Anda di halaman 1dari 8

Mendorong Produktivitas Pemuda di Tengah Pandemi Covid – 19

Fakhri Furqoni

Latar Belakang

Merebaknya pandemi covid – 19 berdampak kepada seluruh aspek kehidupan


masyarakat, mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan lain – lain. Ruang
gerak masyarakat menjadi sangat terbatas dikarenakan adanya PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) dan harus terus dirumah demi menimalisir penyebaran covid –
19. Kelompok usia muda didalam masyarakat menjadi yang paling berdampak pada
saat pandemi seperti ini, mulai dari kehilangan pekerjaan, peluang ekonomi, kesehatan,
dan pendidikan menjadi beberapa faktor yang sangat jelas terdampak kepada kehidupan
pemuda. Menurut International Labour Organization (ILO, 2020), pemuda cenderung
tidak memiliki pekerjaan dibandingkan dengan penduduk kelompok umur lain. Dimasa
pandemi seperti ini juga, sekolah, kampus, serta berbagai lembaga pendidikan juga
beralih menjadi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sehingga para siswa dan mahasiswa yang
notabenenya pemuda menjadi kualitas belajarnya tidak sebaik ketika sebelum pandemi.
Ditambah banyak sekali pemuda yang mempunyai rencana – rencana serta kegiatan -
kegiatan yang sudah direncanakan di tahun 2020 pada akhirnya tidak bisa terlaksana
karena terbentur dengan keadaan seperti ini.

Beberapa keadaan dan permasalahan tersebut di masa pandemi seperti ini


menjadi dua mata pisau yang menyerang pemuda, pemuda tinggal memilih antara
keadaan seperti ini dijadikan ajang untuk bermalas – malasan dan tidak ada kegiatan
atau menjadikan keadaan dan permasalahan saat ini menjadi tantangan sekaligus
mendorong para pemuda untuk tetap terus bisa produktif dan aktif walaupun ruang
geraknya dibatasi di masa pandemi seperti ini. Tentunya pemuda yang diidentikan
dengan semangatnya yang menggebu – gebu jangan sampai terlena dengan keadaan
seperti ini dan jangan sampai menjadikan pandemi covid – 19 menghambat dirinya
untuk berkembang dan berinovasi serta melakukan perubahan – perubahan yang
berguna bagi bangsa dan juga masyarakat. Maka dari itu pemuda harus tetap produktif
dan aktif walaupun ruang geraknya dibatasi ketika pandemi seperti ini.
Analisis

Perubahan dari sebelum pandemi dan ketika pandemi begitu terasa bagi pemuda
dan masyarakat, karena seluruh kegiatan baik pembelajaran, pekerjaan, dan lain – lain
dialihkan menjadi daring karena untuk menghindari serta menimalisir penyebaran
pandemi covid - 19. Menurut William Rivers (2004 : 39) menyebutkan bahwa
perkembangan teknologi memberi pengaruh besar terhadap sistem komunikasi massa,
termasuk pola – pola komunikasinya. Pengaruh tersebut yang paling dirasakan pada saat
pandemi seperti ini, teknologi menjadi alat utama untuk berkomunikasi dan berkegiatan
sehari – hari. Dimana yang tadinya sebelum pandemi kita harus keluar rumah untuk
melakukan kegiatan sekarang hal itu bisa dilakukan dirumah melalui teknologi
komunikasi yang tersedia melalui laptop atau smartphone masing – masing melalui
jaringan internet dan langsung bisa terkoneksi dengan dunia luar. Aplikasi – aplikasi
virual meetings dan teleconference yang menunjang komunikasi jarak jauh juga mulai
bermunculan dan dipakai masyarakat sehari – hari seperti zoom, google meeting, dan
lain – lain.

