Angkatan : XXX Nama Mata Pelatihan : Akuntabilitas Nama Peserta : Rinda Makuri Wulansari, S.Tr.Keb Nomor Daftar Hadir : 33 Lembaga Penyelenggara Pelatihan : BPSDM Provinsi KAL-TIM Pemateri : Drs. Muchlis Syachrini, MBA
1. Sebutkan dan berikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas ?
Nilai-nilai akuntabilitas terdapat 9 poin yaitu a. Kepemimpinan : lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah, dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya contoh : mampu memimpin rapat, dapat menjadi ketua kelompok. b. Transparansi : bertujuan mendorong komunikasi dan Kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan dan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan. Contoh keterbukaan informasi, keterbukaan dalam agenda rapat, keterbukaan dalam keuangan. c. Integritas : dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku undang-undang 1945, kontrak, kebijakan dan peraturan yang berlaku contoh: hadir dan absensi sebelum jam kerja, pulang tepat waktu. Menghadiri zoom meeting tepat waktu. d. Tanggung jawab : tanggung jawab institusi dan tanggung jawab perseorangan yang nantinya memberikan kewajiban bagi setiap individu dan Lembaga bahwa adasesuatu konsekuensi setiap tindakan yang telah dilakukan. Contoh menyelesaikan tugas tepat waktu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, melaksanakan piket harian. e. Keadilan : landasan utama dari akuntabilitas keadilan harus dipelihara dan dipromosikan pada lingkungan organisasi contoh membagi waktu kerja dan ibadah, memberikan nilai sesuai aturan. f. Kepercayaan : rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan contoh: berbicaraterus terang dan menjalankan perintah sesuai aturan. g. Keseimbangan : perlu kesimbangan antara akuntabilitas dan wewenangan serta harapan dan kapasitas. Contoh menjalankan hak dan kewajiban, dapat mengatur waktu h. Kejelasan : gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan contoh memberikan informasi sesuai fakta i. Konsistensi : menjamin stabilitas contoh konsisten dalam keputusan, konsisten terhadap tindakan dan ucapan. 2. Mengapa Akuntabilitas itu penting bagi seorang Bidan ? Akuntabilitas sebagai seorang bidan sangatlah penting dimana bidan harus mempertanggungjawabkan segala tindakan yang diberikan kepada pasien, manager dan organisasi tempat bekerja. Bertanggung jawab atas tindakan yang diambil untuk keluarga dan pasieen dan mampu mengevaluasi praktik professional dikebidanan. Bidan harus mampu menjadi tenaga professional yang bertanggung jawab dan berakuntabel yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasihat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, bayi baru lahir, Kesehatan reproduksi, dan Kesehatan anak guna untuk meningkatkan derajat Kesehatan ibu dan anak dan mampu menekan angka kematian ibu dan bayi. Serta bidan sebagai ASN dapat memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai nilai-nilai dasar akuntabilitas. 3. Bagaimana sikap anda apabila rekan kerja ada yang tidak berakuntabilitas? Yang saya lakukan jika terdapat rekan kerja yang tidak berakuntabilitas dimana saya akan memcoba mencari tahu memahami masalahnya kenapa rekan kerja melakukan hal negative, menghindari untuk langsung mengambil sikap terburu-buru. Mencoba mendiskusikan dengan teman kerja yang dapat saya percaya, menyampaikan hal terkait dan meminta pendapatnya. Karena hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan jika menemukan pandangan yang berbeda. Menyampaikan cerita hanya dengan orang yang dapat dipercaya, porsi yang tepat dan tidak berlebihan sehingga rekan kerja lain dapat memberikan pendapat yang seimbang, sehingga kita dapat berlaku bijak. Kemudian mencoba membicarakan dengan rekan kerja yang bersangkutan dan mencoba mendengarkan masalahnya. Berusaha untuk tetap berfikir positif. Memberikan nasehat yang positif dan baik bahwa perilakunya harus dirubah serta tidak melakukan tindakan yang buruk kembali. Jika tetap tidak mengalami perubahan atau tidak menunjukkan perubahan kearah yang positif mulai untuk membatasi diri terhadap dia. Harus bersikap tegas bahwa perilakunya salah. Jika orang tersebut masih melakukan tindakan negative juga atau bahkan dapat merugikan orang lain melaporkan kepihak atasan agar memperoleh teguran ataupun sanksi sesuai dengan kesalahannya. Tidak lupa untuk selalu berinstropeksi diri, berusaha untuk membentengi diri untuk tidak melakukan tindakan yang buruk. 4. Apa konsekuensi PNS bila tidak memiliki Akuntabilitas ditempat kerja dan masyarakat dilingkungannya? Jika seorang PNS tidak memiliki akuntabilitas dimana akan mengganggu citra PNS. Dimana seperti yang kita tahu citra PNS dmasyarakat sampai saat ini masih belum baik. Banyaknya bukti yang dapat kita lihat dan diakses baik itu berita koran maupun social media terkait dengan perilaku negative PNS. Terdapat banyaknya kasus yang menyeret PNS. Untuk itu pentingnya seluruh ASN untuk memiliki akuntabilitas dan berusaha mencapainya dimana harus wajib memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang PNS yang Amanah untuk mewujudkan nilai-nilai public. Konsekuensi PNS jika tidak memiliki akuntabilitas ditempat kerja dan masyarakat dilingkungannya dimana itu akan sangat merugikan banyak orang, baik itu individual, keluarga, masyarakat maupun negara. PNS juga akan menerima sanksi berupa hukum social akan dicemooh masyarakat, mendapat hukum administrative, juga akan mendapatkan hukum pidana yang berlaku sesuai peraturan hukum Negara Indonesia dan perundang-undangan. Untuk itu pentingnya seorang ASN memiliki sikap Akuntabilitas dimana kita harus memiliki dampak positive dimasyarakat berguna untuk negara dan memperbaiki kinerja PNS dan citra PNS agar dapat diterima dimasyarakat dengan baik.