Jawab:
Prinsip kerja dari analisis kadar Aflatoxin B1 pada sampel bahan pangan secara umum
menggunakan metode ELISA sandwich. Prinsip dasar ELISA ialah menganalisis
interaksi antara antigen (aflatoxin B1) dengan antibodi yang teradsorpsi secara pasif
yang menghasilkan warna yang dapat diidentifikasi. Secara kualitatif, analisis dilakukan
dengan mengidentifikasi perubahan warna well plate pada kit ELISA yakni dari warna
bening menjadi kekuningan. Sedangkan prinsip kerja analisis secara kuantitatif ialah
mengukur absorbansi menggunakan ELISA reader pada panjang gelombang 450 nm
dari intensitas warna yang dihasilkan (kuning) dan kemudian dihitung melalui kurva linier
regersi standar dan dilanjutkan dengan menghitung rumus presentase inhibisi standar.
2. Uraikan tahapan analisa tes kit untuk identifikasi asam boraks (NILAI 10) dan gula
sakarin (Nilai 10) pada produk pangan. Total nilai = 20
Jawab:
Tahapan analisis tes kit untuk mengidentifikasi asam boraks:
1. Preparasi sampel:
Menghaluskan sampel pangan untuk memperbesar luas permukaan sehingga
muda dilarutkan
Melarutkan sampel dengan 10 ml air mendidih dan kemudian didinginkan
Menambahkan 5 ml HCl dan 4 tetes reagen kit Boraks (methyl red).
Penambahan asam dilakukan karena reagen stabil pada pH rendah
2. Mencelupkan kertas uji ke dalam sampel, lalu dikeringkan
3. Amati perubahan warna yang terbentuk, apabila warna yang diidentifikasi adalah
merah bata maka makanan tersebut positif mengandung boraks
Reaksi warna merah bata:
Na2B4O7 + 2H2O 2NaOH + H2B4O7
Na2B4O7 + 5H2O + 2HCl 2NaCl + 4H3BO3 (merah bata)
3. Terangkan prinsip KERJA (prosedur analisa) analisis asam lemak dengan metode GLC
(Nilai = 15), Kemudian uraikan prinsip kerja analisa Vitamin C dengan metode HPLC
(Nilai = 15). Total nilai 30.
Jangan lupa menguraikan kondisi mesin pada saat analisa.
Jawab:
Prinsip kerja dari analisis asam lemak menggunakan metode GLC:
1. Sampel diekstrak terlebih dahulu dari pangan untuk diambil minyaknya
2. Sampel minyak disaponifikasi dengan menambahkan larutan KOH Metanolat, lalu
disentrifugasi sehingga dihasilkan supernatant jernih
3. Supernatan diinjeksikan ke dalam GLC
4. Tekan tombol run untuk membaca hasil pemisahan dan didapatkannya kromatogram
Catatan: Supernatan yang diinjeksikan ke mesin GLC merupakan metil ester asam
lemak
Kondisi mesin GLC dalam menganalisa asam lemak sampel ialah:
1. Menggunakan mesin GLC yang dengan dilengkapi detector FID
2. Menggunakan kolom sepanjang 6 ft dengan diameter 1/8 inchi terbuat dari stainless
steel
3. Menggunakan fase gerak berupa gas Nitrogen dan Hidrogen dengan masing-masing
dialirkan dengan kecepatan 20 ml/menit
4. Diatur suhu injector 250oC, suhu detector 300oC dan suhu kolom 195oC
Prinsip kerja Analisa Vitamin C menggunakan metode HPLC:
1. Preparasi sampel:
Menghancurkan/menghaluskan bahan dan dicampurkan dengan 6% asam
metafosfat agar vit. C stabil
Disentrifugasi dengan kecepatan 2650 rpm sehingga dihasilkan supernatant
Campuran ditambahkan larutan standar (bila ingin melakukan standar internal),
lalu disentrifugasi pada suhu 4oC selama 16 menit dengan kecepatan 13.300
rpm
Supernatan didekantasi menjadi 100 ml dan kemudian ditambahkan etanol 50%
10 ml hasil campuran diambil dan didekantasi lagi menjadi 100 ml
Dilakukan ultrafiltrasi dan kemudian sampel bisa diinjeksikan
2. Menginjeksikan sampel
3. Tekan tombol run dan didapatkan kromatogram
Kondisi mesin HPLC dalam menganalisis Vitamin C pada sampel:
1. Menggunakan mesin HPLC yang dilengkapi dengan detector UB 247 nm
2. Menggunakan kolom Vydac HS dengan ukuran 25 cm x 4,6 mm ukuran partikel 10
µm
3. Mengatur suhu oven 35oC
4. Menggunakan fase gerak tridesil ammonium format dengan kecepatan alir 3,5
ml/menit