Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MENGKONSUMSI TEH SETELAH MAKAN TERHADAP

KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI BESI


PADA REMAJA PUTRI

Ida Royani1, Andi Alamanda Irwan2,dan Aridayanti Arifin3


1
Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar
2
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar
3
Mahasiswa Pre Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar

Abstrak
Latar Belakang: Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat
menyatakan bahwa kandungan tanin dan polifenol dalam teh dapat menghambat
penyerapan zat besi dalam saluran cerna yang merupakan pemicu terjadinya
anemia atau penyakit kurang darah. Karena zat tanin yang terdapat pada teh dapat
mengikat zat besi pada makanan yang dicerna, sehingga membuat penyerapan zat
besi atau Fe yang dilakukan oleh sel darah merah berkurang. Metode Penelitian:
Desain penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh mengkonsumsi teh setelah makan terhadap kejadian anemia
pada remaja putri di Sekolah Putri Darul Istiqamah Kabupaten Maros. Rancangan
yang digunakan adalah cross sectional. Analisis Bivariat yang digunakan yaitu
dengan sistem komputerisasi melalui uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Di
Sekolah Putri Darul Istiqomah Kabupaten Maros remaja putri yang memiliki
kebiasaan minum teh setelah makan secara rutin sebanyak 16 orang. Tidak ada
responden yang memiliki riwayat anemia berat dari ke 16 responden sedangkan
yang memiliki riwayat anemia sedang adalah 50%, anemia ringan adalah 31,2%,
dan tidak anemia adalah 18,7%. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara
kebiasaan minum teh setelah makan terhadap kejadian anemia pada remaja putri
di Sekolah Putri Darul Istiqamah Kabupaten Maros.
Kata Kunci: Anemia, Defisiensi Besi, Minum Teh.

PENDAHULUAN fungsinnya untuk membawa oksigen


Anemia secara fungsional ke jaringan perifer dalam jumlah
didefinisikan sebagai penurunan yang cukup (oxygen carryng
jumlah massa eritrosit (red cell mast) capacity).1
sehingga tidak dapat memenuhi
Berdasarkan hasil Riset Berdasarkan uraian diatas,
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) maka peneliti ingin mengetahui
tahun 2013, didapatkan hasil bagaimana pengaruh mengkonsumsi
prevalensi anemia pada remaja usia teh setelah makan terhadap kejadian
15-24 tahun adalah 18,4%. Hasil anemia pada remaja putri di Sekolah
riset lain dari Bagian Kesehatan Ibu Putri Darul Istiqamah Kabupaten
dan Anak Fakultas Kedokteran Maros.
Universitas Diponegoro, Semarang
membuktikan bahwa minum teh METODE PENELITIAN
setelah makan dapat mengakibatkan Desain penelitian ini adalah
terjadinya anemia. Dikarenakan survei yang bersifat analitik yang
minum teh paling tidak sejam dilakukan untuk mengetahui pengaruh
sebelum atau setelah makan akan mengkonsumsi teh setelah makan
mengurangi daya serap sel darah terhadap kejadian anemia pada remaja
terhadap zat besi sebesar 64%.4 putri di Sekolah Putri Darul Istiqamah
Penelitian yang dilakukan Kabupaten Maros. Rancangan yang
oleh Cornell University dan The digunakan adalah cross sectional.
USDA’s Agricultural Research Analisis Bivariat yang digunakan yaitu
Service (ARS). Ithaca, New York, dengan sistem komputerisasi melalui
Amerika Serikat menyatakan bahwa uji Chi-Square.
kandungan tanin dan polifenol Penelitian ini dilakukan di
dalam teh dapat menghambat Sekolah Putri Darul Istiqamah yang
penyerapan zat besi dalam saluran beralamatkan di Jalan Poros Makassar-
cerna yang merupakan pemicu Maros KM.25 Komp. City of Darul
terjadinya anemia atau penyakit Istiqamah Maccopa Kabupaten Maros,
kurang darah. Karena zat tanin yang Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan
terdapat pada teh dapat mengikat zat pada bulan Agustus 2017.
besi pada makanan yang dicerna, Populasi dalam penelitian ini
sehingga membuat penyerapan zat adalah Semua remaja putri di
besi atau Fe yang dilakukan oleh sel Sekolah Putri Darul Istiqamah
darah merah berkurang.5 Kabupaten Maros SMP-IT kelas IX,
SMA-IT kelas X, XI, dan XII yang
berusia 15-18 tahun sejumlah 68 diambil dengan menggunakan
orang. Sampel dalam penelitian ini metode total sampling.

