Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI I LIMAU
Alamat : JL. Raya Kuripan No. 2007 kec. Limau kab. Tanggamus kode pos. 35383

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Pilihan karir setelah lulus SMA-MA
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami beberapa pilihan karir setelah
lulus SMA/MA, serta mampu memahami konsekuensi dari setiap
keputusan pilihan karir tersebut
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pilihan karir setelah
lulus dari SMA-MA
2. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk studi lanjut
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk mengikuti kursus/pelatihan
4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk memasuki dunia kerja
5. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk memasuki kehidupan berkeluarga
G Sasaran Layanan Kelas 12
H Materi Layanan 1. Pilihan karir setelah lulus dari SMA-MA
2. Hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
3. Mengikuti kursus/pelatihan
4. Memasuki dunia kerja
5. Memasuki kehidupan berkeluarga

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point , Pilihan karir setelah lulus SMA/MA
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi

Limau, 23 Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMAN 1 Limau Guru BK

KUSAIRI ,S.Pd , M.M BINDRA JULIAWAN S, S.Pd


NIP. 196710231995121003 NIP. 198707232011011008
a. Lulus SMA/MA, Mau Ke Mana Ya..?

Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir, diantaranya :

1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi


2. Mengikuti kursus atau pelatihan
3. Memasuki dunia kerja
4. Memasuki kehidupan berkeluarga

Merencanakan Kelanjutan Studi

Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh


pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan
begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan
wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan
mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya /
hilangnya keimanan).

Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang sesuai dengan
minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping kredibilitas dari perguruan
tinggi yang bersangkutan.

b. Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut

Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam studi
lanjut, diantaranya :

1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi

Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh
pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun dibawah Departemen lain milik
pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh
perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat
subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan
tinggi swasta, pembiayaan pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan
tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.

2. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi

Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur
akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan
serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka
kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan
akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering
disebut jenjang diploma) menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada
peningkatan kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum
perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah
Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. Universitas,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam
sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari
ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana)
dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut
Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan
program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin
ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi
Akutansi (STAN), dan sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional
(diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa,
Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program
pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya politeknik
elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.

3. Sistem Penerimaan Mahasiswa

Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis
besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test
(penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa baru secara non tes
dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat dan kemampuan dari calon mahasiswa. Biasanya
perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang penerimaan mahasiswa secara non
tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan tertentu, antara lain : siswa menduduki
peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari perguruan tingginya). Istilah yang dipergunakan
oleh setiap perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda,
seperti : PMDK (penelusuran Minat Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB
(Program Pemerataan Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi
Siswa Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk
Universitas Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh sebagian besar
perguruan tinggi negeri di Indonesia.

4. Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat
dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa
harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang
gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk
dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa
berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak
terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila
memiliki obsesi untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan
melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang
Mahakuasa.

5. Hal Penting Untuk Anda Ketahui

Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah
kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus,
pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih
dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan
kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung
berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya
daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang
menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif
lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan, tentu akan mendapat banyak
masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk membiayainya.
c. Mengikuti kursus / Pelatihan

Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar, misalnya :
kursus komputer, kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)

Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta


mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan baik
di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan

Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses transformasi
untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu cara/metode tertentu dan
ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau Perguruan Tinggi sedangkan
Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di Lembaga yang telah memiliki legalitas.
Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem
pengembangan sumberdaya manusia, yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan,
dan pengembangan tenaga manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki
kemampuan untuk melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk
mengetahui sesuatu (knowing something).

Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu (training
dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian (training spesifik,
pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan kinerja/skill tertentu yang langsung
diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih umum dan menyeluruh). Training lebih
menekankan learning by doing dan penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa
penambahan pengetahuan secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan
pola sikap.

d. Memasuki Dunia Keja

Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan dibawa
kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan,
kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk berbakti. Sebagai suatu
kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai
alam semesta secara bijaksana dan bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas
bekerja adalah orang yang tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya
dapat hidup sebagai pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai
pribadi yang bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap
manusia diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai
macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang bekerja
mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk mencari uang,
harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada Tuhan.

Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:

a. Mencari lowongan kerja


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :

 Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja


 Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja
 Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet dan
sebagainya
 Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja
 Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja
 Memantapkan rasa percaya diri
b. Mengikuti Tes (Seleksi)
Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut biasanya:

 Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan berkas
persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada umumnya persyaratan
yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat lamaran, fotocopy ijazah/STTB,
fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4
atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup
 Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/ kemampuan
belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam Bidang Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
 Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk mengetahui
seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar kerja. Tes ini
meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
 Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja biasanya
memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti wawancara.
 Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian
secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes ini meliputi tes
penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.
e. Memasuki Kehidupan Keluarga

Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah satu


kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang sudah mampu.
Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki kehidupan berkeluarga/
menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara fisik maupun ekonomi sangat
diperlukan disamping kesiapan mental.

Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung jawab,
bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan lingkingan. orang
yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa, walaupun secara usia masih
belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda
dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan
suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk
Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.

Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan secara
matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan tantangan.

Anda mungkin juga menyukai