Masalah 3 :
Masih adanya balita gizi buruk di wilayah
A B C D
Kurangnya
pengetahuan
1. masyarakat tentang 5 5 5 4 500 II
pola asuh yang baik,
gizi seimbang dan
tumbang anak
Menggunakan media
Metode penyuluhan kurang
KIE/penyuluhan yang
5. inovatif tentang pola makan V
menarik
gizi seimbang
Pemberian makanan
tambahan pada balita gizi
Status ekonomi yang buruk
7. IX
rendah Pemantauan balita gizi buruk
pada kunjungan rumah
G. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming
(curah pendapat) diantara Pelaksana UKM dengan mengacu pada
prioritas penyebab masalah terpilih. Selanjutnya menentukan prioritas
pemecahan masalah dengan metode CARL. Metode CARL didasarkan
pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL
tersebut mempunyai arti C (Capability), A (Accessibility), R (Readiness)
dan L (Leverage). Hasil dari metode tersebut dapat dilihat pada tabel-
tabel berikut ini :
SKOR
PEMECAHAN HASIL
NO RANKING
MASALAH CXAXRXL
C A R L
Penyuluhan
dalam dan luar
1 gedung 5 5 5 5 625 I
Menggunakan
media
3 KIE/penyuluhan 5 5 4 4 400 III
yang menarik
Pertemuan linsek
terpadu setiap
bulan melalui
forum lokmin,
Kerjasama lintas
sektor, toga, toma
dalam menjaring
kasus gizi buruk
di masyarakat,
4 Optimalisasi 5 4 4 4 320 IV
peran kader di
wilayah
Pemberian
makanan
5 tambahan pada
balita gizi buruk
Pemantauan
balita gizi buruk
6 pada kunjungan
rumah
Kurang maksimalnya Penyuluhan dalam dan luar gedung BOK 2016 Jan – Des 2016 Terlaksana
pemanfaatan puskesmas oleh
masyarakat sebagai sarana
informasi/edukasi/ konseling
gizi
Metode penyuluhan kurang Menggunakan media KIE/penyuluhan
BOK 2016 Terlaksana
inovatif tentang pola makan yang menarik Jan-Des 2016
gizi seimbang
Pertemuan linsek terpadu setiap bulan
melalui forum lokmin
Kurang koordinasi lintas BOK 2016 Terlaksana
Kerjasama lintas sektor, toga, toma dalam Jan-Des 2016
sektoral. menjaring kasus gizi buruk di masyarakat
Optimalisasi peran kader di wilayah