Anda di halaman 1dari 4

ALLAHKU ADALAH YANG SETIA

@Tuhan Allah yang kita Imani adalah Allah yang mahakasih.


Kepenuhan Kasih Allah ini dinyatakan dalam berbagai peristiwa
hidup umat beriman. Sejak zaman PL, berbagai pengalaman iman
para tokoh yang menunjukkan adanya campuran tangan Allah
dalam kehidupan mereka. Ia membawa umatNya keluar dari
berbagai kesulitan dan menunjukkan kepadanya jalan menuju
kebahagian dan keselamatan.

@Salah satu contoh kisah tentang Allah yang setia pada umatNya
ini, diceritakan dalam bacaan pertama tadi. Di mana Nabi Yesaya
menubuatkan bahwa Tuhan akan datang untuk menolong umat
Israel. Tuhan datang untuk membebaskan mereka dari berbagai
penyakit; orang buta akan melihat, orang tuli akan mendengar,
orang bisu akan berbicara. Dan lebih dari itu, Tuhan akan
mengubah padang gurun Israel yang kering itu menjadi tanah
yang subur dan menghasilkan panen yang melimpah.

Bagi orang Israel, segala sesuatu yang terjadi di dalam hidupnya


dihubungkan dengan peran serta Tuhan. Penyakit, kegagalan dan
bencana alam, adalah tanda kutuk atau kemarahan Allah.
Sedangkan, yang baik dan menguntungkan itu adalah berkat dan
nikmat yg datang Allah.
@Pernah Allah tidak setia pada kita umat? Jika kita merenungkan
sejarah panjang perjalanan bangsa Israel, ditemukan bahwa Allah
Israel adalah Allah yang setia. Kesetiaan Allah itu diwujudkan
dalam Diri Yesus Kristus, Putera Tungga Allah. Dia datang ke dunia
untuk memenuhi janji – janji Allah yang dinubuatkan oleh para
nabi selama beribu – ribu abad lamanya. Yesus datang untuk
melepaskan dan membebaskan kita manusia dari berbagai
penyakit. Bukti pembebasan Allah ini ada dalam Mujizat
penyembuhan yg diceritakan dalam bacaan injil tadi.

Yesus menyembuhkan orang ketika Dia sedang dalam perjalanan


menuju wilayah Dekapolis. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah
kesibukan dan kelelahanNya sebagai manusia, Yesus tidak pernah
menolak orang yang membutuhkan pertolonganNya. Hal menarik
Ia yg dilakukan saat menyembuhkan adalah membawa orang itu
keluar dari kerumunan, menyentuh lidahnya dan mengusap
telinganya sehingga orang itu dapat mendengar dan berbicara.
Tindakan ini menunjukkan bahwa agar dapat bertemu Tuhan
dibutuhkan saat hening. Tuhan mengajarkan bahwa Allah hanya
ditemukan dalam keheningan hidup. Bukan dalam kerumunan,
pesta pora atau perkelahia, teriakan, umpat dan caci maki.

@Yesus menyembuhkan bisu dan tuli secara fisik. Ia sungguh


tidak mendengar dan juga tidak bisa berbicara. Namun, bisa juga
orang bisu dan tuli dalam injil hari ini mewakili kelompok
manusia tuli hati dan budinya. Di mana mereka yang tidak peduli
dengan ajakan dan udangan Tuhan. Mereka yang tidak mau
mendengar dan mewartakan kebaikan Tuhan. Dan tipe dari orang
yang masa bodoh, malas tahu dan tidak peduli dengan berbagai
ajakan untuk membangun komunikasi dan kehidupan yang lebih
baik dan beradap. Karakter orang yang egois dan tidak
menganggap orang lain, hanya karena kepentingan duniawi
semata.

@Semua peri hidup manusia ini tidak menyurutkan kasih Allah.


Yesus datang untuk mencari dan menyembuhkan semua
penyakit, termasuk penyakit – penyakit social, yang kepala protes
tanpa prestasi, yang suka mengeritik tanpa mau berubah, dan
yang suka melihat orang lain sebagai lawan atau musuh dalam
hidupnya. Yesus menyembuhkan semuanya ini, dan mendudukan
kita sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat yang
luhur. Kepada kita Tuhan menasihati untuk tidak menggunakan
waktu yang diberikanNya untuk perbuatan – perbuatan yang
tidak terpuji. Tetapi kita diajak untuk selalu membangun relasi
yang baik dengan Tuhan dalam doa, dan devosi – devosi kepada
Tuhan.

@Hari ini kita membuka Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2021.
Tema besar yang kita renungkan pada tahun ini adalah “Yesus
Sahabat Seperjalanan Kita”. Tema ini sejalan dengan bacaan –
bacaan hari ini. Di mana Allah selalu peduli dan tidak pernah
meninggalkan kita umatNya. Kepedulian Allah bagi kita umatNya,
sangat terasa pada masa pandemic covid-19 yang sudah
memasuki tahun kedua. Dalam pembatasan gerak social dan
kegiatan hidup, di tengah kematian dan kelumpuhan di berbagai
sector hidup, kita bersyukur kepada Tuhan, karena Dia masih
memberikan kita kesempatan untuk hidup dan berjuang. Inilah
sebuah mujizat.

Sebagai Sahabat, Yesus mengajak kita untuk selali dekat


denganNya. Bagaimana caranya untuk dekat dengan Yesus. Kita
coba seperti anak – anak Sekami (Baca KS, dan Doa Tiap Hari) Kita
coba luang waktu 10 menit sehari untuk bersama keluarga
membaca dan merenungkan kitab suci. Baca Kitab Suci berarti
mengulang kata – kata Allah. Sabda adalah jelmaan Allah sendiri.
Maka membaca dan merenungkan Sabda Tuhan berarti kita
menjadikan Tuhan sebagai sahabat di dalam seluruh langkah
hidup kita.

Tuhan dalam diri Yesus adalah Allah yang setia. Dia ada dalam
hidup orang – orang yang selalu mencari dan melaksanakan
kehendakNya. Untuk itu, jadikanlah Yesus Tuhan sebagai
jurumudi hidupmu, maka semuanya akan indah pada waktunya.
Amin

Anda mungkin juga menyukai