Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem penyerapan atau sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri. Sistem adsorpsi

biasa digunakan pada sistem penjernihan air, penyerap air pada septic tank,

sistem penyerapan limbah, sebagai katalis reaksi, penyimpan gas (gas

storage), sistem pendingin, pemurnian gas (gas purification), dan lain-lain.

Pada sistem adsorpsi, media penyerapnya disebut adsorben dan zat yang

terserap disebut adsorbat.

Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan cairan pada permukaan zat

penyerap (adsorbsi). Zat yang diserap disebut adsorbat. Zat padat terdiri dari

atom-atom atau molekul-molekul yang saling tarik menarik dengan daya tarik

Van Der Waals. Kalau ditinjau molekul-molekul di dalam zat padat, maka

gaya tarik menarik antara satu molekul dengan molekul yang lain

disekelilingnya adalah seimbang. Sebab gaya tarik yang satu akan dinetralkan

oleh yang lain yang letaknya simetri (atau resultantenya = 0) (Firdaus, 2021).

Pada proses absorpsi, molekul-molekul terhisap hingga ke bagian dalam

absorben. Adapun jenis- jenis absorben yang sering digunakan dalam

pengolahan limbah cair adalah zeolit, karbon aktif, dan silika gel (Ardika,

2017). Karbon aktif biasa digunakan untuk pemurnian air, pemurnian

gas/udara, pengolahan limbah, pemurnian logam serta keperluan medis.


Karbon aktif bisa dibuat dari berbagai macam bahan, selama bahan

tersebut mengandung karbon seperti batu bara, tempurung kelapa, kayu,

sekam padi, tulang binatang, kulit biji kopi, dan lain-lain. Indonesia sebagai

salah satu negara pengekspor batubara terbesar, memiliki potensi dalam

pengembangan batubara menjadi karbon aktif. Pada prinsipnya pembuatan

karbon aktif terdiri atas tiga proses yaitu pemilihan bahan dasar, karbonisasi,

dan aktivasi. Kualitas karbon aktif itu sendiri dipengaruhi dari perlakuan-

perlakuan pada saat proses pembuatannya (Ardika, 2017).

Isoterm adsorpsi menunjukkan hubungan kesetimbangan antara

konsentrasi adsorbat dalam fluida dan dalam permukaan adsorben pada suhu

tetap. Kesetimbangan terjadi pada saat laju pengikatan adsorben terhadap

adsorbat sama dengan laju pelepasannya. Persamaan yang dapat digunakan

untuk menjelaskan isoterm adsorpsi adalah Freundlich, Langmuir, dan

Dubinin – Radushkevich (Ardika,2017).

B. Maksud Percobaan

Untuk mengetahui peristiwa adsorbsi suatu larutan pada suhu tetap oleh
padatan.

C. Tujuan Percobaan

Mengamati peristiwa adsorbsi suatu larutan pada suhu tetap oleh

padatan.

D. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah proses dalam penentuan adsorpsi

isoterm menurut freundlich terhadap proses adsorpsi asam asetat

(CH3COOH) pada arang aktif (karbonaktif). Prosedur yang dilakukan

dengan penambahan karbon aktif ke dalam larutan asama setat dengan

variasi konsentrasi, kemudian ditutup dengan wraping hingga beberapa

menit agar larutan tidak terkontaminasi oleh lingkungan. Hal ini dilakukan

karena sifat larutan yang digunakan bersifat higroskopis terhadap

lingkugan. Kemudian dilakukan proses penyaringan sehingga

menghasilkan residu dan filtrat, lalu dititrasi dengan larutan standar

(NaOH) dan menggunakan indicator fenolftalein (PP) sebagai idikator

perubahan warna akibat perubahan PH larutan yang di titrasi.


DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Sirajul. 2021. “Penuntun Praktikum Kimia Fisika”. Universitas Mega

Rezky Makassar.

Ardika, A.J. 2017. “Absorbsi Senyawa Fosfat Total (PO 4) Dalam Air Buangan

Loundry Dengan Zeolit Termodifikasi”. Universitas Branuawijaya;

Malang.

Anda mungkin juga menyukai