BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
Laporan Kasus
Penyaji
Pembimbing
Penatalaksanaan Rabdomiosarkoma
Maya Sari Wahyu
Dr. Kautsar Boesoirie, SpM
Pembimbing Unit Rekonstruksi dan ‘Tumor
ey ae
Dr. Kautsar Boesoirie, SpM
3 Oktober 20021. Pendahuluan.
Teubdomiosarkoma merupakan sarkoma_jaringan Tunak Yerserin pada anak-anak, Kurang,
Tebih 5% keganasan pada anak-anak adatah rabdomiosarkoma, tumor ini jarang mengenat penderita
Jebih dari 45 tahun.'?*" Lokasi primer rabdomiosarkoma pada leher dan kepala (termasuk orbita)
adalah 40%, saluran genitourinari 20%, ekstremitas 20%, badan 10% dan lain-lain 10%."*
Adanya massa (space-occupying, Iesions) pada orbita harus diperhatikan, Karena manifestasi
Kinis yang bervariasi dan tidak spesifik, yaitu PropIosis atau perubahan letak bola mata,
pembengkakan atau perubahan warna ‘kelopak mata, teraba massa subkutan, plosis ‘atau strabismus."
Proptosis adalah Keluamya bola mata dari margo orbita Proptosis tetjadi pada kurang, lebih
90% tumor orbita primer. Letak massa orbita dapat ditunjukkan oleh arah ke mana bola mata
terdorong, Ada 2 letakproptosis yang perlu diperhatikan yaitt proptosis sentrik dan eksentrik
Proptosis sentrik disebabkan oleh tumor yang berada i Konus seperti glioma, meningioma atau
hemangioma. Sedangkan proptosis eksentrik dapat citar dari arah terdorongaya bola mata oleh
massa tumor. i‘
Untuk membedakan tumor jinak maupun ganas pada anak-anak seringkali sulit, karen
eeduanya sering menyebabkan pembesaran yang sangat C273 Harus dibedakan pula dari inflamast,
infeksi atau trauma!
ada laporan kasus ini akan dibahas mengenai seorang ‘anak dengan rabdomiosarkoma yang
ditangani dengan biopsi dan eksenterasi mata ii xemudian akan dilanjutkan dengan radioterapi
serta kemoterapi.
Ul. Laporan Kasus
Seorang anak perempuan berumur 6 tahun datang ke Poliklinik RSM Cicendo tanggal 2 Juli
3002 dengan keuhan utama mata kr bengkak dan menonjol
‘Anamnesa:
Sejak 2 bulan yang lalu imbul benjotan pada mata Kir agian atas, sebesar butiran beras,
yang tidak disertai rasa nyeri, Benjolan tersebut makin lama makin membesar dan sejak 1 bulan
yang lalu, mata_kiri tampak bengkak dan menonjl Keluhan ini tidak disertai dengan rasa nyett
ddan mata tidak merah,serta tidak ada panas badan. “Tidak ada riwayat trauma pada mata atau kepala
sebelumnya, Adanya benjolan pada bagian tubuh yan fainnya disangkal. Riwayat penyakit yang
sama pada keluarga disangkal.Oftalmologis:
Kelopak mata atas
Kelopak mata bawah
‘Konjungtiva tarsalis atas
‘Konjungtiva tarsalis bawah
‘Konjungtiva bulbi
Komea
saan tanggal 2 Juli 2002:
iar preaurikular, servikal tidak membesar.
<>
sis
17,3 mig
generalis: komposments, gizi cukup,lain-ain dalam batas normal.
os.
5/20 ph tetap
palpasi normal
eksotropia
a a é at
- t >
. \ 4 +
tak ada kelainan
tak ada kelainan
tak ada kelainan
tak ada kelainan
tak ada kelainan
jemnih
Proptosis, bola mata terdorong:
‘ke lateral bawah.
‘Massa tumor, uk, 3x2x1 om
boatas tak jelas, lana,
nyeri tekan (-)
tak ada kelainan
tak ada kelainan
tak ada kelainan
tak ada kelainan
jemib,Bilik mata depan
Pupil
Iris
Lensa
Pemeriksaan biomikroskop
Silia
Konjungtiva bulbi
Komea
Bilik mata depan
Iris
Lensa
Funduskopi OD = OS
sedang,
bular, RC +/+
tak ada kelainan
jemi
tak ada kelainan
tak ada kelainan
jemih
sedang
tak ada kelainan
jemi
Diagnosa kerja: Tumor retrobuler OS
Tindakan
Konsul ke Unit Tumor
Periksa CT- sean
Penderita kontrol tanggal 9 Juli 2002:
Hasil pemeriksaan CT — scan:
Media jernih
sedang
bulat, RC +/+
tak ada kelainan
jemih
tak ada kelainan
tak ada kelainan
jemnih
sedang,
tak ada kelainan
jernity
Papil bulat, batas tegas
ay: 2/3 cfd rasio: 04
Retina flat, makula: FR (+)
‘Massa jaringan lmak di daerah palpebra medial dan ekspansi ke periorbita,
Hasil konsul unit Tumor:
Diagnosa: Tumor retrobuler OS
‘Tindakan: Biopsi massa tumor OS (dalam Narkose Umum).
‘Tanggal 10 Juli 2002
Penderita dirawat di Rumah Sakit Mata Cicendo,Konsul ke Bagian Anak RSHS:
Kesan: TB paru + Tumor retrobulber OS
Saran: ‘Terapi Oral Anti Tuberkulosa selama 6 bulan
Pyravit sirup 1x 1% sendok teh
Rifampisin |x 225 mg
Pirazinamid 1 x 500mg
sul ke Bagian Anesthesi RS Mata Cicendo
wnkan untuk diterapi TB paru dahulu selama 2 mings.
ta pulang untuk berobat jalan TB paru
canggal 24 Juli 2002 Penderita kontrol ke Poliklinik RS Mata Cicendo
Status Oftalmologis:
op os
Visus SIS 0
Tekanan boa mata 17,3 mmHg slit dinita
‘Keseimbangan bola mata sulit dinilat
Gerak bola mata duksi baik ke segala arah
scurvival rae pada jenis sel alveolar adalah 74%, sedangkan pada jenis sel embrional adalah
310
Pada penderita ini, berdasarkan jenis selnya termasuk embrional rabomiosarkoma, diman
anya lebih baik Sedangkan prognosis qua ad vitam, dubia, karena seat in lah texjadi
tulang orbita penderita. Hal ini dapat terjadi karena desakean massa tumor maupun, awl
S infitragi tumor Ke jaringan sekitamya, sehingga memungkinkan terjadinya penyebaran Ke
ial Penyebaran sistemik belum diketahui karena belum dilakukan pemeriksaan biops! dan
4 sumsum fulang,IV. Daftar Pustaka
10.
‘American Academy of Ophthalmology. Ocular Tumors in Childhood. In: Pediatrie
Ophthalmology and Strabismus. San Fransisco: AAO;2001:305-329.
Kanski JJ, Nischal KK. The Orbit. In: ‘Ophthalmology, Clinical Signs and Differential
Diagnosis. London: Mosby; 1999: 50-54
‘American Academy of Ophthalmology. Orbital neoplasms, In: Orbit, Eyelids, and Lacrimal
System. San Fransisco: AAO;2001:57-88
Bosniak. Mesenchymal and Fibro-osseous Tumors. In: Ophthalmic Plastic and
Reconstructive Surgery. Philadelphia: W.B. Saunders Company; 1996: 994-998,
Shields CL, Shields J.A, Hanovar $.G, Demirci H. Clinical Spectrum of Primary
Ophthalmic Rhabdomyosarcoma. Ophthalmology; 2001;108: 2284-2292
Moelock NF, Usman TA. Pandangan umum dan penatalaksanaan tumor orbita
Jakarta: 1992;37-44.
Mullaney P.B, Nabi NU, Thomer P, Buncic R. Ophthalmic Involvement as a Presenting
Feature of Nonorbital Childhood Parameningeal Embryonal Rhabdomyosarcoma
Ophthalmology: 2001 3108:179-182.
Taylor D, et all. Rhabdomyosarcoma. In: Pediatrie Ophthalmology. Boston:Blackwell
Scientific Publications; 1990: 261-268.
Stoelting et all. Known or Suspected Tuberculosis. In: Decision Making in Anaesthesiology
‘an Algoritmic Approach. 3" edition. London: Mosby; 2000: 98-101
‘Amato M.M, Esmaeli Bita, MD, FACS, Shore John W, MD, FACS. Orbital
Rhabdomyosarcoma Metastatic of the Contralateral Orbit. Ophthalmology; 2002;109:753-
756.