Seorang anak laki – laki berumur 10 tahun bernama An.Tedi sudah tiga
hari muntah dan diare di rumah. Setelah berobat ke puskesmas klien dianjurkan
untuk dirawat di rumah sakit. Sekarang adalah hari kedua klien dirawat di rumah
sakit dengan diagnosa Medis DADS. Keluhan pada saat dikaji, Tedi merasakan
lemas, demam dan haus. Dari pemeriksaan fisik didapat TD : 100/70 mmHg,
Suhu : 39’70 C, RR : 28x/mnt, Nadi : 110x/mnt, konjungtiva anemis, turgor kulit
lama kembali.
BABAK I (Novice)
(scene1)
Di salah satu kamar Ruang Perawatan anak An. Tedi sedang berbaring di
tempat tidur dengan gelisah dan terlihat rewel. Ibu Tedi terlihat cemas sambil
mengusap anaknya berharap anaknya tenang dan tidak rewel.
(Narrator)
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam
level NOVICE bekerja. Ami adalah seorang mahasiswa keperawatan yang sedang
praktek yang ditempatkan di ruang anak tanpa latar belakang pengalaman dan
belum pernah bertugas di rumah sakit. Perintah yang jelas dan atribut yang
obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Oleh karenanya ia
didampingi oleh CI dalam memberikan petunjuk dan perintah untuk
melaksanakan asuhan keperawatan kepada An. Tedi.
Ami dengan perawat primer memasuki ruang perawatan An. Tedi. CI memberikan
petunjuk asuhan keperawatan untuk An. Tedi
CI : Selamat pagi Adek Tedi, apa yang di rasakan hari ini ? tadi
malam bobok nya nyenyak gak ?
Ibu Tedi : Tidur sebentar-sebentar suster, anaknya masih panas dan gelisah,
mencret
Tedi : Rasanya lemes
CI : Apakah juga merasa haus?
Tedi : iya
CI : Ami coba kamu ukur tekanan darah dan ukur urin outputnya.
Ami : Baik Bu. (kemudia Ami mengukur tekanan darah An. Tedi,
mengamati urin yang ditampung sejak 3 jam sebelumnya. Hasil
pengukuran TD 100/70 mmHg, urin output 60 ml dalam waktu 3
jam)
(Narrator)
Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE
BEGINNER, dalam hal ini diperankan Ns Beginner. Ns Beginner adalah seorang
perawat lulusan DIII yang baru bekerja. Pada tingkatan ini perawat menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Peristiwa
ini terjadi pada hari berikutnya.... An. Tedi sedang tiduran, tetapi terlihat lebih
lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang
memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya.
(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan An. Tedi dengan kondisi TD
100/70 mmHg, An. Tedi mengeluh lemas dan haus dan mata terlihat cekung. An
Tedi masih rewel, ibu mengatakan anaknya masih mencret dari tadi pagi sudak 3
kali, konsistensi air saja.
(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada
kasus yang sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai
dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang
diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE
BEGINNER akan menjadi COMPETENT dengan menyelesaikan pembelajaran
dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah
penampilan pada tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan
reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat
menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi
dengan Ns Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau
Perawat Primernya.
Scene 5)
(Setting)
Ruang perawatan An Tedi
(Scene 6)
(Setting)
Nurse Station
Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus An. Tedi
Kemudian Ns. Expert mengunjungi An. Tedi dan keluarganya di ruang rawat An.
Tedi.
(Scene 7)
Ns. Expert : Selamat siang ibu Ella dan bapak keluarga An. Tedi.
Tadi perawat Ns Profi sudah banyak bertanya dan
menjelaskan tentang kondisi An. Tedi. Saya harap An.
Tedi dan keluarga bisa menerima situasi dan kondisi ini
dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini
kondisi An. Tedi benar seperti apa yang sudah dijelaskan
oleh perawat teman kami.
Ibu Ella : Iya suster, saya berharap anak saya tidak mencret dan
demamnya turun, sehingga kami dapat pulang ke rumah
Suami Ibu Ella : Saya dan keluarga juga tak hentinya berdoa pada Tuhan
semoga anak saya cepat sembuhnya
Ns. Expert : ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan
kepada Allah SWT. Kami disini sebagai tim
kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang
menentukan Allah SWT
Ns. Expert : Baiklah...saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya
Ibu Ella dan keluarga bisa lakukan. Saya akan
memberikan gambaran / alternatif yang dapat An. Tedi
dan keluarga lakukan. Diharapkan setelah ini lebih
berhati-hati dalam memberikan makanan kepada anak-
anak, selain masih sangat rentan terhadap penyakit anak-
anak tidak mampu membedakan mana yang bersih dan
yang tidak.
Ibu Ella : terimakasih akan masukan dan nasehatnya
(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan
perawat dari tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner.
Semoga gambaran tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.