Anda di halaman 1dari 7

BAB III

APLIKASI KASUS PATRICIA BENNER

Seorang anak laki – laki berumur 10 tahun bernama An.Tedi sudah tiga
hari muntah dan diare di rumah. Setelah berobat ke puskesmas klien dianjurkan
untuk dirawat di rumah sakit. Sekarang adalah hari kedua klien dirawat di rumah
sakit dengan diagnosa Medis DADS. Keluhan pada saat dikaji, Tedi merasakan
lemas, demam dan haus. Dari pemeriksaan fisik didapat TD : 100/70 mmHg,
Suhu : 39’70 C, RR : 28x/mnt, Nadi : 110x/mnt, konjungtiva anemis, turgor kulit
lama kembali.

BABAK I (Novice)
(scene1)

Di salah satu kamar Ruang Perawatan anak An. Tedi sedang berbaring di
tempat tidur dengan gelisah dan terlihat rewel. Ibu Tedi terlihat cemas sambil
mengusap anaknya berharap anaknya tenang dan tidak rewel.

(Narrator)
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam
level NOVICE bekerja. Ami adalah seorang mahasiswa keperawatan yang sedang
praktek yang ditempatkan di ruang anak tanpa latar belakang pengalaman dan
belum pernah bertugas di rumah sakit. Perintah yang jelas dan atribut yang
obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Oleh karenanya ia
didampingi oleh CI dalam memberikan petunjuk dan perintah untuk
melaksanakan asuhan keperawatan kepada An. Tedi.

Ami dengan perawat primer memasuki ruang perawatan An. Tedi. CI memberikan
petunjuk asuhan keperawatan untuk An. Tedi
CI : Selamat pagi Adek Tedi, apa yang di rasakan hari ini ? tadi
malam bobok nya nyenyak gak ?
Ibu Tedi : Tidur sebentar-sebentar suster, anaknya masih panas dan gelisah,
mencret
Tedi : Rasanya lemes
CI : Apakah juga merasa haus?
Tedi : iya
CI : Ami coba kamu ukur tekanan darah dan ukur urin outputnya.
Ami : Baik Bu. (kemudia Ami mengukur tekanan darah An. Tedi,
mengamati urin yang ditampung sejak 3 jam sebelumnya. Hasil
pengukuran TD 100/70 mmHg, urin output 60 ml dalam waktu 3
jam)

BABAK II (Beginner & Competent)


(scene 3)
(Setting)
Kamar An. Tedi.

(Narrator)
Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE
BEGINNER, dalam hal ini diperankan Ns Beginner. Ns Beginner adalah seorang
perawat lulusan DIII yang baru bekerja. Pada tingkatan ini perawat menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Peristiwa
ini terjadi pada hari berikutnya.... An. Tedi sedang tiduran, tetapi terlihat lebih
lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang
memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya.

(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan An. Tedi dengan kondisi TD
100/70 mmHg, An. Tedi mengeluh lemas dan haus dan mata terlihat cekung. An
Tedi masih rewel, ibu mengatakan anaknya masih mencret dari tadi pagi sudak 3
kali, konsistensi air saja.

Ns Beginer : (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan


An. Tedi seperti ini?. Coba Saya cek dulu. (kemudian
Ns. Beginer melakukan pengecekan, dan ternyata benar.
Ns. Beginer melanjutkan melakukan pemeriksaan fisik
dan mendapatkan turgor kulit lama kembali, mata
cekung, dan ingin minum terus, urin output 60 ml dalam
3 jam.
Ns. Beginer : (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi
saya lihat kondisi An. Tedi semakin memburuk,
dehidrasi belum teratasi, urine output hanya 60 ml dalam
3 jam, Saya pikir An. Tedi perlu penanganan lebih lanjut
lagi. Menurut saya An. Tedi perlu dilakukan
pemeriksaan ulang laboratorium .
Ns. Competente : (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan
mengangguk-angguk, kemudian meminta catatan medis
yang dipegang Ns Beginner.) Kamu betul Ns Gin. Mari
kita cek bersama-sama... (Ns Competent dan Ns
Beginner bersama-sama ke ruangan An. Tedi.
Ns. Competente : Selamat pagi Bu Ella. Bagaimana keadaan Adek Tedi
sekarang.
Ibu Ella : Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur
menunggui anaknya yangsedang tidur).
Ns. Competence : (mengamati keadaan An Tedi) Apakah Adek tedi masih
rewel, mencret,dan ingin minum terus
Ibu Ella : (mengambil napas dalam) masih suster. Dan matanya
juga agak celong, An Tedi terbangun dan langsung
menangis, melihat banyak orang di dekatnya, (Ibu Ella
mencoba menenangkan anaknya dengan mengusap-usap
An Tedi)
Ns Competence : Hem,,,,,,Baik Bu Ella kita periksa dulu ya. (sambil
mengambil tensimeter dan stetoskop. Ns. Beginner
membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns
Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala
dan selanjutnya melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns
Competence memeriksa turgor kulit perut. Semua yang
disampaikan ibu di perhatian secara seksama oleh Ns.
Competence).

