Anda di halaman 1dari 4

LEGAL OPINION

Perkara Perdata tentang Jaminan Fidusia

Kepada
Yth. Ketua KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH”
Jln. Mayjen Sungkono XI/2, Kel. Kutoanyar,
Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung

Perihal: Hasil Analisa Perkara Perdata atas Jaminan Fidusia Nomor: W15.00894095.AH.05.01

Dengan hormat,

Sesuai dengan pertemuan di Graha Pahlawan yang beralamat di Jl. Ki Mangun Sarkono No. 104, Kel. Beji
Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung pada tanggal 26 November 2019, yang isinya meminta Pendapat
Hukum perihal di atas, maka dengan ini disampaikan Pendapat Hukum untuk maksud perbuatan hukum ini.
Kami telah mempelajari, memeriksa, dan meneliti dokumen-dokumen di bawah ini:

I. KASUS POSISI
1. Bahwa NYADIN, S.Ag. adalah Ketua Koperasi Syariah Baitul Maal Wa Tanwil “MUAMALAH”
berdasarkan Akta Pendirian Koperasi Nomor: 02/BH/KDK.13/18/VIII/1998, sehingga bertindak
untuk dan atas nama KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH” yang selanjutnya juga disebut sebagai
“KREDITOR” dan juga disebut sebagai “Penerima Fidusia”.
2. Bahwa MUNAR adalah Nasabah dari Koperasi Syariah Baitul Maal Wa Tanwil “MUAMALAH”
berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Nomor: 581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 dan bertindak
untuk diri sendiri yang selanjutnya juga disebut sebagai “DEBITOR” dan juga disebut sebagai
“Pemberi Fidusia”.
3. Bahwa antara Pemberi Fidusia dan Penerima Fidusia telah dibuat Perjanjian Pembiayaan Nomor:
581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 tertanggal 25 Agustus 2016 dan ditandatangani pemberian
fasilitas pembiayaan Rp 25.000.000,00 dengan Objek Jaminan 1 (satu) unit Kendaraan bermotor
roda empat dengan spesifikasi:
Nomor Polisi : AG 8054 AB
Merk/Type : MITSUBISHI/FE 114

1
Tahun/Warna : 1984/Kuning
No. Rangka : FE114002894
No. Mesin : 4D31380855
No. BPKB : 58938491
Atas Nama : TRIMO MONO
Bahwa Objek Jaminan tersebut adalah sebesar Ro 37.000.000,00.
4. Bahwa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Objek Jaminan tersebut belum dibalik nama
berdasarkan Surat Pernyataan Kepemilikan tertanggal 25 Agustus 2016 yang dibuat oleh
MUNAR.
5. Bahwa Perjanjian Pembiayaan Nomor: 581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 tersebut telah
didaftarkan sebagai Jaminan Fidusia dengan AKTA NOTARIS Nomor: 264, tertanggal 26 Oktober
2016 yang dibuat dihadapan Notaris PANHIS YODY WIRAWAN, SH., M.Kn. yang berkedudukan
di Tulungagung dan terdaftar di KEMENKUMHAM RI Kantor Wilayah Jawa Timur pada Kantor
Pendaftaran Jaminan Fidusia dan telah keluar Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor:
W15.00894095.AH.05.01 tertanggal 01 November 2016.
6. Bahwa setalah penandatanganan Perjanjian Pembiayaan tersebut, MUNAR selaku DEBITOR
tidak memenuhi prestasinya (kewajibannya) kepada KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH” selaku
KREDITOR.
7. Bahwa perbuatan MUNAR tersebut MERUGIKAN KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH”.
8. Bahwa sampai dengan masa berakhirnya Perjanjian Pembiayaan tersebut tanggal 25 Agustus
2018, MUNAR masih belum memenuhi prestasinya (kewajibannya) kepada pihak KOPSYAH.
BMT. “MUAMALAH” bahkan sampai dengan sekarang.
9. Bahwa setelah masa berakhirnya Perjanjian Pembiayaan sampai dengan sekarang KOPSYAH.
BMT. “MUAMALAH” belum melakukan Eksekusi atas Objek Jaminan Fidusia tersebut.

II. PERMASALAHAN
1. Bahwa MUNAR tidak sanggup memenuhi prestasinya (kewajibannya) kepada KOPSYAH. BMT.
“MUAMALAH”.
2. Bahwa MUNAR telah melakukan WANPRESTASI (Ingkar Janji) terhadap Perjanjian Pembiayaan
Nomor: 581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 tertanggal 25 Agustus 2016.

