Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan tindakan pelanggaran

HAM yang paling kejam, berdasarkan pengumpulan data milik KemenPPPA

kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020,

dan 12.566 kasus hingga data November 2021 . Pada anak – anak, kasus yang paling

banyak dialami adalah kekerasan seksual sebesar 45 persen, kekerasan psikis 19

persen, dan kekerasan fisik sekitar 18 persen . Sementara pada kasus kekerasan yang

dialami perempuan , KemenPPPA mencatat juga turut mengalami kenaikan . Dalam

tiga tahun terakhir ada 26.200 kasus kekerasan pada perempuan. Pada 2019 tercatat

sekitar 8.800 kasus kekerasan pada perempuan, kemudian 2020 sempat turun di

angka 8.600 kasus, dan kembali mengalami kenaikan berdasarkan data hingga

November 2021 di angka 8.800 kasus . Jenis kekerasan yang di alami perempuan

palig banyak adalah kekerasan fisik mencapai 39 persen, selain itu kekerasan psikis

29,8 persen, dan kekerasan seksual 11,33 persen.

Di Kota Tasikmalaya sendiri bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak

makin sering terjadi terlebih dalam kasus seksual . Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan pada tanggal 4 april 2022 di kantor Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas DPPKBP3A Kota

Tasikmalaya. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun 2019 tercatat

sekitar 79 kasus , pada tahun 2020 tecatat 55 kasus dan pada tahun 2021 tecatat 115

kasus.
P2TP2A (Suaidah, 2021) merupakan pusat pelayanan yang terintegrasi dalam

upaya pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan, serta

perlindungan perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi dan tindakan

kekerasan, termasuk perdagangan orang, yang dibentuk oleh pemerintah atau

berbasis masyarakat, dan dapat berupa: pusat rujukan, pusat konsultasi usaha, pusat

konsultasi kesehatan reproduksi, pusat konsultasi hukum, pusat krisis terpadu (PKT),

pusat pelayanan terpadu (PPT), pusat pemulihan trauma (Trauma Center), pusat

penanganan krisis perempuan (Women Crisis Center), pusat pelatihan, pusat

informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (PIPTEK), rumah aman (Shelter), rumah

singgah, atau bentuk lainnya . Akan tetapi kurang adanya sistem pendukung dan

informasi mengenai sistem konsultasi dan monitoring yang efektif dan efisien di

P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya bagi masyarakat atau korban yang

akan mengajukan laporan kekerasan dengan itu disini dibuatlah “Sistem Informasi

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Berbasis Android”

dengan itu akan lebih mudah bagi masyarakat atau korban untuk melakukan

konsultasi , pengaduan , mendapatkan informasi terbaru dan dengan adanya sistem

ini di kantor P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya akan lebih mudah untuk

memonitoring masyarakat atau korban memberi akses yang lebih cepat bagi pelapor,

informasi yang diperoleh menjadi lebih tepat serta cepat dalam pengolahan data

tindak kekerasan.
1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mempermudah masyarakat atau korban kekerasan pada perempuan dan

anak untuk melakukan konsultasi, pengaduan secara mudah.

2. Mempermudah bagi kantor P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota

Tasikmalaya dalam mengelola data aduan serta sebagai media sosialisasi

bagi masyarakat atau korban yang akan melakukan pengaduan.

Sedangkan manfaat penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :

1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (DIII)

Program Sistem Informasi di Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Manfaat untuk objek penelitian

a. Sebagai bahan evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan.

b. Menghasilkan suatu informasi yang cepat , akurat dan memberikan

akses yang mudah di jangkau untuk melakukan pengaduan bagi

pengguna.

c. Informasi yang diperoleh menjadi lebih tepat serta cepat dalam

pengolahan data tindak kekerasan.

3. Manfaat untuk pembaca

Memberikan pemahaman mengenai konsep perancangan sistem informasi

pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak berbasis

android dan pengkajian sehingga lebih optimal.


1.3. Metode Penelitian

A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan model waterfall yang terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

1. Analisis Kebutuhan

Langkah pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan. Analsisi

kebutuhan bertujuan untuk menganalisa apa saja yang dibutuhkan

dalam pembuatan sistem yang ada di aplikasi berbasis android.

Termasuk pada hardware dan software yang akan digunakan. Setelah

melakukan analisa selanjutnya melakukan pengumpulan data yang

diperlukan untuk mengisi data pada sistem aplikasi berbasis android

yang akan dibuat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

menghimpun dan memilah data yang telah di sediakan oleh pihak

kantor P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya.

2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Langkah selanjutnya untuk perancangan sistem dan perangkat lunak

yang dibutuhkan oleh penulis yaitu :

a. Perancangan Sistem

1) Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tool API (Application Programming

Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi

pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java.

Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang rilis

oleh Google. Saat ini di sediakan Android SDK (Software


Development Kit) merupakan kit yang bisa digunakan oleh para

developer untuk mengembangkan aplikasi berbasis android. Di

dalamnya, terdapat beberapa tools seperti debugger, software

libraries, emulator, dokumentasi, sample code dan tutorial. Java

SE Development kit adalah salah satu contoh Android SDK dan

menjadi bahasa pemrograman yang paling sering digunakan untuk

mengembangkan aplikasi android (Catur, 2019).

2) ADT (Android Development Tools)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang di desain

untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam

mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE

Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan

memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android,

membuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen –

komponen yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan

running aplikasi menggunakan android SDK melalui Eclipse.

Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan package

android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi android

yang kita rancang.

