.
Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada
pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek
Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang
memuat cerita ini laku 5.300.000 eksemplar hanya dalam dua hari.
Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah
berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus
memuatnya. Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek.
Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan napas baru lewat
penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam
kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan
dalam intagram:reza_drmawan.
Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]
Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan
cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek juga hanya memiliki jumlah tokoh yang
terbatas serta waktu penceritaan yang singkat. [2] Cerita yang cukup panjang di dalam
cerita pendek cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dengan suasana yang
dramatis serta memiliki pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya. Selain itu,
terdapat peristiwa di dalam cerita yang menimbulkan pertentangan di antara para tokoh
sehingga terjadi peningkatan aksi dan momen penting. Bagian akhir dari cerita pendek
merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam
cerita serta penyampaian pesan moral.[3]
Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur cerita dengan pengantar dan
pertentangan antartokoh. Awal cerita pendek modern umumnya dimulai dari aksi yang
mendadak. Alur dari cerita pendek modern memiliki klimaks atau titik balik. Cerita
pendek modern umumnya diakhiri dengan mendadak. Keberadaan pesan moral di akhir
cerita juga tidak dapat dipastikan [4]
Tema dalam sebuah cerpen lebih jelas karena peristiwa-peristiwa dalam cerpen dipilih
dengan cara karikatural menonjol dan tampak sebagai mozaik sebuah pesan
pendalaman terhadap pesan dilakukan di dalam cerpen. Jumlah kata dalam cerpen
berkisar antara 1400 kata hingga 2300 kata jika menggunakan halaman A4 jumlah
halaman cerpen sekitar 4 sampai dengan 7 halaman dengan spasi  satu setengah.[5]

Unsur penyusun[sunting | sunting sumber]


Unsur Intrinsik[sunting | sunting sumber]
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerpen mencakup:[6]

 Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber pada
cerita.
 Latar(setting) adalah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah
cerita harus jelas di mana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta
keadaan ketika cerita berlangsung.
 Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.
Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan
waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan
urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
Alur meliputi beberapa tahap:
1. Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang
merupakan awal cerita.
2. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku
cerita.
3. Puncak ketegangan / klimaks: masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik
telah memuncak.
4. Ketegangan menurun / antiklimaks: masalah telah berangsur–angsur dapat
diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
5. Penyelesaian / resolusi: masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

 Perwatakan
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi
yaitu melalui:

1. Dialog tokoh
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik tokoh

 Tokoh
Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran
dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita


2. Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
3. Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

 Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang
melalui cerita.
Unsur Ekstrinsik[sunting | sunting sumber]
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur
ekstrinsik meliputi:

 Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)


 Latar belakang kehidupan pengarang
 Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Ukuran[sunting | sunting sumber]
Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih
panjang adalah sesuatu yang problematik. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek
ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali
diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846).
Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu
7.500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk
kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20.000 kata dan tidak kurang dari
1.000 kata.
Cerita yang pendeknya kurang dari 1.000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash
fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan
ke dalam novelette, novella, atau novel.

Genre[sunting | sunting sumber]
Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling
banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain.
Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa
lirik dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme
baru.

Perbedaan cerita pendek dan novel[sunting | sunting sumber]


Cerita pendek merupakan jenis prosa fiksi yang dibaca selesai sekali duduk berkisar
antara setengah jam sampai dua jam sedangkan untuk membaca novel membutuhkan
waktu lebih dari dua jam.  Umumnya panjang cerita kurang dari 10.000 kata. Di lain sisi,
panjang novel lebih dari 10.000 kata. Tema dalam cerita pendek hanya berisi satu tema
karena berkaitan dengan keadaan plot dan pelaku yang terbatas.  Sementara itu, novel
menawarkan lebih dari satu tema yaitu satu tema utama dan tema-tema tambahan. Jika
penokohan dalam cerpen sifatnya terbatas maka hal ini tidak berlaku dalam novel. 
Cerita pendek menggunakan pelukisan latar secara garis besar saja sedangkan 
penulisan latar dalam novel memerlukan detail khusus tentang keadaan luar misalnya
tentang kondisi tempat dan sosial. Setiap rangkaian peristiwa dalam novel disusun
sedemikian rupa karena novel terbagi atas bab dan masing-masing bab memiliki cerita
yang berbeda-beda. Cerita pendek memiliki plot tunggal hanya terdiri atas satu urutan
peristiwa yang terjadi darimana saja. Karena memiliki plot tunggal, maka konflik dan
klimaks yang ditimbulkan pun bersifat tunggal. [7][8]
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita pendek lebih efisien dibandingkan dengan
novel.  Pengarang memilih diksi, kalimat hingga onomatope secara lebih efisien. Dalam
cerpen kecermatan memilih diksi lebih kental daripada sebuah novel. [5]

Anda mungkin juga menyukai