Anda di halaman 1dari 11

JPK 7 (2), 2021: 167-177

Jurnal Profesi Keguruan


https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk

Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada


Materi Tranformasi

Rodhi

SMP 1 Jekulo
Corresponding Author: rodhidanendrsa@gmail.com

Article History
Submitted: Oktober, 2021 Accepted: November, 2021 Published: November, 2021

Abstrak
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab rendahnya kemampuan literasi matematika
siswa ditinjau dari minat siswa terhadap matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas 9 yang dipilih, menghasilkan dua siswa untuk setiap kategori minat rendah, sedang
dan tinggi. Variabel independen dari penelitian ini adalah minat siswa terhadap matematika, dan variabel
dependen adalah kemampuan literasi matematik. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dokumen, kuesioner, dan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penyebab rendahnya kemampuan literasi matematik ada pada siswa dengan minat rendah dan sedang.
Untuk siswa dengan minat tinggi, kemampuan literasi matematik bekerja dengan baik; untuk siswa dengan minat
rendah dan sedang diperlukan bantuan guru untuk meningkatkan kemampuan literasi matematikanya.

Kata kunci: Kemampuan literasi matematika; minat.

Abstract
This study aims to describe the causes of the low mathematical literacy skills of students in terms of students'
interest in mathematics. This research is qualitative research. The research subjects were selected 9th grade
students, resulting in two students for each category of low, medium and high interest. The independent variable
of this research is students' interest in mathematics, and the dependent variable is mathematical literacy ability.
Data collection is done by observation, interviews, documents, questionnaires, and tests. Data analysis used
descriptive analysis. The results showed that the cause of the low mathematical literacy ability was in students
with low and medium interest. For students with high interest, mathematical literacy skills work well; for students
with low and moderate interest, teacher assistance is needed to improve their mathematical literacy skills.

Keywords: Mathematical literacy ability; interest

PENDAHULUAN menghasilkan SDM yang berkualitas adalah


satuan pendidikan, oleh karena itu diperlukan
Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan peningkatan pada aspek pendidikan.
berkembangnya teknologi yang semakin maju, Peningkatan mutu pendidikan nasio-
hal ini mengakibatkan adanya tuntutan bagi nal khususnya pada mata pelajaran mate-
setiap negara untuk meningkatkan kualitas matika merupakan salah satu langkah yang
sumber daya manusia (SDM). Indonesia seba- strategis dalam mewujudkan peningkatan
gai negara berkembang memiliki jumlah sum- sumber daya manusia (SDM) yang mampu
ber daya manusia yang melimpah, SDM ini bersaing, baik pada tingkat lokal maupun
perlu ditingkatkan kualitasnya untuk mengha- global.
dapi persaingan, agar tidak tertinggal dari Berdasarkan etimologis matematika
negara lain. Salah satu lembaga yang dapat berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh

© 2021, JPK, Jurnal Profesi Keguruan, LP3 UNNES


p-ISSN: 2460-4399 and e-ISSN: 2528-7214.
168  Rodhi (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada Materi …

dengan bernalar. Oleh karena itu, matematika representasi matematika, yang kesemuanya
sangatlah penting untuk diberikan kepada itu merupakan kemampuan literasi matemati-
siswa sejak dari sekolah dasar sampai ka. Kemampuan literasi matematika adalah
pendidikan menengah untuk membekali mere- kemampuan individu dalam merumuskan
ka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, (formulate), menerapkan (employ), dan menaf-
sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan sirkan (interpret) matematika ke dalam berba-
bekerja sama. gai konteks yang melibatkan penalaran dan
Dari hasil survei PISA tahun 2018, penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan
negara Indonesia masih berada dalam urutan fungsi matematika untuk mendeskripsikan,
bawah score perolehannya, untuk nilai kompe- menjelaskan, dan mengaitkannya serta mem-
tensi literasi membaca, Indonesia berada prediksi suatu fenomena dengan kehidupan
dalam peringkat 72 dari 77 negara, untuk nilai sehari-hari (OECD, 2016). Dengan demikian
literasi matematika berada di peringkat 72 dari kemampuan literasi matematika berkaitan
78 negara, sedangkan nilai literasi sains dengan bagaimana individu dapat mengapli-
berada di peringkat 70 dari 78 negara. kasikan suatu pengetahuan dalam masalah
Rendahnya nilai literasi matematika hasil dunia nyata (real world) dalam kehidupan
PISA, disebabkan antara lain oleh (1) lemah- sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat
nya kekuatan penalaran matematika siswa Budiono (2014), bahwa pembelajaran mate-
serta kemampuan menerapkannya dalam matika harus disesuaikan dengan perkem-
kehidupan sehari-hari (Murdaningsih & bangan zaman dan dapat diterapkan dalam
Murtiyasa, 2016); (2) siswa Indonesia kurang kehidupan nyata.
terlatih dalam menyelesaikan soal-soal Literasi matematika menjadikan indi-
dengan karakteristik seperti soal-soal pada vidu dapat membuat keputusan berdasarkan
TIMSS dan PISA (Wardhani & Rumiati; 2016); pola berpikir matematis yang konstruktif.
(3) banyaknya materi uji yang ditanyakan di Pengertian literasi matematis ini didasarkan
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam pada tiga domain utama yang saling
kurikulum Indonesia (Kemendikbud, 2014); (4) berhubungan satu sama lain yaitu domain
minat siswa terhadap matematika (Harun, proses, konten, dan konteks. Penerapan
2021). Oleh karena itu, para siswa harus ketiga domain tersebut memerlukan kompe-
berlatih dan melakukan kegiatan penalaran tensi matematik dalam bentuk dan derajat
matematis dengan menyelesaikan soal-soal yang beragam. Menurut (OECD, 2016), meru-
non rutin mengikuti alur kemampuan literasi muskan tujuh Indikator kompetensi literasi
matematis. matematis yang bersesuaian dengan ketiga
National Council of Teachers proses pemecahan masalah yaitu: kemampu-
Mathematics (NCTM) dalam Maryanti (2012) an komunikasi, matematisasi, representasi,
menjabarkan tujuan diberikannya mata pelaja- penalaran dan argumen, memilih strategi untuk
ran matematika terdapat lima kompetensi memecahkan masalah, menggunakan bahasa
matematika yang harus dimiliki oleh peserta dan operasi simbolis, formal dan teknis, serta
didik, diantaranya adalah pemecahan masa- menggunakan alat-alat matematika. Permasa-
lah, komunikasi, penalaran, koneksi dan lahan yang akan diselesaikan dengan ketiga
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 7(2), 167-177  169

proses tersebut dengan melibatkan tujuh indi- Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah
kator diatas ternyata tidak cukup, mengingat dapat terwujud karena keberhasilan siswa
permasalahan yang dihadapi memiliki ciri dalam belajar. Keberhasilan siswa dalam
sebagaimana sifat dari fenomena matematika, belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari
sehingga pemahaman terhadap konten mate- dalam individu maupun dari luar individu,
matika menjadi sangat penting. OECD seperti yang dikutif Ahmadi (2014), bahwa
(2016b), membagi konten matematika menjadi seseorang dapat mencapai prestasi belajar
3 kategori yaitu 1) change and relationship; 2) karena berbagai faktor yang mempengaruhi-
space and shape; 3) quantity; 4) uncertainty nya baik dari dalam diri (faktor internal) mau-
and data. pun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Menurut Kemendikbud (2016) pendidi- Faktor dari dalam individu meliputi faktor fisik
kan matematika di sekolah diharapkan mem- dan psikis diantaranya adalah minat siswa
berikan kontribusi dalam mendukung penca- (Flora, 2015).
paian kompetensi lulusan pendidikan dasar Minat merupakan kecenderungan
dan menengah melalui pengalaman belajar, yang tetap untuk memperhatikan dan me-
agar mampu (1) memahami konsep dan ngenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010).
menerapkan prosedur matematika dalam Menurut hasil penelitian (wahyu, ni made sari:
kehidupan sehari-hari, (2) membuat generali- 2020), bahwa faktor-faktor yang mempenga-
sasi berdasarkan pola, fakta, fenomena atau ruhi minat belajar matematika siswa SMK
data yang ada, (3) melakukan operasi adalah (1) komponen penerapan matematika,
matematika untuk menyederhanakan dan (2) komponen motivasi belajar dan (3)
analisis komponen yang ada, (4) melakukan komponen perhatian siswa. Selanjutnya dite-
penalaran matematis yang meliputi membuat mukan bahwa variabel yang paling dominan
dugaan dan menverifikasinya, (5) memecah- mempengaruhi minat belajar matematika
kan masalah dan mengkomunikasikan gaga- siswa SMK adalah persepsi terhadap guru
san melalui symbol, tabel, diagram, atau media yang termasuk kedalam komponen atau faktor
lain untuk memperjelas keadaan atau masa- motivasi belajar, pengaruh teman sejawat,
lah, (6) menumbuhkan sikap positif seperti sumber informasi, persepsi terhadap matema-
sikap logis, kritis, cermat, teliti, dan tidak tika, fasilitas belajar dan kemampuan literasi
mudah menyerah dalam memecahkan masa- matematis. Dari keterangan tersebut bahwa
lah. Mencermati dari tujuan ini, tampak bahwa faktor guru juga ikut mempengaruhi minat
rumusan tujuan pendidikan matematika pada siswa dalam belajar, untuk itu guru perlu
pendidikan dasar dan menengah sudah sesuai melakukan inovasi yang menyenangkan dalam
dengan tuntutan kemampuan literasi mate- pembelajaran dan mengembangkan instru-
matika. mennya Wardono and Mariani (2014);
Belajar merupakan salah satu bagian Wardono and Kurniasih (2015) Ketika siswa
dari proses pendidikan di sekolah. Hal ini merasa kurang suka belajar matematika
berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan mengindikasikan bahwa minat belajar mate-
pendidikan tergantung bagaimana pencapaian matika siswa rendah. Minat mempunyai
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. peranan penting dalam pencapaian prestasi
170  Rodhi (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada Materi …

