Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DAYA DUKUNG WILAYAH PERTANIAN

KOMODITAS PADI DI DESA DOUDO KECAMATAN PANCENG

KABUPATEN GRESIK

Guna Memenuhi Tugas Mata

Kuliah Sistem Pertanian

Berkelanjutan Dosen Pengampu :

Bachtiar Febrianto, SP, M.Agr

Disusun Oleh:
Rifqy Ahnand Radjasa (200104010)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia sebagai Negara yang bersifat agraris, sehingga penduduk
Indonesia sebagian besar masih memilih untuk menetap pada wilayah
perdesaan. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang
dapat memenuhi kebutuhan. Dilihat pada sektor basis wilayah, pertanian
merupakan sektor yang berperan penting dan menjadi andalan bagi
masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan.
Desa Doudo merupakan salah satu desa di Kecamatan Panceng Kabupaten
Gresik yang mata pencahariannya didominasi pada sektor pertanian, sehingga
jika dilihat pada bentuk penggunaan lahan di Desa Doudo lebih didominasi
sebagai lahan pertanian
Berdasarkan Kecamatan Panceng dalam angka tahun 2020, bahwa Desa
Doudo memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.443 jiwa, Desa Doudo
merupakan wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan
Panceng, dibanding dengan desa lainnya yang berjumlah antara 1.446 sampai
12.442 jiwa.
Seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah maka secara
bersamaan juga kebutuhan akan lahan pertanian juga semakin meningkat, hal
tersebut merupakan upaya agar dapat mencukupi kebutuhan bahan pangan.
Kondisi jumlah penduduk yang akan terus meningkat, sementara untuk
ketersediaan lahan berbanding terbalik yaitu cenderung tetap. Ketidak
seimbangan Daya Dukung Lahan (DDL) dipengaruhi oleh bertambahnya
jumlah penduduk dan produksi yang semakin berkurang, yang berakibat pada
timbulnya permasalahan kependudukan yang terus berkembang menjadi
sebuah fenomena baru (Herlidawati, 2018). Hal tersebut menimbulkan suatu
kekhawatiran terhadap ketersediaan lahan pertanian di Desa Doudo,
khususnya lahan sawah untuk tanaman pangan.
Desa Doudo memiliki luas wilayah mencapai 1,24 km², dengan
penggunaan sebagai pertanian lahan basah (sawah) seluas 19,40 hektar dan
pertanian lahan kering (perkebunan) seluas 81,60 hektar. Total luas lahan
yang digunakan untuk menaman padi adalah seluas 37,70 hektar dengan hasil
produksi 211,12 ton yang menggunakan sistem tadah hujan dan irigasi teknis.
Maka dari itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat
mengetahui kemampuan wilayah dalam menyediakan lahan pertanian bagi
kebutuhan penduduk. Diketahuinnya kemampuan lahan pertanian di Desa
Sandik dapat memberikan gambaran kepada pemerintah dan masyarakat
setempat terkait ketersediaan lahan pertanian sawah sebagai produksi
kebutuhan pangan.
Fokus utama pada penelitian ini adalah perbandingan antara ketersediaan
dan kebutuhan lahan pertanian, serta daya dukung wilayah terhadap
kebutuhan pangan masyarakat di Desa Doudo.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hasil analisis daya dukung lahan pertanian ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui hasil analisis daya dukung lahan pertanian.

1.4 Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Penulis, dapat menjadi sumber referensi untuk memperbaiki kekurangan


dari penelitian ini untuk penelitian-penelitian kedepannya.
2. Pembaca, dapat menambah informasi mengenai analisis daya dukung
wilayah pertanian.

1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatu masalah yang masih perlu
diuji kebenarnnya menggunakan data yang lebih lengkap dan akurat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil analisis daya dukung wilayah
pertanian Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Berikut
merupakan perumusan hipotesis dari penelitian ini :
Ho: Analisis daya dukung wilayah pertanian Desa Doudo Kecamatan
Panceng Kabupaten Gresik hasilnya tinggi.
H1: Analisis daya dukung wilayah pertanian Desa Doudo Kecamatan
Panceng Kabupaten Gresik hasilnya rendah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Daya Dukung Wilayah Pertanian


1. Definisi Daya Dukung Lahan Pertanian
Daya dukung lahan pertanian merupakan kemampuan suatu wilayah
untuk menyediakan lahan yang dapat digunakan untuk mendukung
kegiatan pertanian manusia (Moniaga, 2011). Lebih lanjut daya dukung
lahan pertanian adalah kemampuan wilayah untuk memproduksi beras
dalam mencukupi kebutuhan pangan, agar tercapai swasembada beras
(Muta'ali, 2012). Dari beberapa penjelasan diatas bahwa ketersediaan
lahan pertanian sebagai produksi pangan menjadi sangat penting, karena
pertambahan jumlah penduduk yang meningkat maka kebutuhan konsumsi
pangan juga akan semakin besar.
2. Macam-macam Daya Dukung
 Daya dukung lahan :
Kapasitas/kemampuan penyedia tapak, contohnya seperti air, udara,
angin, dalam menampung komponen pengguna tapak/lahan yang
meliputi tanaman dengan makhluk hidup lainnya.
 Daya dukung ruang :
Kapasitas/kemampuan penyedia ruang, misalnya fisik alam, dan
fisik binaan, dalam menampung komponen pengguna ruang yang
meliputi penduduk dengan aktivitasnya.
 Daya dukung lanskap
Kapasitas atau kemampuan penyedia lahan dan ruang yang
komponennya meliputi keduanya, sehingga akan membentuk suatu
lanskap.
3. Manfaat Analisis Daya Dukung
 Untuk mengetahui apakah suatu wilayah pertanian masih mampu
mendukung kebutuhan pokok penduduk dengan melihat pertumbuhan
penduduk tersebut.
 Untuk mengambil langkah yang perlu dilakukan dengan melihat point
pertama di atas.
 Untuk memberikan informasi kepada para perencana pembangunan
atau pihak lain dalam rangka mengembangkan potensi penduduk
dengan aktivitas lain, terutama apabila daya dukung lahan sudah mulai
berkurang atau tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada.
 Secara langsung maupun tidak, dapat digunakan sebagai bahan untuk
mensosialisasikan dan mengembangkan tingkat kesadaran berbagai
pihak mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui
sistem pemanfaatan lahan yang sesuai dengan peruntukannya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian

Lokasi penelitian Daya Dukung Lahan Pertanian (DDLP) ini dilakukan di


Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, dengan luas wilayah
1,24 km² dari total luas Kecamatan Panceng. Secara geografis, letak Desa
Doudo Bentuk penggunaan lahan di Desa Doudo terdiri dari lahan basah
(sawah), lahan kering (perkebunan), permukiman, dan lainnya.

Berdasarkan Kecamatan Panceng dalam angka tahun 2020, bahwa Desa


Doudo memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.443 jiwa, Desa Doudo
merupakan wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan
Panceng, dibanding dengan desa lainnya yang berjumlah antara 1.446 sampai
12.442 jiwa.
Desa Doudo memiliki lahan pertanian yang terdiri dari lahan basah
(sawah) seluas 19,40 hektar dan pertanian lahan kering (perkebunan) seluas
81,60 hektar.
Total luas lahan yang digunakan untuk menaman padi adalah seluas 37,70
hektar dengan hasil produksi 211,12 ton yang menggunakan sistem tadah
hujan dan irigasi teknis.

Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya luas lahan padi tersebut tidak
mengalami perubahan. Sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi terhadap
hasil produksi padi juga cenderung stabil yaitu sampai tahun 2020 masih
tetap 211,12 ton. Produksi padi yang dihasilkan di Desa Doudo diperoleh dari
lahan basah (sawah) dan lahan kering (perkebunan) dengan estimasi panen 2
kali dalam setahun. Kebutuhan terhadap pangan akan terus mengalami
peningkatan seiring dengan jumlah penduduk yang akan semakin bertambah.

Untuk mengetahui kemampuan wilayah dalam melaksanakan swasembada


pangan, yaitu dengan cara membandingkan jumlah penduduk optimum
dengan hasil produksi pangan. Konsep yang digunakan untuk memahami
ambang batas kritis daya dukung ini adalah adanya suatu jumlah populasi
yang terbatas dan dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang
alami sehingga ekosistem tetap terpelihara (Muta'ali, 2012). Daya dukung
wilayah untuk pertanian dapat digunakan rumus sebagai berikut:

DDLP = Lp/Pd
KFM/Pr
Keterangan :

DDLP = Daya dukung pertanian

Lp = Luas lahan panen (ha)

Pd = Jumlah penduduk (jiwa)

KFM = Kebutuhan fisik minimum (kg/kapita /tahun)

Pr = Produksi lahan rata-rata per hektar (kg/ha)

Kriteria DDLP :

DDLP > 1 artinya wilayah tersebut mampu melaksanakan swasembada


pangan atau jumlah penduduknya dibawah penduduk optimal.

DDLP = 1 berarti wilayah tersebut memiliki daya dukung optimal.

DDLP < 1 berarti wilayah tersebut tidak mampu melaksanakan swasembada


pangan atau jumlah penduduk melebihi penduduk optimal.

.
Faktor Rumus Satuan Nilai
Luas Lahan Lp Ha 37,70
Panen
Jumlah Pd Jiwa 1.443
Penduduk
Kebutuhan KFM Kg/Jiwa/Tahun 320
Fisik Minimum
Produksi Rata- Pr Kg/Ha 5.600
rata per Hektar
Daya Dukung (Lp/Pd)/(KFM/Pr) 0,47
Wilayah

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa wilayah Desa Doudo belum


mampu untuk mewujutkan swasembada pangan, karena luas lahan pertanian
(sawah) yang masih terbatas. Selain itu, jumlah penduduk melebihi penduduk
optimum yang terus menekan laju kebutuhan pangan semakin meningkat.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, studi dokumen dan analisa data. penelitian ini
dapat menarik kesimpulan yaitu :

Wilayah Desa Doudo belum mampu untuk mewujutkan swasembada pangan,


karena luas lahan pertanian (sawah) yang masih terbatas. Selain itu, jumlah
penduduk melebihi penduduk optimum yang terus menekan laju kebutuhan
pangan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Imansyah, Dicky Harisandi, Nurul Tamia, Diah Rahmawati. 2020. Analisis


Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik.
FHIS UNDIKSHA dan IGI. Vol. 21, No.2.

Anda mungkin juga menyukai