Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan anak usia dini merupakan investasi negara, jika ingin membangun bangsa Indonesia menjadi

negara yang memiliki nasionalisme, integritas dan karakter yang kuat, silahkan mulai dari usia dini.
Seperti jenjang pendidikan lainnya, jenjang PAUD menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan
orang tua. Minimnya kesadaran orang tua akan pentingnya PAUD, keterbatasan ekonomi keluarga, dan
terbatasnya anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk pengelolaan PAUD merupakan faktor-faktor
yang menghambat anak usia dini untuk mengenyam pendidikan. 

PAUD berperan penting dalam pendidikan anak, melalui PAUD, para guru dapat mendidik anak dengan
metode yang jelas dan melalui PAUD juga anak-anak dapat bermain dan membimbing energinya melalui
berbagai aktivitas olahraga, musik atau keterampilan manual. Anak-anak juga dapat belajar tentang
komunikasi interpersonal dan intrapersonal. Guru dapat secara bertahap memperkenalkan anak-anak
pada alfabet atau lingkungan membaca.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak anak usia dini yang belum mendapatkan layanan
pendidikan, terutama bagi masyarakat kurang mampu yang menjadi mayoritas penduduk pedesaan di
Indonesia. Sebab, antara lain, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini masih
sangat rendah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan dalam meningkatkan kualitas
anak tampaknya jauh lebih baik dibandingkan dengan pendidikan. 

Oleh karena itu, lingkungan yang baik untuk PAUD adalah lingkungan yang mendukung anak dalam
kegiatan tersebut. Memang benar faktor bawaan juga bisa mempengaruhi kecerdasan manusia, tapi
faktor lingkungan juga sama pentingnya. Jika didasarkan pada faktor bawaan, maka faktor lingkungan
adalah pembangunan. Tanpa kelimpahan lingkungan, modal dasar tidak akan berkembang atau bahkan
menyusut. Oleh karena itu, PAUD sangat penting bagi anak usia dini karena dapat membentuk karakter
anak serta membangun

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Seberapa Pentingnya Pendidikan Anak Usia
Dini?", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/lidya2000/605aa6b58ede481a06120e12/seberapa-pentingnya-
pendidikan-anak-usia-dini

Kreator: Lidya Syafni

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Mengajarkan nilai – nilai pada anak usia dini memerlukan strategi khusus. Hal itu dikarenakan
karakteristik anak usia dini yang sangat spesifik sehingga memerlukan perlakuan khusus. Seorang anak
usia dini tidak akan begitu saja percaya kalau diberitahu atau dijelaskan oleh gurunya tetapi ia akan
berusaha untuk menelusur mengapa bisa seperti itu. Kendala yang lazim terjadi adalah
kekurangmampuan guru, orangtua dalam mengajarkan sesuatu dan hal ini lebih dikarenakan guru atau
orang tua yang memperlakukan anak usia dini sebagai orang dewasa “mini” yang dapat menerima
penjelasan layaknya orang dewasa. Anak usia dini cenderung memperhatikan perbuatan orang dewasa
dari sekedar kata-kata atau informasi yang diterimanya. Hambatan lainnya adalah setting pembelajaran
yang tidak tepat, terutama di ruang kelas bagi anak usia dini. Setting yang tidak tepat akan
mengakibatkan kebosanan pada anak dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal.
Sebuah contoh adalah realita dimana anak yang menurut usianya belum layak untuk belajar membaca,
menulis dan berhitung tetapi sejak dini sekali sudah diajarkan. Kondisi demikian terjadi di sebagian besar
lembaga pendidikan anak usia dini di sekitar kita yang akibatnya anak akan kehilangan makna
pendidikan pada usianya. Anak cenderung diajarkan materi-materi ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga aspek emosional, moral, dan spiritual menjadi terabaikan.

Cara Mengajarkan nilai – nilai pada anak usia dini memerlukan strategi khusus. Hal itu dikarenakan
karakteristik anak usia dini yang sangat spesifik sehingga memerlukan perlakuan khusus. Seorang anak
usia dini tidak akan begitu saja percaya kalau diberitahu atau dijelaskan oleh gurunya tetapi ia akan
berusaha untuk menelusuri mengapa bisa seperti itu. Anak usia dini cenderung memperhatikan
perbuatan orang dewasa dari sekedar kata-kata atau informasi yang diterimanya.

ita akan membahas satu – persatu dari faktor tersebut. Faktor faktor yang pertama adalah lingkungan.
Faktor lingkungan ini memang sangat berpengaruh terhadapat pendidikan anak usia dini, yang dimaksud
faktor lingkungan di sini ialah berupa lingkungan fisik yang ada di PAUD seperti halnya adanya suara,
cahaya, suhu, dan desain kelas. Apabila lingkungan fisik tersebut terkontrol dengan baik maka anak usia
dini akan merasa nyaman dalam belajar. Contohnya ketika desain ruangan di dalam lingkungan kelas
belajar di desain dengan sangat menarik, anak akan lebih tertarik dan semangat untuk belajar.

Faktor kedua adalah faktor sosial. Faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan kecakapan sosial
anak. Di dalam kondisi sosial ini anak akan belajar bagaimana bekerja sama, berinteraksi; sehingga anak
akan belajar menghargai orang lain. Ketika faktor sosial berperan sangat baik di dalam pendidikan anak
usia dini, maka perkembangan belajar anak pun nantinya juga akan meningkat, khususnya dalam bidang
sosial.

Faktor yang lainnya adalah emosi, yakni emosional yang mempengaruhi anak belajar. Emosional disini
berkaiatan dengan motivasi anak dalam belajar. Ketika anak memiliki emosi yang bagus dia akan
semangat dalam belajar dan ketika mereka sedang dalam emosi yang tidak bagus anak usia dini
cenderung tidak mau untuk diajak belajar. Karena kondisi emosi tiap anak berbeda – beda, maka
pendidik memiliki tugas ekstra untuk mencari strategi yang dapat membangkitkan motivasi mereka
dalam belajar.

Faktor yang keempat adalah faktor fisik anak dalam mengikuti pembelajaran. Anak memerlukan
kesiapan fisik yang cukup baik untuk belajar. Kesiapan fisik yang dimaksud di sini adalah berkaiatan
dengan kondisi anak yang berkaitan dengan makan minum, istirahat, kecukupan waktu tidur, dan
aktivitas yang dilakukan. Ketika kondisi anak tidak dalam keadaan baik, misalnya terlalu lelah, hal
tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak dalam belajar. Ketika anak lelah anak akan tidak
semangat lagi dalam belajar. Oleh karena itu faktor kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di
PAUD, harus memperhatikan hal tersebut sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan
optimal.
Faktor yang terakhir adalah faktor menggunakan pembelajaran terpadu. Karena cara berfikir anak yang
holistik, pembelajaran yang dilakukan di PAUD sebaiknya menggunakan pembelajaran yang terpadu
untuk memudahkan mereka dalam menerima apa yang diajarkan oleh para pendidiknya

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "5 Faktor yang Berpengaruh terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/rezitaanggraini/54f82b88a33311ae608b4cf4/5-faktor-yang-
berpengaruh-terhadap-pendidikan-anak-usia-dini

Kreator: Rezita Anggraini

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

pendidikan berbasis fitrah adalah solusi untuk menumbuhkan kecerdasan


anak sejak usia dini. Tanamkan iman, adab dan akhlak sejak dini melalui
pembiasaan positif dan keteladanan. Berikan ruang dan fasilitasi kepada anak
untuk mengeksplorasi potensinya secara maksimal sejak usia dini. Dengan
demikian,  pada akhirnya segala potensi anak akan tumbuh dan berkembang
sesuai tahapan perkembangannya

Cara Mengajarkan nilai – nilai pada anak usia dini memerlukan strategi khusus. Hal itu dikarenakan
karakteristik anak usia dini yang sangat spesifik sehingga memerlukan perlakuan khusus. Seorang anak
usia dini tidak akan begitu saja percaya kalau diberitahu atau dijelaskan oleh gurunya tetapi ia akan
berusaha untuk menelusuri mengapa bisa seperti itu. Anak usia dini cenderung memperhatikan
perbuatan orang dewasa dari sekedar kata-kata atau informasi yang diterimanya.

Perspektif Republika.co.id,  pendidikan anak usia dini (PAUD)

https://republika.co.id/berita/q2kty6374/pendidikan-berbasis-fitrah-solusi-cerdaskan-anak-sejak-dini
lack of educational value in early childhood

Pendidikan Anak Usia Dini pada saat ini sangat penting dilaksanakan mengingat kondisi di masyarakat
yang kurang memperhatikan. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu cara untuk menyadarkan
masyarakat akan pentingnya pendidikan anak di usia dini agar membawa putra-putrinya ke dalam
suasana yang lebih baik di masa yang akan datang.

https://gears99.blogspot.com/2012/04/pendidikan-anak-usia-dini.html
https://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/makalah-rendahnya-kualitas-pendidikan.html

Ditengah era globalisasi ini, ternyata masih banyak kegelisahan didalam masyarakat. Kegelisahan
tersebut tidak hanya terbatas karena minimnya status sosial maupun keadaan ekonomi seseorang, akan
tetapi yang lebih memprihatinkan adalah karena kurangnya kreativitas. Sehingga berdampak pada
timbulnya kemalasan yang memunculkan banyak pengangguran. Salah satu faktor penyebabnya adalah
karena minimnya pendidikan di usia dini.

Pada tahun-tahun yang lalu, masyarakat masih menganggap bahwa pendidikan di usia dini belum
diperlukan. Dengan adanya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kini mulai
menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini.

Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Pendidikan tidak hanya
merupakan proses pembelajaran di sekolah dari mulai pendidikan dasar, menengah, sampai atas seperti
yang dicanangkan oleh pemerintah melalui program wajib belajar 12 tahun. Pendidikan sepertinya
sudah dimulai sejak kita lahir bahkan saat dalam kandungan hingga seseorang meninggalkan dunia ini.

https://www.prestasiglobal.id/mengenali-metode-pembiasaan-dan-penerapannya-untuk-anak-usia-
dini/

https://www.himedik.com/anak/2021/08/21/133000/penelitian-gen-orangtua-berpengaruh-pada-
keberhasilan-pendidikan-anak

ibu dan ayah masing-masing mewariskan setengah dari gen mereka kepada anak-anak mereka dan
meskipun separuh lainnya dari gen mereka tidak diturunkan, orangtua terus mempengaruhi sifat-sifat
anak.

Misalnya, orangtua dengan kecenderungan genetik yang lebih tinggi untuk belajar,maka kemungkinan


anak memiliki minat yang lebih besar dalam kegiatan belajar seperti membaca.

Konsep ini disebut pengasuhan genetik di mana menggambarkan bagaimana gen orangtua secara tidak
langsung  pengaruhi karakteristik anak-anak mereka.

Menurut Ahmad D. Marimba, pengertian pendidikan adalah adalah bimbingan atau bimbingan secara
sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya
keperibadian yang utama.

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html

Sekolah adalah jembatan perubahan. Melalui pendidikan, anak akan belajar banyak hal. Bukan
hanya perkara pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga akan berpengaruh pada
pembentukan mindset (pola pikir) dan terciptanya networking. Secara langsung atau tidak, hal
ini akan berpengaruh pada masa depan anak.

https://news.detik.com/kolom/d-6132401/memilih-sekolah-yang-tepat-bukan-yang-terbaik

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli/
pengertian pendidikan

pengertian lingkungan

https://www.sman1ampekangkek.sch.id/blog/pengaruh-lingkungan-terhadap-pendidikan-anak/

Akibatnya menyebabkan krisis moral pada anak usia dini seperti penyalahgunaan gadget dan
yang lainnya.namun sebenarnya hal ini dapat di atasi dengan cara pembentukan karakter yaitu
dengan menanamkan nilai hubungan yang baik dengan allah,dengan sesama,diri sendiri, dan
hubungannya dengan lingkungan.

Kalau anak-anak ketagihan bermain ponsel maka itu adalah kesalahan dari orang tua dan
lingkungannya. Anak adalah peniru yang ulung, dan biasanya meniru dan mencontoh dari
orang terdekat, terutama keluarga. Peran dari orang tua sangat penting. Jangan pegang
hape melulu.

Baiknya orang tua mengajak anak-anak untuk beraktifitas di luar ruang untuk merangsang
kemampuan motorik anak. Memperkenalkan gadget dan teknologi seperti Tablet dan PC
boleh saja, tetapi harus ada pembatasan dan penggunaan yang jelas.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain
dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia
makin menurun
Pendidikan Anak Usia Dini tidak lepas dari peran Tripusat Pendidikan, yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Masing-masing lingkungan tersebut memiliki peran yang
sama besar dalam pendidikan anak. ketiga lingkungan pendidikan tersebut juga memiliki timbal balik
dalam proses pendidikan anak.

Padahal banyak sekali manfaat yang di dapat pada pendidikan anak usia dini dintaranya yaitu
Membentuk kepribadian yang lebih matang, Melatih Kemandirian Sejak Dini, Terbiasa Mengikuti
Kegiatan Terstruktur,juga dapat mengantarkan anak lebih baik dalam mengolah emosi. Kecerdasan
emosi adalah bekal penting  dalam mempersiapkan anak usia dini  dalam menyongsong masa depan 
yang penuh dengan tantangan,  baik secara akademis maupun  dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan manfaat dari penulisan miniriset inipun yaitu untuk menjadi bahan acuan mendidik anak
bagi orangtua ataupun bukan orangtua agar dapat mendidik anak sejak dini dengan lebih baik lagi.

https://bpkpenabur.or.id/news/blog/5-manfaat-pendidikan-usia-dini-untuk-anak?page=320
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/2902

Dengan adanya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kini mulai menyadari
pentingnya pendidikan anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai