Anda di halaman 1dari 3

SOP SOP PENATALAKSANAAN KOLABORASI TH-HIV

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS dr.Kusyaeri
CIKAKAK 19650929201412 1001
1. Pengertian Tuberkulosis ( TB ) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB ( Mycobakterium tuberculosis ).
Sebagian besar kuman TB menyerang organ paru tetapi dapat
menyerangi organ tubuh lainya.
Kolaborasi TB – HIV adalah suatu program bersama antara
program pengendalian TB dan pengendalian HIV.
2. Tujuan Untuk mempercepat diagnosis penyakit TB dan juga HIV dan untuk
mengurangi beban TB dan HIV di masyarakat akbibat kedua
penyakit ini.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor .............. tentang pembentukan TIM
kolaborasi TB HIV di Puskesmas Cikakak
4. Referensi Kebijakan Nasional kolaborasi TB - HIV
5. Prosedur
6. Langkah- A. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus
langkah dianggap sebagai suspect TB Paru / Terduga TB:
a. Batuk terus menerus selama > 2 minggu
b. Batuk berdahak kadang disertai darah
c. Demam lebih dari 1 bulan, BB turun,Nafsu makan
menurun
d. Sesak Nafas, keringat malam hari
e. Pasien kontak erat dengan pasien penderita TB BTA positif

1. Petugas menyampaikan tujuan dilakukan pemeriksaan


dahak
2. Petugas mencatat hasil anamnesa di lembar rekam medis
3. Petugas menginput Data dasar di SITB online, selanjutnya
di membuatkan permohonan permintaan pemeriksaan
dahak ke Laboratorium TCM Banjarharjo, apabila SITB
error/ gangguan maka petugas akan membuatkan rujukan
manual ( F TB 06 )
4. Petugas memberikan pot BTA kepada pasien untuk di isi
dahak ( S-P-S )
5. Petugas Mencatat di register terduga TB SO (TB 06)
Apabila hasil pemeriksaan TCM hasilnya Rifampicin
Sensitif ( Rif Sen ) maka penderita akan di obati di
puskesmas cikakak sesuai standar
6. Pasien TB yg di obati di Puskesmas Cikakak akan di
lakukan pemeriksaan Skrining HIV
7. Apabila hasil peneriksaan skrining HIV Reaktif maka
petugas akan memanggil petugas VCT- HIV untuk
memberikan pengobatan selanjutnya selain pengobtan TB
8. Apabila hasil peneriksaan skrining HIV Non Reaktif,
pasien hanya mendapatkan pengobatan TB

B. Pasien datang sebagai pasien positif HIV


a. Pasien datang ke klinik VCT-HIV dengan positif HIV
b. Petugas klinik VCT memberitahu pasien untuk di lakukan
pemeriksaan dahaknya untuk mengetahui apakah tertular
penyakit TBC
c. Petugas menginput Data dasar di SITB online, selanjutnya
di buatkan permohonan permintaan pemeriksaan dahak ke
Laboratorium TCM Banjarharjo, apabila SITB error/
gangguan maka petugas akan membuatkan rujukan manual
( F TB 06 )
d. Apabila hasil peneriksaan BTA positif , pasien akan
mendapatkan pengobatan TB
e. Apabila hasil pemeriksaan Negatif, pasien dianjurkan tetap
kontrol bila ada gelaja khas TB

7. Bagan

8. Hal yang
perlu di
perhatikan
9. Unit Terkait Poli TBC Paru

10. Dokumen
terkait

Rekam hstoris perubahan


Tanggal mulai di
NO Yang di rubah Isi Perubahan
berlakukan

Anda mungkin juga menyukai