Menurut WHO pemuda adalah seseorang yang berusia 15 – 24 tahun, itu berarti
pemuda sekarang lahir berkisar antara tahun 1996 – 2005 dan termasuk kategori
Generasi Millenial dan Generasi Z yang sudah hidup berkembang dan bersama
Teknologi sedari kecil. Karena dimasa sekarang ini juga terjadi konvergensi media yang
secara cepat, dimana semua media menyatu dengan media baru (internet) dan mengubah
pola perilaku komunikasi media (Straubhaar dan LaRose, 2002). Jadi kondisi pandemi
saat ini dengan perkembangan teknologi dan konvergensi media yang besar – besaran
merupakan sebuah keuntungan bagi pemuda sekarang karena lebih mudah beradaptasi
dengan keadaan saat ini. Pemuda cenderung lebih mudah berkegiatan melalui teknologi
berbasis daring dan internet dibanding kelompok umur usia lain. Jadi sebetulnya tidak
ada kesulitan yang berarti bagi pemuda seharusnya ketika beradaptasi dengan
“kehidupan baru” melalui teknologi dan internet di masa – masa pandemi seperti ini.
Kegiatan – kegiatan pemuda dimasa pandemi seperti perkuliahan, pekerjaan, sekolah,
seminar, workshop dan lain – lain sudah dialihkan menjadi via daring dan internet.
Menurut Tapscott (dalam derajat, 2014 : 145) menyatakan ada delapan aspek
yang menjadikan pemuda sebagai “net generation” atau generasi yang tumbuh dengan
internet dan teknologi, yaitu:

1) Freedom = Pemuda mempunyai kebebasan berekspresi dalam media baru, dalam


menghasilkan karya, belajar, dan lain – lain.
2) Customization = Pemuda merupakan konsumer yang aktif, yakni mencari dan
memperoleh apa yang dikehendaki dan diingikannya dan tahu dimana
mencarinya.
3) Scrutiny = Pemuda selektif dan kritis dalam melihat fakta informasi dimedia
4) Intergrity = Pemuda didalam media baru mempunyai komitmen terhadap
kejujuran, kesadaran, transparansi dan bertanggung jawab.
5) Collaboration = Pemuda tentu berjejaring dan berkolaborasi di media sosial
sehingga menghasilkan karya
6) Entertainment = Pemuda dan media baru mendapatkan kesenangan, hiburan, dan
informasi yang dibutuhkan.
7) Speed = Pemuda merespon cepat dan meciptakan budaya instan didalam media
baru
8) Innovation = Pemuda dan media baru sebagai pencetus ide dan temuan yang baru
untuk saat ini dan masa mendatang.

Kedelapan aspek ini mewakili ekspresi pemuda dalam menggunakan teknologi dan
media baru yaitu internet. Dan tentu pada masa pandemi seperti ini hal ini jelas terjadi
dalam kehidupan pemuda dalam memakai teknologi dan internet

Namun yang jadi permasalahan ada sebagian pemuda yang akhirnya malah
terlena dengan semua kemudahan serta teknologi di masa pandemi sekarang ini dan.
Alih – alih seharusnya pemuda menfaatkan segala teknologi yang ada untuk lebih
produktif dan aktif sehari – hari ketika pandemi, tetapi dijadikan ajang untuk bermalas –
malasan dan hanya berdiam diri. Atau hanya sebatas memanfaatkan teknologi untuk
menikmati aspek Entertainment saja seperti bermain game, bermain media sosial,
menonton, dan lain – lain yang tidak ada manfaatnya. Sehingga ketika pandemi sudah
berjalan hampir setahun ini tidak ada perkembangan, pembelajaran, dan pengalaman
yang didapat untuk bisa mengupgrade diri lebih baik lagi. Maka dari itu sudah
seharusnya pemuda untuk menjadikan masa – masa pandemi seperti ini produktif dan
aktif serta terus mengupgrade kapabilitas diri lebih baik. Walaupun kegiatan diluar
rumah sangat dibatasi bukan berarti pemuda lantas bermalas – malasan dirumah dan
berdiam diri atau memanfaatkan teknologi dengan salah. Karena pemuda sudah
mempunyai modal yang sangat besar yaitu teknologi dan internet yang bisa
dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya untuk bisa berinovasi dan produktif. Apalagi
Generasi Millenial dan Generasi Z sudah terbiasa dengan teknologi dan aplikasi –
aplikasi yang ada, itu sebuah keuntungan besar dan sayang jika tidak dimanfaatkan
dengan baik di masa – masa pandemi seperti ini.

