Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR ± FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PT.

GARUDA INDONESIA PEKANBARU

By : Gusnetti
Email : Gusnetynty@gmail.com
Pembimbing : Dra. Hj. Syofia Achnes, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi - Program Studi Usaha Perjalanan Wisata


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/Fax. 0761- 63277

Abstract

The purpose of this research is to know what are the factors that influenced of the
employee performance in PT. Garuda Indonesia Pekanbaru and what is the most dominant
factor that influenced to the employee performance in PT. Garuda Indonesia Pekanbaru.
This research used a qualitative descriptive method to analyzed the problem. Sample in
this research are 50 respondents, and the data collected by observations, interviews and
questionnaire. By using likert scale as the counting appliance to decided the length of intervals
Based on the result of research, factors which influenced of the employee performance in
PT. Garuda Indonesia Pekanbaru has two factors, they are individual factor and organizations
endorsement. The most dominant factor is the wages and salary factor from the individual factor
and the harmonious working relationship who from organizations endorsement factor. And
based of respondents, the individual factor such as education and experience does not influence
too much to their performance when they are working.

Keywords : human resource, performance, factors that influenced of the employee performance.

PENDAHULUAN strateginya, semua tidak berarti sama sekali


1. Latar Belakang Masalah tanpa orang±orang yang menggerakkan,
Sumber daya manusia merupakan melaksanakan serta merealisasikan rencana
peranan yang sangat penting dalam tersebut. Disamping itu sumber daya
perusahaan, karena sumber daya manusia manusia juga dapat menciptakan efisiensi,
menyebabkan sumber daya yang lain dapat efektivitas dan produktivitas perusahaan.
berfungsi atau dijalankan. Begitu pentingnya Melalui sumber daya manusia yang efektif
peranan sumber daya manusia, faktor ini ini mengharuskan pimpinan untuk dapat
menjadi penentu bagi maju mundurnya menemukan cara terbaik dalam
perusahaan. Karena betapapun hebat mendayagunakan orang-orang yang ada
gedung±gedung dan kantornya, besar modal dalam lingkungan perusahaanya agar
yang digunakan, luas jaringan tujuan-tujuan yang diinginkan dapat
pemasarannya serta matangnya rencana dan tercapai.

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 1


Dalam usaha pencapaian tujuan Di Pekanbaru, perusahaan
perusahaan, permasalahan yang dihadapi penerbangan ini banyak tumbuh dan
bukan hanya terdapat pada bahan mentah, bersaing di pasar. Berikut ini dipaparkan
alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang tabel maskapai penerbangan domestik yang
dan lingkungan kerja saja, tetapi juga beroperasi dari dan ke Pekanbaru lima tahun
menyangkut sumber daya manusia yang terakhir.
mengelola faktor-faktor produksi lainnya Tabel 1
tersebut. Data Maskapai Penerbangan Domestik dan Rute
Penerbangan Dari dan Ke Pekanbaru.
Setiap perusahaan membutuhkan Airlines
sumber daya manusia yang mampu bekerja Tahun Route
(Pekanbaru)
lebih baik dan lebih cepat, sehingga 2009 Garuda Indonesia CGK, PDG, BTH,
diperlukan sumber daya manusia yang Sriwijaya Air KNO
mempunyai kinerja (job performance) yang Riau Air Lines CGK, KNO
Lion Air CGK, BTH
tinggi. Kinerja atau prestasi kerja adalah
Wings Air CGK, KNO, BTH
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang Mandala Air BTH
dicapai oleh seorang pegawai dalam Batavia Air CGK,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan CGK, KNO
tanggung jawab yang diberikan kepadanya 2010 Garuda Indonesia CGK, PDG, BTH,
(Mangkunegara, 2002). Sriwijaya Air KNO
Riau Air Lines CGK, KNO
Ada tiga faktor yang mempengaruhi Lion Air CGK, BTH
kinerja pegawai atau karyawan menurut Wings Air CGK, KNO, BTH
Payaman J Simanjuntak (2005), pertama Mandala Air BTH
faktor kompetensi individu, faktor dukungan Batavia Air CGK,
organisasi dan faktor ketiga yaitu dukungan CGK, KNO
2011 Garuda Indonesia CGK, PDG, BTH,
manajemen. Sriwijaya Air KNO
Salah satu industri yang Riau Air Lines CGK, KNO
membutuhkan karyawan yang mempunyai Lion Air CGK, BTH
kinerja tinggi adalah industri jasa. Seperti Wings Air CGK, KNO, BTH
perusahaan penerbangan, perkembangan dan Mandala Air (Per BTH
Januari) CGK,
peningakatan jasa pelayanan perusahaan Batavia Air CGK, KNO
penerbangan dari tahun ke tahun semakin 2012 Garuda Indonesia CGK, PDG, BTH,
menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat Sriwijaya Air KNO
dilihat dari ketatnya persaingan kualitas Lion Air CGK, KNO
pelayanan, harga dan promosi diantara Wings Air CGK, BTH
Batavia Air BTH
sekian banyaknya perusahaan penerbangan. AirAsia CGK,KNO
Peranan pesawat terbang sebagai sarana BDO, KNO
transportasi menjadi semakin penting bagi 2013 Garuda Indonesia CGK, PDG, BTH,
dunia, yang secara langsung mendukung Sriwijaya Air KNO
pariwisata dan bisnis international. Dalam Lion Air CGK, KNO
Batavia Air (Per CGK, KNO, BTH
kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal Januari) CGK, KNO
utama yang harus diprioritaskan oleh AirAsia BDO, KNO
perusahaan penerbangan adalah kepuasaan Citilink CGK, BTH
pelanggan/penumpang yang bersumber dari Batik Air CGK
pelayanan yang diciptakan oleh karyawan Tiger Mandala CGK, JOG
Indonesia Air CGK
perusahaan. Semua itu dilakukan agar dapat
Sumber:www.garuda-indonesia.com,
bertahan, bersaing dan menguasai pasar. www.airasia.com, www.sriwijaya.co.id, www.riau-

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 2


airlines.com, www.lionair.co.id, www.tigerair.com, mendapatkan poin, poin tersebut bisa
www.batavia.com , www.citilink.co.id, ditukarkan dengan tiket gratis atau
www.batikair.com (12 Februari 2014)
memperoleh hak istimewa seperti
loket check-in khusus, tunjangan bagasi
Begitu banyak maskapai
ekstra dan akses ke ruang tunggu Garuda
penerbangan yang beroperasi dari dan ke
Indonesia di bandara.
Pekanbaru lima tahun terakhir ini, namun
Berdasarkan beberapa peningkatan
bisa kita lihat hanya beberapa maskapai
yang dicapai oleh PT. Garuda Indonesia
penerbangan yang mampu bertahan, salah
Pekanbaru, hal itu tidak terlepas dari kinerja
satunya Garuda Indonesia, dan hanya
karyawan dari masing±masing departemen.
Garuda Indonesia pula yang memiliki rute
Jumlah semua karyawan yang ada di PT.
penerbangan paling banyak dari dan ke
Garuda Indonesia Pekanbaru adalah 50
Pekanbaru. Prestasi ini tak terlepas dari
orang. Dari semua karyawan ini mempunyai
usaha karyawan untuk selalu menghasilkan
tugas dan tanggung jawab masing±masing
kualitas pelayanan yang memuaskan untuk
dalam menjalankan tuganya. Dalam hal
pelanggannya. Tidak hanya itu, PT. Garuda
inilah perusahaan wajib untuk selalu
Indonesia Pekanbaru juga mempunyai
memperhatikan apa faktor±faktor yang
banyak peningkatan prestasi lain seperti
mempengaruhi kinerja karyawannya. Dari
penambahan rute PKU±JKT yang tahun
segi faktor internal karyawan itu sendiri
2010 hanya 3 kali (PP) meningkat pada
serta faktor dukungan manajemen dan
2011 menjadi 4 kali (PP), 2012 meningkat
organisasinya. Hal ini dilakukan untuk
lagi menjadi 5 kali (PP), dan 2013 menjadi 6
mempertahankan kinerja karyawan yang
kali (PP) hingga sekarang. (sumber : hasil
tinggi serta peningkatan±peningkatan lain
wawancara penulis dengan Sales Marketing
agar tetap dapat bersaing di pasar. Karena
Executive PT. Garuda Indonesia Pekanbaru,
semakin tinggi kinerja karyawan akan
5 Februari 2014)
semakin mudah perusahaan dalam mencapai
Selain peningkatan penambahan rute
tujuannya.
hampir setiap tahunnya, terdapat juga
Begitu pentingnya perusahaan
peningkatan penjualan tiket dan jumlah
memperhatikan apa saja yang merupakan
member Garuda Frequent Flyer (GFF).
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Walaupun peningkatan penjualan tidak
secara signifikan maka penulis merasa
terjadi setiap tahunnya, namun juga tidak
tertarik untuk mengambil penelitian dengan
mengalami penurunan yang drastis.
Tabel 2
mengangkat judul : ³FAKTOR-FAKTOR
Data Penjualan Tiket Garuda Indonesia YANG MEMPENGARUHI KINERJA
Pekanbaru dan Jumlah Member Garuda KARYAWAN PADA PT. GARUDA
Frequent Flyer (GFF) Tahun 2011-2013. ,1'21(6,$ 3(.$1%$58´
Garuda Frequent 2. Rumusan Masalah
Tahun Penjualan Tiket
Flyer
2011 USD 20.279.263 9,249
Adapun identifikasi masalah yang
2012 USD 21.840.153 12,415 dapat diambil adalah sebagai berikut :
2013 USD 21.583.745 16,156 1. Apakah faktor±faktor yang
Sumber : PT. Garuda Indonesia Pekanbaru, 2014 mempengaruhi kinerja karyawan
pada PT. Garuda Indonesia
Garuda Frequent Flyer merupakan Pekanbaru ?
program member bagi pelanggan setia 2. Apakah faktor yang mendominasi
garuda, setiap pelanggan Garuda Indonesia kinerja karyawan pada PT. Garuda
yang terbang dengan garuda akan Indonesia Pekanbaru ?

