Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN SAMPLE ANALISA GAS DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

1 dari 4

Ditetapkan Oleh
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur Rumah Sakit Umum Kota
PROSEDUR Tangerang Selatan
OPERASIONAL

Dr. Suhara Manullang. M. Kes


NIP. 19600721 198902 1 001
Pengambilan darah arteri (radialis, brakhialis, femoralis) untuk bahan
PENGERTIAN
pemeriksaaan gas darah
1. Untuk menilai status oksigenasi klien
TUJUAN 2. Untuk menilai keseimbangan asam basa
3. Untuk menilai efektifitas terapi oksigen atau penggunaan ventilator.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan
KEBIJAKAN Nomor : Tentang Kebijakan Pelayanan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan.
^Nilai Normal AGD~ ~ " '
1. pH ; 7,35 - 7,45
2. PaC02 3 5 - 4 5 mmHg
3. Pa02 : 80-100 mmHg
4. Sa02 : 95% atau lebih
5. HC03 : 22-26 mEq/Liter
6. T C 0 2 : 23-27 mmol/Liter
7. BE : 0 ± 2 mEq/Liter
PROSEDUR
8. Ca02 : 16-22 ml02/d
PENGAMBILAN SAMPLE ANALISA GAS DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2 dari 4

Karakteristik Nilai Abnormal

pH PCO HC03- Kompensasi Hasil


2
<7,35 >45 N Renal HC03-) Asidosis
Respiratorik
>7;45 <35 N ' Renal ( HC03-) Alkalosis
Respiratorik
<7,35 ; N <22 Respiratory! CO2) Asidosis Metabolik
Normal \ N >26 Respiratoryt CO2) Alkalosis Metabolik

1. Persiapanalat:
1.1 Heparin Cair
1.2 Disposible spuit 3 cc
1.3 Steroform
1.4 Alcohoi swab.
1.5 Bak instrumen.
1.6 Termometer
1.7 Ice Box
1.8 Plester.
1.9 Bengkok.
1.10 Perlakdanalasnya.
1.11 Alattulis.
1.12 APD sesuai kondisi pasien.

2. Persiapan klien :
2.1 Menjeiaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
(lihat SPO informed consent).
3. Pelaksanaan :
3.1 Cucitangan.
3.2 Persiapkan alat dan jaga privasi.
3.3 Atur posisi klien.
3.4 Pakai handscoon.
PENGAMBILAN SAMPLE ANALISA GAS DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

3 dari 4

3.5 Tentukan daerah yang akan di injeksi, raba kembali arteri radialis,
dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah
3.6 Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan alcohol
swab tunggu sampai kering.
3.7 Bilas spuit ukuran 3 cc dengan sedikit heparin 1000 ui/ml dan
kemudian kosongkan spuit, biarkan heparin berada dalam jarum
dan spuit
3.8 Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi olebjangan kiri
dengan cara kulit diregangkan dengan kedua jari, telunjuk dan
jari tengah sehingga arteri yang akan ditusuk berada diantara
dua jari tersebut.
3.9 Spuit yang sudah diheparinisasi pegang seperti memegang
pensil dengan tangan kanan, jarum ditusukkan kedalam arteri
yang sudah difiksasi tadi.
3.9.1 Pada arteri radialis posisi jarum 45°
3.9.2 Pada arteri brakhialis posisi jarum 60°
3.9.3 Pada arteri femoralis posisi jarum 90°
Sehingga arteri ditusuk, tekanan arteri akan mendorong
penghisap spuit sehingga darah dengan mudah akan mengisi
spuit, tetapi kadang kadang darah tidak langsung keluar. Kalau
terpaksa dapat menghisapnya secara perlahan-lahan untuk
mencegah hemolisis. Bila tidak berhasil jarum jangan langsung
dicabut, tarik perlahan lahan sampai ada dibawah kulit, kemudian
tusukan boleh diulangi lagi ke arah denyutan.
3.10 Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan
usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah
terhisapna udara kedalam spuit dan segera gelembung udara
dikeluarkan dari spuit.
3.11 Ujung jarum segera ditutup dengan steroform/gabus, jari kiri
menekan area tusukkan dengan alcohol swab kemudia fiksasi.
3.12 Spuit langsung dimasukkan kedalam ice box
PENGAMBILAN SAMPLE ANALISA GAS DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


K*G'A r - G ( . A R A A i , ; . -A A-.-.,(!
4 dari 4

3.13 Beri etiket laboratorium dengan mencantumkan nama pasien,


tanggal, jam.
3.14 Atur kembali posisi klien senyaman mungkin.
3.15 Rapihkan alat dan buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
ke dalam bengkok.
3.16 Lepaskan handscoon.
3.17 Cuci tangan.
3.18 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

1. IGD
2. IGD-VK
j UNIT TERKAIT
3. OK
4. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai