Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUDIT INTERNAL KIA

I. Pendahuluan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu dimonitor dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang
optimal bagi masyarakat baik dalam pelayanan kesehatan perseorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat.
Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini
bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
dilakukan analisis dan upaya perbaikan yang berkesinambungan, sehingga proses pelayanan akan menjadi lebih baik.

II. Latar Belakang


Data tahunan di seluruh dunia menunjukkan bahwa terjadi 358.000 kematian ibu dan 99% terjadi pada negara berkembang yang
penduduknya masih miskin. Sekitar 67% kematian ibu merupakan sumbangan dari 11 negara termasuk Indonesia (WHO, 2010)
Berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2017 jumlah kematian di Puskesmas Sukadamai Kecamatan Sukasekali 12 orang
dari jumlah sasaran 300 ibu hamil, cakupan K1 : 45% Cakupan K4 : 54% dan Deteksi ibu hamil Risti : 20% . Sedangkan tahun 2018
Jumlah Kematian Ibu meningkat menjadi 19 orang dari jumlah sasaran 320 Ibu hamil, walaupun terdapat peningkatan tetapi cakupan
pelayanan bagi ibu hamil belum memenuhi target yang ditetapkan K1 : 50% Cakupan K4 : 52% dan Deteksi ibu hamil Risti : 22%.
Berdasarkan data cakupan program diatas perlu kita lakukan pengkajian terhadap proses pelayanan yang diharapkan berdampak pada
peningkatan cakupan pelayanan dan penurunan angka kematian ibu dalam wilayah kerja puskesmas.
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.

Sehubungan dengan masih tingginya angka kematian ibu, maka focus kegiatan audit pada Tahun 2019 untuk UKM diprioritaskan pada
pelaksanaan program KIA, yang meliputi capaian kinerja program KIA, dan bagaimana pelaksanaan ANC oleh bidan di desa dan deteksi
dini risiko tinggi pada ibu hamil.

Agar pelaksanaan audit internal terhadap program KIA dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka disusun kerangka acuan audit
untuk program KIA.
III. Tujuan audit
Tujuan Umum:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan, dan capaian kinerja pelayanan KIA

Tujuan Khusus:
1. Melakukan penilaian capaian kinerja KIA Puskesmas
2. Melakukan penilaian kesesuaian proses pelaksanaan ANC
3. Melakukan penilaian kesesuaian proses pelaksanaan deteksi risiko tinggi kehamilan

IV.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan:


a. Lingkup audit:
1. Cakupan Program KIA : Cakupan program KIA Puskesmas dengan melihat Cakupan program KIA di tiap desa
2. Pelaksanaan deteksi risiko tinggi kehamilan oleh bidan di desa
b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan:
1. Audit di Puskesmas:
a). Melakukan audit terhadap capaian program KIA
V. Cara melakukan kegiatan:
a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:
1. Target cakupan pelayanan KIA Puskesmas Berdasarkan SPM
2. Prosedur (SOP) pelayanan ANC dan SOP deteksi risiko tinggi
b. Metoda untuk melakukan audit internal:
Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan
c. Instrumen Audit: (terlampir)
VI. Sasaran (Objek) audit:
- Bidan di desa
- Bidan Koordinator
- Bidan Penanggung Jawab PWS- KIA

VII. Jadual dan alokasi waktu :


BULAN & TANGGAL
No Kegiatan Audit Sasaran MARET JUNI SEPTEMBER DESEMBER
I II III I I II III I I II III IV I II III IV
V V
1 Kesesuian standar dengan Bidan di desa
Proses Pelayanan KIA Bidan Koordinator
Bidan Penanggung Jawab PWS-
KIA
2 Kesesuian Standar dengan Bidan di desa
Proses Pelayanan Ibu Bidan Koordinator
Hamil Risiko Tinggi Bidan Penanggung Jawab PWS-
KIA
3 Observasi : Bidan di desa
Register Kohort Ibu Bidan Koordinator
Laporan PWS Bidan Penanggung Jawab PWS-
Ketersediaan Buku KIA KIA

VIII. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan:


Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun
setiap tiga bulan sekali. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit dilaporkan kepada ketua tim audit untuk
dibahas bersama dalam tim audit internal.
IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:
Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit,
hasil analisis, dan rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan kegiatan audit internal harus
dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan audit.
Instrumen audit

Lampiran 1. Chek list capaian kinerja KIA:

Target Cakupan

No Indikator
1 Tahun TW TW TW TW IV TW TW TW TW
I II III I II III IV

1 K1 100% 25% 50% 75% 100%


2 K4 100% 25% 50% 75% 100%
3 Deteksi Risiko Bumil Risti 100% 25% 50% 75% 100%

Lampiran 2. Panduan Wawancara :

No Daftar pertanyaan Jawaban


1 Bagaimana cakupan program KIA
2 Mengapa cakupan .....tidak tercapai
3 Adakah upaya yang sudah dilakukan agar tercapai
4 Apa hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan
KIA
5 Bagaimana proses deteksi dini risiko tinggi dilakukan
6 Adakah kendala dalam pelaksanaan ?

Lampiran 3. Instrumen observasi pelaksanaan kegiatan deteksi dini ibu hamil

No Check list kegiatan yang diobservasi Hasil Observasi


1 Laporan PWS- KIA Bulanan
2 Register Kohort Ibu
3 Ketersediaan Buku KIA

Anda mungkin juga menyukai