Anda di halaman 1dari 3

Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya mendapat amanah pengajar mata kuliah
hukum kepolisian untuk Sarjana (S1) Ilmu Kepolisian pada Sekolah Timggi Ilmu Kepolisian-
PTIK ini.

Terimakasih kepada Kapolri dan dan seluruh pimpinan Polri lainnya, Ketua Stik-PTIK, Guru
Besar (senat) PTIK, para dosen dan mahasiswa PTIK, serta semua pihak yang memberikan
dukungannya.

Ada sebuah pertanyaan, “mengapa hukum kepolisian tidak berkembang?”maka akan


ditemukan jawaban yang cukup sederhana : (1) karena hukum kepolisian adalah pengetahuan
yang bersifat statis dan terkurung dalam “kerangka ilusi” dalam wujud etika Polri dan disiplin
Polri serta Undang-undang Kepolisian semata; (2) kebanyakan literatur hukum kepolisian
mengarah pada institusi dan personil Polri saja.

Sebenarnya hukum kepolisian tidak terbatas pada Undang-undang kepolisian semata atau
peraturan perundang-undangan mengenai kepolisian saja, tetapi lebih mengarah kepada
dimensi moral tindakan polisional. Tindakan polisional menyangkut subjek dan objek
tindakan polisional yang tidak hanya menyangkut institusi dan anggota kepolisian saja, tetapi
“setiap orang” yang melakukan tindakan polisional.

Hukum kepolisian memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu hukum dan science
lainnya, yang juga melahirkan hukum polisi, ilmu polisi, ilmu kepolisian yang secara lengkap
blueprint pemikirannya tergambar dalam skema dibawah ini :
Sebagian hukum kepolisian diwujudkan dalam pasal Undang-undang positif, sebagian lagi
dapat diwujudkan dalam aturan positif berupa kode etik profei kepolisian, dan sebagian besar
tetap dalam wujud abstrak.

Dengan blueprint pemikiran hukum kepolisian seperti tergambar dalam skema diatas, jelas
bahwa hukum kepolisian akan berkembang terus dan menyebabkan bahan ajar yang sekarang
ini menjadi kurang sempurna, dan harus dilakukan revisi. Sementara dalam
pembelajarannya harus diberikan contoh-contoh empiris hukum kepolisian dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai