Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara dilakukan dengan membagi dalam (6) enam kelompok pertanyaan sesuai dengan
teori evaluasi yang disampaikan oleh Wiliam N. Dunn, pertanyaan tersebut terdiri dari:

1. Efektifitas:
 Dalam pelaksanaan kebijakan program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako,
pihak mana saja yang terlibat? Apakah lembaga-lembaga tersebut efektif melaksanakan
tugasnya masing-masing?
 Apakah program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako sudah cukup mampu
meringankan beban pengeluaran pemenuhan kebutuhan pokok keluarga miskin?

2. Efisiensi
 Apakah pemerintah kelurahan/dinas sosial telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu
kepada masyarakat tentang kebijkan program bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako?
 Apakah terdapat pembaharuan data terkait penerima bpnt?

3. Kecukupan
 Apakah bpnt mampu mencukupi kebutuhan pokok warga miskin?

4. Pemerataan
 Apakah masih terdapat warga miskin di baadia yang tidak mendapatkan BPNT?

5. Responsivitas
 Apakah pemerintah kelurahan/dinas sosial selama ini mau memperhatikan masukan-
masukan serta kritik-kritik tentang kebijkan program bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako?
 Apakah kebijkan program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako sudah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat saat ini?

6. Ketepatan
 Sudah tepatkah kebijkan program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako dalam
meringankan beban pengeluaran masyarakat di kelurahan baadia kecamatan murhum
kota baubau?
PEDOMAN WAWANCARA

1. Efektifitas
 Apakah program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako, sudah cukup
baik dan cukup efektif dalam mencapai tujuan program tersebut?
 Apa kendanya/sebabnya sehingga program bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako, dikatakan sudah/belum cukup baik dan cukup efektif?
2. Efisiensi
 Apakah pemerintah kelurahan/dinas sosial melakukan sosialisasi dalam
pelaksanaan kebijakan program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako?

3. Kecukupan
 Apakah dengan adanya program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako
cukup bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pokok sehari-hari?
4. Pemerataan
 Apakah besaran biaya dan maanfaat program bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako, yang didistribusikan itu sama rata untuk semua penerima
manfaat? Berapa besaran tersebut, apakah ada peningkatan atau tidak?
 Untuk mendapatkan program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako,
apakah ada yang menjadi syarat tertentu sebagai penerima manfaat?

5. Responsivitas
 Bagaimana respon/tanggapaan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan
program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako?
 Bagaimaana tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan
program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako?

6. Ketepatan
 Apakah sudah tepat sasaran program bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako?
 Apakah pemerintah kelurahan/dinas sosial melakukan pemutahiran data
keluarga miskin?
PEDOMAN WAWANCARA

1. Efektifitas
Efektifitas dengan target kuantitas, waktu, dan kualitas
Kuantitas:
 Apakah jumlah program bantuan pangan non tunai (BPNT) sama dengan
bantuan sembako saat ini? Dan Bagaimana penyalurannya?
Kualitas:
 Apakah kualitas bahan pangan non tunai (BPNT)/sembako sesuai dengan apa
yangdiinginkan?
Waktu:
 Apakah waktu penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako sudah
terjadwal tiap tahunnya?
2. Efisiensi
 Apakah dalam proses pengambilan bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako memerlukan biaya bagi penerima manfaat?
 Syarat apakah yang di perlukan untuk dalam proses pengambilan bantuan
pangan non tunai (BPNT)/sembako?
3. Kecukupan
 Apakah program bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako ini cukup
memudahkan masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan pokoknya?
4. Pemerataan
 Apakah bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako ini telah merata untuk
masyarakat miskin?

5. Responsivitas
 Tanggapan atau respon masyarakat tentang bantuan pangan non tunai
(BPNT)/sembako apakah memuaskan dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat miskin?
 Apa yang dilakukan ketika terjadi kendala (saldo nol/belum masuk rekening
KPM, kartu rusak/patah, kartu hilang) ?
 Bagaimana tanggapan dari pemilik e-warong dengan adanya bantuan pangan
non tunai (BPNT) )/sembako?
6. Ketepatan
 Apakah ada ketentuan waktu/sasaran/jumlah/kualitas/harga/administrasi dalam
penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako
 Apakah bantuan pangan non tunai (BPNT)/sembako memang telah diberikan
kepada keluarga miskin?

PEDOMAN WAWANCARA

1. Efektifitas
 Apakah tindakan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat
membantu kebutuhan Pangan bagi masyarakat penerima bantuan pangan non
tunai?
 Apakah pemberian program bantuan pangan non tunai disalurkan dengan tepat
waktu setiap bulanya?
2. Efesiensi
• Apakah tindakan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat
membantu kebutuhan Pangan bagi masyarakat penerima bantuan pangan non
tunai?

• Apakah pemberian program bantuan pangan non tunai disalurkan dengan tepat
waktu setiap bulanya?
3. Kecukupan
 Apakah tindakan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat
membantu kebutuhan Pangan bagi masyarakat penerima bantuan pangan non
tunai?
 Apakah pemberian program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disalurkan
dengan Tepat waktu disetiap
4. Pemerataan
 Apakah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat mengurangi
Kesenjangan Sosial dimasyarakat?
 Apakah Penerimaan Bantuan Pangan Non Tunai di kelurahan Baadia sudah
Tepat Sasaran sesuai kriteria Yang berlaku?
5. Responsivitas
 Apakah Penerapan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Penerima Bantuan Pangan
Non Tunai ?
 Apakah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dapat Merubah Status
Sosial Penerimaan Bantuan Pangan Non Tunai Dimasyarakat?
6. Ketepatan
 Apakah Bahan Pangan dalam Program Non Tunai (BPNT) telah memiliki
Nutrisi yang seimbang bagi masyarakat penerima?
 Apakah sudah tercapai Tujuan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai
(BPNT) di kelurahan Baadia?

Anda mungkin juga menyukai