HASIL PENELITIAN anemia (0,0%) sedangkan responden


yang tanpa riwayat anemia sebanyak
Tabel 1. Hubungan Kebiasaan Minum Teh
setelah Makan Terhadap Kejadian Anemia. 32 orang dengan persentase (66,7%).

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa remaja putri di
Sekolah Putri Darul Istiqamah
Kabupaten Maros yang memiliki
kebiasaan minum teh setelah makan
(Beresiko Anemia) yang memiliki
Berdasarkan tabel 1
riwayat anemia sebanyak 13
menunjukkan bahwa responden yang
responden (27,1%) menunjukkan
memiliki kebiasaan minum teh
bahwa terdapat pengaruh kebiasaan
setelah makan > 5 cangkir teh
minum teh setelah makan terhadap
berukuran 200 ml dalam sehari
kejadian anemia defisiensi besi pada
dengan rentan waktu minum teh ≤ 1
remaja putri di Sekolah Putri Darul
jam setelah makan (Beresiko Anemia)
Istiqamah Kabupaten Maros.
yang memiliki riwayat anemia
Penyerapan zat besi sangat
sebanyak 13 orang dengan perentase
dipengaruhi oleh kombinasi makanan
(27,1%) dan yang tidak memiliki
yang diserap pada waktu makan
riwayat anemia sebanyak 3 orang
makanan tertentu, terutama teh
dengan persentase (6,3%).
kental yang akan menimbulkan
Sedangkan responden yang memiliki
penghambatan nyata pada
kebiasaan minum teh setelah makan
penyerapan zat besi (Soehardi,2004).
≤ 5 cangkir teh berukuran 200 ml
Senyawa tanin dari teh yang
dalam sehari dengan waktu minum
berlebihan dalam darah akan
teh > 1,5 sampai 2 jam setelah
mengganggu penyerapan zat besi.
makan (Tidak Beresiko Anemia)
Tubuh kekurangan zat besi maka
tidak ada yang memiliki riwayat
pembentukan butir darah merah DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization.
(hemoglobin) berkurang sehingga
Global Nutrition targets 2025.
mengakibatkan anemia. Pengaruh Anaemia
PolicyBrief(www.who.int/nut
penghambatan tanin dapat
rition/topics/nutritionglobaltar
dihindarkan dengan cara tidak gets2025/en/,a ccessed 6
November 2016).
minum satu jam setelah makan
2. Kalsum, Ummi. Raden, 2016.
karena dapat menurunkan absorbsi Kebiasaan sarapan pagi
berhubungan dengan
zat besi hingga 85%.
kejadian Anemia pada
Hasil penelitian ini sejalan Remaja di SMA Negeri 8
Muaro Jambi. Volume 18,
dengan teori Septiawan (2015)
Nomor 1, Hal 09-19. Skripsi:
bahwa tanin merupakan polifenol FKM Universitas Jambi.
3. Depkes RI 2003. “Program
yang terdapat didalam teh, kopi dan
Penanggulangan Anemia Gizi
beberapa jenis sayuran serta buah Pada Wanita
Usia Subur (WUS).”
yang juga dapat menghambat
www.depkes.go.id diakses pada
absorbsi besi dengan cara mengikat 29 Januari 2017.
4. Peraturan Menteri Kesehatan
besi. Bila Fe dalam tubuh tidak
R.I, 2013. Angka Kecukupan
terlalu tinggi, sebaiknya tidak Gizi yang
DianjurkanBagiBangsaIndon
mengkonsumsi teh pada waktu
esia.www.hukor.depkes.go.id
makan. /up_prod_perm
enkes/PMK.No.75 diakses
pada 28 Januari 2017.
KESIMPULAN 5. Almatsier, S. 2009. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:
Karena hasil penelitian
Gramedia Pustaka Utama.
menunjukkan terdapat hubungan 6. Besral, Meilianingsih L,
Sahar J, 2007. Pengaruh
yang signifikan, maka dengan ini
Minum Teh terhadap
dapat dinyatakan bahwa semakin Kejadian Anemia pada Usila
di Kota Bandung. Makara,
banyak frekuensi konsumsi teh
Kesehatan, Vol. 11, No. 1:
