TUGAS !
korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio. Dalam bahasa Inggris adalah corruption atau
corrupt, dalam bahasa Perancis disebut corruption dan dalam bahasa Belanda disebut dengan
coruptie. Agaknya dari bahasa Belanda itulah lahir kata korupsi dalam bahasa Indonesia. Korup
berarti busuk, buruk; suka menerima uang sogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan
sendiri dan sebagainya). Korupsi adalah perbuatan yang buruk (seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok dan sebagainya.
1.Rencana Aksi korupsi dengan berperan sebagai Mahasiswa yang ditujukan untuk Pendidikan.
No Strategi Kegiatan
1 Manajemen Pengaduan Masyarakat • Ketersediaan sumberdaya
pengaduan
masyarakat.
• Tersedianya media SOP
• Penanganan tindak lanjut pengaduan
masyarakat.
• Data base pengaduan masyarkat dan
penanganan nya.
Pemerintah harus melanjutkan reformasi birokrasi secara akuntabel dan transparan untuk
memperoleh Lembaga negara yang berjalan dengan efektif dan efisien, keterbukaan informasi
public merupakan dasar dalam membangun tata pemerintahan yang baik ( good governance ).
Transparansi atas setiap informasi public akan memberi ruang pada masyarakat untuk
memerankan fungsinya, mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil aparatur
pemerintah.
2.Menganalisis satu korupsi terkini
Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram menggelar operasi tangkap tangan (OTT) untuk dana
bantuan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang terdampak bencana gempa bumi Lombok.
Salah satu yang ditangkap adalah anggota DPRD Kota Mataram dari Partai Golkar. OTT itu
dilakukan di sebuah warung makan di kawasan pertokoan Cakranegara, Kota Mataram,
Jumat (14/9/2018) sekitar pukul 09.30 Wita.Dalam OTT itu, pihak kejaksaan berhasil
mengamankan barang bukti uang tunai sebesar Rp 30 juta dari tangan tersangka, yaitu
seorang anggota Dewan dari Fraksi Partai Golkar. Oknum HM terbukti telah melakukan
pemerasan kepada HS dan CT.Tersangka dikenakan Pasal 12e UU Tipikor," kata Kepala
Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram I Ketut Sumedana kepada wartawan.Kasus pemerasan
yang dilakukan tersangka HM bersumber dari dana proyek senilai Rp 4,2 miliar yang
dianggarkan dari APBD Perubahan tahun 2018 untuk perbaikan 14 unit gedung SD dan
SMP terdampak bencana gempa bumi di Kota Mataram.