siswa dalam pembelajaran. Hal ini sesuai kurangnya minat sebagian siswa pada mata
dengan pendapat Sagala yang dikutip Siti pelajaran tertentu. Matematika sebagai salah
Maryatul Kiptiyah, Masrukan (2016) bahwa satu mata pelajaran wajib di sekolah memiliki
pada saat pembelajaran perlu memperhatikan karakteristik yang abstrak, logis, dan
minat dan kebutuhan siswa, sebab keduanya sistematis. Pandangan bahwa matematika
menjadi penyebab timbulnya perhatian se- adalah ilmu yang kering, abstrak, teoretis,
hingga siswa akan bersungguh-sungguh penuh dengan lambang-lambang dan rumus-
dalam belajar. Sebaliknya, rendahnya minat rumus yang membingungkan, yang didasarkan
belajar siswa ini menyebabkan prestasi belajar atas pengalaman kurang menyenangkan
matematika semakin turun. Hastuti and ketika belajar matematika di sekolah, telah ikut
Murtiyasa (2016) dalam penelitiannya juga membentuk persepsi negatif siswa terhadap
mengatakan bahwa minat belajar yang tinggi matematika (Sriyanto, 2017). Persepsi ini
berpengaruh terhadap perhatian dan menandakan minimnya perhatian siswa
senangnya siswa untuk mempelajari materi terhadap matematika. Hal ini berkaitan dengan
pelajaran sehingga proses pencapaian hasil minat perhatian yang dapat mengarahkan
belajar semakin baik. Siswa yang mempunyai timbulnya keinginan terhadap matematika.
minat tinggi akan memperoleh hasil belajar Minat yang rendah terhadap matematika
yang baik. Sebaliknya, siswa dengan minat dapat berdampak pada minimnya keinginan
yang rendah akan memperoleh hasil belajar untuk mempelajari matematika. Minat belajar
yang kurang. tidak tumbuh sendiri, melainkan harus
Minat merupakan elemen inti yang ditumbuhkan secara sengaja oleh pendidik
menggerakkan motivasi internal individu untuk (Willis, 2015). Bernard (Willis, 2015) menya-
melakukan atau mencapai sesuatu. Crow and takan bahwa there are many factors-curricu-
Crow (Khairani, 2017) dalam Widyastuti et al. lum, methods, building, teaching materials,
(2018), menyatakan minat sebagai sesuatu community, pupils-that influence the kind of
yang menunjukkan kemampuan untuk classroom atmosphere which prevails in aging
memberi stimuli yang mendorong kita untuk situation. Pernyataan tersebut menandakan
memperhatikan seseorang, sesuatu barang adanya kontribusi pilihan metode pembela-
atau kegiatan, atau sesuatu yang dapat jaran oleh guru dalam menciptakan atmosfer
memberi pengaruh terhadap pengalaman belajar dapat mendorong minat siswa. Selain
yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. itu, Khairani (2017) menyatakan terdapat tiga
Berbagai penelitian melaporkan bahwa minat faktor yang mempengaruhi minat yaitu, the
memiliki peran dalam pencapaian keberha- factor inner urge berupa rangsangan yang
silan berbagai bidang ilmu dan elemen kehi- datang dari lingkungan atau ruang lingkup
dupan. Minat tidak di bawa sejak lahir, minat itu yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
dipelajari, dan mempengaruhi belajar selanjut- seseorang; the factor of social motive berupa
nya serta mempengaruhi penerimaan minat- sesuatu hal yang dipengaruhi oleh motif sosial
minat baru (Slameto, 2015). serta emotional factor berupa faktor perasaan/
Masalah penting yang umumnya emosi terhadap objek. Faktor metode pembe-
dihadapi siswa dalam belajar adalah mengenai lajaran dan efikasi diri siswa merupakan faktor-
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 7(2), 167-177  171

