Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK

MANAGEMEN OPERASIONAL

KELOMPOK 2:
ADINDA FAIRA ILHAMMIA (2018124020060)
CAHYADI ARI KUSUMO (2018124020054)
EMANUEL YASORU LOMBU (2018124020081)
NUR ISNANIAH (201824020074)
ZAENAL ARIFIN (2018124020073)

CONTOH KASUS PERUSAHAAN APPLE

Pada tanggal 5 September 2007, Steve Jobs, CEO Perusahaan Apple melakukan praktek
diskriminasi harga sebagai strategi pemasarannya yaitu menurunkan harga product iPhone
mereka yang sangat sukses sejumlah $200 dari harga semula sebesar $599 yang merupakan
harga perkenalan yang sudah sejak dua bulan. Tak perlu dibicarakan, dia menerima email
yang sangat banyak dari para pelanggan yang kecewa dan marah. Dua hari kemudian, Steve
Jobs menawarkan $100 kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan online store kepada
para pelanggan yang sudah membayar harga penuh.
ANALISIS: Dilihat dari kasus dan penjabaran materi diatas, menurut pendapat kelompok
kami dalam kasus penurunan harga iPhone yang dilakukan oleh Steve Jobs selaku CEO
termasuk kedalam Keputusan yang dilakukan secara Strategis, karena keputusan ini dibuat
oleh manajemen puncak yaitu CEO dari suatu organisasi. Disini Steve Jobs menggunakan
proses pengambilan keputusan dengan cara Keputusan Design atau INTUITING yaitu dengan
pengembangan dan analisis terhadap berbagai kemungkinan tindakan dengan kata lain Steve
Jobs berfikir bahwa dengan menurunkan harga iPhone maka kemungkinan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya dengan penjualan iPhone dipasaran
yang terus melonjak dan makin banyak peminat iPhone. Karena iPhone ini dijual dengan
harga murah (harga promosi) dengan maksud untuk mempromosikan lebih luas product
iPhone dan mengenalkannya kepada masarakat yang lebih luas. Makin banyak pengguna
iPhone maka makin terkenal produk tersebut dan nantinya iPhone tersebut pantas dijual
dengan harga tinggi.
Tetapi yang dilakukan Steve Jobs termasuk kedalam metode Kewenangan Tanpa Diskusi
dimana pengambilan keputusan ini diputuskan oleh pemimpin otokratik atau dalam
kepemimpinan militer dan kelemahannya yaitu mudah muncul rasa ketidakpercayaan para
anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya dalam arti sekalinya
pemimpin tersebut mengecewakan anggotanya maka anggota tidak akan percaya lagi
terhadap pemimpin.
Dan keputusan pada perusahaan Apple ini merupakan Keputusan yang Tidak Terprogram
karena keputusan ini tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut,
sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan
permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit
alternatif keputusan.
Jadi Steve Jobs dalam melakukan penurunan harga iPhone menggunakan tipe keputusan
strategi, proses pengambilan desain atau intuiting dan metode kewenangan tanpa diskusi serta
menghasilkan sebuah Keputusan yang tidak terprogram mengakibatkan kekecewaan
pelanggan Apple yang membeli product tersebut sebelum harga promo, para pelanggan
merasa dirugikan. Seandainya pihak management Apple melakukan sniff test sebelum
mengambil keputusan yang tepat mungkin mereka akan sadar bahwa pengurangan harga juga
bertentangan dengan kode etik pelayanan pelanggan Apple.
Seharusnya pihak perusahan Apple menerapkan filosofi etika tradisional agar tidak
bertentangan dengan kode etik dan mereka dapat mengetahui hal-hal seperti:
 Konsekuensialisme Yaitu dari sisi pandang keuntungan, Apple mengharapkan
lebih dari sekedar pengimbangan dari $200 pengurangan harga per unit in
margin dan mendapatkan jumlah penjualan yang besar. Jika hanya untuk
iPhone saja mungkin cara ini sudah tepat, tapi Apple juga memiliki banyak
produk lain yang juga akan dibeli oleh pelanggan mereka yang juga bisa
terkena dampak negatifnya. Dalam hal ini managemen Apple bersikap
GOUGING yang nantinya akan merusak nilai proposisi apple secara
keseluruhan dan juga penjualan produk selain iPhone akan terpengaruh
sebagai dampak dari keputusan tersebut.
 Tugas, Hak dan Justice Para excecutive Apple Para CEO seharusnya
menerapkan prinsip “dalam mencari keuntungan tetapi tidak melanggar
hokum”. Dalam kasus ini, para pembeli awal iPhone memiliki hak secara legal
untuk menuntut perusahaan dengan alasan perlakuan yang tidak adil. Dampak
dari ketidakadilan pengurangan harga dapat berupa tekanan buruk yang
signifikan.
 Kualitas Bagus yang Diharapkan ,Dalam pikiran pelanggan dan pekerja pada
perusahaan Apple, Jobs mempunyai image secara teknis sebagai jenius yang
berpandangan jauh ke depan yang terarah untuk menyediakan nilai yang hebat
bagi stakeholder. Tetapi Jobs salah menggunakan startegi dalam oengambilan
keputusan yang tepat dan seharusnya Jobs menggunakan metode pemilihan
keputusan dimana keputusan penurunan harga iphone didiskusikan oleh seluruh
bagian dari product iPhone dan juga membuat pertanyaan “Tucker Framework” yang
dikembangkan dan dimodifikasi untuk menguji penurunan harga $200.

Kesimpulan:
Jadi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting supaya setiap masalah yang
datang dapat segera diatasi dan tidak menghambat tujuan dari organisasi itu sendiri. Oleh karena itu
dalam pengambilan sebuah keputusan harus mempertimbangkan cara mencari informasi,
memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusannyaa dengan orang-orang yang ikut dalam
perusahaan itu jangan hanya keputusan sepihak saja, agar keputusan yang diambil dapat diterima
dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai