Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

Sigap Kepak (Sistem Pengaduan Kekerasan Perempuan


dan Anak)
Tanggal Implementasi Inovasi
Thursday, 02 January 2020
Kelompok Umum
Kategori Kategori 1
Pelayanan Publik yang inklusif dan berkeadilan
URL Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=wLxZmUyjf0Y
URL Bukti Iniasi Inovasi
https://drive.google.com/file/d/1gbRW88IHvaNZROM5kHghIlXuTuSFjQkM/view?usp=sharing
SURAT KEPUTUSAN
Terlampir

Ringkasan (5%)

Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan, setidaknya meliputi: implementasi, dampak,
dan relevansi inovasi dengan kategori yang dipilih.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dibawah naungan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) mulai
memberikan layanan Sistem PengaduanKekerasan Perempuan dan Anak (SIGAP KEPAK) melalui
berbagai macam media sosial diantaranya WA, Telegram, Instagram, Twitter, facebook, Tiktok, dan
youtube. Dengan adanya berbagai media sosial yang dapat diakses oleh masyarakat tanpa ada
batasan, maka pelaporan menjadi lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan penanganan kasus
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Program SIGAP KEPAK berdampak sangat signifikan kepada masyarakat terutama pada kelompok
rentan perempuan dan anak, sehingga dapat dengan mudah, cepat dalam pengaduan dan penanganan
kasus tindak kekerasan. Dan angka pengaduan kekerasan perempuan dan anak naik selama 2 tahun.
Ditahun 2020 sebanyak 155 kasus sedangkan di tahun 2021 sebanyak 163 kasus.

Melalui SIGAP KEPAK masyarakat Sidoarjo mudah mengakses layanan UPTD PPA melalui pengaduan
media sosial antara lain : WA, Telegram, Instagram, Twitter, facebook,Tiktok, dan youtube. Dimana
masyarakat sekarang sangat paham tentang penggunaan media sosial (IT).

Terlampir bukti dukung


Ide Inovatif (20%)

Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, kesesuaian permasalahan yang akan diatasi melalui
Inovasi dengan kategori yang dipilih, dan sisi kebaruan atau nilai tambah dari inovasi ini dalam konteks
wilayah Anda.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 600 kata.

Kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak menjadi tanggung jawab kita bersama. Faktor
ekonomi menjadi alasan utama kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga(KDRT). Kasus ini menduduki
peringkat pertama yang masuk dalam laporan UPTD PPA Kabupaten Sidoarjo. Laporan yang masuk ke
UPTD PPA tahun 2018 terdapat 137 kasus, tertinggi kasus KDRT 60 kasus, kedua kasus pencabulan 18
kasus. UPTD PPA menerapkan salah satu adanyapelaporan melalui telefon kantor yang bisa diakses
sesuai jam kerja pukul 07. 30 – 16.00 WIB, dengan adanyajam layanan
yang dibatasitersebut korban kurangmudah dan cepat mengakses layanan perlindungan
secara maksimal.

Melalui SIGAP KEPAK hasil pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam dua tahun
terakhir mengalami peningkatan, tahun 2020 ada 140 kasus yang dilaporkan dan sudah ditangani oleh
UPTD PPA. Tahun 2021 kasus kekerasan naik menjadi 163 kasus dengan rincian kasus kekerasan
terhadap perempuan sebesar 72 perempuan kasus sedangkan kasus kekerasan terhadap anak ada 91
anak kasus. SIGAP KEPAK bisa diakses dari media sosial diantaranya WA, Telegram, Instagram,
Twitter, facebook,Tiktok dan youtube.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui P3AKB yang membawahi UPTD PPA berperan serta untuk
memberikan pelayanan lebih maksimal melalui layanan SIGAP KEPAK, bisa diakses dari media sosial
diantaranya WA, Telegram, Instagram, Twitter, facebook,Tiktok dan youtube. Layanan SIGAP KEPAK
mempercepat proses laporan pengaduan dan penanganan kasus, mulai penanganan konsultasi hingga
penanganan pendampingan ke penegak hukum atau kepolisian. Selain itu harapannya adalah
Perempuan dan Anak di Sidoarjo akan merasa terlindungi dengan hadirnya pemerintah yang setiap
waktu siap memberikan bantuan dengan mudah dan cepat.

Tujuan dengan adanya SIGAP KEPAK masyarakat Sidoarjo dapat dengan mudah dan cepat
melaporkan adanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, karena masyarakat sekarang ini
hampir semua memahami dan mengakses media sosial.

Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
yang didukung dengan peran aktif antar OPD terkait, ORMAS, jejaring masyrakat dan pemerhati
perempuan dan anak. Program ini mempermudah proses pelaporan bagi korban tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak.

Ide utama dari program ini adalah untuk memberikan akses pelayanan pengaduan yang mudah, cepat
dan berkualitas, bagi seluruh masyarakat di wilayah Sidoarjo.

Salah satu sistem pengaduan yang ada di UPTD PPA dengan menggunakan telpon kantor proses
penanganan dibutuhkan beberapa tahap untuk mendapatkan layanan pengaduan , sedangkan dengan
adanya SIGAP KEPAK mempercepat proses penanganan pengaduan karena langsung dapat
melakukan konseling awal, melalui media sosial, WA, Telegram, Instagram, Twitter, facebook,Tiktok
dan youtube.
Terlampir bukti dukung

Signifikansi (25%)

Uraikan secara singkat bagaimana inovasi ini diimplementasikan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan penilaian/ asesmen yang dilakukan untuk mengukur dampak/ keberhasilan inovasi.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 600 kata.

UPTD PPA berdiri pada tahun 2002 dimana sebelumnya adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang menangani tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sidoarjo yang
dibentuk oleh beberapa pemerhati perempuan yaitu organisasi masyarakat serta beberapa perangkat
daerah terkait, dengan systempenanganan yang kurang maksimal karena terbatasnya sarana dan
prasarana serta keterbatasan sistem pengaduan, yaitu belum adanya pengaduan melaui media sosial
hanya terbatas pada telefon kantor yang mana jam pelayanan sesuai dengan jam operasional kantor
jam 07.30 – 16. 00 WIB.

Dengan berjalannya waktu pada tahun 2018 lembaga tersebut diambil alih oleh pemerintah daerah
melalui DP3AKB menjadi UPTD PPA yang mempunyai Sistem Pengaduan Kekerasan Perempuan dan
Anak (SIGAP KEPAK) melalui beberapa media sosial yaitu WA, Telegram, Instagram, Twitter,
facebook,Tiktok, dan youtube, memberi dampak yang sangat signifikan terhadap masyarakat Sidoarjo,
terutama bagi kelompok rentan yaitu Perempuan dan Anak yang sangat sering mendapat tindak
kekerasan yang mana pada tahun 2020 dengan jumlah 140 kasus, tahun 2021 terdapat 163 kasus,
dengan rincian kasus perempuan 72 orang sedangkan anak-anak sendiri 91 anak yang mendapat
tindak kekerasan.

Selain masyarakat dapat melaporkan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui
SIGAP KEPAK, masyarakat juga dapat memperoleh informasi tentang pencegahan, cara – cara
pelaporan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak lebih mudah dan cepat.

Untuk menjaga efektifitas SIGAP KEPAK evaluasi kita lakukan dengan merekap pengaduan yang
masuk setiap bulan, pada tahun 2021 terdapat 366 responden, 329 mendapat pelayanan sangat puas,
37 mendapat pelayanan puas, sedangkan untuk tindak lanjut pengaduan evaluasi dilakukan melalui
survey kepuasan masyarakat dengan metode scan barcode pada masing – masing petugas yang
menangani.

Program SIGAP KEPAK berhasil menigkatkan jumlah pengaduan serta penanganan kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Dapat dilihat dari data pengaduan yang
mana pada tahun 2020 terdapat 140 kasus, tahun 2021 163 kasus.

Terlampir bukti dukung

Kontribusi terhadap Capaian TPB (5%)

Jelaskan kontribusi nyata yang dapat diukur dari inovasi terhadap capaian TPB pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

*Untuk informasi TPB lebih lanjut dapat mengakses laman:

(http://sdgs.bappenas.go.id/)

Inovasi Sistem Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak berkontribusi terhadap capaian nasional
SDGs/TPB tujuan nomor 5, yaitu Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan
dan Anak terutama korban tindak kekerasan.

Dengan adanya inovasi ini masyarakat bisa melakukan laporan pengaduan langsung via telepon, WA,
Telegram, Instagram, Twitter, facebook,Tiktok, dan youtube . Segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan anak seperti diskriminasi, perdagangan orang (trafficking), kekerasan seksual,
eksploitasi dan pernikahan usia anak dengan cepat ditangani. Karena masyarakat tidak harus datang
langsung ke kantor cukup dari lokasi kejadian.

Terlampir bukti dukung

Adaptabilitas (20%)

Jelaskan bahwa inovasi telah diadaptasi/direplikasi/disesuaikan dan diterapkan oleh unit/instansi lain
atau memiliki potensi untuk direplikasi dengan menggambarkan luasan populasi dan kesamaan karakter
masalah yang dialami atau ada pada daerah lain.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 400 kata.

SIGAP KEPAK telah diterapkan di UPTD PPA, keberhasilan tersebut membuat beberapa daerah baik
dari Provinsi Jawa Timur maupun dari Propinsi – propinsi lain yang berkunjung ke UPTD PPA untuk
melakukan pembelajaran tentang pengaplikasian Sistem Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak
(SIGAP KEPAK), mulai dari Kabupaten Sumenep, Kabupaten Situbondo, Kota
Madiun, Kota Pasuruan, Kota Yogyakarta, Kota Metro Lampung, Kota Denpasar Bali, dan masih banyak
daerah lain yang ingin menerapkan sistem tersebut di daerah masing – masing untuk menangani
adanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang lebih cepat dan maksimal.

Terlampir bukti dukung

Keberlanjutan (20%)

Jelaskan sumber daya yang digunakan (berupa sumber daya keuangan, manusia, metode, peralatan
atau material), strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut (berupa strategi institusional, strategi
sosial, dan strategi manajerial), serta faktor kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) dalam
mendukung keberhasilan inovasi.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 600 kata.

Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan SIGAP KEPAK ini sebesar Rp. 6.750.000,- untuk
pembelian HP dan paket data selama setahun.

Pelaksana SIGAP KEPAK terdiri dari 10 orang dengan rincian 4 orang konselor umum, 3 orang konselor
hukum, 3 orang pengelola kasus.

Keberlanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan dengan adanya evaluasi serta penyegaran dasar
– dasar konseling melalui kegiatan penguatan bagi SDM yang dilakukan dalam bentuk pelatihan
konseling bagi SDM, manajemen kasus, system pencatatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak, serta persamaan persepsi bagi UPTD PPA dan Organisasi Perangakat Daerah(OPD) terkait agar
dalam penanganan kasus dapat sejalan serta mempermudah untuk berkoordinasi dengan para
pemangku kebijakan sehinggamendapatkan hasil yang maksimal.

Tahun 2022 jumlah pengaduan yang masuk melalui SIGAP KEPAK mulai Januari sampai Maret
sebanyak 45 kasus, hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai mengerti cara mengakses
pengaduan.Tim SIGAP KEPAK secara aktif mensosilisasikan program ini melalui pertemuan –
pertemuan dari tingkat desa sampai kabupaten, penyebaran leaflet, buku saku serta melalui media
sosial.

Program SIGAP KEPAK sudah berjalan sesuai dengan SOP pengaduan secara hotline yang tertuang
dalam SK Kepala Dinas P3AKB Nomor : 188/063/438.5.9/2020 Tentang : Penyediaan Layanan
Pengaduan Masyarakat Bagi Perempuan Korban Kekerasan Yang Memerlukan Koordinasi Kewenangan
Kabupaten Sidoarjo.

Terlampir bukti dukung

Kolaborasi Pemangku Kepentingan (5%)

Jelaskan pemangku kepentingan yang terlibat dan kontribusinya dalam merancang, melaksanakan,
mengevaluasi dan memastikan keberlanjutan inovasi ini.

Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang relevan.

Maksimal 200 kata.

Bupati Sidoarjo berkomitmen dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak melalui penguatan lembaga, yang tertuang dalam perbub No : 02 Tahun 2007 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan.

Dukungan instansi terkait yang selama ini dibutuhkan dalam proses penanganan kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak, diantaranya : Dinas Sosial sebagai rujukan rehabsos, Dinas Kesehatan
dan RSUD sebagai rujukan penanganan medis, Dinas Pendidikan, Dispenduk Capil rujukan untuk
pemenuhan hak anak sebagai rujukan Perlindungan Perempuan dan Anak, Polresta Sidoarjo,
Kejaksaan, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, sebagai rujukan proses hukum.
Untuk meningkatkan pelayanan SIGAP KEPAK agar lebih baik maka setiap 4 bulan sekali dilakukan
evaluasi melalui rapat koordinasi dan FGD dalam penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak
dengan para OPD terkait.

Kepedulian akan keterlibatan dari tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri menjadi ujung tombak
dalam menekan angka kekerasan terharap peremuan dan anak. Adanya layanan SIGAP KEPAK bisa
mendorong peran aktif masyarakat untuk berani melaporkan apabila mengetahui atau menjadi korban
kekerasan dengan mudah dan cepat.

Terlampir bukti dukung

Anda mungkin juga menyukai