Anda di halaman 1dari 10

NASKAH ROLE PLAY

Disusun oleh
1. Desi Fiyolla (S17169)
2. Ega Nur Afida (S17174)
3. Ike Pratama Dewi (S17180)
4. Nadia Oktika Vera (S17192)
5. Okta Fiana Setia S (S17196)
6. Teguh Santoso (S17207)
7. Ukik Moeneta (S17209)
8. Yuni Purwanti (S17212)

SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2020/2021
NASKAH ROLEPLAY : TUGAS KESEHATAN KELUARGA

DENGAN RETARDASI MENTAL

Pengkajian

Perawat : Assalamualaikum. . . apa benar ini rumah keluarga Tn. X ?

Ny. B : (Berdiri didepan pintu). Waalaikumsalam. Iya benar. Ada

Apa ya? Silahkan duduk.

Perawat : Saya perawat Teguh, dari puskesmas clolo. Dipuskesmas

tempat saya bekerja saya mendapatkan tugas untuk

mengecek status kesehatan keluarga ibu dan bapak. Saya akan

menanyakan beberapa pertanyaan. Apakah ibu dan bapak

bersedia?

Tn. X : Apa pentingnya untuk keluarga kami? (tampak ketus).

Perawat : Tujuan dari identifikasi ini yaitu agar keluarga bapak dapat

memperoleh kesehatan yang lebih baik. Serta mendeteksi

kemungkinan yang akan terjadi/mengancam kesehatan keluarga

bapak.

Tn. X : Memangnya keluarga saya penyakitan?

Perawat : Bukan begitu bapak.

Tn. X : (memotong pembiacaraan perawat). Baiklah. .tapi jangan lama

lama.

Perawat : Bolehkah saya tahu, usia bapak dan ibu serta berapa orang yang

tinggal dalam rumah ini?


Tn. X : Saya umur 50 tahun (sembari meninggalkan ruangan).

Ny. B : Saya 45 tahun, kami mempunyai seorang anak laki-laki berumur

lima belas tahun bernama An. H.

Perawat : Bolehkah anak ibu dipanggil kemari?

Ny. B : Maaf anak sakit, dia sedang istirahat (Menundukkan kepala).

Perawat : Bagaimana kegiatan An. H disekolah bu? Apa dia sering

mengalami sakit?

Ny. B : An. H putus sekolah kelas lima SD. Keadaan anak saat teman

teman seumurannya dapat berjalan, dia belum bisa. Saat kelas dua

SD, tetangga selalu memanggil anak saya dengan sebutan idiot.

Perawat : (mendengarkan).

Ny. B : Saya sedih. . tetangga selalu meremehkan anak saya.

Perawat : Apakah ibu pernah memeriksakan penyakit anak ibu kerumah

sakit?

Ny. B : Pernah satu kali. Kata dokter anak saya mengalami cacat mental.

Perawat : Pernahkah ibu menanyakan dan mengetahui penyebab kewadaan

anak ibu seperti itu?

Ny. B : Tidak pernah, cuma sekali waktu periksa saja. Saya cuma curiga

kenapa anak saya mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.

Saya takut memang anak saya idiot seperti yang tetangga

bicarakan. Saat saya periksa kata dokter anak saya begitu karena

kurang asupan gizi saat masa kehamilan. Setelah itu saya tidak

pernah memeriksakan kembali karena tidak punya uang. Saya dan


suami hanya lulusan SD dengan pekerjaan menjadi seorang buruh

tani.

Perawat : Adakah kondisi lain yang mungkin dapat menjadi penyebab yang

ibu ketahui?

Ny. B : Sebelum saya hamil, saya pernah periksa ,kata dokter saya

mengidap penyakit Rubella. Ntah apa penyakit itu berbahaya atau

tidak saya juga tidak tahu.

Perawat : saat ibu melahirkan bagaimana status penyakit yang ibu derita

menurut dokter?

Ny. B : Saya melahirkan didukun beranak dekat sini sus. Saat itu suami

saya melarang saya melahirkan dibidan atau rumah sakit karena

tidak punya uang. Menurutnya dukun beranak tetangga saya lebih

ahli urusan melahirkan dan biayanya juga murah sus.

