Anda di halaman 1dari 4

Contoh Perhitungan Sanksi STP akibat terlambat lapor dan setor

Contoh 1 :

PT Urotaroman melaporkan SPT PPh Masa 21 untuk masa pajak Januari 2022 dengan status Kurang
Bayar Rp5.000.000,-

SPT tersebut dilunasi kurang bayarnya dan dilaporkan ke KPP tanggal 31 maret 2022.

Jika atas kejadian ini diterbitkan Surat Tagihan pajak (STP) tanggal 24 April 2022, berapa besar sanksi yg
dapat dikenakan?

Jawab:

Batas akhir setor = Tgl 10 Februari 2022 sehingga di kasus ini terjadi terlambat setor

Batas akhir lapor = Tanggal 20 Februari 2022 sehingga di kasus ini terjadi terlambat lapor

Jumlah bulan terlambat dihitung sejak 11 Feb 2022 s.d 31 mar 2022

11 Feb s.d 10 mar = 1 bulan

11 mar s.d 10 apr = 1 bulan + [bagian bulan dihitung satu bulan penuh]

= 2 bulan

Tarif bunga yang digunakan adalah yang berlaku di hari pertama dikenakannya sanksi

Yatu tanggal 11 Februari 2022 [klik disini] = 0,95%

Sanksi =

Sanksi telat lapor = Rp100.000,-

Sanksi telat setor = 0,95 % x 2 bulan x Rp5.000.000 = Rp95.000

Jadi total besaran sanksi pada STP = Rp195.000


Contoh 2 :

PT Urotaroman melaporkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Februari 2022 dengan status Kurang Bayar
Rp10.000.000,-

SPT tersebut dilunasi kurang bayarnya dan dilaporkan ke KPP tanggal 20 April 2022.

Jika atas kejadian ini diterbitkan Surat Tagihan pajak (STP) tanggal 24 April 2022, berapa besar sanksi yg
dapat dikenakan?

Jawab:

Batas akhir setor dan lapor = Tgl 31 Maret 2022 sehingga di kasus ini terjadi terlambat setor dan lapor

Jumlah bulan terlambat dihitung sejak 1 April 2022 s.d 20 April 2022

1 Apr s.d 30 Apr = 1 bulan [bagian bulan dihitung satu bulan penuh]

Tarif bunga yang digunakan adalah yang berlaku di hari pertama dikenakannya sanksi

Yatu tanggal 1 April 2022 [klik disini] = 0,98%

Sanksi =

Sanksi telat lapor = Rp500.000,-

Sanksi telat setor = 0,98 % x 1 bulan x Rp10.000.000 = Rp98.000

Jadi total besaran sanksi pada STP = Rp598.000


Contoh 3 :

PT Urotaroman melaporkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Februari 2022 dengan status Lebih Bayar
Rp3.500.000,-

SPT tersebut dilaporkan ke KPP tanggal 20 April 2022.

Jika atas kejadian ini diterbitkan Surat Tagihan pajak (STP) tanggal 22 April 2022, berapa besar sanksi yg
dapat dikenakan?

Jawab:

Batas akhir lapor = Tgl 31 Maret 2022 sehingga di kasus ini terjadi terlambat lapor

Sanksi =

Sanksi telat lapor = Rp500.000,-

Sanksi telat setor = SPT LB tidak ada pembayaran jadi tidak ada sanksi telat setor

Jadi total besaran sanksi pada STP = Rp500.000

Contoh 4 :

Melanjutkan kasus nomor 3, PT Urotaroman membetulkan SPT Masa PPN untuk masa pajak Februari
2022 menjadi status Lebih Bayar Rp5.000.000,-

SPT tersebut dilaporkan ke KPP tanggal 24 April 2022.

Atas kejadian ini apakah ada sanksi yang dapat diterbitkan?

Jawab:

SPT normal status SPT LB lapor tanggal 20 April 2022, sudah terbit STP tanggal 22 April 2022

SPT Pembetulan 1 status SPT LB lapor tanggal 24 April 2022

Artinya :

Tanggal lapor SPT Masa PPN, masa pajak Februari 2022 yang digunakan adalah SPT yang pertama kali
dilaporkan (SPT Normal) untuk masa pajak tersebut, dan tanggal lapor SPT pembetulan tidak lagi
dijadikan dasar apakah terlambat atau tidak.

Dan atas SPT pembetulan statusnya SPT LB sehingga tetap tidak ada kewajiban pembayaran dan tidak
ada kasus terlambat bayar

Artinya TIDAK ada sanksi yang bisa dikenakan akibat SPT Pembetulan tsb
Contoh 5 :

PT Urotaroman melaporkan SPT Tahunan Badan untuk tahun pajak 2018 dengan status Kurang Bayar
Rp20.000.000,-

SPT tersebut dilunasi kurang bayarnya dan dilaporkan ke KPP tanggal 20 April 2022.

Jika atas kejadian ini diterbitkan Surat Tagihan pajak (STP) tanggal 24 April 2022, berapa besar sanksi yg
dapat dikenakan?

Jawab:

Batas akhir setor dan lapor = Tgl 30 April 2019 sehingga di kasus ini terjadi terlambat setor dan lapor

Jumlah bulan terlambat dihitung sejak 1 Mei 2019 s.d 20 April 2022

Waktu keterlambatan sudah melebih batas maksimal sanksi terlambat yaitu 24 bulan

Tarif bunga yang digunakan adalah yang berlaku di hari pertama dikenakannya sanksi [1 Mei 2019], dan
karena terjadi di era sebelum UU Cipta Kerja Berlaku, maka sanksi yang digunakan adalah sesuai KMK
Tarif Bunga perdana yaitu KMK-540/KMK.010/2020 utk 2 Nov 2020 s.d 30 Nov 2020 dan berlaku surut
[klik disini] = 0,99%

Sanksi =

Sanksi telat lapor = Rp1.000.000,-

Sanksi telat setor = 0,99 % x 24 bulan x Rp20.000.000 = Rp4.752.000

Jadi total besaran sanksi pada STP = Rp5.752.000

Anda mungkin juga menyukai