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 3


3. Tujuan Penelitian perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Adapun tujuan penelitian ini adalah : kinerja karyawan adalah kemampuan
1. Untuk mengetahui faktor ±faktor apa mencapai persyaratan-persyaratan
yang mempengaruhi kinerja pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat
karyawan pada PT. Garuda diselesaikan pada waktu yang tepat atau
Indonesia Pekanbaru. tidak melampaui batas waktu yang
2. Untuk mengetahui faktor yang paling disediakan sehingga tujuannya akan sesuai
dominan mempengaruhi kinerja dengan moral maupun etika perusahaan.
karyawan pada PT. Garuda Dengan demikian kinerja karyawan dapat
Indonesia Pekanbaru. memberikan kontribusi bagi perusahaan
tersebut. Dari beberapa definisi diatas
TINJAUAN PUSTAKA penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja
1. Manajemen Sumber Daya merupakan hasil kerja yang dicapai
Manusia seseorang sesuai dengan tugas dan tanggung
Manajemen sumber daya manusia jawab yang dilaksanakannya dalam upaya
merupakan suatu proses perencanaan, pencapaian tujuan.
pengorganisasian, pengarahan dan 3. Faktor±Faktor Yang
pengawasan kegiatan±kegiatan pengadaan, Mempengaruhi Kinerja
pengembangan, pemberian kompensasi, Menurut Payaman S Simanjuntak
pengintegrasian, pemeliharaan, dan (2005), kinerja setiap orang dipengaruhi
pelepasan sumber daya manusia agar oleh banyak faktor yang dapat di golongkan
tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dalam 3 kelompok yaitu kompetensi
dan masyarakat (T. Hani Handoko, 1996). individu orang yang bersangkutan,
Sedangkan menurut Sadili Samsudin dukungan organisasi dan dukungan
(2005) manajemen sumber daya manusia manajemen.
adalah suatu kegiatan pengelolaan yang 1. Faktor kompetensi individu
meliputi pendayagunaan, pengembangan, Kompetensi individu adalah
penilaian, pemberian balas jasa bagi kemampuan dan keterampilan melakukan
manusia sebagai individu anggota organisasi kerja. Kompetensi seseorang dipengaruhi
atau perusahaan bisnis. oleh beberapa faktor yang dapat
2. Kinerja dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu :
Kinerja karyawan adalah tingkat a. Kemampuan dan Keterampilan
dimana para karyawan mencapai Kerja.
persyaratan-persyaratan pekerjaan (Henry Kemampuan dan keterampilan kerja
Simamora, 1997). Sedangkan menurut setiap orang dipengaruhi oleh kesehatan
Anwar Prabu Mangkunegara (2002), fisik dan jiwa individu yang bersangkutan,
³Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah pendidikan, akumulasi pelatihan, serta
hasil secara kualitas yang dicapai oleh pengalaman kerjanya. Kesehatan fisik dan
seseorang karyawan dalam melaksanakan jiwa individu membuat orang mampu dan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab tahan bekerja keras dan lama. Sebaliknya,
yang diberikan kepadanya. Sedangkan pekerja yang kekurangan gizi akan cepat
menurut Payaman J Simanjuntak (2005), lemah dan lelah, serta tidak mampu
kinerja adalah tingkat pencapain hasil atas melakukan pekerjaan berat. Demikian juga
pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja dengan gangguan kejiwaan akibat rasa
perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil frustasi dan masalah±masalah sosial
dalam rangka mewujudkan tujuan ekonomi membuat yang bersangkutan tidak