Perawat : Kapan ibu menyadari anak ibu mengidap penyakit tersebut?

Ny. B : Ya. . saat anak saya umur 9 tahun. Saat itu saya curiga karena

anak saya tidak dapat merespon seseorang yang berinteraksi

dengannya dengan tindakan yang sesuai. Dia cenderung

bertingkah laia sulit mengucapkan kata-kata. Dia juga tidak dapat

berbicar lantang layaknya anak seusianya. Jika kemauannya tidak

diberikan dia cenderung marah, pasif terhadap kondisi

sekelilingnya.

Perawat : Apakah tetangga ibu merespon baik keadaan anak ibu?

Ny. B : Tentu saja tidak, sebagian besar tetangga saya orang Madura.
Wataknya keras, keadaan anak saya menjadi hal yang aneh untuk

mereka. Mereka sering mengucilkan anak saya.

Perawat : Pernahkah ibu mendiskusikan terapi atau usaha penyembuhan

untuk anak ibu dengan suami?

Ny. B : Pernah. Tapi suami saya menolak. Dia enggan mengakui anak

saya. Dia menganggap An. H adalah beban dikeluarga ini.

Semenjak keadaan An. H begitu saya tidak pernah bertemu

dengan keluarga suami saya, karena dilarang.

Perawat : Tapi, apakah Tn. X tetap baik dan mecukupi kebutuhan keluarga

ibu?

Ny. B : Tetap. Tapi dia menolak jika saya membicarakan tentang keadaan

An. H. Saat dia marah dia akan memukuli An. H. Setelah itu dia

akan kembali baik.

Perawat : Apakah keluarga ibu sering meluangkan waktu bersama untuk

rekreasi atau liburan?

Ny. B : Ya, mana pernah sus. Paling anak saya cuma nonton TV dirumah

bersama saya dan sesekali dengan suami saya.

Perawat : Em, usaha apa yang ibu telah lakukan untuk penyembuhan anak

ibu?

Ny. B : Ya Cuma ya saya ceritakan tadi itu sus, ditambah lagi saya berdoa

setiap selesai shalat berjemaah.


Perawat : Baik ibu, bolehkah saya melakukan pemeriksaan fisik pada An. H

dan keluarga untuk memastikan lebih jelasnya status kesehatan

keluarga ibu.

Ny. B : Boleh. (menuju kamar An. H).

Perawat : Baik ibu, saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada An. H.

Tujuan dari pemeriksaan fisik ini untuk mendapatkan data fisik

untuk menentukan status kesehatan keluarga.

Ny. B : Iya sus.

Perawat : Selamat siang adik, saya perawat X. Hari ini saya akan

melakukan pemeriksaan fisik pada adik. Apakah adik bersedia?

An. A : (senyum)

Perawat : Baik adik, jika adik setuju kita akan mulai untuk pemeriksaan

fisik ya?

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaa
Tn. X Ny. B An. H
n Fisik
Kepala Rambut besih, Rambut besih, Terjadi kebotakan, rambut

tidak ada luka tidak ada luka tipis, tidak ada luka

maupun benjolan maupun benjolan,


Tanda Vital N : 75 N : 78 Tidak terkaji

RR : 20 RR : 20

S : 37 S : 37

TD : 130/90 TD : 110/80
BB dan TB BB : 63 Kg BB : 49 Kg Tidak terkaji

TB : 165 cm TB : 155 cm
Mata Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Hidung Tidak bersekret Tidak bersekret Tidak bersekret
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, menelan

menelan tidak menelan tidak sulit tidak sulit, berbicara tidak

sulit jelas, kesulitan berbicara.


Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada benjolan, dan

benjolan, dan benjolan, dan kelenjar limfe tidak

kelenjar limfe kelenjar limfe tidak membesar, ada bekas

tidak membesar membesar operasi pengangkatan

kelenjar
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan paru

dan paru normal paru normal normal


Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada kembung

kembung kembung
Genital Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

keluhan
Tangan Tidak ada Kulit pada kedua Tidak ada keluhan

keluhan tangan mengelupas

akibat alergi sabun

pencuci tangan
Kaki Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

keluhan

Perawat : Baik adik, pemeriksaan fisiknya sudah selesai, adik hembat adik
pintar. Adik dapat bekerja sama dengan baik. Untuk latihan-

latihan atau tindakan selanjutnya kita akan lakukan besok pagi

jam delapan, apakah adik bersedia?

An. H : Hahahah (senyum).

Perawat : Begini buk dari hasil pemeriksaan fisik anak ibu. Dapat ditarik

diagnosa keperawatan yaitu: . . (Munculin gambar diagnosa).

Perawat : Baik ibu dari diagnosa yang didapatkan saya akan membuat

beberapa perencanaan pengobatan untuk An. H, Tindakan

selanjutnya akan dilaksanakan besok jam delapan ya bu, apakah

ibu bersedia?

Ny. B : Baik sus

Keesokan harinya

Perawat : Selamat pagi bu, sesuai dengan kontrak kemarin, hari ini saya

akan memberikan tindakan-tindakan dari rencana asuhan yang

yang kemarin.

Ny. B : Baik sus.

Perawat : Baik bu, kali ini kita akan mendiskusikan tentang retaedasi

mental. Menurut ibu retardasi mental itu apa?

Ny. B : Ya itu, retardasi mental ya penyakit idiot itu.

Perawat : Retardasi mental adalah penurunan intelegensi sehingga khasnya

anak RM memiliki kemampuan dibawah anak-anak yang normal.

RM ini bisa terjadi sejak lahir atau masa anak-anak.


Ny. B : Oh begitu sus?

Perawat : Menurut ibu apa yang menjadi penyebab dari retardasi mental?

Ny. B : Seperti kata dokter dulu, mungkin karena asupan gizinya kurang

ya?

Perawat : Iya, asupan gizi saat kehamilan merupakan salah satu penyebab,

penyebab lain yaitu genetik. Riwayat penyakit sang ibu saat hamil

dapat mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya.

Ny. B : Oh, rubella itu mungkin sus.

Perawat : Iya, betul ibu. Bagaimana apa kita akan terus meneruskan diskusi

ini atau ada yang ingin ibu tanyakan?

Ny. B : Iya sus, terusapa pencegahan agar retardasi mental ini tidak

terjadi?

Perawat : Deteksi sedini mungkin adanya penyakit retardasi mental, untuk

mengetahui dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu juga

upaya memperhatikan asupan gizi anak, memastikan asupan gizi

anak cukup baik saat melahirkan maupun saat masa pertumbuhan,

memberikan perlindungan pada anak misalnya imunisasi dini.

Ny. B : Lalu bagaimana dengan anak saya sus, hubungan keluarga saya

menjadi tidak seperti dulu. Saya ingin seperti keluarga lainnya.

Perawat : Anak retardasi metal mempunyai kekurangan dalam hal

intelegensi atau kemampuan, sehingga usaha seperti kursus,

pelatihan, kursus menjadi penunjang yang bermanfaat untuk

mendapatkan perkembangan yang optimal.


Ny. B : Oh begitu, lalu bagaimana dengan suami saya?

Perawat : Ibu harus memotivasi beliau, agar dapat menerima kondisi

sekarang. Sehingga dapat bersama-sama mementau pertumbuhan

An. H.

Ny. B : Adakah usaha lain yang dapat dilakukan?

Perawat : Bapak dan ibu bisa mengikuti konseling. Selanjutnya

perkembangan dan pertumbuhan anak H harus dipantau dan

diperhatikan.

Ny. B : Baik sus, saya akan melakukan hal itu. Saya ingin anak saya

sembuh atau suami saya dapat menerima keadaan anak saya.

Perawat : baik ibu, saya akan terus memantau perkembangan anak ibu,

terimakasih atas kerjasama ibu, ibu adalah ibu yang hebat saya.

Kalau begitu saya permisi ya bu.

Ny. B : iya sus, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai