MAKALAH HIV Tugas3
MAKALAH HIV Tugas3
Dosen pembimbing
Ns.Puji Astuti,M.Kep,Sp.kep.MB
Nama kelompok:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah HIV/AIDS dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas HIV . Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang penyakit HIV/AIDS bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Tidak lupa kami ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini
BAB I
PENDAHULUAN
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit menular yang sangat mematikan dan masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Human Immunodefficiency Virus (HIV)
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan turunnya imun penderita
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sedangkan Acquire
Immunodefficiency Syndrom (AIDS) merupakan tahapan akhir dari infeksi virus HIV, yang
terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah yang disebabkan oleh virus tersebut.
Menurut data Joint United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) tahun
2019 terdapat sekitar 3,8 juta orang terinfeksi HIV di dunia, 1,7 juta penderita HIV baru dan
690.000 kematian yang diakibatkan AIDS. Berdasarkan estimasi UNAIDS terdapat 4.100 kasus
HIV per hari dengan kelompok umur 15-24 tahun menyumbang sebanyak 31% kasus.
(2)Berdasarkan data WHO tahun 2019, terdapat 78% infeksi HIV baru di regional Asia Pasifik.
Sekitar 5,8 juta orang dengan HIV/AIDS dan total infeksi baru sebanyak 300.000 kasus, lebih
dari seperempat infeksi HIV baru terjadi di antara kelompok umurberusia 15-24 tahun.
Indonesia berada pada peringkat ketiga dengan pertumbuhan penyebaran HIV terbesar di
antara Negara-negara Asia Pasifik setelah China dan India. Jumlah infeksi baru HIV di Cina
sebanyak 88.000, India sebanyak 69.000 kasus dan Indonesia sebanyak 46.000 kasus. UNAIDS
mencatat penyebaran HIV di Indonesia tumbuh 16% tiap tahunnya.
Salah satu kelompok
Salah satu kelompok yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS adalah remaja.Hal ini
dikarenakan permasalahan menonjol di kalangan remaja cenderung mengarah pada Tiga
Permasalahan Kesehatan Reproduksi Remaja yaitu Seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA
(Narkoba, Psikotropika dan Zata Adiktif).(7) Kelompok remaja berdasarkan data World
Population Prospects 2019, diperkirakan berjumlah 1,2 miliar
atau 16% dari total penduduk dunia
B. TUJUAN
1. mengetahui definisi HIV
2. mengetahui penularan hiv
3. mengetahui etiologi HIV
4. mengetahui patopisiologis HIV
5. mengetahui pencegahaan HIV
6. mengetahui cara pengobatan HIV
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya
tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit
B. Penularan HIV-AIDS
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan HIV hanya bisa terjadi
lewat perantara cairan tubuh tertentu.Cairan tubuh tersebut yaitu darah, air mani, cairan pra
ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan ASI.
⁃ Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring).
⁃ Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.
⁃ Melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman
C.Etiologi HIV-AIDS
Human Immunodefisiensi virus (HIV) yang merupakan virus sitopatik yang diklasifikasikan
dalam family retroviridae, sub family lentiviridae, genus lentivirus. Berdasarkan strukturnya HIV
termasuk family retrovirus yang merupakan kelompok virus RNA yang mempunyai berat
molekul 0,7 kb (kilobase). Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing
grup mempunyai berbagai sub tipe. Diantara kedua grup tersebut, yang paling banyak
menimbulkan kelainan dan lebih ganas diseluruh dunia adalah grup HIV-1 (Owens et al., 2019).
D.Patofisiologis HIV/AIDS
Virus HIV-AIDS menetap dalam nucleus sel sehingga sel di rangsang untuk berkembang biak
dan akan keluar dengan menggunakan dinding sel sebagai selaput luar virus,melalui caraini T-
limfosi takan musnah. Untuk mengtahui virus HIV/AIDS menyerang daya tahan tubuh manusia
maka digunakan parameter limfosit (sel darah putih). Sellimfosit merupakan target utama pada
infeksi HIV, karena sel ini berfungsi sentral dalam sistem imun. Karakteristik utama infeksi HIV
dapat dilihat dengan penurunan jumlah limfosit serta penyebab kegagalan sistem imun secara
progresif dapat diamati dari perubahan tanda – tanda klinis pasien (Ruterlin&Tandi, 2014)
A (Abstinence)
Bagi yang belum menikah, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah adalah langkah
yang paling tepat untuk menghindari paparan HIV.
B (Be Faithful)
Bersikaplah saling setia kepada satu pasangan seks. Hindari perilaku berganti-ganti pasangan
untuk meminimalisir kemungkinan penularan HIV.
C (Condom)
Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik melalui vagina maupun melalui
dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan memilih pelumas yang berbahan dasar air.
D (Drug No)
Menghindari penggunaan narkoba, terutama melalui jarum suntik, bisa mencegah seseorang
terinfeksi HIV. Selain itu, menghindari berbagi pakai jarum suntik juga dapat mencegah
infeksi virus hepatitis B.