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 4


konsisten dan tidak terkonsentrasi kebutuhan±kebutuhan (needs) yang bersifat
melakukan pekerjaan. sosial±psikis, misalnya penghargaan,
Pendidikan dan pelatihan merupakan pengakuan, keselamatan, perlindungan,
bagian dari investasi sumber daya manusia keamanan, dan jaminan sosial.
(human investment). Semakin lama waktu Pada dasarnya motivasi dapat
yang digunakan seseorang untuk pendidikan memicu karyawan untuk bekerja keras
dan pelatihan maka semakin tinggi sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal
kemampuan atau kompetensinya melakukan ini akan meningkatkan produktivitas kerja
pekerjaan, dan demikian semakin tinggi karyawan sehingga berpengaruh pada
kinerjanya. pencapaian tujuan perusahaan. Sumber
Pengalaman kerja dapat motivasi ada tiga faktor, yakni kemungkinan
memperdalam dan memperluas kemampuan untuk berkembang, jenis pekerjaan, dan
kerja. Semakin sering seseorang melakukan apakah mereka dapat merasa bangga
pekerjaan yang sama, semakin terampil dan menjadi bagian dari perusahaan tempat
semakin cepat dia menyelesaikan pekerjaan mereka bekerja. Disamping itu terdapat
tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan beberapa aspek yang berpengaruh terhadap
yang dilakukan seseorang, pengalaman motivasi kerja karyawan, yakni : rasa aman
kerjanya semakin kaya dan luas, dan dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil
memungkinkan peningkatan kinerja. dan kompetitif, lingkungan kerja yang
b. Motivasi dan Etos Kerja. menyenangkan, penghargaan atas prestasi
Motivasi dan etos kerja sangat kerja dan perlakuan adil dari manajemen.
penting mendorong semangat kerja. Dengan melibatkan karyawan dalam
Motivasi dan etos kerja dipengaruhi oleh pengambilan keputusan, pekerjaan yang
latar belakang keluarga, lingkungan menarik menantang, kelompok dan rekan
masyarakat, budaya dan nilai ± nilai agama kerja yang menyenangkan serta kejelasan
yang dianutnya. Seseorang yang melihat akan standar keberhasilan.
pekerjaan sebagai beban dan keterpaksaaan 2. Faktor Dukungan Organisasi.
akan mempunyai kinerja yang rendah. Kinerja setiap orang juga tergantung
Sebaliknya, seseorang yang memandang pada dukungan organisasi dalam bentuk
pekerjaan sebagai kebutuhan, tantangan dan pengorganisasian, penyediaan sarana dan
prestasi akan menghasilkan kinerja yang prasarana kerja, pemilihan teknologi,
tinggi. kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi
Sedangkan menurut Barelson dan dan syarat kerja. Pengorganisasian
Steiner dikutip oleh Siswanto dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi
Sastrohadiwiryo (2003) mendefinisikan setiap orang tentang sasaran yang harus
motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk
sikap mental manusia yang memberikan mencapai sasaran tersebut. Setiap orang
energi, mendorong kegiatan atau perlu memiliki dan memahami uraian
menggerakkan dan mengarah atau jabatan dan tugas yang jelas.
menyalurkan perilaku kearah mencapai Demikian juga penyediaan sarana
kebutuhan yang memberi kepuasan atau dan alat kerja langsung mempengaruhi
mengurangi ketidakseimbangan. Kebutuhan kinerja setiap orang. Penggunaan peralatan
tersebut timbul akibat adanya berbagai dan teknologi maju sekarang ini bukan saja
hubungan. Kebutuhan dapat berwujud fisik± dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja,
biologis serta sosial ekonomis. Akan tetapi akan tetapi juga dipandang untuk
yang lebih penting adalah adanya

