PENDAHULUAN
kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020,
dan 12.566 kasus hingga data November 2021 . Pada anak – anak, kasus yang paling
persen, dan kekerasan fisik sekitar 18 persen . Sementara pada kasus kekerasan yang
tiga tahun terakhir ada 26.200 kasus kekerasan pada perempuan. Pada 2019 tercatat
sekitar 8.800 kasus kekerasan pada perempuan, kemudian 2020 sempat turun di
angka 8.600 kasus, dan kembali mengalami kenaikan berdasarkan data hingga
November 2021 di angka 8.800 kasus . Jenis kekerasan yang di alami perempuan
palig banyak adalah kekerasan fisik mencapai 39 persen, selain itu kekerasan psikis
makin sering terjadi terlebih dalam kasus seksual . Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan pada tanggal 4 april 2022 di kantor Pusat Pelayanan Terpadu
Tasikmalaya. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun 2019 tercatat
sekitar 79 kasus , pada tahun 2020 tecatat 55 kasus dan pada tahun 2021 tecatat 115
kasus.
P2TP2A (Suaidah, 2021) merupakan pusat pelayanan yang terintegrasi dalam
perlindungan perempuan dan anak dari berbagai jenis diskriminasi dan tindakan
berbasis masyarakat, dan dapat berupa: pusat rujukan, pusat konsultasi usaha, pusat
konsultasi kesehatan reproduksi, pusat konsultasi hukum, pusat krisis terpadu (PKT),
pusat pelayanan terpadu (PPT), pusat pemulihan trauma (Trauma Center), pusat
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (PIPTEK), rumah aman (Shelter), rumah
singgah, atau bentuk lainnya . Akan tetapi kurang adanya sistem pendukung dan
informasi mengenai sistem konsultasi dan monitoring yang efektif dan efisien di
P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya bagi masyarakat atau korban yang
akan mengajukan laporan kekerasan dengan itu disini dibuatlah “Sistem Informasi
dengan itu akan lebih mudah bagi masyarakat atau korban untuk melakukan
ini di kantor P2TP2A Dinas DPPKBP3A Kota Tasikmalaya akan lebih mudah untuk
memonitoring masyarakat atau korban memberi akses yang lebih cepat bagi pelapor,
informasi yang diperoleh menjadi lebih tepat serta cepat dalam pengolahan data
tindak kekerasan.
1.2. Tujuan dan Manfaat
pengguna.
1. Analisis Kebutuhan
a. Perancangan Sistem
aplikasi android yang kita buat, AVD ini nantinya yang kita
(M.buyanov, 2019).
5) Android Studio
b. Perangkat Lunak
1) Android Studio
5) SQL Browser
b. Pengujian Unit
1. Observasi
yang berjalan, teknik observasi adalah teknik utama yang bisa dan
yang di teliti sehingga dapat dilihat dan dipahami cara kerja sistem
2. Wawancara
yang dibahas. Dalam hal ini tanya jawab dilakukan sesuai dengan
Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam penulisan laporan
TA ini, yaitu :
Kota Tasikmalaya.
7. Output yang dihasilkan dalam aplikasi berbasis android ini adalah laporan
Catur, D. (2019). Apa itu Android Studio dan Android SDK? - Blog | Dicoding
https://doi.org/10.35957/jatisi.v8i1.600