3) AVD (Android Virtual Device)

AVD yang merupakan emulator untuk menjalankan program

aplikasi android yang kita buat, AVD ini nantinya yang kita

jadikan sebagai tempat test dan menjalankan aplikasi android

yang kita buat, AVD berjalan di virtual manchine.


4) JDK (Java Development Kit)

Java Development Kit (JDK) adalah sebuah produk yang

dikembangkan oleh Oracle yang ditujukan untuk para developer

Java. Sejak Java diperkenalkan, JDK merupakan Java Software

Development Kit (SDK) yang paling sering digunakan

(M.buyanov, 2019).

5) Android Studio

Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development

yang diperkenalkan google pada acara Google I/O 2013. Android

Studio merupakan pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat

berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android

Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi

Android. Sebagai pengembangan dari Eclipse, Android Studio

mempunyai banyak fitur-fitur baru dibandingkan dengan Eclipse

IDE. Berbeda dengan Eclipse yang menggunakan Ant, Android

Studio menggunakan Gradle sebagai build environment.

b. Perangkat Lunak

1) Android Studio

2) Sistem Operasi Android

3) Sistem Operasi “Windows 10” 64Bit

4) Xampp Web Server

5) SQL Browser

3. Implementasi dan Pengujian Unit

Langkah selanjutnya untuk implementasi dan pengujian unit yang

dibutuhkan oleh penulis yaitu :


a. Implementasi

Pada tahap implementasi, analisis dan perancangan yang telah

dilakukan akan di terapkan pada pembangunan aplikasi pusat

pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak yang

berada di Kota Tasikmalaya disertai fitur rekomendasi seperti

pengaduan atau pelaporan, konsultasi berbasis android. Maka dari

ini implementasi dan pengujian dilakukan bertujuan untuk

mengetahui hasil dari sistem yang dibangun yaitu sistem

pelaporan atau pengajuan kasus yang di lakukan oleh pelapor

kepada pihak P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya.

b. Pengujian Unit

Pada tahap pengujian unit, pembangunan aplikasi pusat pelayanan

terpadu pemberdayaan perempuan dan anak yang berada di Kota

Tasikmalaya disertai fitur rekomendasi seperti pengaduan atau

pelaporan, konsultasi berbasis android. Pengujian yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun telah

sesuai yang diinginkan atau tidak. Pengujian yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah Black Box.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

pengumpulan data untuk pembuatan TA adalah :

1. Observasi

Dalam upaya pengumpulan data dan pemahaman terhadap sistem

yang berjalan, teknik observasi adalah teknik utama yang bisa dan

paling sering digunakan. Teknik ini menghasilkan data dengan tingkat


kehandalan dan akurasi yang sangat baik. Teknik observasi dilakukan

dengan cara melaksanakan pengamatan secara langsung ke objek

yang di teliti sehingga dapat dilihat dan dipahami cara kerja sistem

yang berjalan. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan pada

P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya dalam melakukan

pengumpulan data dan dokumen yang dibutuhkan . Sistem berjalan

dalam sistem ini adalah pelampiran surat permohonan bantuan

penanganan kasus, menerima dan mencatat dalam format surat tanda

penerimaan pengaduan, penandatanganan surat penerimaan

pengaduan dan kontrak pelayanan, mencatat buku register kasus

pengaduan, menyimpan arsip . Teknik pengumpulan data ini

dilakukan mulai tanggal 04 April 2022 sampai dengan 31 Mei 2022.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan – pertanyaan atau tanya jawab langsung

dengan narasumber yang berhubungan dengan masalah - masalah

yang dibahas. Dalam hal ini tanya jawab dilakukan sesuai dengan

kebutuhan penelitian yaitu pada P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota

Tasikmalaya guna melengkapi dan mengkonfirmasi berbagai data

dan informasi yang telah diperoleh dari proses pengamatan yang

telah dulakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data ini dilakukan

dalam kurun waktu 1 bulan selama proses penelitian berlangsung.


3. Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan data dengan mempelajari referensi-referensi

buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan aplikasi

smartphone berbasis Android mengenai sistem pelaporan.

1.4. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan

TA ini, yaitu :

1. Penelitian ini mengambil data pada kantor P2TP2A Dinas DPPKBP3A

Kota Tasikmalaya.

2. Dalam penelitian ini fokus dalam menangani korban tindak kekerasan

pada perempuan dan anak .

3. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi pengaduan kekerasan

pada perempuan dan anak.

4. Metode yang digunakan adalah metode waterfall.

5. Bahasa Pemrograman yang digunakan yaitu Flutter dan untuk mengolah

database menggunakan Mysql.

6. Sistem berjalan dalam sistem ini adalah pelampiran surat permohonan

bantuan penanganan kasus, menerima dan mencatat dalam format surat

tanda penerimaan pengaduan, penandatanganan surat penerimaan

pengaduan dan kontrak pelayanan, mencatat buku register kasus

pengaduan, menyimpan arsip.

7. Output yang dihasilkan dalam aplikasi berbasis android ini adalah laporan

pengaduan pelaku kekerasan pada korban perempuan dan anak.


DAFTAR PUSTAKA

Catur, D. (2019). Apa itu Android Studio dan Android SDK? - Blog | Dicoding

Indonesia | Blog | Dicoding Indonesia. In Dicoding.

M.buyanov. (2019). JDK Java development kit. Angewandte Chemie International

Edition, 6(11), 951–952.

Suaidah, S. (2021). Analisis Penerimaan Aplikasi Web Engineering Pelayanan

Pengaduan Masyarakat Menggunakan Technology Acceptance Model. JATISI

(Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi), 8(1).

https://doi.org/10.35957/jatisi.v8i1.600

Anda mungkin juga menyukai