faktor yang dapat dikategorikan sebagai the peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendu-
inner urge factor and emotional factor yang kung ialah tes hasil belajar, soal-soal trans-
dapat mempengaruhi minat siswa. formasi dan wawancara.
Berdasarkan uraian tersebut, perma- Observasi dan wawancara mendalam
salahan dalam penelitian ini adalah sebagai terhadap guru dan siswa sangat utama dalam
berikut: 1) Bagaimanakah deskripsi hasil pengumpulan data. Selain itu, wawancara
analisis kemampuan literasi matematika ditin- terhadap guru dilakukan sebagai unsur
jau dari minat siswa?; 2) Apa yang menjadi penunjang dan untuk mendapatkan informasi
permasalahan siswa berkemampuan literasi tentang perangkat pembelajaran, proses
rendah pada siswa dengan minat rendah atau pembelajaran, literasi matematika, dan minat
sedang?; 3) Tindakan apa yang dilakukan guru siswa. Instrumen yang digunakan dalam
untuk memperbaiki kemampuan literasi mate- penelitian ini meliputi lembar observasi proses
matika yang rendah pada siswa dengan minat pembelajaran guru dan siswa, lembar wawan-
rendah atau sedang?. cara, lembar telaah dokumen perangkat pem-
belajaran, lembar observasi karakter siswa,
dan soal tes kemampuan literasi.
METODE Untuk mempertahankan kredibilitas
dalam penelitian ini peneliti melakukan
Metode penelitian ini termasuk dalam pene- triangulasi. Triangulasi yang dilakukan dalam
litian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. penelitian ini adalah triangulasi sumber dan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Jekulo tehnik. Hasil triangulasi dilakukan sebagai
pada tahun pelajaran 2020/2021 semester rujukan dalam mencapai keteralihan (trans-
genap. Subjek utama penelitian ini adalah ferability). Keabsahan data dalam penelitian ini
siswa kelas IXD dan seorang guru yang terdiri dari uji kredibilitas, uji keteralihan, uji
mengajar di kelas tersebut. Menurut Meleong kebergantungan, dan uji kepastian. Analisis
(2010) penelitian kualitatif adalah penelitian data dalam penelitian ini menggunakan Model
yang menghasilkan data dengan cara Miles dan Huberman yang meliputi: (1) reduksi
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa data (data reduction), panyajian data (data
sumbernya dari fenomena yang dialami oleh display), penarikan kesimpulan/ verifikasi.
subjek penelitian misalnya perilaku, tindakan,
dll. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
dari hasil tes, wawancara, dan dokumen. Hasil
tes bersumber dari tes hasil belajar siswa
untuk menentukan subjek dan hasil tes siswa
dalam mengerjakan soal transformasi
geometri. Wawancara dilaksanakan dengan
subjek yang memiliki minat belajar tinggi, minat
belajar sedang dan minat belajar rendah.
Dokumen berupa foto saat penelitian atau
berupa buku dan jurnal. Instrumen utama
dalam penelitian ini ialah instrument buatan
172  Rodhi (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada Materi …

1. Budi dan Candra bermain sapu tangan di pada gambar 1. Jawaban subjek menunjukkan
halaman rumah. Budi mendapat giliran bahwa subjek dengan minat tinggi tidak
menutup mata dan mencari keberadaan
Candra. Budi bergerak ke kiri 8 langkah, ke mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
depan 6 langkah, kemudian ke kanan 2 dua pertanyaan yang diberikan. Subjek dapat
langkah dan ke depan lagi 4 langkah. Yang
memenuhi aspek MLC yaitu (1) komunikasi
pada akhirnya Budi mendapat berhasil
menangkap Candra. Jika posisi awal Budi yaitu kemampuan penyampaikan gagasan
digambarkan dalam koordinat Kartesius
tentang apa yang diketahui dan apa yang
pada titik (a, b), tentukan posisi Budi dalam
menangkap Candra! ditanyakan; (2) matematisasi yaitu kemam-
2. Soal Dilatasi puan memahami soal untuk dituangkan dalam
Pak Dedi memiliki rumah dengan ukuran
panjang dan lebar seperti pada gambar denah gambar matematis; (3) representasi yaitu ke-
berikut, dengan skala : 1 : 100. mampuan merepresentasi hasil matematis, (4)
D C
penalaran & argument yaitu dapat memilih

6 cm
cara untuk menentukan solusi, (5) memilih
strategi untuk memecahkan masalah yaitu da-
A B
8 cm pat menangkap apa yang diminta dalam soal
Dengan melihat ukuran tanah yang tersedia,
dan mampu menjawab dengan runtut perta-
Pak Dedi berencana merenovasi rumah tsb,
dengan membuat denah baru berdasarkan nyaan-pertanyaan yang ada dalam soal se-
pusat di A dan faktor skala 2. gambarlah denah
hingga aspek strategi memecahkan masalah
baru rumah pak Dedi pada bidang koordinat!
a) Tentukan posisi titik A, B, C, D pada dapat dilakukan dengan baik; (6) menggu-
bidang koordinat! nakan operasi & bahasa, simbolis, formal dan
b) Posisi hasil dilatasi dari titik A, B, C dan
D pada koordinat! tehnik yaitu kemampuan menggunakan sym-
c) Luas rumah sebelum direnovasi! bol matematis dan menyelesaikan masalah;
d) Luas rumah sesudah direnovasi!
e) Perbandingan luas rumah sebelum (7) menggunakan alat matematika yaitu
dan sesudah direnovasi! membantu dalam menjalankan proses &
Gambar 1. Soal tes Kemampuan Literasi Matematika. prosedur solusi. Hasil jawaban ini menun-
jukkan keaslian pikiran subjek, sehingga kita
PEMBAHASAN dapat menyimpulkan aspek MLC dapat ter-
penuhi. Hasil MLC dapat dilihat dari Gambar 2.
Hasil Penelitian

Tes hasil belajar kemampuan literasi mate-


matis dari siswa dengan minat rendah, sedang
dan tinggi dianalisa dengan menggunakan
komponen kemampuan literasi matematika
pada domain proses, sebagai berikut:

Kemampuan literasi matematika untuk siswa


dengan minat tinggi

Jawaban MLC (mathematical literacy capa- Gambar 2. Gambar 1. Hasil MLC dari siswa dengan minat
tinggi
bility) dalam kategori minat tinggi dapat dilihat
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 7(2), 167-177  173

masalah yaitu kemampuan memecahkan


Kemampuan literasi matematika untuk siswa masalah yang dihadapi, pada komponen ini
dengan minat sedang subjek belum mampu memilih strategi yang
tepat, walaupun subjek sudah mampu me-
Jawaban MLC dapat dilihat pada gambar 2.
nyelesaikan soal yang diberikan, namun sifat-
Jawaban subjek menunjukkan bahwa subjek
nya hanya hafalan yaitu menerapkan rumus
dengan minat sedang mampu menyelesaikan
dilatasi yang sudah dihafal; (6) kemampuan
soal literasi matematika hanya pada lima
menggunakan alat matematika, pada kompo-
komponen yaitu (1) komunikasi, yaitu subjek
nen ini kemampuan subjek belum terlihat, hal
sudah memahami apa yang diketahui dan apa
ini dapat diketahui dari jawaban nomor (1) dan
yang ditanyakan dalam soal; pada komponen
nomor (2a). Dari keterangan diatas terlihat
(2) matematisasi, yaitu kemampuan pema-
untuk subjek dengan minat sedang dapat me-
haman untuk menyelesaikan masalah seperti
nyelesaikan MLC tanpa harus melalui kompo-
yang terlihat pada soal nomor 2d; komponen
nen (6) yaitu menggunakan alat matematika.
(3) representasi yaitu subjek sudah bisa
mempresentasikan apa yang dimaksud dalam
soal seperti yang terlihat pada soal nomor 1;
komponen (4) penalaran dan argumentasi,
disini subjek dengan menggunakan kemam-
puan penalarannya sudah bisa menyelesaikan
soal nomor 2c & 2d; komponen (6)
menggunakan bahasa & symbol dan tehnik hal
ini terlihat seperti dalam jawaban subjek nomor
1. Ada beberapa kemampuan literasi yang
tidak terlihat pada subjek dengan minat Gambar 3. Hasil tes MLC dari siswa dengan sedang

sedang yaitu (1) kemampuan komunikasi yaitu


kemampuan menyampaikan gagasan tentang Kemampuan literasi matematika untuk siswa
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dengan minat rendah
tidak terjawab, untuk hal ini terdapat dua
kemungkinan, kemungkinan yang pertama Jawaban MLC untuk subjek dengan minat ren-
subjek sengaja tidak menuliskan apa yang dah dapat dilihat pada gambar 3. Jawaban
diketahui dan apa yang ditanyakan khawatir subjek menunjukkan bahwa subjek dengan
menghabiskan banyak waktu, kemungkinan minat rendah mampu menyelesaikan kemam-
yang kedua subjek tidak memahami maksud puan literasi hanya 4 komponen yang dapat

soalnya, hal ini diperkuat saat wawancara dijelaskan sebagai berikut: (1) untuk kemam-
subjek mengalami kesulitan dalam memahami puan komunikasi yaitu kemampuan penyam-
pertanyaan dalam soal; selain itu jawaban paian gagasan tentang apa yang diketahui dan
subjek tidak sesuai dengan apa yang apa yang ditanyakan subjek tidak bisa dika-

dimaksud dalam soal hal ini bisa dilihat dari renakan kurang paham terhadap maksud soal;
jawaban subjek pada nomor 2a; (5) ke- (2) terhadap kemampuan matematisasi, sub-
mampuan memilih strategi untuk memecahkan jek juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa
174  Rodhi (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada Materi …

berhitung dan tidak paham konsep dilatasi, nuhi empat komponen dari tujuh komponen
apa yang subjek tulis dikarenakan diberitahu MLC yaitu komponen (1), (2), (4) dan (7);
teman atau mendapat bantuan teman; (4) sedangkan komponen yang belum dikuasai
penalaran dan argumen, memilih strategi adalah komponen (3), (5) dan (6). Hal ini dapat
untuk memecahkan masalah yaitu kemam- dijelaskan sebagai berikut kemampuan ko-
puan memecahkan masalah yang dihadapi, munikasi merupakan komponen utama dalam
terhadap indikator ini subjek juga merasa menyelesaikan masalah belum sepenuhnya
kesulitan, namun subjek sudah memahami dikuasai oleh siswa, dari hasil wawancara
konsep skala hal ini terlihat pada jawaban subjek belum memahami maksud soal se-
subjek pada soal nomor 2b; (7) komponen penuhnya, subjek belum bisa memahami,
menggunakan alat matematika. Beberapa menganalisa apa yang diketahui dan apa yang
komponen yang belum tercapai antara lain 1) ditanyakan dalam soal. Hal ini mengakibatkan
pada komponen (6) menggunakan bahasa dan proses tahapan berikutnya subjek juga
operasi simbolis, formal dan tehnis yaitu mengalami permasalahan. Namun subjek me-
kemampuan menggunakan symbol matematis ngetahui bahwa pada soal nomor 1, masalah
dan menyelesaikan masalah, subjek juga tidak yang dihadapi adalah berkaitan dengan
bisa menyelesaikan walaupun terdapat ren- dilatasi, dalam pemikiran subjek mengetahui
cana penyelesaiakan masalah hal ini terlihat hal ini berkaitan dengan perbesaran sehingga
dalam jawaban soal c, d dan e seperti terlihat subjek berusaha menjawab dengan meng-
pada Gambar 4. gunakan konsep yang dimiliki walaupun kon-
sep yang dipakai salah, proses ini terkait juga
dengan proses representasi hasil dan strategi
yang dipakai juga kurang tepat. Untuk itu
perlunya penegasan guru baik secara lisan
atau melalui pertanyaan jembatan untuk mem-
pertegas agar proses komunikasi dapat ber-
jalan dengan baik.
Selanjutnya untuk komponen yang
sudah dikuasai siswa dalam hal menggunakan
alat matematika untuk mendukung penyele-
saian masalah tidak berpengaruh terhadap
proses selanjutnya untuk materi ini. Hal ini
terlihat walaupun subjek sudah mampu meng-
gunakan alat matematik, namun proses ko-
Gambar 4. Hasil MLC dengan minat Rendah munikasi tidak berjalan maka untuk proses
berikutnya juga terhambat. Proses pada
Pembahasan komponen (7) ini juga dialami oleh subjek yang
MLC dalam kategori sedang, tanpa menggu-
Berdasarkan hasil tes MLC dapat dijelaskan
nakan kemampuan alat matematika subjek
bahwa siswa dalam kondisi minat rendah
sudah mampu menyelesaikan tahapan-taha-
terhadap matematika hanya mampu meme-
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 7(2), 167-177  175

pan berikutnya hal ini dikarenakan proses ko- soal tersebut, bagaimana langkahmu dalam

munikasi dapat berjalan dengan baik, demikian menyelesaikan soal tersebut, coba ceritakan?

juga untuk subjek dengan MLC kategori tinggi, Minat rendah : ya, tetapi saya tidak tahu caranya.
Yang saya tahu saya disuruh gambar pada
dia dapat melalui semua tahapan MLC dengan
bidangkartesius dengan menggunakan penggaris.
baik walaupun tanpa harus menggunakan
Minat Sedang : ya, Saya mengerjakan soal ini
komponen (7). Dengan demikian dapat
dengan menggunakan penggaris terlebih dahulu
disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan mengukur benda yang akan diperbesar kemudian
MLC, komponen (7) dapat direduksi. menarik garis dari titik pusat A.
Selain itu siswa yang memiliki minat Minat Tinggi : ya, Saya mengerjakan soal ini dengan
yang rendah terhadap matematika, perlunya menggunakan penggaris, dengan menggambar

peranan guru untuk menumbuhkan minat sis- koordinat kartesius, mengukur benda yang akan
diperbesar kemudian menggambar dikertas, lalu
wa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan
menarik garis dari titik A. Namun, jika saya tidak
jembatan untuk mengurai masalah dan mem-
mengerti, saya langsung bertanya kepada guru.
perjelas maksud permasalahan sehingga ke-
percayaan diri siswa tumbuh. Untuk siswa
Langkah Kemampuan penggunaan operasi
dengan minat sedang terhadap matematika,
dan bahasa simbol, formal, dan bahasa teknis
siswa mempunyai motivasi yang tidak me-
nentu, tergantung dari faktor guru, lingkungan Pertanyaan : Apa yang menjadi hambatan dalam
belajar serta materi yang dipelajari; sedangkan menyelesaikan soal tersebut!
siswa yang mempunyai minat yang tinggi Minat rendah : Saya tidak paham soalnya.

terhadap matematika tidak mengalami ke- Minat sedang : Saya mencoba memahami soal
tersebut dan mencoba menjawab
sulitan didalam memahami literasi matematika.
Minat tinggi : Saya coba membaca soal tersebut
Hasil wawancara mendalam dari tiap
dengan hati hati
siswa dengan kategori minat rendah, minat
sedang, minat tinggi, setelah diberikan per-
Langkah bagaimana cara kamu mengatasi
tanyaan MLC, bisa dilihat pada cuplikan
masalah tersebut!
berikut.
Minat rendah : Saya mencoba bertanya kepada
Langkah komunikasi matematis guru agar saya bisa melakukannya.
Minat sedang : Saya melakukannya dulu. Jika ada
Pertanyaan : Bagaimana perasaan Anda setelah kesulitan, saya bertanya kepada guru.
diberi pertanyaan tentang kemampuan literasi Minat tinggi : Saya melakukannya dengan
matematika dalam bentuk soal cerita? baik. Saya yakin saya bisa.
Minat rendah: Saya merasakan takut, susah karena
saya tidak suka matematika
Berdasarkan petikan wawancara di
Minat Sedang : Saya merasa agak binggung
atas, dapat disimpulkan bahwa minat siswa
Minat Tinggi : Saya agak tegang tetapi saya
yang rendah sangat mempengaruhi terhadap
mencoba tenang dan menjawab sedapat mungkin.
MLC. Hasil wawancara yang mendalam me-
nunjukkan bahwa pada siswa dengan minat
Langkah menggunakan alat matematis
rendah memiliki MLC juga rendah pada semua
Pertanyaan : Apakah kamu memahami maksud indikator, sedangkan pada siswa dengan minat
176  Rodhi (2021). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Minat Siswa pada Materi …

sedang memiliki MLC yang rendah pada be- lajaran dalam hal ini meliputi ketertarikan siswa
berapa indikator terutama pada indikator terhadap guru (sebagai model), materi pela-
komunikasi dan matematis, aspek ini dapat jaran yang diajarkan, alat bantu atau media
diurai dengan memberikan pertanyaan bantu- yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut
an atau pertanyaan jembatan sehingga siswa perlunya guru sebagai fasilitator melakukan
lebih mudah memahami apa yang di tanyakan inovasi pembelajaran dengan menggunakan
dalam soal tersebut. Untuk siswa dengan media yang tepat.
minat tinggi, kemampuan MLC nya baik pada Sebuah riset harus menyediakan saran,
semua indikator dapat dikuasai dengan baik. baik untuk stakeholder maupun riset selanjut-
Secara kualitatif, sangat disarankan nya. Bagian ini harus bisa menyajikan tema
bantuan khusus diperlukan bagi siswa yang riset selanjutnya dari temuan pada riset ini.
minat belajar rendah, siswa sekolah mene-
ngah pertama masih dalam masa transisi DAFTAR PUSTAKA
belajar dan masih membutuhkan pendamping-
Ahmad, A. dan Supriyono, W. (2004). Psikologi
an dalam belajar, artinya bila terjadi ketidak- Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
pahaman terhadap materi siswa dapat lang- Budiono, C.S. & Wardono. (2014). PBM Berorientasi
PISA Berpendekatan PMRI Bermedia LKPD
sung bertanya kepada guru atau temannya. Meningkatkan Literasi Matematika Siswa SMP.
Unnes Journal of Mathematics Education, 3(3),
210-219.
Flora, S. & Roida, E. (2015). Metode Pembelajaran
SIMPULAN Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar
Matematika ditinjau dari Kreativitas Belajar.
Jurnal Formatif 2(2), 122-131.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ma- Hastuti, E. W., & Murtiyasa. (2016). Pengaruh
salah mendasar masih rendahnya MLC adalah Strategi React dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMP. Makalah. Konferensi
disebabkan oleh rendahnya minat siswa Nasional Penelitian Matematika Dan
Pembelajaran, KNPMP I, 551–561.
didalam belajar matematika. Siswa yang me- Khairani, M. (2017). Psikologi belajar. Yogyakarta:
miliki minat yang rendah terhadap matematika Aswaja Pressindo.
Murdaningsih, S., & Murtiyasa, B. (2016). An
menyebabkan MLCnya juga rendah, sebalik- Analysis on Eight Grade Mathematics Textbook
of New Indonesian Curriculum (K-13) Based on
nya siswa yang memiliki minat yang tinggi Pisa’s Framework. JRAMathEdu (Journal of
terhadap matematika memiliki MLCnya juga Research and Advances in Mathematics
Education), 1(1), 14 – 27.
tinggi. OECD. (2016). PISA 2015 Results (volume I):
excellence and equity in education. Paris: OECD
Pada siswa dengan MLC kategori Publishing
rendah, sedang dan tinggi tahapan MLC dapat Kiptiyah, S. M., Masrukan, Putra, N. M. D. (2016).
Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Problem
di reduksi menjadi 6 komponen dari 7 kom- Based Learning Ethnomathematics Berdasarkan
Minat Belajar. Journal of Primary Education, 5(2),
ponen yang ada, komponen yang direduksi 104–112.
adalah kemampuan menggunakan alat mate- https://doi.org/10.15294/jpe.v5i2.12900.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
matika. Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. (2015). Belajar dan faktor-faktor yang
Dari hasil wawancara dengan siswa mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan minat rendah atau sedang yang Sriyanto, H. J. (2017). Mengobarkan api matematika:
Membelajarkan matematika yang kreatif dan
memiliki MLC kategori rendah atau sedang mencerdaskan. Sukabumi: Jejak Publisher.
Wardono & Mariani, S. (2014). The Realistic
diperoleh bahwa beberapa faktor yang menye- Learning Model With Character Education And
babkan MLCnya rendah adalah faktor pembe- PISA Assessment To Improve Mathematics.
International Journal of Education and Research,
Jurnal Profesi Keguruan (JPK), 7(2), 167-177  177

2(7), 361–372. Widyastuti; Wijaya, A.P., Rumite, W., and Marpaung,


Wardono & Kurniasih, A. W. (2015). “Peningkatan R.R.T. (2018). Minat Siswa Terhadap
Literasi Matematika Mahasiswa Melalui Matematika Dan Hubungannya Dengan Metode
Pembelajaran Inovatif Realistik E-Learning Pembelajaran dan Efikasi Diri. Jurnal Pendidikan
Edmodo Bermuatan Karakter Cerdas Kreatif Matematika 13(1), 83–100.
Mandiri”. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif- https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6750.83-100.
Inovatif, 6(1), 93-100. Willis, S. S. (2015). Berbagai masalah yang dihadapi
https://doi.org/10.15294/kreano.v6i1.4978. siswa & solusinya. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai