DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI I LIMAU
Alamat : JL. Raya Kuripan No. 2007 kec. Limau kab. Tanggamus kode pos. 35383
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :
Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan
minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi
lanjut, diantaranya :
Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh
pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik
pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh
perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat
subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan
tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan
tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.
Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur
akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan
serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka
kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan
akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering
disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada
peningkatan kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum
perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah
Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam
sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari
ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana)
dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut
Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan
program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin
ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi
Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional
(diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa,
Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program
pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik
elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.
Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis
besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test
(penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa baru secara non tes
dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat dan kemampuan dari calon mahasiswa. Biasanya
perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang penerimaan mahasiswa secara non
tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan tertentu, antara lain : siswa menduduki
peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari perguruan tingginya). Istilah yang dipergunakan
oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda,
seperti : PMDK (penelusuran Minat Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB
(Program Pemerataan Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi
Siswa Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk
Universitas Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar
perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat
dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa
harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang
gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk
dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa
berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak
terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila
memiliki obsesi untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan
melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang
Mahakuasa.
1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah
kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus,
pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih
dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan
kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung
berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya
daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang
menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif
lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak
masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk membiayainya.
c. Mengikuti kursus / Pelatihan
Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :
kursus komputer, kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)
Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi
untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan
ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan
Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas.
Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem
pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan,
dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki
kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk
mengetahui sesuatu (knowing something).
Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu (training
dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training spesifik,
pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang langsung
diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training lebih
menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa
penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan
pola sikap.
Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa
kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan,
kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu
kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai
alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas
bekerja adalah orang yang tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya
dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai
pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap
manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai
macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja
mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk mencari uang,
harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada Tuhan.
Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas
persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan
yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB,
fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4
atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup
Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan
belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui
seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini
meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja biasanya
memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti wawancara.
Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian
secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes
penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.
e. Memasuki Kehidupan Keluarga
Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab,
bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang
yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia masih
belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda
dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan
suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk
Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.
Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara
matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.