METABOLISME BESI
Keberadaan besi bersama dengan protein (globin) dan protoporfirin dalam tubuh
berperan pada proses pembentukan hemoglobin. Penyerapan besi oleh tubuh sangat
dipengaruhi oleh jumlah besi dalam makanan, bioavailabilitas besi dalam makanan dan
Sumber zat besi untuk metabolisme besi berasal dari makanan dan proses
penghancuran eritrosit di retikulo endotelial oleh makrofag. Zat besi yang berasal dari
makanan ada 2 bentuk yaitu heme (contoh daging, ikan, ayam, udang, cumi) dan non
heme (contoh sayuran, buah, kacang- kacangan, beras, pasta). Zat besi yang berasal dari
makanan dalam bentuk ion ferri yang harus direduksi dahulu menjadi bentuk ion ferrro
sebelum diabsorpsi. Bentuk ion ferro ini diabsorbsi oleh sel mukosa usus halus, di dalam
sel mukosa usus bentuk ion ferro akan mengalami oksidasi menjadi bentuk ion ferri
kembali. Sebagian kecil ion ferri ini akan berikatan dengan apoferitin membentuk feritin,
dan sebagian besar akan mengalami reduksi menjadi bentuk ion ferro lagi yang akan
dilepaskan ke dalam peredaran darah dan ion ferro direoksidasi menjadi bentuk ion ferri
yang kemudian berikatan dengan transferin dan disimpan sebagai cadangan di dalam hati,
Didalam sumsum tulang sebagian besi dilepaskan kedalam eritrosit yang selanjutnya
akan bersenyawa dengan porfirin dan membentuk hemoglobin. Setelah eritrosit berumur
120 hari, maka fungsinya akan menurun sehingga menyebabkan eritrosit dihancurkan di
besi, selanjutnya biliverdin akan direduksi menjadi bilirubin sedangkan besi akan masuk
ke dalam plasma dan mengikuti siklus seperti sebelumnya atau akan tetap di simpan
Di dalam tubuh cadangan besi ada 2 bentuk yaitu ferritin yang bersifat mudah larut
tersebar di sel parenkim, makrofag, dan dihati sedangkan bentuk lainnya adalah
hemosiderin yang tidak mudah larut, ditemukan di dalam sel Kupffer hati dan makrofag
di limpa dan sumsum tulang. Cadangan besi ini akan berfungsi untuk mempertahankan
homeostasis besi dalam tubuh apabila jumlah besi dari makanan tidak mencukupi, akan
terjadi pemakaian besi yang berasal dari cadangan besi untuk mempertahankan kadar Hb
(Endang, 2018)
Bioavailabilitas besi dipengaruhi oleh komposisi zat gizi dalam makanan. Asam
arkobat, daging, ikan , dan ungags akan meningkatkan penyerapan besi heme sedangkan
jenis makanan yang mengandung asam tanat (terdapat dalam the dan kopi), kalsium,