Assalammualaikum w. w.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
MASYARAKAT RW 03 DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN
SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA”. Dalam rangka pemenuhan
tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Keluarga dan Komunitas.
Selesainya penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari dukungan beberapa
pihak. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala rahmat dan karunia-
Nya kepada kami dan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Tentunya karena keterbatasan yang dimiliki penyusun sebagai manusia, makalah
ini belum sempurna. Sehingga penyampaian atau pemberian kritik dan saran
mengenai penyusunan studi kasus ini sangat diharapkan oleh penyusun.
Wassalammu’alaikum w.w.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS 17
BAB 4 PEMBAHASAN 31
BAB 5 PENUTUP 32
DAFTAR PUSTAKA 33
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta
terikat oleh rasa identitas suatu komunitas (Koentjaraningrat, 1990; Wahit
Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat
ataupun komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas
tentang kesehatan sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses
tersebut dan dapat mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit
menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat
diupayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan
yang utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan
kesehatan yang akan diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang
diberikan tersebut merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan
oleh masyarakat, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau.
Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi
tepat guna sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah
seorang perawat komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi
masyarakat di wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana
yang tersedia di wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses
keperawatan yang ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas mengenai proses asuhan keperawatan komunitas.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana proses pemberian asuhan keperawatan komunitas ?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui proses pemberian asuhan keperawatan secara teori dan
mengaplikasikan kedalam praktik di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini, yakni:
a. Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b. Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara
teori
c. Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam
keperawatan komunitas.
d. Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan
komunitas
3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah :
a. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep
keperawatan komunitas.
b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan
komunitas.
c. Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat
diberikan untuk komunitas.
d. Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan individu di masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengkajian
1. Hasil Pengkajian
a. Data Inti
1) Demografi/Statistik
Wilayah RW III Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan
Kota Banjarnegara terbagi menjadi 7 RT, dengan data yang
terkumpul sejumlah 327 KK (Data dari Desa). Jumlah usia produktif
sebanyak 543 orang
Hasil pengkajian data demografi masyarakat desa Gumelem
Wetan akan disajikan sebagai berikut :
a) Batas wilayah sebelah barat : Desa Gumelem Kulon
b) Batas wilayah sebelah timur : Desa Derik
c) Batas wilayah sebelah selatan : Kecamatan Tambak Banyumas
d) Batas wilayah sebelah utara : Desa Kedawung
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
45%
55%
Gambar 1.1 Distribusi Jenis Kelamin Warga RW III Desa Gumelem Wetan
Kecamatan Susukan
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar warga
RW III Desa Gumelem Wetan 54 % berjenis kelamin Laki-Laki dan 46 %
berjenis kelamin perempuan.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan (hasil Kuisioner)
Pendidikan
Tidak Tamat SD Tamat SD - SMP Tamat SMA Tamat Akademi / PT
10% 10%
16%
64%
Karyawan
Pabrik
31%
Wiraswasta
63%
PNS
6%
29%
47%
30%
47%
23%
30%
45%
25%
6% 4%
15%
75%
15%
85%
Masalah
No Data Fokus Etiologi
Keperawatan
1 DS :
a. Berdasarkan hasil Sumber daya Ketidakefektifan
wawancara dengan kader (pengetahuan) pemeliharaan
kesehatan kesadaran warga tidak cukup kesehatan (00099)
terhadap kebersihan
kurang.
b. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kader
kesehatan kesadaran warga
terhadap upaya
pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) masih
rendah.
c. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kader
kesehatan masih sering
ditemukan genangan air di
rumah warga setiap
inspeksi kader.
DO :
a. Jumlah usia produktif
tinggi 543 orang.
b. Hanya ada 10 % warga
yang punya tempat
sampah.
c. Rerata tingkat pendidikan
di RW 3 SMA
d. Banyak warga yang sibuk
bekerja di pabrik
e. Banyak warga yang
terdapat genangan air di
rumahnya
f. Terlihat jentik-jentik
nyamuk di genangan air
warga
2 DS :
a. Berdasarkan hasil Merokok Perilaku kesehatan
wawancara dengan kader cenderung berisiko
sesehatan banyak warga (00188)
yang merokok
b. Berdasarkan hasil
wawancara dengan
beberapa warga ventilasi
jendela rumah jarang
dibuka
DO :
a. Rerata penghasilan warga
1,5-3 jt
b. Budaya merokok tinggi
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
KET :
A : Kesadaran masyarakat terhadap masalah
B : Motivasi komunitas untuk mengatasi masalah
C : Kemampuan perawat untuk mengatasi maslaah
D : Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi masalah
E : Beratnya akibat jika masalah masih tetap
F : Cepat masalah teratasi
Skor penilaian 1-10
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber daya (pengetahuan) tidak cukup (00099).
