Anda di halaman 1dari 3

SOAL LATIHAN MATLAT KOLABORASI

1. Tiga tahapan (Ratner - 2012) yang dapat dilakukan dalam melakukan assessment
terhadap tata kelola kolaborasi, berikut ini, yang manakah yang menjadi tahapan
pertama?
a. merencanakan aksi kolaborasi
b. mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi
c. mengidentifikasi permasalahan dan peluang
d. mengumpulkan alt bukti
2. Collaborative governance menurut Irawan -2017 P 6, mengungakapkan bahwa
a. sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi
saling menguntungkan antar aktor governance
b. sebagai sebuah proses yang melibatkan usaha bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance
c. sebagai sebuah gerakan bersama dan interaksi saling menguntungkan antar
manusia
d. sebagai niatan yang melibatkan masyarakat dalam interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance
3. Bagaim ana proses evolusi publik administration management sehingga lahir konsep
Whole-of-Government
a. OPA-NPM-MPS-WoG
b OPA-MPS-NPM-WoG
.
c. NPM-MPS-OPA-WoG
d OPA-NPM-NPS-WoG
.
4. Berikut ini, cara membangun kriteria penting untuk kolaborasi, kecuali:
a. forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga
b. peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
c. peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
'‘dikonsultasikan’ oleh agensi publik
d. kolaboratif antara tim harus tersertivikasi
5. Alasan faktor eksternal munculnya Whole-of-Government adalah sebagai berikut
a. Siloisme/Ego sektoral
b. Adanya konflik kepentingan
c. Tuntutan masyarakat atas pelayanan publik yg lebih baik
d. Adanya paradigma pelayanan
6. Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut, kecuali:
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu
terjadi
b. Oganisasi harus memiliki struktur yang sesuai dengan peraturan agar
memudahkan control dan komunikasi
c. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai
d. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan
7. Bagaimana praktek Whole-of-Government dilakukan?
a. Kolaborasi sektoral
b. Membentuk tim Ad Hock
c. Membentuk lembaga koordinasi khusus
d. Kolaborasi sosial
8. Aktifitas kolaborasi antar organisasi meliputu berikut ini, kecuali:
a. Kerjasama Informal
b. Memberikan Pelatihan
c. Memberi bantuan merubah pola pikir
d. Memberikan Bantuan Teknis
9. Pernyataan dibawah ini merupakan Proses yang harus dilalui dalam kolaborasi,
kecuali:
a. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi
b. Komitmen Terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan, keterbukaan
terkait keuntungan bersama
c. Berjalan seiring perkembangan, apa pun itu, kita sama sama mengikuti
perkembangannya
d. Pemahaman bersama:berkaitan dengan kejelasan misi, serta mengidentifikasi
nilai bersama
10. Berikut Ini Adalah Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar
lembaga pemerintah:
a. Kepercayaan , Pembagian kekuasaan, Gaya kepemimpinan,
b. Jumlah SDM, ijasah, dan pengalaman kerja
c. kepemimpinan harus tepat yang mampu membantu mengarahkan kolaboratif
d. terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah
11. Tipe hubungan integrasi dalam Whole-of-Government dalam bentuk apa saja
a. Aliansi strategis-Merger
b. Join Planning-Koordinasi
c. Satelite-Union
d. Join working-Join Venture
12. Mengapa Whole-of-Government sulit dilaksanakan, diantaranya adalah
a. Komunikasi tidak tuntas dan Keengganan berinteraksi
b. Lemahnya pemimpin dan komunikasi
c. Berpikir sectoral dan visioner
d. Tidak butuh pihak lain, mau menang sendiri
13. Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam koordinasi, antara lain adalah
a. Perbedaan orientasi tujuan dan waktu
b Tidak ada formalitas struktur dan orientasi pribadi
.
c. Perbedaan orientasi antar pribadi dan orientasi hasil
d Perbedaan pada faktor produksi dan market
.
14. Manfaat dari Whole-of-Government yang dirasakan adalah
a. Sharing informasi, akuntabilitas, jujur
b. Kolaborasi, koordinasi, kerja sama
c. Transparan,kondusif, kolaborasi
d. Koherensi kebijakan, efisiensi, daya saing

15. Keuntungan Whole-of-Government:


a. Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh K/L sektoral secara
masing-masing
b. Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi, tetapi lintas instansi
c. Berfokus pada proses dan hasil
d. Jawaban a dan b benar

16. Bentuk WoG sebagai berikut, kecuali:


a. Proses penyatuan pemberian layanan kepada public (ISD)
b. Kontrol politik dan otonomi administrasi seperti di Inggris
c. Pemerintah horizontal yang berkoordinasi atau berkolaborasi dalam mencapai
tujuan bersama Kcoordinasi-Kolaborasi)
d. Kebutuhan, harapan dan kerjasama untuk mencapai tujuan kerjassama
17. Koordinasi tidak mudah dilakukan, diantaranya adalah disebabkan karena
a. Munculnya kepercayaan yang kuat
b. Kepemimpinan yang visioner
c. Tidak berpikir komprehensif
d. Komunikasi yang efektif
18. Masalah yang sering dijumpai saat koordinasi adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
b. Tidak adanya perbedaan waktu
c. Struktur yang dapat berperan secara informal
d. Pribadi menjadi penyatu dan perekat
19. Dalam konsep WoG, layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit
tergolong implementasi jenis layanan apakah?
a. Pelayanan reguasi
b Pelayanan publik
.
c. Pelayanan barang
d Pelayanan jasa
.
20. Dikatakan Whole-of-Government jika terdapat ciri-ciri yaitu
a. Sektoral, lintas batas negara
b Adanya tujuan bersama, terpadu
.
c. Pengembangan kebijakan, sektoral
d Untuk pelayanan publik, sektoral
.

Anda mungkin juga menyukai