III. FAKTA HUKUM


1. Perjanjian Pembiayaan Nomor: 581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 tertanggal 25 Agustus 2016.
2. Surat Pernyataan Kepemilikan tertanggal 25 Agustus 2016 yang menyatakan Kendaraan
Bermotor sebagai Objek Jaminan adalah milik MUNAR dan belum dilakukan balik nama.
2
3. AKTA NOTARIS Nomor: 264, tertanggal 26 Oktober 2016 yang dibuat dihadapan Notaris PANHIS
YODY WIRAWAN, SH., M.Kn. tentang Penyerahan Jaminan secara Fidusia.
4. Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor: W15.00894095.AH.05.01 tertanggal 01 November 2016.

IV. ANALISA YURIDIS


1. Bahwa hubungan antara NYADIN, S.Ag. dengan MUNAR adalah “Hubungan Kreditor-Debitor”
dalam perjanjian pembiayaan, dimana Kreditor memberikan fasilitas pembiayaan dengan jaminan
benda bergerak yang diikat dengan fidusia dan Kreditor menerima fasilitas pembiayaan.
2. Bahwa objek jaminan pembiayaan tersebut telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia
yang memberikan hak Title Eksekutorial kepada penerima fidusia.
3. Bahwa perbuatan MUNAR dengan tidak memenuhi prestasinya (kewajibannya) terhadap
Perjanjian Pembiayaan tersebut, memberikan hak kepada NYADIN, S.Ag. untuk melakukan
Eksekusi atas Objek Jaminan Fidusia tersebut.
4. Bahwa setelah berakhirnya Perjanjian Pembiayaan sampai dengan sekarang pihak KREDITOR
belum melakukan Eksekusi atas Objek Jaminan Fidusia yang berimplikasi pada gugurnya hak
Title Eksekutorial atas Jaminan Fidusia karena perjanjian pembiayaan sudah berakhir.

KONKLUSI
V. UPAYA HUKUM
Bahwa untuk dapat melakukan eksekusi atas Objek Jaminan Perjanjian Pembiayaan Nomor:
581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 tertanggal 25 Agustus 2016, maka Pihak KREDITOR harus
mengajukan Gugatan ke Pengadilan yang berwenang.

VI. PENDAPAT HUKUM


1. Bahwa perbuatan MUNAR dengan tidak memenuhi prestasinya (kewajibannya) terhadap
Perjanjian Pembiayaan Nomor: 581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016 merupakan perbuatan
WANPRESTASI (Ingkar Janji) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1238 KUH Perdata yang
berbunyi: “Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta
sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, bahwa Si berutang akan harus
dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan ”.
2. Bahwa Jaminan Fidusia merupakan jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun
tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan, yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia, sebagai agunan bagi
pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima
fidusia terhadap kreditor lainnya. sehingga kedudukan NYADIN, S.Ag selaku Penerima Fidusia
3
mempunyai kedudukan yang paling diutamakan untuk mendapatkan pelunasan atas eksekusi
Jaminan Fidusia. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1132 KUH Perdata yang berbunyi:
“Barang-barang itu menjadi jaminan bersama bagi semua kreditor terhadapnya hasil penjualan
barang-barang itu dibagi menurut perbandingan piutang masing-masing kecuali bila di antara
para kreditor itu ada alasan-alasan sah untuk didahulukan ”.
3. Bahwa karena sampai batas berakhirnya Perjanjian Pembiayaan Objek Jaminan Fidusia belum
dilakukan Eksekusi oleh KREDITOR berimplikasi pada gugurnya Title Eksekutorial sebagaimana
dimaksudkan dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Sesuai Uraian di atas pada Kasus Posisi, Permasalahan, Fakta Hukum, Analisa Yuridis dan
dihubungkan satu dengan lainnya bahwa:
1. Bahwa MUNAR telah melakukan WANPRESTASI terhadap Perjanjian Pembiayaan Nomor:
581/Puskopsyah-BMT-M/VIII/2016.
2. Bahwa MUNAR harus dihukum memberikan “GANTI-KERUGIAN”.
3. Bahwa NYADIN, S.Ag selaku KREDITOR telah kehilangan hak untuk mengeksekusi secara serta
merta atas Objek Jaminan Fidusia.

VII. ADVIS HUKUM


Agar KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH” mengajukan Gugatan kepada MUNAR di Pengadilan Negeri
Tulungagung menuntut:
Materiil:
MUNAR agar membayar tanggungan terhadap Perjanjian Pembiayaan kepada KOPSYAH. BMT.
“MUAMALAH” (Pasal 1238 KUH Perdata).

Immateriil:
MUNAR agar membayar ganti-rugi atas kerugian yang timbul akibat perbuatannya sehingga
KOPSYAH. BMT. “MUAMALAH” tidak dapat mengembangkan usahanya (Pasal 1242, 1243 KUH
Perdata).

Trenggalek, 11 Desember 2019

PRIYO SASMITO & PARTNERS

Anda mungkin juga menyukai