Anda di halaman 1dari 2

Tanggulangi Kemiskinan, Sinergikan Gertak dan Baznas

.
TRENGGALEK – Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek tahun 2016-2021 salah satu program prioritas adalah
Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (GERTAK). Dalam pelaksanaannya, ternyata tidak
cukup ruang fiscal dalam APBD, sehingga perlu terobosan dalam pendanaan yang melibatkan
partisipasi masyarakat. Sarah satu diantaranya adalah melalui penyaluran dana zakat, infaq,
sadaqah dan wakaf.
.
Sebagai langkah awal, pada Februari 2017 lalu Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto Dardak
mengukuhkan kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Trenggalek
periode tahun 2016 – 2021. Dengan dukungan penuh dari bupati dan wakil bupati, dalam waktu
tiga bulan kinerja Baznas Kabupaten Trenggalek telah terlihat signfikan. Kaitan dengan itu,
sinergi dengan Gertak pun mulai bisa dilaksanakan , khususnya dalam hal penanggulangan
kemiskinan.
.
Gertak yang menyediakan pelayanan terpadu di Posko Gertak yang teletak di rumah dinas
Wabup Arifin, memverifikasi data kemiskinan di Trenggalek. Berdasarkan data yang terverivikasi
oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek , melalui Gertak inilah kemudian sebagai acuan bagi
Baznas untuk menetapkan sasaran penerima atau mustahik. “Dari pengajuan melalui Gertak,
kemudian dilakukan verivikasi, misalnya si A ini masuk dalam daftar warga miskin apa tidak,
klasifikasinya apa? Ketika tidak masuk dalam data kemiskinan maka kemudian akan dilihat
kelayakannya dibantu atau tidak,” jelas Ketua Baznas Trenggalek Mahsun Ismail.
.
Contoh lainnya untuk menangani kedaruratan. Jika ada rumah warga yang mau ambruk, atau
tiba-tiba terkena Bencana, sementara pemerintah belum bisa langsung menganggarkan di
APBD, maka data kedaruratan dari Gertak ini masuk ke Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas Sosial P3A), selanjutnya dinas mendisposisi kepada
Baznas untuk menindaklanjuti.
“Dana yang bisa kami berikan berupa swakelola, untuk beda rumah jumlahnya berkisar pada
angka 10 juta rupiah. Sebelum bantuan itu kami serahkan, maka kami akan menanyakan
kepada masyarakat di sekitar rumah warga yang akan mendapatkan penyaluran bantuan. Siap
apa tidak warga sekitar membantu kerja bakti? Jika belum siap, Maka bantuan belum bisa kami
salurkan. Sehingga tergantung juga pada masyarakat sekitar, mereka sebagai pemantik untuk
bergerak,” ujar Mahsun.
.
Sementara dari sisi pengumpulan, pada langkah awal gerak Baznas dengan mensosialisasikan
kepada masyarakat, diutamakan para ASN (Aparat Sipil Negara) dari bulan ke bulan berhasil
mengumpulkan dana dengan grafik yang terus meningkat. Pada tiga bulan pertama pada angka
seratus jutaan, terus meningkat pada bulan – bulan berikutnya, dan pada tahun ini sudah berada
di kisaran dua ratus Lima puluh jutaan setiap bulannya.
“Namun demikian ini masih jauh dari potensi yang ada. Diperkirakan, jika ASN tertib dalam
membayar zakat/infaq, satu persen saja misalnya, dalam setahun diperkirakan bisa mencapai
Rp 8 miliar pengumpulan zakat dari ASN saja. 
.
Sembari menggali potensi yang besar tersebut, Baznas Trenggalek didorong untuk
mengembangkan system pengelolaan yang amanah, professional , transparan dan akuntabel. 
Pada pengelolaan di tahun pertama, dari hasil audit akuntan public Drs. Inarejz Kamalawarta,
Yogyakarta No. 52/LA/III/2018 tertanggal 29 Maret 2018 didapatkan hasil wajar tanpa
pengecualian, ” kata Mahsun.
.
Untuk pendistribusiannya, pada Februari tahun lalu dengan bekal saldo dari BAZ-Yasin atau
lembaga sebelum Baznas sebesar 400 juta-an ditambah dengan pengumpulan di bulan – bulan
berikutnya, tercatat sudah ada lebih dari 3.920 orang menerima manfaat langsung dari ZISWAF
(Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf) pada tahun 2017. Dalam bentuk santunan biaya hidup,
santunan biaya berobat serta pembayaran premi BPJS bulanan. Sedangkan dari infak sebanyak
220 masjid/musala menerima bantuan pembangunan maupun renovasi, serta 67 rumah
keluarga miskin dibedah bersama dengan masyarakat dan beberapa komunitas. Adapun sampai
bulan juni 2018 Baznas Trenggalek telah membantu sejumlah 1.835 orang.
.
Sementara dalam kurun waktu satu tahun Gertak, sudah menerima aduan hingga 5.000 an
aduan. Dari jumlah tersebut hampir 99% ditindak lanjut. Hasilnya lebih banyak lagi penyaluran
baik untuk biaya hidup, biaya berobat, bantuan bagi difabel, sepeda bagi pelajar, gerobak bagi
pedagang kaki lima, bantuan untuk bencana musibah, pembayaran premi BPJS keluarga miskin.
Pada peringatan HUT RI tahun ini, juga dibedah 17 rumah tidak layah huni. 
.
Dengan melihat banyaknya aduan dari masyarakat ini, maka Baznas juga memacu bisa lebih
banyak untuk pengumpulan dana. “Untuk sementara kami memang focus pada ASN, namun ke
depan kami juga akan mencoba untuk menggandeng masyarakat umum, termasuk perusahaan
yang ingin membayarkan zakat,” pungkas Mahsun. (tin)

Anda mungkin juga menyukai