PROVINSI BANTEN
TENTANG
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
BUPATI TANGERANG,
3. Undang...
-2-
dan
BUPATI TANGERANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Satuan...
-3-
16. Perorangan...
-4-
29. Jaringan...
-5-
40. Daftar...
-6-
BAB II
KEDUDUKAN DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 2
Pasal 3
c. penyediaan...
-7-
Pasal 4
4. sosialisasi...
-8-
4. sosialisasi Kearsipan;
5. pendidikan dan pelatihan Kearsipan; dan
6. perencanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Pasal 5
BAB III
PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Bagian...
-9-
Bagian Kedua
Pengelolaan Arsip
Pasal 7
Pasal 8
Bagian Ketiga
Penciptaan Arsip
Pasal 9
(3) Kepala...
-10-
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Bagian Keempat
Penggunaan Arsip
Pasal 13
(3) Pimpinan...
-11-
Pasal 14
Bagian Kelima
Pemeliharan Arsip
Paragraf 1
Umum
Pasal 15
Pasal 16...
-12-
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Paragraf 2
Pemberkasan Arsip Aktif
Pasal 19
Pasal 20
Paragraf 3
Penataan Arsip Inaktif
Pasal 21
(3) Daftar...
-14-
Pasal 22
Paragraf 4
Penyimpanan Arsip
Pasal 23
Pasal 24
(2) BUMD...
-15-
Paragraf 5
Alih Media Arsip
Pasal 25
Pasal 26
(4) Dalam...
-16-
Pasal 27
Bagian Keenam
Penyusutan Arsip
Paragraf 1
Umum
Pasal 28
(3) Penyusutan...
-17-
Paragraf 2
Pemindahan Arsip Inaktif
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Paragraf 3...
-18-
Paragraf 3
Pemusnahan Arsip
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34...
-19-
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
(3) Pemusnahan...
-20-
Pasal 38
Paragraf 4
Penyerahan Arsip Statis
Pasal 39
(2) Penyerahan...
-21-
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
(2) Arsip...
-22-
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
(2) Penyerahan...
-23-
Pasal 46
BAB IV
PENGELOLAAN ARSIP STATIS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 47
(3) Pengelolaan...
-24-
Bagian Kedua
Akuisisi Arsip Statis
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50...
-25-
Pasal 50
Pasal 51
Bagian Ketiga
Pengolahan Arsip Statis
Pasal 52
Pasal 53...
-26-
Pasal 53
Bagian Keempat
Preservasi Arsip Statis
Pasal 54
Pasal 55
Pasal 56...
-27-
Pasal 56
Pasal 57
Bagian Kelima...
-28-
Bagian Kelima
Akses Arsip Statis
Pasal 58
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 61
Bagian Keenam
Autentikasi
Pasal 62
(2) Autentifikasi...
-29-
Pasal 63
BAB V
SIKD dan JIKD
Bagian Kesatu
SIKD
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
Bagian Kedua
JIKD
Pasal 67
Pasal 68
Pasal 69...
-31-
Pasal 69
Bagian Ketiga
Penggunaan Informasi Kearsipan
Pasal 70
Pasal 71
BAB VI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEARSIPAN
Bagian Kesatu
Pengembangan dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pasal 72
b. meningkatkan...
-32-
Bagian Kedua
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kearsipan
Pasal 73
Pasal 74
Pasal 75
b. pengembangan...
-33-
Pasal 76
Bagian Ketiga
Pengembangan Sarana Dan Prasarana
Pasal 77
Pasal 78
c. penyimpanan...
-34-
BAB VII
PENYELAMATAN DAN PELESTARIAN ARSIP
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
BAB VIII...
-35-
BAB VIII
PELAYANAN JASA DAN PUBLIKASI KEARSIPAN
Pasal 83
Pasal 84
BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN
Pasal 85
Pasal 86
Pasal 87...
-36-
Pasal 87
BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT DAN KERJASAMA
Pasal 88
Pasal 89
Pasal 90
c. melindungi...
-37-
Pasal 91
Pasal 92
Pasal 93
BAB XI
PENGHARGAAN
Pasal 94
(3) Penghargaan...
-38-
BAB XII
PENDANAAN
Pasal 95
BAB XIII
LARANGAN
Pasal 96
BAB XIV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 97
(2) Apabila...
-39-
Pasal 98
Pasal 99
BAB XV...
