v
REPUBLIKA | SENIN, 6 DESEMBER 2021
Memulihkan UMKM
AAY MOHAMAD FURKON, Pengurus Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI
Selain membantu pendanaan, pemerintah perlu membuat ekosistem kewirausahaan.
alah satu peran Majelis Ula-
ma Indonesia (MUI) adalah
‘menjadi pelayan umat.
Umat dalam konteks selu-
uh masyarakat Indonesia,
yang kini baru bisa 'berna-
as’ setelah dilanda Covid-
19selama 18 bulan.
Pertumbuhan ekonomi yang masth be-
lum menentu karena ancaman Covid-19
dengan varian baranya, juga mempunyai
dampak signifikan bag UMKM.
Melalui Kongres Ekonomi Umat Kedua
(10-12 Desember 2021), MUTingin melan-
Jutkan Kongres Ekonomi Umat
Pertama (22~24 April 2017),
yang hasilnya dirasakan
‘masyarakat. MUL ingin me-
ngurangi dampak ekonomi
bagi UMKM.
Covid-i9 sangat ber
‘dampak pada perekonomi-
anseKtor il atau UMKM
Berdasarkan data yang
diolah P2E-LIPI, dampak pe~
nurunan pariwisata terhadap
UMKM yang bergerak dalam
uusaha makanan dan minuman
mikro mencapai 27 persen.
Dampak terhadap usaha
kecil makanan dan minuman
1,77 persen dan usaha mene-
ngah 0,07 persen. Pengaruh
Covid-19 terhadap unit kerajin~
‘an dari kayu dan rotan, usaha
mikro akan berada di anga 17,03 persen.
Untuk usaha keeil di sektor kerajinan
‘kayu dan rotan 1,77 persen dan usaha mene-
rngah 0,01 persen, Sementara i, konsumsi
rumah tangga juga terkoreksi antara 0,5
hingga 0,8 persen (katadata.co.id).
Menurut Kementerian Koperasi dan
UKM, sekitar 37 ribu UMKM melaporkan,
terdampak akibat pandemi.
Sekitar56 persen melaporkan penurunan
penjualan, 22 persen melaporkan permas:
Jahan aspek pembiayaan, 15 persen melapor-
a
persen melaporkan kesulitan mendapatkan
bahan baku mentah.
Masalah-masalah di atas, semakin me-
Juas jika dikaitkan Pembatasan Sosial Ber-
skala Besar (PSBB), yang diterapkan di be-
berapa wilayah dilndonesia
Kementerian Koperasi memaparkan,
4.785 koperasi dan 163.713 pelaku UMKM.
terdampak pandemi (Antara, Mei 2020).
‘UMM paling terdampak,yakni makanan
‘Kementerian juga mengatakan, koperasi
i bidang jasa dan produksi paling terdam-
pak. Para pengusaha UMKM merasakan
‘uurunnya penjualan, kekurangan
modal, dan terhambatnya
dlistribusi.
Peran penting UMKM
UMKM berperan pen
ting dalam perckonomian,
Data Kementerian Koperasi
dan UKM mengungk:
kan, UMKM memiliki
pangsa 99,99 persen
(65.465-497 unit) dari
total pelaku usaha di Indo-
nesia sebanyak 65.471.134 unit pada
2019, Usha besar 0,01 persen atau
‘5637 unit.
Usaha mikro mampu menye-
Fap 109,842,384 tenaga kerja
(89,04 persen), usaha kecil
5.930.917 (4,81 persen), dan
Usaha menengah 3.790.142
(3.07persen), sedangkan usaha
besar menyerap tenaga kerja
sekitar 3.805.829 jiwa,
Dengan kata lain, UMKM menyerap 97
persen tenaga kerja nasional, usaha besarha
‘nya menyerap tiga persen. Adapun kontribusi
UMKM terhadap PDB sebesar Rp 9,581
trillun atau 60,51 persen dari total PDB
nasional Rp 15.833 tliun,
Berdasarkain data Kementerian Koperasi
dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB
sejak 2018 hingga 2020 setiap tahun mening-
kat seeara eksponensial. Pada 2017 dibawah
20 persen, tetapl pada 2018 menjadi 60 per-
sen. Pada 2019 stagnan 60 persen, pada
2020 meningkat menjadi 62 persen. Jelas,
‘UMKM tulang punggung bagi perekonomian
Indonesia.
Ekosistem UMKM
Pada 2021, pemerintah mengalokasikan
Rpo5,1g teilian untuk UMKM, melalui pr
ram Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN
Alokasi ini meneakup pemberian subsidi
bunga KUR dan penempatan dana di per-
‘bankan untuk periuasan kredit modal kerja.
‘Selain itu, anggaran dikucurkan untuk
restrukturisasi kredit UMKM, penjaminan
kredit UMKM, bantuan presiden (banpres)
produkt usaha mikro, hingga bantuan tunai
‘untuk PKL dan warung.
‘Selain membantu pendanaan, pemerintah
perlumembuat ekosistem kewirausahaan se
bab Indonesia masih di bawah Thailand pada
peringkat 71, Malaysia peringkat 58, terlebih
‘Singapura peringkat 27, sedangkan Indonesia
dipossike-o4 dari g7 negara didunia.
‘Laporan Global Entrepreneurship Index
mengindikasikan, ekosistem kewirausahaan
yang bisa membuat masyarakat Indone:
‘memulai bisnis, tergolong rendah. Nil
individual, serta 48 nial institusi.
Untuk melihat peran negara m
dayakan UMKM, angka indeks kebijakan
sektor UMKM bisa menjadirujukan. Indeks
Indonesia pada 2019, lebih rendah daripada
‘Malaysia, Singapura, dan Thailand. Indeks
Indonesia baru 3,41, sedangkan tiga negara
tersebutlebih dari 5
Bertitiktolak dari pandangan di atas,
MUL terpanggil tarut membantu untuk mem=
percepat menyelesaikan persoalan UMKM,
dalam proses pembentukan ekosistem.
‘UMKM bagaikan tulang punggung per-
ekonomian, Karena itu, ika tulang punggung
ini sakit, hampir bisa dipastikan seluruh ba-
ddan ind (masyarakat Indonesia) sakit. Namun,
jika UMKM sehat, hampir bisa dipastika
‘masyarakat Indonesia juga akan sejabtera
Baca Opini
direpublikaid
Pindai QR Code ini