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 5


memberikan kemudahan dan kenyamanan sebagai seorang karyawan yang memberikan
kerja. sumbangan tenaga dan pikiran dalam
Kondisi kerja mencakup mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat
kenyamanan lingkungan kerja, aspek juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang
keselamatan dan kesehatan kerja, syarat ± diterima seseorang dari keanggotanya dalam
syarat kerja, sistem pengupahan dan jaminan sebuah perusahaan. Upah, merupakan
sosial, serta keamanan serta keharmonisan imbalan finansial langsung yang dibayarkan
hubungan industrial. Hal±hal tersebut kepada karyawan berdasarkan jam kerja,
mempengaruhi kenyamanan untuk jumlah barang yang dihasilkan atau
melakukan tugas yang lebih lanjut banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi
mempengaruhi kinerja setiap orang. tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif
Program keselamatan dan kesehatan kerja tetap, besarnya upah dapat berubah ± ubah
perlu ditingkatkan bukan saja untuk tergantung pada ukuran yang dihasilkan.
menghindari kecelakaan kerja, kerusakan Insentif, merupakan imbalan langsung yang
alat dan gangguan produk, akan tetapi juga dibayarkan kepada karyawan karna
untuk meningatkan kinerja karyawan atau kinerjanya melebihi standar yang
pekerja. ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain
Syarat ± syarat kerja yang memuat dari upah langsung di luar upah dan gaji
hak dan kewajiban serta kewenangan dan yang merupakan kompensasi tetap, yang
kewajiban pengusaha akan memberikan biasa disebut kompensasi berdasarkan
kepastian bagi pekerja untuk melaksanakan kinerja (pay for performance plan).
tugasnya dengan baik dan penuh tanggung Kompensasi Tidak Langsung, merupakan
jawab. Pemberian kompensasi yang adil dan kompensasi tambahan yang diberikan
layak melalui sistem pengupahan akan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap
mendorong setiap pekerja meningkatkan semua karyawan sebagai upaya
kinerjanya. Dalam hubungan industrial yang meningkatkan kesejahteraan para karyawan.
aman dan harmonis kinerja pekerja tidak Contohnya, berupa fasilitas±fasilitas seperti
perlu terganggu oleh demontrasi dan : Asuransi±asuransi, tunjangan±tunjangan,
pemogokan. uang pensiun dan lain sebagainya.
Kompensasi merupakan sesuatu 3. Faktor Dukungan Manajemen
yang diterima karyawan sebagai pengganti Kinerja perusahaan dan kinerja
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. setiap orang juga sangat tergantung pada
Pemberian kompensasi merupakan salah kemampuan manajerial para manajemen
satu pelasanaan fungsi MSDM yang atau pimpinan, baik dengan membangun
berhubungan dengan semua jenis pemberian sistem kerja dan hubungan industrial yang
penghargaan individual sebagai pertukaran aman dan harmonis, maupun dengan
dalam melakukan tugas keorganisasian. mengembangkan kompetensi pekerja,
Kompensasi merupakan biaya utama atas pengembangan kompetensi dapat dilakukan
keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam dengan pelatihan, demikian juga dengan
bisnis perusahaan. Kompensasi menjadi menumbuhkan motivasi dan mobilisasi
alasan utama mengapa kebanyakan orang seluruh karyawan untuk bekerja secara
mencari pekerjaan (Veithzal Rivai, 2005). optimal.
Adapun komponen ± komponen Menurut Veitzhal Rivai (2005)
kompensasi yaitu : Gaji, adalah balas jasa pelatihan secara singkat didefinisikan
dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan
sebagai konsekuensi dari kedudukannya kinerja saat ini dan kinerja di masa

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 6


mendatang. Sedangkan pengembangan dapat mendukung dan meningkatkan
manajemen adalah suatu proses bagaimana produktivitas karyawan.
manajemen mendapatkan pengalaman, 3. Faktor lingkungan eksternal
keahlian dan sikap untuk menjadi atau organisasi.
meraih sukses sebagai pemimpin dalam Faktor-faktor lingkungan eksternal
organisasi mereka. Karena itu, kegiatan organisasi adalah keadaan, kejadian, atau
pengembangan ditujukan membantu situasi yang terjadi di lingkungan eksternal
karyawan untuk dapat menangani organisasi yang memengaruhi kinerja
jawabannya di masa mendatang, dengan karyawan. Misalnya, krisis ekonomi dan
memperhatikan tugas dan kewajiban yang di keuangan yang terjadi di Indonesia tahun
hadapai sekarang. 1997 meningkatkan inflasi, menurunkan
Kinerja merupakan suatu konsep nilai nominal upah dan gaji karyawan, dan
yang multicated (banyak dimensi) artinya selanjutnya menurunkan daya beli
bahwa kinerja banyak dipengaruhi oleh karyawan. Jika inflasi tidak diikuti dengan
berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut kenaikan upah atau gaji para karyawan yang
adalah faktor lingkungan internal organisasi, sepadan dengan tingkat inflasi, maka kinerja
faktor lingkungan eksternal, dan faktor mereka akan menurun.
internal karyawan atau pegawai (Wirawan, Budaya masyarakat juga merupakan
2009). faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
1. Faktor internal pegawai karyawan. Misalnya budaya alon-alon asal
Yaitu faktor - faktor dari dalam diri kelakon dan mangan ora mangan asal
pegawai yang merupakan faktor bawaan dari kumpul mempengaruhi kinerja manusia
lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia Indonesia. Hal tersebut dapat menjelaskan
berkembang. Faktor - faktor bawaan, penyebab kinerja orang Indonesia rendah,
misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan misalnya jika dibandingkan dengan kinerja
fisik dan kejiwaan. Sementara itu, faktor- bangsa Jepang. Karena budaya tersebut, etos
faktor yang diperoleh, misalnya kerja manusia Indonesia lebih rendah jika
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, dibandingkan dengan etos kerja bangsa lain.
pengalaman kerja, dan motivasi kerja. Faktor-faktor internal karyawan
2. Faktor faktor lingkungan internal bersinergi dengan faktor ± faktor lingkungan
organisasi internal organisasi dan faktor±faktor
Dalam melaksanakan tugasnya, lingkungan eksternal organisasi. Sinergi ini
pegawai memerlukan dukungan organisasi mempengaruhi perilaku kerja karyawan
tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat yang kemudian mempengaruhi kinerja
memengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Kinerja karyawan kemudian
pegawai. Sebaliknya, jika sistem menentukan kinerja organisasi. Dan ketiga
kompensasi dan iklim kerja organisasi jenis faktor tersebut, faktor yang dapat
buruk, kinerja karyawan akan menurun. dikontrol dan dikondisikan oleh para
Faktor internal organisasi lainnya misalnya manajer adalah faktor lingkungan internal
strategi organisasi, dukungan sumber daya organisasi dan faktor internal pegawai.
yang diperlukan untuk melaksanakan Sementara itu, faktor ± faktor lingkungan
pekerjaan, serta sistem manajemen dan eksternal organisasi di luar kontrol manajer.
kompensasi. Oleh karena itu, manajemen Tugas manajer adalah mengontrol dan
organisasi harus menciptakan lingkungan mengembangkan faktor lingkungan internal
internal organisasi yang kondusif sehingga organisasi dan faktor internal pegawai.

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 7


Menurut Henry Simamora (1997) sehingga dapat di ambil suatu kesimpulan
faktor±faktor yang mempengaruhi kinerja (Rakhmat, 1999).
adalah : Faktor individual, yang terdiri dari 2. Populasi dan Sampel
kemampuan, keahlian, latar belakang, Populasi dalam penelitian ini adalah
tingkat pendidikan serta demografi. Faktor seluruh karyawan PT. Garuda Indonesia
psikologis, yang terdiri dari persepsi, Pekanbaru yang berjumlah 50 karyawan.
attitude, personality, pembelajaran dan Dalam menentukan jumlah sampel
motivasi. Faktor organisasi, yang terdiri dari menggunakan pendapat Arikunto (1996)
sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, yang mengatakan jika populasi kurang dari
struktur, dan job designe. 100 sebaiknya dipilih semua yang biasa
disebut dengan metode sensus atau disebut
METEDOLOGI PENELITIAN juga dengan sampling jenuh. Jadi
1. Desain Penelitian berdasarkan jumlah populasi maka pada
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini ditetapkan jumlah sampel
penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif, sebanyak 50 orang.
yaitu suatu proses penelitian dan 3. Teknik Pengumpulan data
pemahaman yang berdasarkan pada Pengumpulan data dilakukan dengan
metodelogi yang menyelidiki suatu cara observasi langsung kelapangan,
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada wawancara, dan kuesioner. Untuk
metode ini, peneliti membuat suatu wawancara dilakukan tanya jawab langsung
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, kepada pimpinan PT. Garuda Indonesia
laporan terinci dari pandangan responden, Pekanbaru, sedangkan kuesioner ditujukan
dan melakukan studi pada situasi yang kepada karyawan PT. Garuda Indonesia
alami. Deskriptif Kualitatif adalah dengan Pekanbaru.
cara mengelompokkan data yang di susun
sedemikian rupa, kemudian
menghubungkannya dengan teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan yang di
hadapi oleh organisasi atau perusahaan
4. Operasional Variabel
Variable Sub Variabel Indikator Sub Indikator
Faktor ± faktor Faktor a. Kemampuan dan 1. Kesehatan Fisik dan Jiwa
yang Individual keterampilan 2. Bakat (skill)
mempengaruhi 3. Pendidikan
kinerja 4. Pengalaman Kerja
karyawan
b. Motivasi 1. Gaji & Upah
2. Insentif
3. Tantangan dan Prestasi
4. Lingkungan Kerja
Faktor a. Sumber Daya 1. Sarana dan Prasarana
Dukungan 2. Teknologi
Organisasi dan b. Kepemimpinan 1. Adil dan Tegas
Manajemen 2. Pemberi Semangat

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 8


c. Kompensasi 1. Gaji dan Upah
2. Insentif
3. Tunjangan
d. Lingkungan 1. Hubungan Kerja
Kerja 2. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
e. Strategi 1. Uraian Jabatan dan Tugas
Organisasi 2. Pelatihan dan
Pengembangan
memperoleh total skor dari tanggapan
HASIL DAN PEMBAHASAN responden yaitu 894 poin, yang berada
1. Profil Umum Dan Identitas pada rentang kriteria 840±1000 (Sangat
Responden Tinggi), total keseluruhan dari faktor
a. Profil Responden Berdasarkan Jenis individual adalah 1631 poin yang
Kelamin berada pada rentang kriteria 1360-1679
b. Profil Responden Berdasarkan Usia (Tinggi).
c. Profil Responden Berdasarkan Latar 2. Faktor Dukungan Organisasi
Belakang Pendidikan (manajemen), yang terdiri dari indikator
d. Profil Responden Berdasarkan Masa sumber daya dengan sub indikator
Kerja sarana dan prasarana dan teknologi
memperoleh total skor 437 poin, yang
berada pada rentang kriteria 420±500
(Sangat Tinggi), indikator
kepemimpinan dengan sub indikator
adil dan tegas serta pemberi semangat
2. Rekapitulasi Hasil Tanggapan memperoleh total skor 432, yang berada
Responden Terhadap Faktor- pada rentang kriteria 420±500 (Sangat
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi), indikator kompensasi dengan
Kinerja Karyawan pada PT. sub indikator gaji dan upah, insentif
Garuda Indonesia Pekanbaru. serta asuransi dan jaminan sosial
Adapun hasil penelitian mengenai memperoleh skor 640, yang berada
faktor±faktor yang mempengaruhi kinerja pada rentang kriteria 630-750 (Sangat
karyawan terdiri dari dua faktor yaitu faktor Tinggi), dan indikator lingkungan kerja
individual dan faktor dukungan organisasi dengan sub indikator hubungan kerja
(manajemen) : dan keselamatan dan kesehatan kerja
1. Faktor Individual, yang terdiri dari memperoleh total skor 449, yang berada
indikator kemampuan dan keterampilan pada rentang kriteria 420±500 (Sangat
dengan sub indikator kesehatan fisik Tinggi), sedangkan indikator strategi
dan jiwa, bakat (skill), pendidikan dan organisasi dengan sub indikator uraian
pengalaman kerja memperoleh total jabatan dan tugas serta pelatihan dan
skor dari tanggapan responden yaitu pengembangan memperoleh total skor
737 poin, yang berada pada rentang 442 poin, yang berada pada rentang
kriteria 680±839 (Tinggi). Sedangkan kriteria 420±500 (Sangat Tinggi). Total
indikator motivasi dengan sub variabel keseluruhan skor untuk faktor
gaji dan upah, insentif, tantangan dan dukungan organisasi (manajemen)
prestasi serta lingkungan kerja

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 9


adalah 1819 poin, yang berada pada kompensasi, lingkungan kerja serta
rentang kriteria 1870±2309 (Tinggi). strategi organisasi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas b. Dari keseluruhan faktor±faktor yang
dapat diambil hasil akhir dari faktor mempengaruhi kinerja karyawan PT.
individual yang memperoleh total skor 1631 Garuda Indonesia Pekanbaru, adapun
poin dan faktor dukungan organisasi faktor yang paling dominan
memperoleh total skor 1819 poin dan jumlah mempengaruhi kinerja karyawan dari
total skor keseluruhan adalah 3450 poin faktor individual adalah faktor
yang berada pada rentang skor 3230-3989 motivasi/dorongan akan kebutuhan gaji
dengan hasil Tinggi. dan upah dan faktor motivasi insentif,
Dari sekian banyak faktor yang telah sedangkan dari faktor dukungan
mempengaruhi peningkatan kinerja organisasi faktor yang dominan
karyawan pada PT. Garuda Indonesia mempengaruhi adalah faktor hubungan
Pekanbaru, ternyata dapat kita lihat bahwa kerja dan faktor kebijakan upah dan gaji.
faktor yang paling banyak mendapatkan 2. Saran
jumlah skor tanggapan pada angket yang Berdasarkan kesimpulan diatas,
telah disebarkan peneliti adalah faktor maka penulis dapat memberikan saran-saran
motivasi atau dorongan akan kebutuhan sehubungan dengan tinjauan terhadap
upah dan gaji serta insentif dari faktor faktor±faktor yang mempengaruhi kinerja
individual dan dari faktor dukungan karyawan pada PT. Garuda Indonesia
organisasi faktor yang paling mempengaruhi Pekanbaru :
adalah faktor hubungan kerja dan kebijakan 1. Meskipun banyak dari faktor individual
upah dan gaji. Sedangkan faktor yang dan faktor dukungan organisasi yang
kurang mempengaruhi yaitu faktor telah terbukti mempengaruhi kinerja
pendidikan dan pengalaman kerja yang karyawannya, tetapi hal ini harus terus
berasal dari faktor individual. diperhatikan lagi terus menerus oleh
pihak garuda, karena persaingan di
PENUTUP dunia industri penerbangan akan
1. Kesimpulan semakin ketat dan akan mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian yang kinerja karyawan juga.
telah penulis jabarkan sehubungan dengan 2. Meskipun telah mengetahui faktor apa
faktor±faktor yang mempengaruhi kinerja saja yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada PT. Garuda Indonesia karyawannya, pihak garuda juga perlu
Pekanbaru, maka dapat diambil kesimpulan : mengetahui faktor lain yang mungkin
a. Bahwa yang menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja karyawannya.
mempengaruhi kinerja karyawannya ada
dua, faktor pertama adalah faktor DAFTAR PUSTAKA
individual yang terdiri dari kemampuan Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu
dan keterampilan serta motivasi. Akan Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
tetapi dapat dilihat juga faktor Rineka Cipta.
kemampuan dan keterampilan dengan Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
sub indikator pendidikan dan Personalia dan Sumber Daya
pengalaman kerja dianggap kurang Manusia. Yogyakarta : BPFE ±
mempengaruhi. Yang kedua adalah YOGYAKARTA.
faktor organisasi (manajemen) yang
terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 10


Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metodelogi
Penelitian Komunikasi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Samsudin, Sadili. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung : Pustaka
Setia.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003.
Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
Pendekatan Administratif dan
Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta :
Bagian Penerbitan STIE.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen
dan Evaluasi Kinerja. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Jom FISIP Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 11

Anda mungkin juga menyukai