-40-
BAB XV
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 100
BAB XVI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 101
Pasal 102
Pasal 103
Pasal 104
Pasal 105
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 106
Pasal 107...
-42-
Pasal 107
Pasal 108
Ditetapkan di Tigaraksa
Pada tanggal 19 Agustus 2015
BUPATI TANGERANG,
Ttd.
A. ZAKI ISKANDAR
Diundangkan di Tigaraksa
Pada tanggal 19 Agustus 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TANGERANG,
Ttd.
ISKANDAR MIRSAD
I. UMUM
Dalam rangka mewujudkan sistem Penyelenggaraan Kearsipan yang
komprehensif dan terpadu, perlu dibangun suatu sistem Kearsipan Daerah,
meliputi pengelolaan Arsip Dinamis dan pengelolaan Arsip Statis. Sistem
Kearsipan Daerah berfungsi menjamin ketersediaan Arsip yang autentik, utuh,
dan terpercaya serta mampu mengidentifikasikan keberadaan Arsip yang
memiliki keterkaitan informasi sebagai satu keutuhan informasi pada semua
organisasi Kearsipan.
h. keresponsifan...
-2-
h. keresponsifan;
i. keantisipatifan;
j. kepartisipatifan;
k. akuntabilitas;
l. kemanfaatan;
m. aksesibilitas; dan
n. kepentingan umum.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14...
-3-
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32...
-4-
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49...
-5-
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “guide” adalah sarana bantu
penemuan arsip statis berupa uraian informasi mengenai
khasanah arsip statis yang tersimpan baik secara
keseluruhan maupun tematis di lembaga kearsipan.
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup Jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)...
-6-
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan autentikasi Arsip Statis adalah
pernyataan tertulis atau tanda yang menunjukan bahwa Arsip
Statis yang bersangkutan adalah asli dan sesuai dengan
aslinya.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan surat keterangan adalah pemberian
keterangan oleh Kantor yang berdasarkan koleksi arsip yang
terdapat di Kantor.
Pasal 63
Cukup jelas
Pasal 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas
Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
Pasal 70
Cukup jelas
Pasal 71
Cukup jelas
Pasal 72
Cukup jelas
Pasal 73
Cukup jelas
Pasal 74
Cukup jelas
Pasal 75...
-7-
Pasal 75
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Yang dimaksud dengan jaminan kesehatan adalah jaminan
kesehatan atas penyakit yang diakibatkan pelaksanaan
tugasnya sebagai Arsiparis.
Yang dimaksud dengan “insentif” yaitu pemberian
kesejahteraan di luar tunjangan perbaikan dan penghasilan
antara lain berupa jaminan pendidikan dan keselamatan
kerja.
Pasal 76
Cukup jelas
Pasal 77
Cukup jelas
Pasal 78
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan standar kualitas dan spesifikasi
prasarana dan sarana kearsipan adalah ketentuan prasarana
dan sarana kearsipan adalah ketentuan standar tentang
kualitas, bahan, bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain yang
dijadikan acuan atau pedoman dalam pengadaan dan
penggunaan prasarana dan sarana kearsipan.
Pasal 79
Cukup jelas
Pasal 80
Cukup jelas
Pasal 81
Cukup jelas
Pasal 82
Cukup jelas
Pasal 83
Cukup jelas
Pasal 84
Cukup jelas
Pasal 85
Cukup jelas
Pasal 86...
-8-
Pasal 86
Cukup jelas
Pasal 87
Cukup jelas
Pasal 88
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan peran serta masyarakat meliputi
peran serta Organisasi Politik, dan Ormas, Perusahaan, dan
Perorangan dalam Penyelenggaraan Kearsipan.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 89
Cukup jelas
Pasal 90
Cukup jelas
Pasal 91
Cukup jelas
Pasal 92
Cukup jelas
Pasal 93
Cukup jelas
Pasal 94
Cukup jelas
Pasal 95
Cukup jelas
Pasal 96
Cukup jelas
Pasal 97
Cukup jelas
Pasal 98
Cukup jelas
Pasal 99
Cukup jelas
Pasal 100...
-9-
Pasal 100
Cukup jelas
Pasal 101
Cukup jelas
Pasal 102
Cukup jelas
Pasal 103
Cukup jelas
Pasal 104
Cukup jelas
Pasal 105
Cukup jelas
Pasal 106
Cukup jelas
Pasal 107
Cukup jelas
Pasal 108
Cukup jelas