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan merokok (00188)
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Perilaku a. Melakukan Warga RW 03 Desa Jumat, 2 Feb 2018 Lingkungan RW 03 Mandiri Joko
kesehatan senam sehat Gumelem Wetan Pukul 08.00 Desa Gumelem Wetan
cenderung bersama warga
berisiko
berhubungan b. Pembuatan Warga RW 03 Desa Sabtu, 10 Feb 2018 Lingkungan RW 03 Mandiri Joko
dengan merokok poster bahaya Gumelem Wetan Pukul 10.30 Desa Gumelem Wetan
(00188) merokok
Hasil
No
Kegiatan Waktu Dan Tempat Faktor
DX Respon / Hasil
Pendukung Penghambat
1. a. Mengadakan kerja Jumat, 9 Feb 2018 a. 80% warga hadir a. Warga terutama a. Partisipasi bapak-
bakti berkala rutin Pukul 08.00 mengikuti kerja bakti. ibu-ibu antusias bapak masih kurang.
Lingkungan Rw 03 dengan acara
Desa Gumelem
Wetan
b. Melakukan PSN secara Jumat ,9 Feb 2018 b. Didapatkan hasil b. Semua peserta PSN b. Warga kurang
bersama-sama Pukul 08.00 penurunan antusias dengan memiliki kesadaran
Lingkungan Rw 03 kualitas bebas jentik kegiatan. dalam membersihkan
Desa Gumelem dari rata-rata tiap RT area dan tempat yang
Wetan 90% menjadi 75%. berpotensi menjadi
sarang nyamuk.
c. Pembentukan jumantik Selasa, 13 Feb 2018 c. Ada 4 orang kader c. Suport system yang c. Kader yang ditunjuk
di tiap keluarga Pukul 10.00 baru yang menjadi baik dari kader masih merasa
Posyandu RW 03 kader mandiri keluarga. kesehatan lain pada sungkan dengan tugas
Desa Gumelem kader yang baru yang diemban
Wetan
d. Pendidikan kesehatan Kamis, 22 Feb 2018 d. 85% warga mampu d. Antusiasme peserta d. Peran serta bapak-
tentang pentingnya Pukul 10.00 menyebutkan manfaat tinggi. bapak masih kurang.
PSN da pentingnya PSN
secara rutin .
2. a. Melakukan senam sehat Jumat, 2 Feb 2018 a. Ada 35 peserta senam a. Antusiasme peserta a. Tidak semua warga
bersama warga Pukul 08.00 yang hadir. tinggi. undangan menghadiri
Lingkunan Rw 03 senam
Desa Gumelem
H. RENCANA TINDAK LANJUT
Asuhan keperawatan komunitas berfokus pada peningkatan dan pengembangan kesehatan komunitas dengan melihat berbagai
sektor yakni biopsikososiospiritual dan kultural. Konsep ini berkesinambungan dengan konsep model keperawatan Betty Neuman yang
bertujuan untuk stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Model health care system yang dikemukakan oleh Betty
Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah
komunitas.
Secara keseluruhan proses keperawatan yang kami terapkan fokus pada health education karena mayoritas keluarga memiliki
status kesehatan yang baik hanya perlu sedikit peningkatan untuk pola hidup bersih dan sehatnya. Tindakan penyuluhan yang dilakukan
dalam satu pertemuan kusus akan tetapi langsung face to face (satu persatu) yang dilakukan setelah memberikan kuisioner. Sebenarnya
hal ini kurang efektif karena proses keperawatan komunitas membutuhkan kontinu sehingga dapat melihat perkembangan status kesehatan
klien.
Oleh karena itu, dilakukan penanggulangan dengan cara memberikan leaflet dan melakukan contoh tindakan pengelolaan
sampah yang baik dan benar yang dilakukan pada salah satu keluarga sehingga setelah warga yang lain mengetahuinya diharapkan
tumbuh keinginan untuk melakukannya.
Sedangkan posyandunya mayoritas anak setelah usia 3 tahun sudah jarang ikut posyandu, lalu diberikan penyuluhan tentang
posyandu dan pentingnya mengikutkan balita posyandu sampai usia 5 tahun. Di desa ini posyandunya ada 4 : 2 madya dan 2 pratama,
kegiatannya rutin dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan kegiatan 5 meja. Tidak memiliki meja inovasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian asuhan keperawatan komunitas. Model health care
system yang dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan
kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan
sasaran pelayanannaya adalah komunitas.
5.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu
melakukan tindakan yang sudah diajarkan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC,
Ed. 9. Jakarta: EGC.