E (Education)
Pemberian informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan, dan
pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.
Meski sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang
dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut sebagai antiretroviral (ARV).
ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk
menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis obat ARV
adalah:
⁃ Efavirenz
⁃ Etravirine
⁃ Nevirapine
⁃ Lamivudin
⁃ Zidovudin
Selama mengonsumsi obat ARV, dokter akan memonitor viral load dan sel CD4 untuk
menilai respons pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan,
sedangkan pemeriksaan viral load dilakukan sejak awal pengobatan dan dilanjutkan tiap 3–4
bulan selama masa pengobatan.
POKOK BAHASAN
A. Cara penentuan diagnosa
1. Tes antibodi
Tes antibodi adalah metode pemeriksaan HIV dan AIDS yang paling umum. Antibodi adalah
protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respon terhadap kehadiran zat
asing, seperti virus. Cek HIV ini tujuannya bukan untuk mencari penyakit atau virus HIV, tetapi
menemukan protein untuk menangkal penyakit (antibodi). Protein ini dapat ditemukan di dalam
darah, urin, atau air liur.
Pemeriksaan HIV Ab-Ag adalah pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi yang ditujukan
terhadap HIV-1 atau HIV-2. Pemeriksaan HIV ini juga bertujuan untuk menemukan protein p24
yang merupakan bagian dari inti virus (antigen dari virus). Pemeriksaan Ab-Ag penting karena
biasanya butuh waktu beberapa minggu sampai antibodi terbentuk setelah infeksi awal meski
virus (dan protein p24) sudah ada dalam darah. Hanya ada satu tes antibodi-antigen yang
disetujui saat ini, yaitu tes Arsitek HIV Ag/Ab Combo.
3. Tes serologi
Ada tiga jenis tes serologi yang umum direkomendasikan sebagai pemeriksaan HIV dan AIDS,
yaitu:
- Tes ELISA
Pemeriksaan HIV ini mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2 yang dilakukan
dengan ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay) atau dikenal juga dengan EIA
(enzyme immunoassay). Untuk melakukan tes ELISA, sampel darah akan diambil dari
permukaan kulit Anda kemudian dimasukkan ke dalam tabung khusus. Sampel darah
kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Di laboratorium, sampel darah
dimasukkan ke cawan petri yang berisi antigen HIV. Antigen adalah zat asing, seperti
virus, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh merespons dengan cara memproduksi
antibodi. Jika darah Anda mengandung antibodi terhadap HIV, darah akan mengikat
antigen. Tes darah HIV yang satu ini akan diperiksa dengan menambahkan enzim ke
cawan petri tersebut untuk membantu mempercepat reaksi kimia. Jika isi cawan petri
berubah warna, Anda mungkin terinfeksi HIV. Hasil dari tes darah HIV dengan ELISA
bisa didapatkan dalam waktu 1-3 hari. Jika tes ELISA menunjukkan hasil positif, dokter
akan menyarankan tes lanjutan yang lebih spesifik, misalnya dengan tes Western bolt
untuk memastikan diagnosis HIV. Tes lanjutan atau pemeriksaan HIV penunjang
dianjurkan karena masih ada kemungkinan kecil antibodi salah menempel pada protein
non-HIV selama tes pertama. Itu sebabnya, diperlukan tes kedua untuk memastikannya.
D. Cara Penyebaran
Melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring). Dari ibu ke bayi
dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui. Melalui hubungan seks vaginal, anal, atau
oral tanpa alat pengaman.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
HIV/AIDS merupakan suatu penyakit menular yang sangat mematikan dan masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan turunnya imun penderita
sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sedangkan Acquire
Immunodefficiency Syndrom (AIDS) merupakan tahapan akhir dari infeksi virus HIV, yang
terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah yang disebabkan oleh virus tersebut.
Virus HIV-AIDS menetap dalam nucleus sel sehingga sel di rangsang untuk berkembang biak
dan akan keluar dengan menggunakan dinding sel sebagai selaput luar virus,melalui caraini T-
limfosi takan musnah. Untuk mengtahui virus HIV/AIDS menyerang daya tahan tubuh manusia
maka digunakan parameter limfosit (sel darah putih). Sellimfosit merupakan target utama pada
infeksi HIV, karena sel ini berfungsi sentral dalam sistem imun. Karakteristik utama infeksi HIV
dapat dilihat dengan penurunan jumlah limfosit serta penyebab kegagalan sistem imun secara
progresif dapat diamati dari perubahan tanda – tanda klinis pasien (Ruterlin&Tandi, 2014)
Daftar pustaka
https://www.alodokter.com/hiv-aids
https://hellosehat.com/seks/hivaids/cara-penularan-hiv/
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7861/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
https://www.alodokter.com/hiv-aids/pencegahan `
https://www.alodokter.com/hiv-aids/pengobatan