Master of ceremony atau sering disebut MC/pembawa acara mempuyai peran yang sangat
penting dalam
pelaksanaan suatu acara. Pembawa acara merupakan orang yang harus mampu menciptakan
suasana akrab, tertib, dan meriah. selain itu, juga bertanggung jawab atas lancarnya acara demi
acara.
Seoarang pembawa acara hendaklah menyusun urut - urutan acara yang akan dibawakannya dan
harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada pihak yang terkait (pimpinan, ketua panitia, dan
ketua pelenggara). Bahasa yang digunakan oleh pembawa acara hendaknya bahasa yang baik,
benar, dan santun. Garis besar susunan acara dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pembukaan, inti
acara, dan penutup. Dalam meyusun acara harus mempertimbangkan sifat atau bentuk acara
(resmi atau tidak resmi).
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pembawa acara.
Hal - Hal yang dikemukakan dalam pembukaan acara meliputi berikut ini :
Membawa acara adalah meyampaikan dan mengatur jalanya acara. Namun, bukan berarti
pembawa acara hanya membacakan susunan acara yang telah dibuat. Pembawa acara memiliki
peran yang besar untuk mengatur jalanya seluruh acara. Oleh karena itu, pembawa acara
setidaknya memiliki tugas yang penting. Tugas pembawa acara (MC) sebagai berikut :
Dalam Memandu sebuah acara harus menggunakan bahasa yang baik dan santun agar tidak ada
pihak - pihak yang tersinggung sehingga acara dapat berjalan dengan lancar.
Pembawa acara yang baik akan selalu menggunakan bahasa dan teknik focal yang baik juga.
Bukan hanya suara yang merdu saja yang dibutuhkan oleh seorang pembawa acara. Tetapi teknik
focal juga sangat penting agar para pendengar mengerti apa yang dituturkan oleh pembawa
acara. Tehnik Focal yang digunakan pembawa acara (MC) sebagai berikut :
1. Intonasi : Pakailah intonasi atau nada suara, irama bicara atau alunan nada dalam
melafatkan kalimat.
2. Aksentuasi (Logat) : Hindari kebiasaan logat kedaerahan saat menjadi seorang MC
apabila menggunakan bahasa indonesia atau bahasa inggris dalam acara formal.
3. Kecepatan bicara : hindari bicara terlalu cepat atau terlalu lamban agar para pendengar
paham akan apa yang di ungkapkan seorang MC.
4. Artikulasi : yaitu penjelasan pengucapan kata atau pelafalan kata.
5. Infleksi (lagu kalimat) : gunakan perubahan nada suara disaat pengucapan kalimat.
contohnya infleksi naik saat melanjutkan kalimat dan infleksi turun saat membaca akhir
kalimat.