Fakhri Furqoni
Latar Belakang
Perubahan dari sebelum pandemi dan ketika pandemi begitu terasa bagi pemuda
dan masyarakat, karena seluruh kegiatan baik pembelajaran, pekerjaan, dan lain – lain
dialihkan menjadi daring karena untuk menghindari serta menimalisir penyebaran
pandemi covid - 19. Menurut William Rivers (2004 : 39) menyebutkan bahwa
perkembangan teknologi memberi pengaruh besar terhadap sistem komunikasi massa,
termasuk pola – pola komunikasinya. Pengaruh tersebut yang paling dirasakan pada saat
pandemi seperti ini, teknologi menjadi alat utama untuk berkomunikasi dan berkegiatan
sehari – hari. Dimana yang tadinya sebelum pandemi kita harus keluar rumah untuk
melakukan kegiatan sekarang hal itu bisa dilakukan dirumah melalui teknologi
komunikasi yang tersedia melalui laptop atau smartphone masing – masing melalui
jaringan internet dan langsung bisa terkoneksi dengan dunia luar. Aplikasi – aplikasi
virual meetings dan teleconference yang menunjang komunikasi jarak jauh juga mulai
bermunculan dan dipakai masyarakat sehari – hari seperti zoom, google meeting, dan
lain – lain.
Menurut WHO pemuda adalah seseorang yang berusia 15 – 24 tahun, itu berarti
pemuda sekarang lahir berkisar antara tahun 1996 – 2005 dan termasuk kategori
Generasi Millenial dan Generasi Z yang sudah hidup berkembang dan bersama
Teknologi sedari kecil. Karena dimasa sekarang ini juga terjadi konvergensi media yang
secara cepat, dimana semua media menyatu dengan media baru (internet) dan mengubah
pola perilaku komunikasi media (Straubhaar dan LaRose, 2002). Jadi kondisi pandemi
saat ini dengan perkembangan teknologi dan konvergensi media yang besar – besaran
merupakan sebuah keuntungan bagi pemuda sekarang karena lebih mudah beradaptasi
dengan keadaan saat ini. Pemuda cenderung lebih mudah berkegiatan melalui teknologi
berbasis daring dan internet dibanding kelompok umur usia lain. Jadi sebetulnya tidak
ada kesulitan yang berarti bagi pemuda seharusnya ketika beradaptasi dengan
“kehidupan baru” melalui teknologi dan internet di masa – masa pandemi seperti ini.
Kegiatan – kegiatan pemuda dimasa pandemi seperti perkuliahan, pekerjaan, sekolah,
seminar, workshop dan lain – lain sudah dialihkan menjadi via daring dan internet.
Menurut Tapscott (dalam derajat, 2014 : 145) menyatakan ada delapan aspek
yang menjadikan pemuda sebagai “net generation” atau generasi yang tumbuh dengan
internet dan teknologi, yaitu:
Kedelapan aspek ini mewakili ekspresi pemuda dalam menggunakan teknologi dan
media baru yaitu internet. Dan tentu pada masa pandemi seperti ini hal ini jelas terjadi
dalam kehidupan pemuda dalam memakai teknologi dan internet
Namun yang jadi permasalahan ada sebagian pemuda yang akhirnya malah
terlena dengan semua kemudahan serta teknologi di masa pandemi sekarang ini dan.
Alih – alih seharusnya pemuda menfaatkan segala teknologi yang ada untuk lebih
produktif dan aktif sehari – hari ketika pandemi, tetapi dijadikan ajang untuk bermalas –
malasan dan hanya berdiam diri. Atau hanya sebatas memanfaatkan teknologi untuk
menikmati aspek Entertainment saja seperti bermain game, bermain media sosial,
menonton, dan lain – lain yang tidak ada manfaatnya. Sehingga ketika pandemi sudah
berjalan hampir setahun ini tidak ada perkembangan, pembelajaran, dan pengalaman
yang didapat untuk bisa mengupgrade diri lebih baik lagi. Maka dari itu sudah
seharusnya pemuda untuk menjadikan masa – masa pandemi seperti ini produktif dan
aktif serta terus mengupgrade kapabilitas diri lebih baik. Walaupun kegiatan diluar
rumah sangat dibatasi bukan berarti pemuda lantas bermalas – malasan dirumah dan
berdiam diri atau memanfaatkan teknologi dengan salah. Karena pemuda sudah
mempunyai modal yang sangat besar yaitu teknologi dan internet yang bisa
dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya untuk bisa berinovasi dan produktif. Apalagi
Generasi Millenial dan Generasi Z sudah terbiasa dengan teknologi dan aplikasi –
aplikasi yang ada, itu sebuah keuntungan besar dan sayang jika tidak dimanfaatkan
dengan baik di masa – masa pandemi seperti ini.
Banyak sekali hal yang bisa dilakukan pemuda dimasa pandemi seperti ini untuk
bisa lebih produktif dan aktif melalui aplikasi dan internet serta menerapkan kedelapan
aspek yang dikatakan Tapscott lebih baik lagi. Kita bisa mengakses seluruh macam
informasi dan terhubung dengan dunia luar melalui perkembangan teknologi yang
begitu pesat di masa pandemi sekarang ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda
untuk lebih produktif dan aktif pada saat pandemi adalah sebagai berikut :
Itu adalah beberapa hal yang bisa dilakukan pemuda untuk terus tetap produktif
dan aktif dimasa pandemi seperti ini dan masih banyak lagi. Maka dari itu pemuda
jangan sampai diperbudak dan terlena dengan perkembangan teknologi dan internet di
masa pandemi. Karena hal itu merupakan kerugian yang sangat besar dan ketika
pandemi berlangsung waktunya menjadi sangat sia – sia jika hanya dipakai oleh hal –
hal yang tidak berguna dan pasrah dengan keadaan yang ada. Konvergensi media dan
teknologi yang berkembang pesat harus kita sikapi dengan positif, jika tidak para
pemuda akan tergerus dan terikut oleh arus globalisasi begitu saja. Dan jika para
pemuda dimasa pandemi terus meningkatkan produktivitas dan terus menjalankan
keseharian dengan kegiatan positif, tentunya sumber daya manusia masa depan negara
kita akan lebih baik lagi dan tidak tertinggal oleh negara – negara yang lain. Dan tentu
kita juga sudah melihat banyak sekali karya – karya luar biasa pemuda bangsa dimasa
pandemi ini. Maka dari itu pemuda harus terus meningkatkan produktivitasnya untuk
mencetak lebih banyak lagi karya – karya yang membanggakan dan juga berfungsi bagi
kehidupan masyarakat kita.
Penutup
Kesimpulan
Saran
Dimasa pandemi seperti ini sudah seharusnya bagi pemuda untuk terus
meningkatkan produktivitasnya, karena jika tidak pemuda akan terhambat
perkembangannya. Selain apa yang disebutkan oleh penulis diatas, masih banyak hal
dan kegiatan yang sebenernya bisa dilakukan oleh pemuda dimasa pandemi saat ini.
Penulis berharap para pemuda tetap semangat dan aktif serta produktif dimasa sekarang
ini, karena pandemi bukanlah sebuah halangan tetapi tantangan yang harus kita hadapi
bersama.
Daftar Pustaka
Derajad. 2014. Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru. Jurnal Studi Pemuda Vol.3
No.2
Yudhaswara. 2018. Peran Pemuda di Era Globalisasi. Jurnal Kepemudaan. Vol 2. No.5