Banyak sekali hal yang bisa dilakukan pemuda dimasa pandemi seperti ini untuk
bisa lebih produktif dan aktif melalui aplikasi dan internet serta menerapkan kedelapan
aspek yang dikatakan Tapscott lebih baik lagi. Kita bisa mengakses seluruh macam
informasi dan terhubung dengan dunia luar melalui perkembangan teknologi yang
begitu pesat di masa pandemi sekarang ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda
untuk lebih produktif dan aktif pada saat pandemi adalah sebagai berikut :

1. Seminar dan Pelatihan Online


Dimasa pandemi seperti ini seminar – seminar dan pelatihan via online
tersebar banyak di media sosial dan internet. Kita tinggal memilih mana ilmu
dan pengalaman yang bisa kita dapatkan untuk terus bisa produktif dan
mengupgrade diri kita. Biasanya seminar dan pelatihan via daring ini
memakai aplikasi teleconference seperti zoom, google meeting, dan lain lain
atau memiliki platform tersendiri untuk melakukan pelatihan. Bahkan
universitas dan lembaga luar negeri juga membuka course dan kelas untuk
dibuka bagi siapa aja yang mau ikut. Contohnya Harvard University
membuka kelas bisnis untuk diikuti oleh seluruh orang didunia melalui
internet dan masih banyak lagi. Itu merupakan sebuah keuntungan bagi
pemuda karena globalisasi dan teknologi di masa pandemi begitu luas, jadi
kita bisa mengambil ilmu dan pengalaman serta sertifikat nasional maupun
internasional hanya melalui seminar dan pelatihan – pelatihan via daring.
2. Mengikuti Volunteer
Selain seminar dan pelatihan, volunteer banyak sekali tersebar di media
sosial dan internet dengan berbagai macam kegiatan – kegiatan yang bisa
dipilih sesuai keinginan kita ingin mendapat pengalaman seperti apa.
Volunteer untuk kegiatan menjadi jalan yang terbaik bagi pemuda untuk
mendapat pengalaman pada masa pandemi seperti ini karena kita langsung
belajar terutama mengenai team work atau decision making didalam suatu
event. Pemuda dengan mengikuti volunteer juga memperluas relasi dan
jaringan. Tentu volunteernya via daring atau online, atau beberapa ada yang
offline biasanya acara penyuluhan dan berbagi pada masa pandemi dan
tentunya memakai protokol yang ketat.
3. Mengikuti Lomba dan Kompetisi
Lomba atau kompetisi via daring menjadi alternatif yang sangat bagus
untuk mengisi kegiatan dan produktifitas pemuda dikala pandemi. Lomba –
lomba sangat tersebar banyak sekali di media sosial tinggal memilih lomba
apa yang cocok. Biasanya lomba berupa essay, video, poster, debat, dan
masih banyak lagi. Lembaga – lembaga pendidikan terutama universitas
banyak sekali mengadakan lomba dan kompetisi via daring baik tingkat
nasional sampai internasional.
4. Olahraga
Tentu agar kita terhindar dari virus covid – 19 dengan memiliki imun
yang baik didalam tubuh dan hal itu bisa didapat salah satunya dengan cara
menjaga pola hidup yang sehat dan berolahraga. Hal itu bisa kita lakukan
dirumah, banyak sekali video – video, aplikasi, dan gerakan yang
bermunculan untuk tetap berolahraga mesikpun dirumah. Jadi jangan sampai
pemuda dirumah tidak pernah berolahraga, karena nanti rawan terkena covid
-19. Kita bisa memakai video conference dirumah untuk bisa berolahraga
dan senam bersama serta bisa menonton video – video olahraga agar
olahraga kita bisa terarah dan teratur.

Itu adalah beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda untuk terus tetap produktif
dan aktif dimasa pandemi seperti ini dan masih banyak lagi. Maka dari itu pemuda
jangan sampai diperbudak dan terlena dengan perkembangan teknologi dan internet di
masa pandemi. Karena hal itu merupakan kerugian yang sangat besar dan ketika
pandemi berlangsung waktunya menjadi sangat sia – sia jika hanya dipakai oleh hal –
hal yang tidak berguna dan pasrah dengan keadaan yang ada. Konvergensi media dan
teknologi yang berkembang pesat harus kita sikapi dengan positif, jika tidak para
pemuda akan tergerus dan terikut oleh arus globalisasi begitu saja. Dan jika para
pemuda dimasa pandemi terus meningkatkan produktivitas dan terus menjalankan
keseharian dengan kegiatan positif, tentunya sumber daya manusia masa depan negara
kita akan lebih baik lagi dan tidak tertinggal oleh negara – negara yang lain. Dan tentu
kita juga sudah melihat banyak sekali karya – karya luar biasa pemuda bangsa dimasa
pandemi ini. Maka dari itu pemuda harus terus meningkatkan produktivitasnya untuk
mencetak lebih banyak lagi karya – karya yang membanggakan dan juga berfungsi bagi
kehidupan masyarakat kita.

Penutup

Kesimpulan

Pada masa pandemi covid – 19 sekarang konvergensi media dan teknologi


berkembang sangat pesat, dikarenakan masyarakat harus lebih banyak dirumah sehingga
memakai teknologi didalam sehari – hari. Pemuda yang merupakan Generasi Millenial
dan Generasi Z tentu sudah terbiasa memakai teknologi dan internet, sehingga tidak ada
kesulitan yang berarti ketika beradaptasi dan berkegiatan melalui teknologi dimasa
pandemi ini. Namun banyak sekali pemuda yang akhirnya diperbudak dan terlena
dengan perkembangan teknologi dan media yang sangat pesat. Seharusnya teknologi,
internet, dan media baru yang ada pada saat pandemi ini mendorong pemuda untuk
lebih produktif dan aktif. Walaupun ruang gerak dibatasi dan cenderung harus dirumah,
pemuda seharusnya memanfaatkan teknologi dengan baik sehingga bisa produktif dan
meningkatkan kapabilitas dirinya dengan mendapatkan ilmu, pengalaman, pembelajaran
melalui perkembangan teknologi, internet dan media yang pesat pada masa pandemi
seperti ini.

Saran

Dimasa pandemi seperti ini sudah seharusnya bagi pemuda untuk terus
meningkatkan produktivitasnya, karena jika tidak pemuda akan terhambat
perkembangannya. Selain apa yang disebutkan oleh penulis diatas, masih banyak hal
dan kegiatan yang sebenernya bisa dilakukan oleh pemuda dimasa pandemi saat ini.
Penulis berharap para pemuda tetap semangat dan aktif serta produktif dimasa sekarang
ini, karena pandemi bukanlah sebuah halangan tetapi tantangan yang harus kita hadapi
bersama.
Daftar Pustaka

Derajad. 2014. Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru. Jurnal Studi Pemuda Vol.3
No.2

Roma,dkk. 2020. Kebangkitan Nasional; Pemuda Melawan Pandemi Global. Jurnal


Hukum dan Keadilan. Vol.4 No.1

Suzanne,dkk. 2012. Generasi Antara : Refleksi Tentang Studi Pemuda Indonesia.


Jurnal Studi Pemuda. Vol.1 No.2

Sucahya. 2017. Teknologi Komunikasi dan Media. Jurnal Media

Yudhaswara. 2018. Peran Pemuda di Era Globalisasi. Jurnal Kepemudaan. Vol 2. No.5

Anda mungkin juga menyukai