(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada
kasus yang sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai
dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang
diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE
BEGINNER akan menjadi COMPETENT dengan menyelesaikan pembelajaran
dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah
penampilan pada tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan
reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat
menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi
dengan Ns Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau
Perawat Primernya.

BABAK III (competent, Proficience dan Expert)


(Narrator)

Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk


melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan
mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan.
Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan
keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan
pasien.
(Setting)
Nurse Station
(Scene 4)

Ns. Proficient : Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir An. Tedi


sudah dilakukan?
Ns. Competence : 15 menit yang lalu, diperiksa kalium, natrium urin,
tetapi hasilnya belum ada.
Ns. Profocient : Coba kita telepon petugas lab, tanyakan langsung
hasilnya. (hasil pemeriksaan natrium dan kalium
darah.).dan pengobatan yang diberikan zink 1x1 tab,
parasetamol, lacto 1x1 bungkus.

Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat An. Tedi untuk


berinteraksi/berdialog dengan Ibu Ella dan An. Tedi

Scene 5)
(Setting)
Ruang perawatan An Tedi

Ns.Proficient : Selamat Siang bu Ella, Bapak, dan keluarga.


Bagaimana keadaan An.Tedi sekarang?
Ibu Ella : (lemah, lesu, dan masih mencret). Mata masih cekung,
rewel, ingin minum terus, tapi sedikit-sedikit
Ns. Proficient : oh begitu ya? Memang kondisi An. Tedi masih Sangat
lemah, karena masih mencret, air kencing yang keluar
juga masih sedikit ya Bu.(kemudian Ns.Proficient
menjelaskan tentang proses penyakitnya kepada pasien
dan keluarganya)
Ibu Ella : ya, barangkali kuman masuk lewat jajanan yang tidak
bersih dan higienis,
(Narrator)
Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan
pembelajaran terus menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang
setingkat maupun konsultasi dengan level EXPERT.
Scene berikut menggambarkan bagaiman proses belajar seumur hidup itu
berjalan. Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT.
Perawat Expert dalam hal ini dapat berperan sebagai penyedia maupun juga
sebagai sejawat Perawat Primer atau bisa juga pembimbing seniornya. Perawat
EXPERT dalam hal ini memulai proses pembelajaran. Perawat EXPERT dalam
cerita ini adalah perawat senior dan ruang rawat ini.

(Scene 6)
(Setting)
Nurse Station
Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus An. Tedi

Ns. Expert : Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi An tedi?


Ns. Proficient : Saat ini kondisi An. Tedi masih lemah sesuai dengan hasil
pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Saya juga
mendapatkan data bahwa An. Tedi memang sering jajan
makanan di warung, karena dia sudah tau dengan jajan
Ns. Expert : Oh.....begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus
An.Tedi ini.

Kemudian Ns. Expert mengunjungi An. Tedi dan keluarganya di ruang rawat An.
Tedi.

(Scene 7)
Ns. Expert : Selamat siang ibu Ella dan bapak keluarga An. Tedi.
Tadi perawat Ns Profi sudah banyak bertanya dan
menjelaskan tentang kondisi An. Tedi. Saya harap An.
Tedi dan keluarga bisa menerima situasi dan kondisi ini
dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini
kondisi An. Tedi benar seperti apa yang sudah dijelaskan
oleh perawat teman kami.
Ibu Ella : Iya suster, saya berharap anak saya tidak mencret dan
demamnya turun, sehingga kami dapat pulang ke rumah
Suami Ibu Ella : Saya dan keluarga juga tak hentinya berdoa pada Tuhan
semoga anak saya cepat sembuhnya
Ns. Expert : ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan
kepada Allah SWT. Kami disini sebagai tim
kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang
menentukan Allah SWT
Ns. Expert : Baiklah...saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya
Ibu Ella dan keluarga bisa lakukan. Saya akan
memberikan gambaran / alternatif yang dapat An. Tedi
dan keluarga lakukan. Diharapkan setelah ini lebih
berhati-hati dalam memberikan makanan kepada anak-
anak, selain masih sangat rentan terhadap penyakit anak-
anak tidak mampu membedakan mana yang bersih dan
yang tidak.
Ibu Ella : terimakasih akan masukan dan nasehatnya

Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan.....

(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan
perawat dari tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner.
Semoga gambaran tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai