Anda di halaman 1dari 7

a.

Fungsi Otorisasi
(APBD merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun
bersangkutan)

b. Fungsi Perencanaan
(APBD merupakan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun
bersangkutan)

c. Fungsi Pengawasan
(APND menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah
daerah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan)

d. Fungsi Alokasi
(APBD diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya,
meningkatkan efisiensi, dan efektivitas pereknonomian)

e. Fungsi Distribusi
(APBD harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

f. Fungsi Stabilisasi
(APBD harus menjadi alat memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian)

Prinsip Penyusunan Anggaran Daerah


a. Kesatuan : disajikan dalam satu dokumen anggaran
b. Universalitas : ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran
c. Tahunan : masa berlakunya aggaran untuk satu tahun tertentu
d. Spesialitas : disediakan terinci secara jelas peruntukannya
e. Akrual : anggaran dibebani untuk penerimaan yang seharusnya dibayar, atau
menguntungkan penerimaan yang seharusnya diterima
f. Kas : anggaran suatu tahun anggaran dibebani pada saat terjadi
pengeluaran/penerimaan uang dari/ke kas daerah.
Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan Tertentu

Untuk kepentingan retribusi dikenakan dikenakan atas


umum atas prinsip komersil pemberian izin dari
pasar grosir, pemerintah untuk
kesehatan,
pelelangan, melakukan aktivitas
kebersihan, cetak
terminal,
KTP, pemakaman izin mendirikan
tempat khusus parkir,
parkir, pasar, bangunan
penginapan/vila
pemeriksaan rumah potong hewan,
izin tempat jualan
kebakaran, pelabuhan,
minuman
pengelolaan limbah rekreasi, olahrga,
beralkohol
cair, pendidikan penyeberangan air izin gangguan
penjualan produksi izin trayek
usaha daerah izin usaha
perikanan

Organisasi pengadaan barang/jasa melalui penyedia


1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)  
3. Unit Layanan Pengadaan (diatas 200, diatas 50) /Pejabat Pengadaan (sampai
200/sampai 50)
4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
Metode Penilaian Kualifikasi
1. Prakualifikasi (penilaian sebelum memasukkan penawaran) => bersifat kompleks
(pelelangan umum)
2. Pascakualifikasi (penilaian setelah memasukkan penawaran) => pelelangan umum
kecuali kompleks
Bukti perjanjian
1. Bukti Pembelian sampai 10 juta
2. Kuitansi sampai 50 juta
3. SPK sampai 200 juta(konstruksi), sampai 50 juta (konsultasi)
4. Kontrak, diatas 200 juta (konstruksi), diatas 50 juta(konsultasi)
Penerimaan Pembiayaan
1. Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA)
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
6. Penerimaan Piutang Daerah
7. Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
Pengeluaran Pembiayaan
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Investasi Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang
4. Pemberian Pinjaman Daerah
Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan SKPD meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran SKPD;
(menyajikan ikhtisar perbandingan anggaran dan realisasi terdiri dari Pendapatan,
Belanja,Transfer, dan Pembiayaan(Financing)
2. Neraca SKPD;
(menggambarkan posisi keuangan mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana.
3. Catatan atas Laporan Keuangan SKPD.
(rincian dari LRA, neraca dan Laporan Arus Kas)

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


1. Laporan Realisasi Anggaran,  
2. Neraca,  
3. Laporan Arus Kas, yaitu laporan yang menyajikan arus kas dari aktivitas (operasi,
investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran).
4. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disampaikan ke kepala Daerah 2 bulan setelah tahun anggaran


berakhir
Laporan Keuangan disampaikan ke BPK 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir
Raperda hasil audit BPK disampaikan ke DPRD 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pelaporan Kinerja
Prinsip Penyusunan LAKIP
1. Prinsip Pertanggungjawaban (dapat dimengeti pembaca laporan, lingkup jelas)
2. Prinsip Pengecualian (dilaporkan hal yang penting dan relevan) => menonjol
3. Prinsip Perbandingan (gambaran keadaan sekarang dan sebelumnya)
4. Prinsip Akuntabilitas (hal dominan membuat sukses atau gagal)
5. Prinsip Manfaat (manfaat laporan harus lebih besar dari biaya penyusunan)
Pelaporan Lainnya
1. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
2. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban => Ke DPRD
3. Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah => Ke Masyarakat

Sifat dan Bentuk Kerugian Daerah      


1. Ditinjau Dari Pelakunya 
a. Bendahara
b. PNS bukan bendahara
c. Pihak Ketiga
2. Ditinjau Dari Sebabnya   
a. Perbuatan manusia
(1) kesengajaan,                                                            
(2) kelalaian, kealpaan, kesalahan,                                        
(3) di luar kemampuan si pelaku.                                                                        
b. Karena kejadian alam
3. Ditinjau Dari Waktu Terjadinya  Kerugian Daerah  

Tata cara Penyelesaian Kerugian Daerah


a. Melalui Upaya Damai
b. Melalui Tuntutan Perbendaharaan (bendahara)
4 cara : upaya damai, tuntutan perbendaharaan biasa, tuntutan perbendaharaan
khusus, dan pencatatan
c. Melalui Tuntutan Ganti Rugi (bukan bendahara)
3 cara : upaya damai, tuntutan ganti rugi biasa, dan pencatatan.
d. Melalui Cara Lain

Kadalauarsa TP/TGR
1. TP Biasa setelah 30 Tahun setelah diketahui
2. TP Khusus 3 tahun setelah meninggal tanpa pemberitahuan kerugian, dan jangka
waktu keberatan berakhir.
3. TGR setelah 5 tahun kerugian diketahui, atau setelah 8 tahun sejak akhir tahun
kerugian terjadi.

Anda mungkin juga menyukai