Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Mei Ranti


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 021334731


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : BING4312 / Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi
………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 23 / BOGOR


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Ragam Fungsi dan
Kedudukan Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa

1. Watu Penggunaan
• Kuno/lama
• Baru modern
• Kontenporer
2. Media
a. Lisan b.tulis
3. Situasi
4. Ragam bahasa indonesia berdialek
5.Bahasa yang baik dan benar
HAKIKAT BAHASA
Menurut anderson & Brown ( dalam R Kunjana Rahardi, 2009)
➢Merupakan alat komunikasi
➢Bersifat kesemestaan
➢Bersikap kemanusiaan
➢Berkaitan dengan masyarakat dan budaya
➢Memilki makna konvesional
➢Bersikap Lokal
➢Besifat Arbiter
➢Merupakan sistem
➢'Merupakam kebiasaan
➢Bersifat berubah-ubah
➢Bersifat unik dan khas
Hakikat dan Fungsi bahasa indonesia sebagai
bhasa persatuan

1. Seabagai bahasa Nasional


➢Sebagai bahasa antar suku
➢Sebagai pemersatu bangsa
➢Lambang intensitas negara
➢Alat pengembangan budaya nasional
Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa negara

• Bahasa Negara yang tercantum pada undang-undang dasar


• Basa resmi dalam dunnia pendidikan
• Bahasa dalam pengembangan IPTEK
Posisi dan kedudukan Bahasa Indonesia,
Bahasa daerah, dan Bahasa asing

• Jati diri atau identitas kenasionalan bangsa Indonesia.


• Sebagai sarana ilmu pengetahuan
• Komunikasi sesama warga negara
Ciri Situasi Diglosia
• Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian
fungsional atas varian-varian bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di
masyarakat.
Ragam lain (yang bukan dialek-dialek utama) itu memiliki ciri :
▪ Sudah sangat terkodifikasi
▪ Gramatikalnya lebih komplek
▪ Merupakan wahana kesusatraan tertulis yang sangat luas dan dihormati
▪ Dipelajari melalui pendidikan formal
▪ Digunakan terutama dalam bahasa tulis dan bahasa lisan formal
▪ Tidak digunakan (oleh lapisan masyarakat manapun) untuk percakapan
sehari-hari.
Pembakuan Bahasa (Indonesia)

• Usaha pembakuan bahasa Indonesia sudah berlangsung sejak tahun


1979. Pembakuan bahasa Indonesia tersebut dimaksudkan agar
tercapai pemakaian bahasa yang cermat, tepat, dan efisien bagi
masyarakat Indonesia. Langkah yang dilakukan pemerintah adalah
menetapkan kaidah berupa aturan yang tepat di bidang ejaan,
kosakata, tata bahasa, dan peristilahan.
Fungsi Bahasa baku

Berdasarkan situasi pemaiakainya, bahasa Indonesia baku berfungsi antara lain:


• Sebagai alat komunikasi resmi: misalnya surat-menyurat resmi, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, undang-undang, surat-surat
keputusan, dan sebagainya.
• Dipergunakan dalam wacana resmi, misalnya: karangan-karangan ilmiah, buku-buku
pelajaran, laporan-laporan resmi, dan sebagainya.
• Dipakai dalam pembicaraan-pembicaraan resmi (yang bersifat keilmuan atau penyampai
ide-ide): misalnya mengajar, memberi ceramah, berkhotbah, berdiskusi dan sebagainya.
• Siaran-siaran resmi, misalnya: siaran radio, televisi, surat-surat kabar, majalah, bulletin,
selebaran, spanduk, dan sebagainya.
• Dipakai dalam pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati termasuk orang yang
belum dikenal atau belum akrab.
Bahasa Baku dan Hubungannya dengan
Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
• Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan pun
diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang No 20/2003 Sisdiknas. Undang-undang
tersebut menyatakan “bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa
pengantar dalam pendidikan nasional. Bahasa daerah dapat digunakan sebagai
bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan apabila diperlukan dalam
penyampaian pengetahuan dan/atau keterampilan tertentu. Bahasa asing dapat
digunakan sebagai bahasa pengantar pada satuan pendidikan tertentu untuk
mendukung kemampuan berbahasa asing peserta didik”. Pernyataan itu
diperkuat oleh ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24
tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. Undang-undang ini menyatakan bahwa, “bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional”.
Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa
Daerah dan Bahasa Asing
• Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar,
ditambah dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi, menyebabkan
terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta dengan segala peristiwa kebahasan
sperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan integrasi.
Maka, kebanyakan orang Indonesia pun menjadi manusia-manusia yang bilingual
maupun multilingual.
Pennggunaan bahasa Indonesia semakin hari semakin meluas, dan jumlah
penuturnya sangat banyak. Ada beberapa alasan yang dapat
dikemukakan, Pertama, karena bahasa Indonesia memiliki status sosial yang
tinggi, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan. Bahasa
daerah yang jumlah penuturnya relatif besar, wilayah pemakaiannya relatif luas,
dan didukung oleh adat istiadat dan budaya yang kuat dapat dipastikan ttidak
akan ditinggalkan oleh para penuturnya, setidaknya dalam jangka waktu yang
relatif lama. Tetapi bahasa daerah yang jumlah penuturnya relatif sedikit ,ada
kemungkinan ditinggalkan oleh penuturnya.
Implementasi Bahasa Indonesia Baku dalam
Tulisan

• Ragam baku juga mempunyai sifat sebagai berikut:

1. Mantap. Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa.


2. Dinamis. Bahasa baku tidak menghendaki adanya bentuk mati,
artinya tidak statis, tidak kaku.
3. Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada
tempat-tempat resmi.2

Anda mungkin juga menyukai