yang diminum serta jarak waktu 38-43.
7. Silaban, M. 2005. Pengaruh
yang dekat antara konsumsi teh
Jenis Teh dan Lama
setelah makan yang rutin Fermentasi pada Proses
Pembuatan The Kombucha.
dilakukan maka resiko kejadian
USU Repository : Skripsi FP
anemia semakin tinggi. USU.
8. Jurnal Al-Azhar Indonesia pada Siswa-siswi Sekolah
Seri Sains dan Teknologi, Vol. Menengah Kejuruan Negeri 1
2, No. 2, September 2013. Jorlang Hataran Desa Dolok
9. Hafifah Nurul C, 2016. Marlawan Kecamatan
Amankah Anak Anda Jorlang Kabupaten
Mengkonsumsi Teh? Simalungun Tahun 2012.
(http://www.idai.or.id/artikel/ Skripsi: FKM USU
klinik/pengasuhan- 19. Jurnal Sains dan Teknologi
anak/amankah-anak-anda- Nuklir Indonesia Indonesian
mengkonsumsi-teh accessed Journal of Nuclear Science
28 Desember 2016). and Technology Vol. X, No.
10. Fragcana Putra, 2015. Efek 2, Agustus 2009: 71-80
Samping Teh Setelah Makan. 20. Patimah, Sitti.,Ida, Royani.,
Papuan Youth Health. Ansar Mursaha.,Abdul Razak
Diakses pada 5 Januari 2017. Thaha. 2015. Knowledge,
11. Kementerian Kesehatan Attitude and Practice of
Republik Indonesia. 2015. Balanced Diet and
Pekerja Perempuan Rentan Correlation with
terhadap Anemia Gizi. Hypochromic Microcyctic
Diakses pada 5 Desember Anemia among Adolescent
2016. School Girls in Maros
12. Proverewati, A, & Asfuah, S. District, South Sulawesi,
2009. Gizi untuk Kebidanan. Indonesia. An International
Yogyakarta: MuhaMedika. Jurnal of Medical Sciences.
13. Irianto dan Waluyo.K 2004. Biomedical Research
Gizi dan Pola Hidup Sehat. 21. Proverewati, A, & Misaroh, S.
Bandung: CV. Yrama Widya. 2009. Menarche (Menstruasi
14. Aulia, 2012. Serangan Pertama Penuh Makna).
Penyakit-Penyakit Khas Yogyakarta : Muha Medika
Wanita Paling Sering 22. Giyanti, Fitri, 2016. Pengarh
Terjadi.Yogyakarta : Buku Pemberian Tablet FE
Biru terhadap Kenaikan Kadar Hb
15. Bakta, I Made, 2013. Remaja Putri dengan Anemia
Hematologi Klinik Ringkas. di SMK Negeri 1 Ponjong
Jakarta: EGC, Hal. 26-34. Gunung Kidul. Skripsi:
16. Dedeh, dkk. 2010. Sehat dan Fakultas Ilmu Kesehatan
Bugar Berkat Guzu Seimbang. Universitas Aisyiah
Jakarta: Penerbit PT Sarana Yogyakarta.
Bobo. 23. Rahman, S. 2016. Hubungan
17. De Benoist et al., eds. 2008. Kebiasaan Minum Teh dan
Worldwide prevelence of Pengetahuan Gizi dengan
anemia 1993-2005. WHO Kadar Hemoglobin pada
Global Database on Anaemia siswi di SMK Negeri 1
Geneva: World Health Sukoharjo Kabupaten
Organization, Sukoharjo. Surakarta: Skripsi
18. Emma B, Zulhaida L, Albiner FIK UMS.
S. 2012. Perilaku Minum Teh 24. Sasongko, cahyo 2016.
dan Kadar Hemoglobin (Hb) Hubungan Antara
Pengetahuan dan Perilaku anak/nutrisi-pada-remaja
Minum Teh/Kopi dengan accessed 28 Desember 2016)
Kejadian Anemia pada Siswi 26. Sediaoetama, A.D. 2003. Ilmu
di SMA Takhassus Al-Qur’an Gizi untuk Mahasiswa dan
Kalibeber Wonosobo. Skripsi : Profesi di Indonesia Jilid
Fakultas Kesehatan I,II,III Jakarta: Penerbit Dian
Masyarakat Sekolah Tinggi Rakyat.
Ilmu Kesehatan Ngudi 27. Setiati S, Alwi I, Sudoyo,
Waluyo Ungaran. 2014. Buku Ajar Ilmu
25. Satgas, 2013. Nutrisi pada Penyakit Dalam. Jakarta,
Remaja InternalPublishing Edisi 6.
(http://www.idai.or.id/artikel/ Vol. II, Hal.2589.
seputar-kesehatan-

Anda mungkin juga menyukai